Friday, 25 September 2015

PERAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR DALAM PENYERAPAN NUTRIEN, PERTUMBUHAN, DAN KADAR MINYAK JARAK (Jatropha curcas L.)

http://daunbuah.com/wp-content/uploads/2014/08/tanaman-jarak.jpg




Keyword :
bionatura-jurnal ilmu-ilmu hayati dan fisik vol 15 no 1 maret 2013 1 - 7 issn 1411 - 0903 peran mikoriza vesikular arbuskular dalam penyerapan nutrien pertumbuhan dan kadar minyak jarak jatropha curcas l marwani e 1 suryatmana p 2 kerana i.w 1 puspanikan d.l.1 setiawati m.r.2 dan manurung r.1 1 sekolah ilmu dan teknologi hayati sith institut teknologi bandung jl ganesha no 10 bandung 2 fakultas pertanian universitas padjadjaran jl raya bandung-sumedang km 21 jatinangor e-mail erly sith.itb.ac.id abstrak telah dilakukan penelitian peran fungi mikoriza vesikular arbuskular mva terhadap serapan nutrisi pertumbuhan tanaman dan kandungan minyak biji jarak pagar j curcas rancangan percobaan disusun secara acak lengkap dengan enam ulangan untuk masing-masing perlakuan 50 100 150 spora mva tanaman dan tanpa perlakuan mva tanaman kontrol terhadap stek jarak pagar berumur tiga bulan di lahan pertanian hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mva pada tanaman menyebabkan kolonisasi hifa mva pada permukaan akar-akarnya kolonisasi mva tersebut secara signifikan menyebabkan peningkatan konsentrasi n p k ca dan mg masing-masing sebesar 17 0 10 0 44 0 21 5 dan 27 0 aplikasi 150 spora mva tanaman telah secara signifikan meningkatan tinggi 60 67 cm dan diameter batang tanaman sebesar 2 10 cm demikian pula kandungan minyak biji jarak mengalami peningkatan pada tanaman yang telah diberi perlakuan 150 spora mva tanaman kandungan minyak jarak meningkat dari 36 0 pada tanaman yang tidak diinokulasi mva menjadi 50 0 pada tanaman yang diinokulasi dengan mva dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa aplikasi fungi mva secara signifikan meningkatkan serapan nutrisi pertumbuhan tanaman dan kadar minyak biji jarak pagar kata kunci mikoriza jarak pagar nutrisi pertumbuhan tanaman kadar minyak abstract the role of vesicular arbuscular mycorrhiza vam on nutrient uptake plants growth and seed oil content of j curcas has been investigated the experiment was arranged in randomized completely design with six replications for the treatment of 500 1000 1500 spores plant and without vam as control plant into three months old of j curcas cuttings in a field results showed that application of vam caused colonization of mycorrhizal hyphae on the roots surface the mycorrhiza hyphae colonization in inoculated plants resulted a significantly increase in concentration of n p k ca and mg 17.0 10.0 44.0 21.5 and 27.0 respectively compared to non-inoculated plants application of 150 vam spores plant has significantly increased the plants height as much as 60.67 cm and stem diameter 2.10 cm similarly the oil content was increased by the application of 150 spores vam plant from 36.0 in non-innoculated plants to 50.0 in innoculated plants in conclusion the present research shows that application of vam fungi significantly increase the nutrient uptake plant growth and seed oil content of j curcas key words mycorrhizae jatropha curcas nutrients uptake plant growth oil content pendahuluan jarak pagar jatropa curcas l merupakan tumbuhan perdu berasal dari amerika tengah dan meksiko kemudian menyebar ke afrika dan asia tanaman ini dapat beradaptasi dengan berbagai tipe agroklimat bahkan dapat tumbuh dengan