Produksi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) yang Diberi Pupuk
N, P dan K dengan Dosis 0, 50 dan 100% pada Devoliasi Hari ke-45
N, P dan K dengan Dosis 0, 50 dan 100% pada Devoliasi Hari ke-45
Keyword :
produksi rumput gajah pennisetum purpureum yang diberi pupuk n p dan k
dengan dosis 0 50 dan 100 pada devoliasi hari ke-45 daniel yohanis
seseray1 budi santoso2 dan marlyn nelce lekitoo2 1 jurusan produksi
ternak universitas negeri papua manokwari 98314 2 jurusan nutrisi dan
makanan ternak universitas negeri papua manokwari 98314 abstrak produksi
rumput gajah pennisetum purpureum akan lebih baik bila dilakukan
pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui produksi segar bahan kering rasio batang dan daun
kandungan bahan kering dan bahan organik rumput gajah yang di berikan
pupuk n p dan k dengan dosis 0 50 dan 100 pada defoliasi hari ke-45
setelah tanam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan
rancangan acak kelompok yang terdiri dari 5 kelompok dan 3 perlakuan
sehingga terdapat 15 satuan percobaan perlakuan yang digunakan adalah
perlakuan 1 kontrol tanpa pupuk perlakuan 2 100 kg urea ha 50 kg tsp ha
50 kg kcl ha dan perlakuan 3 200 kg urea ha 100 kg tsp ha 100 kg kcl ha
hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pemupukan tidak
berpengaruh nyata p≥ 0 05 terhadap produksi segar bahan kering rasio
batang daun kandungan bahan kering dan bahan organik rumput gajah pada
umur defoliasihari ke-45 perlakuan 2 dan 3 meningkatkan produksi segar
rumput gajah masing-masing 29 86 dan 28 51 sedangkan produksi bahan
kering masing-masing 28 85 dan 30 77 dibandingkan perlakuan 1 kontrol
rasio batang dan daun rumput gajah bervariasi antara 59 01 - 61 26 38 07
- 40 09 kandungan bahan organik cenderung meningkat seiring
peningkatan dosis pupuk n p dan k kata kunci produksi rumput gajah pupuk
n p dan k dosis pupuk production of elephant grass pennisetum purpureum
provided fertilizer n p and k the doses 0 50 and 100 at defoliation
45th day abstract production of elephant grass pennisetum purpureum
would be better if fertilized with the proper doses and appropriate this
study aimed to determine the production of fresh matter dry matter
ratio of grass stems and leaves dry matter and organic matter of
elephant grass given fertilizer n p and k with the doses of 0 50 and 100
at defoliation at 45th day this study used an experimental method of
randomized block design experiment consisted of 5 and 3 treatments
groups so there were 15 experimental units the treatments used were
treatment 1 control not fertilizer treatment 2 100 kg urea ha 50 kg tsp
ha 50 kg kcl ha and treatment 3 200 kg urea ha 100 kg tsp ha 100 kg kcl
ha the results showed that the doses of fertilization treatments did
not significantly p≥ 0 05 affect the fresh matter dry matter ratio of
grass stems leaves dry matter and organic matter value of elephant grass
at the first harvest aged 45th day treatment 2 and 3 increased forage
the fresh matter production by 29.86 and 28.51 respectively while
production of dry matter by 28.85 and 30.77 compared to treatment 1
control the ratio of grass stems and leaves varied between 59.1 - 61.26
38 7 - 40 9 organic matter content tended to increase with increasing
doses of n p and k fertilizer key words elephant grass production n p
and k fertilizer fertilizer doses page 2 of 7 50 sains peternakan vol 11
1 2013 pendahuluan ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik
kualitas kuantitas maupun kontinuitasnya merupakan faktor yang penting
dalam menentukan keberhasilan usaha peternakan ternak ruminansia hal ini
disebabkan hampir 90 pakan ternak ruminansia berasal dari hijauan
dengan konsumsi segar perhari 10 - 15 dari berat badan sedangkan sisanya
adalah konsentrat dan pakan tambahan feed supplement sirait et al 2005
kendala dalam penyediaan pakan hijauaan yang berkualitas dan
berkelanjutan adalah lahan subur atau produktif untuk penanaman pakan
hijauan ternak karena penggunaan lahan produktif biasanya digunakan
untuk tanaman bernilai ekonomis tinggi salah satu solusi untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan pemanfaatan lahan-lahan marjinal atau
kurang produktif dengan pemberian unsur hara yang diperlukan tanaman
dengan cara pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman fanindi et al
2005 sajimin et al 2001 menyatakan bahwa untuk memperoleh produksi
yang tinggi pada lahan yang tingkat kesuburannya rendah dapat dilakukan
dengan penggunaaan pupuk organik penyediaan unsur hara terutama nitrogen
n pospof p dan kalium k dalam tanah secara optimal bagi tanaman dapat
meningkatkan produksi tanaman disamping upaya penyediaan unsur hara
perlu juga dilakukan pemilihan jenis hijauan unggul yang cocok dan
responsif terhadap pemupukan rumput gajah pennisetum purpureum merupakan
tanaman pakan ternak yang sangat responsif terhadap pemupukan berat
yaitu pada dosis 40 ton pupuk kandang ha tahun 800 kg urea ha tahun 200
kg kcl ha tahun dan 200 kg tsp ha tahun lugiyo dan sumarto 2000 rumput
gajah juga sebagai tanaman konservasi lahan terutama di daerah
bertopografi pegunungan dan berlereng prasetyo 2003 dan sumber
