Keyword :
unsur hara makro media wpm media merupakan faktor utama dalam
perbanyakan dengan kultur jaringan keberhasilan perbanyakan dan
perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum
sangat tergantung pada jenis media media tumbuh pada kultur jaringan
sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan
serta bibit yang dihasilkannya oleh karena itu macam-macam media kultur
jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak nama-nama media
tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya media
tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir
sama hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap
persenyawaan media dasar yang sering digunakan dalam kultur jaringan
anthurium sendiri adalah media ms dan modifikasinya pierik et al 1974
pierik dan steegmans 1976 kunisaki 1980 kuenhle et al 1992 chen et al
hamidah et al 1997 teng 1997 2 rachmawati 2005 media nitsch dan
modifikasinya geir 1986 1987 1988 a komposisi media tanam kultur
jaringan pada umumnya komposisi utama media tanam kultur jaringan
terdiri dari hormon zat pengatur tumbuh dan sejumlah unsur yang biasanya
terdapat di dalam tanah yang dikelompokkan ke dalam unsur makro unsur
mikro hasil yang lebih baik akan dapat kita peroleh bila kedalam media
tersebut ditambahkan vitamin asam amino dan hormon bahan pemadat media
agar glukosa dalam bentuk gula maupun sukrosa air destilata akuades dan
bahan organik tambahan gunawan 1992 zat pengatur tumbuh adalah
persenyawaan organik selain dari nutrient yang dalam jumlah yang sedikit
1mm dapat merangsang menghambat atau mengubah pola pertumbuhan dan
perkembangan tanaman moore 1979 dalam gunawan 1992 zat pengatur tumbuh
zpt dalam kultur jaringan diperlukan untuk mengendalikan dan mengatur
pertumbuhan kultur tanaman zat ini mempengaruhi pertumbuhan dan
morfogenesis dalam page 2 of 3 kultur sel jaringan dan organ jenis dan
konsentrasi zpt tergantung pada tujuan dan tahap pengkulturan secara
umum zat pengatur tumbuh yang digunakan dalam kultur jaringan ada tiga
kelompok besar yaitu auksin sitokinin dan giberelin auksin digunakan
secara luas dalam kultur jaringan untuk merangsang pertumbuhan kalus
akar suspensi sel dan organ gunawan 1992 contoh hormon kelompok auksin
adalah 2 4 dikloro fenoksiasetat 2 4-d indol acetid acid iaa naftalen
acetid acid naa atau indol buterik asetat iba golongan sitokinin
berperan untuk menstimulus pembelahan sel dan merangsang pertumbuhan
tunas pucuk menurut gunawan 1992 golongan ini sangat penting dalam
pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis sitokinin yang biasa
digunakan dalam kultur jaringan adalah kinetin ziatin benzilaminopurine
bap dan giberelin untuk diferensiasi atau perbanyakan fungsi sel
terutama pembentukan kalus hormon kelompok giberelin adalah ga3 ga2 dan
ga1 penggunaan hormon tersebut harus tepat dalam perhitungan dosis
pemakaian karena jika terlalu banyak maupun terlalu sedikit dari dosis
yang diperlukan justru akan menghambat bahkan berdampak negatif terhadap
tanaman kultur karena interaksi antar hormon dalam suatu media sangat
berpengaruh dalam diferensiasi sel kebutuhan nutrisi mineral untuk
tanaman yang dikulturkan secara in-vitro pada dasarnya sama dengan
kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhakan di tanah unsur-unsur hara yang
dibutuhkan tanaman di lapangan merupakan kebutuhan pokok yang harus
tersedia dalam media kultur jaringan antara lain adalah unsur hara makro
dan unsur hara mikro unsur-unsur hara tersebut diberikan dalam bentuk
garam-garam mineral komposisi media dan perkembangannya didasarkan pada
pendekatan masing-masing peneliti gunawan 1992 unsur hara makro adalah
hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak hara makro
tersebut meliputi nitrogen n fosfor p kalium k kalsium ca sulfur s
magnesium mg dan besi fe kegunaan unsur hara makro tersebut dalam
kultur jaringan menurut qosim 2006 dalam sukarasa 2007 adalah sebagai
berikut 1 nitrogen n diberikan dalam bentuk nh4no3 nh2po4
nh2so4.berfungsi untuk membentuk protein lemak dan berbagai senyawa
organik lain morfogenesis pertumbuhan akar dan tunas pertumbuhan dan
pembentukan embrio pembentukan embrio zigotik dan pertumbuhan vegetatif
page 3 of 3 2 fosfor p diberikan dalam bentuk kh2po4.berfungsi untuk
metabolisme energi sebagai stabilitor membran sel pengaturan metabolisme
tanaman pengaturan produksi pati amilum pembentukan karbohidrat sangat
penting dalam transfer energi protein dan sintesis asam amino serta
konstribusi terhadap struktur dan asam nukleat 3 kalium k diberikan
dalam bentuk cacl2.2h2o.berfungsi untuk pemanjangan sel tanaman
memperkuat tubuh tanaman memperlancar metabolisme dan penyerapan makanan
ion kalsium ditransfer secara cepat menyebrangi membran sel dan
mengatur ph dan tekanan osmotik di antara se 4 kalsium ca diberikan
dalam bentuk cacl2.2h2o.berfungsi untuk merangsang bulu-bulu akar
penggandaan atau perbanyakan sel dan akar pembentukan tabung polen
dinding dan membran sel lebih kuat tahan terhadap serangan patogen
mengeraskan batang memproduksi cadangan makanan 5 sulfur s unsur s
merupakan unsur yang penting untuk pembentukan beberapa jenis protein
seperti asam amino dan vitamin b1 unsur s juga berperan penting dalam
pembentukan bitil- bintil akar 6 magnesium mg diberikan dalam bentuk
mgso4.7h2o.berfungsi untuk meningkatkan kandungan fosfat pembentukan
protein 7 besi fe diberikan dalam bentuk fe2 so4 3 feso4.7h2o.berfungsi
sebagai penyangga chelatin agent yang sangat penting untuk menyangga
kestabilan ph media selama digunakan untuk menumbuhkan jaringan
tanaman.pada tanaman fe berfungsi untuk pernapasan dan pembentukan hijau
daun 1 of 3 kelompok 6.docx
No comments:
Post a Comment