baik pada lahan dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah marjinal tanaman jarak pagar dapat dijumpai di berbagai daerah tropis di asia tenggara seperti di indonesia pada satu dekade terakhir ini jarak pagar telah menarik perhatian dunia biji jarak dapat menghasilkan minyak yang relatif tinggi berkisar 25- 38 kaushik 2006 yang dapat dikonversi menjadi biodiesel melalui reaksi kimia transesterifikasi oleh sebab itu minyak jarak dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yaitu pengganti minyak solar atau sebagai bahan campuran dengan minyak diesel yang berasal dari bahan bakar fosil minyak biji jarak pagar dikenal sebagai bahan bakar ramah lingkungan hal ini disebabkan minyak biji jarak memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan minyak diesel yang berasal dari bahan bakar fosil perbedaannya pada kadar sulfur yang lebih rendah dan nilai cetane yang lebih tinggi oleh karena itu biodiesel dari minyak jarak pagar dapat digunakan sebagai campuran dengan diesel dari bahan bakar fosil penggunaan biodiesel juga telah tercatat di sektor industri yaitu untuk mengoperasikan generator pembangkit listrik hal ini membuktikan bahwa penggunaan biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil perolehan jumlah biji jarak yang tinggi bergantung pada produktivitas penanaman jarak pagar tersebut penanaman tumbuhan jarak pagar yang produktif dapat menghasilkan biji 4-5 kg per pohon per tahun sehingga dengan kerapatan tanam 2500 pohon ha-1 akan menghasilkan biji jarak sekitar 10-12 5 ton per hektar pertahun kuantitas produksi tersebut masih memungkinkan untuk ditingkatkan salah satu faktor untuk peningkatan produksi tersebut adalah melalui aplikasi pupuk yang tepat manurung 2005 pemupukan dengan agen hayati biofertilizer diduga merupakan alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman jarak salah satu contoh tentang hal ini bahwa penambahan biofertilizer mikoriza terbukti mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanah sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kehutanan pada lahan bekas pertambangan maupun lahan kritis secara signifikan page 2 of 4 2 marwani e suryatmana p kerana i.w puspanikan d.l setiawati m.r dan manurung r peran mikoriza vesikular arbuskular dalam penyerapan nutrisi pertumbuhan dan kadar minyak jarak 3 pagar sebanyak 10 gram biji jarak pagar yang sudah kering dipisahkan antara kulit biji dan daging biji daging biji kemudian digerus dengan menggunakan mortal dan pestel sampai halus kemudian daging biji diekstraksi dengan pelarut n-heksana dengan menggunakan soxhlet pada suhu 70 0 c selama 6 jam hasil ekstraksi yang berupa campuran minyak dan n heksana diuapkan dengan rotary evaporator untuk memisahkan n-heksana dan minyak selama 10 menit pada suhu 60 0 c sampai seluruh n-heksana menguap minyak jarak pagar yang sudah terpisah dari n-heksana selanjutnya ditampung dalam gelas ukur 10 ml lalu diukur volumenya berdasarkan volume tersebut dapat dihitung berat minyak dengan formula sebagai berikut berat minyak berat jenis minyak x volume keterangan berat jenis minyak 0 9 gram cm 3 perlakuan aplikasi mva spora tanaman derajat infeksi akar setelah 6 minggu derajat infeksi akar setelah 30 minggu 0 16.67 a 19.17 a 50 20.83ab 34.17 ab 100 31.67 ab 35.83 ab 150 38.33 b 52.50 b tabel 1 rata-rata derajat infeksi akar akibat pemberian mva keterangan angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji duncan dengan selang kepercayaan 95 kenaikan cenderung