bioethanol sari 2009 adiati et al 1995 menyatakan bahwa pertumbuhan dan
produksi rumput gajah di indonesia sangat bervariasi pertumbuhan dan
produksi rumput ini akan lebih baik bila dilakukan pemupukan dengan
dosis yang tepat dan sesuai penggunaan dosis pupuk n p dan k secara
optimal dapat meningkatkan produksi rumput gajah oleh karenanya
diperlukan suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui produksi
rumput gajah yang meliputi produksi bahan segar produksi bahan kering
rasio batang daun kandungan bahan kering dan bahan organik rumput gajah
yang di berikan pupuk n p dan k dengan dosis berbeda metode penelitian
penelitian ini dilaksanakan di taman ternak fakultas peternakan
perikanan dan ilmu kelautan universitas negeri papua manokwari selama
tiga bulan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah air
stek rumput gajah pupuk n urea p tsp dan k kcl penelitian ini
menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok rak yang
terdiri dari 5 kelompok dan 3 perlakuan sehingga terdapat 15 satuan
percobaan perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah perlakuan 1
kontrol tanpa pupuk perlakuan 2 100 kg urea ha 50 kg tsp ha 50 kg kcl ha
dan perlakuan 3 200 kg urea ha 100 kg tsp ha 100 kg kcl ha pelaksanaan
penelitian terdiri dari beberapa tahapan a pengolahan tanah sebelum
pengolahan tanah terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan land
clearing setelah bersih selanjutnya dilakukan pembajakan dengan traktor
untuk memecahkan lapisan tanah menjadi bongkahan-bongkahan dan membalik
lapisan tanah kemudian dibiarkan beberapa hari selanjutnya tanah
digemburkan menjadi struktur yang remah sekaligus membersihkan sisa-sisa
perakaran gulma b pembuatan demplot penentuan petak percobaan dalam
demplot dilakukan secara page 3 of 7 produksi rumput gajah... seseray et
al 51 acak dan disesuaikan dengan kondisi lahan luas demplot 414 m2
terdiri dari 15 petak masing-masing berukuran 2 5 x 6 m dengan jarak
antar petak 1 m c penyiapan stek rumput stek rumput diambil dari batang
yang sehat tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua minimal mengandung 2
ruas atau 3 buku stek dipotong dengan posisi potongan miring sekitar
45o sehingga mudah ditanam d penanaman dilakukan dengan jarak tanam 90 x
90 cm dan jarak tanaman ke tepi lebar dan panjang petak masing-masing
35 cm dan 30 cm stek ditanam dengan posisi miring sekitar 45o ke arah
timur dengan kedalaman kurang lebih 15 cm dari permukaan tanah atau 2
buku dibenamkan dalam tanah dan 1 buku di atas permukaan tanah e
pemupukan pemupukan dilakukan sesuai dosis perlakuan pada umur dua
minggu setelah penanaman pupuk dibenamkan dalam tanah dengan membentuk
lingkaran pada setiap rumpun rumput gajah kebutuhan pupuk per tanaman
dihitung dengan rumus sebagai berikut ll m2 kpt x dpr kg ha jt 10.000 m2
kpt kebutuhan pupuk tanaman ll luas lahan dpr dosis pupuk rekomendasi
jt jumlah tanaman f pemeliharaan kegiatan pemeliharaan meliputi
kegiatan penyiraman yang dilakukan setiap pagi dan sore kecuali pada
saat hujan tidak dilakukan penyulaman merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik dalam 2
minggu setelah penanaman kegiatan lain yang perlu dilakukan adalah
penyiangan pendangiran yang di lakukan secara bersama-sama yaitu
pembersihan tanaman dari gulma dan penggemburan tanah kembali dengan
hati-hati agar tidak merusak sistem perakaran tanaman dan pemupukan f
defoliasi kegiatan ini dilakukan pada hari ke- 45 setelah tanam dengan
jarak pemotongan 20 cm dari permukaan tanah kemudian rumput di timbang
per rumpun dalam setiap petak perlakuan sebagai nilai produksi bahan
segar rasio batang dan daun g analsis sampel analisis kandungan bahan
kering bk dan bahan organik bo digunakan sampel sebanyak 200 g dengan
rasio batang dan daun rumput gajah 40 60 kandungan bk dan bo rumput
gajah dianalisis berdasarkan prosedur yang dikemukakan oleh haris 1970
variabel yang akan diamati adalah produksi bahan segar kg m2 produksi
bahan kering kg m2 rasio batang daun dan kandungan bahan organik dan
bahan kering kg m2 dari rumput gajah data yang diperoleh dianalisis
menggunakan analisis varians dari rancangan acak kelompok rak yang
dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur bnj apabila p≥ 0 05 hasil dan
pembahasan pertumbuhan rumput gajah pennisetum purpureum setelah
penanaman dinilai cukup baik hingga pada saat penyeragaman dan pemupukan
sesuai dosis perlakuan hal ini di tunjang dengan kondisi iklim selama
penelitian yaitu curah hujan cukup tinggi suhu harian antara 26 00 - 39
60o c dan kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu 80 00 - 94 00
produksi bahan segar hasil analisis varians menunjukkan bahwa dosis
pemberian pupuk n p dan k pada perlakuan 1 2 dan 3 tidak memberikan
pengaruh yang signifikan p≥ 0 05 terhadap produksi bahan segar rumput
gajah pennisetum purpureum pada defoliasi hari ke-45 setelah tanam
walaupun tidak berbeda secara statistik namun perlakuan 2 dan 3
meningkatkan produksi bahan segar rumput gajah sebesar 29 86 dari
perlakuan 1 kontrol rerata produksi bahan segar rumput gajah
No comments:
Post a Comment