sama tabel 1 yaitu pemberian mva sebanyak 150 spora per tanaman menghasilkan derajat infeksi tertinggi yang diikuti dengan penambahan mva sebanyak 100 dan 50 spora per tanaman hasil ini menunjukkan bahwa semakin banyak dan semakin lama spora yang diaplikasikan pada akar tanaman semakin tinggi pula tingkat asosiasi akar dengan mikoriza dan kolonisasi yang terjadi setiadi 1991 hal ini dapat terjadi karena akar yang terinfeksi mikoriza menjadi tertutupi oleh hifa hifa berperan membantu akar tanaman untuk menyerap unsur hara fosfat nitrogen sulfur seng dan unsur esensial lainnya mikoriza menyebabkan laju penyerapan unsur hara oleh akar bertambah hampir empat kali lipat dibandingkan perakaran normal sedangkan luas penyerapan akar juga bertambah 10- 80 kali mosse 1981 marschner et.al 1995 tanaman jarak pagar bukan tanaman prioritas sehingga budi daya tanaman lebih banyak ditempatkan di lahan yang kurang subur namun demikian agar pertumbuhannya tidak terhambat dan perolehan minyaknya tetap tinggi maka perlu diberi perlakuan tertentu agar tidak terjadi hambatan pertumbuhan dan penurunan kadar minyak berdasarkan uraian- uraian di atas maka perlu dilakukan peningkatan produktivitas tanah dan hasil tanaman jarak secara berkelanjutan salah satu peningkatan yang telah dikaji dalam penelitian ini adalah peran mikoriza vesikular arbuskular terhadap penyerapan unsur pertumbuhan vegetatif dan kadar minyak dalam biji jarak bahan dan metode penyiapan tanaman dan mikoriza vesikular arbuskular bibit tanaman yang digunakan dalam percobaan ini berupa stek jarak pagar jatropha curcas l berasal dari nusa tenggara barat bibit berupa stek tersebut berumur 3 bulan dengan tinggi antara 12- 21 cm dan diameter batang 1 5-1 9 cm diukur pada ketinggian ± 10 cm dari permukaan tanah spora mikoriza vesikular arbuskular terdiri dari campuran acaulospora sp gigaspora margarita dan glomus sp yang dikemas dalam carrier base berupa zeolit kepadatan spora mva dalam zeolit tersebut 5 spora mva g campuran antara zeolit dan mva disebut pupuk hayati rancangan percobaan percobaan dilakukan di lahan pertanian universitas padjadjaran di jatinangor kabupaten sumedang jawa barat tipe tanah pada lahan ini termasuk inceptisol karakteristik tanah tipe inceptisol didominasi mineral liat kaolinit tipe 1 1 dengan jumlah muatan negatif yang rendah pada permukaan tanahnya sehingga unsur hara yang diperlukan tumbuhan mudah terbasuh dan hilang tisdale et.al 1990 rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini rancangan acak lengkap terdiri dari 4 petak perlakuan dengan enam kali pengulangan untuk masing-masing perlakuan sehingga diperoleh jumlah sampel percobaan sebanyak 4x6 24 tanaman percobaan perlakuan yang dicobakan berupa aplikasi mikoriza dengan 4 taraf konsentrasi mikoriza taraf perlakuan spora mva yang dicobakan dalam penelitian ini yaitu perlakuan tanpa penambahan spora b0 dengan penambahan 50 spora tanaman b1 setara dengan 10 g pupuk hayati 100 spora tanaman b2 setara dengan 20 g pupuk hayati dan 150 spora tanaman b3 setara dengan 30 g pupuk hayati pupuk hayati adalah campuran zeolit ‘carrier base’ dan mva bahan aktif berupa fungi yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan seluruh bahan tersebut dibenamkan ke dalam lubang yang sebelumnya setiap lubang telah diberi pupuk dasar berupa urea sebanyak 5 625 g kcl 3 375 g dan pupuk fosfat 8 430 g setelah pupuk dasar kemudian dimasukkan spora mikoriza vesikular arbuskular lalu diinkubasi selama 1 minggu sebelum ditanami dengan stek jarak pagar yang sudah disiapkan pengamatan infeksi akar pengamatan infeksi mva mikoriza vesikular arbuskular pada akar dilakukan setelah enam minggu inokulasi dan saat tanaman berumur 30 minggu infeksi akar diamati pada bagian ujung akar sepanjang ±1cm dari ujungnya isolasi dan persiapan akar untuk diamati derajat infeksinya mengikuti metode kormanik and graw 1982 dilanjutkan dengan pewarnaan lactofenol cottonblue lalu diamati di bawah mikroskop perhitungan derajat infeksi berdasarkan formula sebagai berikut infeksi jumlah contoh akar yang terinfeksi jumlah seluruh contoh akar yang diamati x 100 pengaruh aplikasi mva terhadap serapan unsur hara pengamatan serapan nutrisi oleh tanaman jarak dilakukan terhadap organ daun yang berada di bagian tengah tanaman diantara pucuk daun dan daun paling tua dilakukan pada saat tanaman berumur 16 minggu jumlah sampel daun yang diambil 10 dari jumlah seluruh daun tiap tanaman sampel daun dikeringkan dalam oven ± 60°c selama 48 jam kemudian dianalisis menggunakan metode pengabuan basah jenis nutrisi yang diukur keberadaannya di dalam daun meliputi unsur n p k ca dan mg yang terserap oleh tanaman dari dalam tanah pengaruh aplikasi mva terhadap pertumbuhan tanaman pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap minggu selama periode 30 minggu dimulai pada satu minggu setelah penanaman pertumbuhan tanaman jarak pagar yang diamati meliputi tinggi tanaman dan diameter batang diukur pada ketinggian ± 10 cm dari permukaan tanah pengaruh aplikasi mva terhadap kadar minyak jarak dalam biji pengukuran kadar minyak dilakukan terhadap biji yang sudah matang yaitu biji dari tanaman berumur 90 hari setelah pembungaan pada saat buah sudah berwarna kuning maupun coklat buah jarak dikeringkan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari selama 1-2 hari lalu biji dikeluarkan dari cangkang buah dibersihkan dan biji kembali dijemur selama 1 hari biji kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 80 0 c selama 48 jam atau sampai beratnya konstan untuk mendapatkan minyak jarak hasil dan pembahasan infeksi dan kolonisasi mikoriza pada akar tanaman hasil pengamatan setelah enam minggu aplikasi mikoriza vesikular arbuskular mva menunjukkan bahwa penambahan mikoriza sebanyak 50 spora 100 spora dan 150 spora per tanaman telah menyebabkan infeksi mva pada akar yang ditandai dengan adanya koloni mikoriza di sekitar rambut akar tingkat derajat infeksi berbeda-beda bergantung pada jumlah spora mva yang diaplikasikan berkisar antara 20 83 sampai 38 33 tabel 1 derajat infeksi terbesar terlihat pada penambahan 150 spora mikoriza tanaman yaitu sebesar 38 30 yang secara statistik signifikan berbeda dengan derajat infeksi pada tanaman dengan pemberian mva sebanyak 100 dan 50 spora per tanaman masing-masing sebesar 31 67 dan 20 83 hasil ini menunjukkan bahwa semakin banyak spora yang diaplikasikan pada akar tanaman jarak pagar semakin tinggi pula tingkat infeksi dan kolonisasi mikoriza yang terjadi dalam pengamatan ini terungkap bahwa akar yang tidak diberi penambahan mva juga terinfeksi fungi dengan derajat yang lebih rendah yaitu sebesar 16 67 adanya infeksi akar yang terjadi pada tanaman tanpa aplikasi mva menunjukkan bahwa secara alami di dalam tanah terdapat fungi arbuskular yang dapat berasoasiasi dengan akar tanaman jarak pagar penemuan adanya asosiasi akar tanaman jarak pagar dengan fungi di dalam tanah secara alami sesuai dengan laporan penelitian rao 1994 yang menyatakan asosiasi mva dengan akar tanaman dapat terjadi dalam kondisi alami selain itu diduga pemberian pupuk npk pada awal percobaan juga menjadikan lingkungan sekitar akar sesuai dan mendukung untuk terjadinya infeksi akar oleh mva yang ada di alam pengamatan kolonisasi mva setelah 30 minggu inokulasi memperlihatkan kenaikan derajat infeksi mva terhadap akar yang cukup signifikan dibandingkan saat pengamatan minggu ke-6 meskipun demikian pola pengamatan sayatan akar yang terinfeksi miko- riza di bawah mikroskop menunjukkan bahwa mva melakukan penetrasi ke sel epidermis masuk ke dalam sel akar dan membentuk massa hifa diantara sel dan dinding sel korteks di dalam sel korteks terbentuk arbuskel yang merupakan bagian transfer nutrisi mineral dari jamur ke tanaman dan vesikel yang berfungsi sebagai organ penyimpanan untuk nutrisi tanaman hifa yang menginfeksi akar dapat terlihat dengan jelas melalui pewarnaan lactophenol cotton blue seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 gambar 1 koloni mva pada akar tanaman jarak pagar yang diberi penambahan mva a 50 per tanaman b 100 per tanaman c 150 pertanaman dan d tanpa penambahan mva keterangan vesikula v hifa h v hh v v h h v bd ac pengaruh aplikasi mva terhadap penyerapan unsur pada jarak pagar pengamatan pengaruh aplikasi mva terhadap jumlah unsur yang diserap tanaman dilakukan terhadap unsur-unsur penting seperti n p k ca dan mg pada sampel daun tanaman jumlah nutrisi yang terdapat dalam daun sudah dapat menunjukan jumlah nutrisi yang dapat diserap oleh akar dari dalam tanah page 3 of 4 4 marwani e suryatmana p kerana i.w puspanikan d.l setiawati m.r dan manurung r peran mikoriza vesikular arbuskular dalam penyerapan nutrisi pertumbuhan dan kadar minyak jarak 5 pola pertumbuhan sigmoid yang sangat umum terjadi pada pertumbuhan tanaman berdasarkan gambar tersebut pertumbuhan tanaman mengalami fase log yang merupakan fase adaptasi pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-3 fase eksponensial terjadi pada minggu ke-4 sampai dengan minggu ke- 8 diikuti fase linier pada minggu ke-8 sampai dengan minggu ke-12 dan akhirnya memasuki fase stasioner mulai minggu ke 13 sampai dengan minggu ke-30 gambar 2 kurva laju pertambahan a tinggi b diameter batang pada tanaman tanpa aplikasi mva b0 dan yang diberi mva 50 spora tanaman b1 100 spora tanaman b2 150 spora tanaman b3 dalam 30 minggu pengamatan -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 minggu laju pertambahan tinggi cm bo b1 b2 b3 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 minggu laju pertambahan diameter batang cm b0 b1 b2 b3 b a keterangan angka yang disertai dengan huruf yang sama tidak berbeda secara signifikan pada analisis statistik duncan p 95 tabel 3 pengaruh aplikasi vam terhadap pertumbuhan rata-rata tinggi tanaman dan diameter batang jarak pagar perlakuan aplikasi mva spora tanaman tinggi tanaman cm pada minggu ke-1 pertambahan tinggi tanaman cm di akhir pengamatan tinggi tanaman cm pada minggu ke-30 diameter batang cm minggu ke-1 pertambahan diameter batang cm diameter batang cm minggu ke-30 0 13 5 47 ± 17 033a 60 50 ± 4 232 a 1 80 1.59 ± 0 54a 3 397 ± 0 385a 50 12 2 48 84 ± 16 74a 61 00 ± 17 810a 1 53 1.55 ± 0 53ab 3 089 ± 0 213ab 100 15 7 56 72 ± 18 93ab 72 4 ± 17 497ab 1 55 2.07 ± 0 69bc 3 625 ± 0 321bc 150 21 0 60 67 ± 22 06b 81 7 ± 11 830b 1 91 2.10 ± 0 66c 3 875 ± 0 358c dan 9 yaitu sebanyak 0 2 cm sedangkan tanaman dengan pemberian mva sebanyak 1500 spora tanaman memiliki laju tertinggi sebanyak 0 2 cm yang terjadi pada minggu ke-2 gambar 3 kurva pertumbuhan tanaman jarak pagar a berdasarkan tinggi tanaman b berdasarkan diameter batang 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 waktu pengukuran minggu rata-rata diameter batang cm bo b1 b2 b3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 waktu pengukuran minggu rata-rata tinggi cm bo b1 b2 b3 a b pertumbuhan tanaman juga diamati berdasarkan pertambahan diameter batang laju pertambahan diameter batang tanaman jarak pagar juga berfluktuasi seperti pertambahan tinggi setiap minggunya berdasarkan gambar 3b laju pertambahan diameter batang ini tidak menunjukkan laju yang beraturan dimana terdapat waktu yang menunjukkan laju tertinggi dari pertambahan diameter batang pada tanaman kontrol laju tertinggi terjadi pada minggu ke-8 yaitu sebanyak 0 2 cm tanaman yang diberi mva sebanyak 50 spora tanaman laju tertinggi diperoleh pada minggu ke-12 yaitu sebesar 0 18 cm tanaman yang diberi mva sebanyak 100 spora per tanaman memiliki laju tertinggi pada minggu ke-5 karena nutrisi yang diperoleh dari lingkungannya masuk ke dalam tanaman melalui sel-sel akar lalu ditranslokasikan ke batang daun dan ke seluruh bagian tumbuhan salisbury 1992 terlihat bahwa penambahan mva dapat meningkatkan serapan n p k ca dan mg adanya peningkatan serapan n dan p akibat penambahan mva telah dilaporkan oleh gardner et al 1991 demikian pula sadaghiani et al 2010 melaporkan bahwa terjadi peningkatan serapan n p k ca dan mg oleh tanaman ocimum basilicum saat diberi penambahan mikoriza arbuskular pada penelitian ini tampak semakin banyak jumlah mva yang ditambahkan pada tanaman semakin tinggi pula jumlah n p k ca dan mg yang terserap tabel 2 hasil ini sejalan dengan pernyataan brady 2002 bahwa daerah permukaan akar yang terinfeksi mva 10 kali lebih luas daripada yang tidak terinfeksi mva akar yang memiliki luas penyerapan yang lebih besar akan memiliki kesempatan untuk menyerap nutrisi yang lebih besar oleh karenanya tanaman yang berasosiasi denga fungi mikoriza akan mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air disamping itu akar tanaman yang berasosiasi dengan fungi mikoriza akan memiliki tingkat metabolisme 2-4 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan akar tanaman yang tidak bermikoriza sieverding 1991 berdasarkan uji statistik peningkatan serapan unsur n yang signifikan berbeda dengan kontrol adalah pada perlakuan dengan mva sebesar 100 dan 150 spora tanaman masing-masing sebesar 10 7 dan 17 0 perbedaan jumlah serapan unsur p yang signifikan lebih besar 10 0 meningkat terhadap kontrol adalah pada aplikasi mva 150 spora tanaman perbedaan yang signifikan pada serapan unsur k adalah pada pemberian mva 100 dan 150 spora tanaman dibandingkan dengan kontrol masing-masing meningkat sebesar 40 0 dan 44 0 demikian pula pada penyerapan unsur mg terjadi perbedaan yang signifikan dengan kontrol saat aplikasi mva sebesar 100 dan 150 spora tanaman yaitu masing-masing meningkat 9 6 dan 27 0 sementara itu penambahan mva sebanyak 50 100 dan 150 spora tanaman signifikan meningkatkan serapan unsur ca oleh daun tanaman jarak pagar dengan peningkatan sebesar 9 1 10 0 dan 21 5 jadi selain meningkatkan penyerapan unsur n dan p ternyata pemberian mva juga dapat meningkatkan penyerapan k ca dan mg tabel 2 jumlah serapan unsur n p k ca dan mg oleh daun tanaman jarak pagar aplikasi mva spora tanaman rata-rata serapan unsur n p k ca mg 0 2.94 ± 0.133a 0.28 ± 0.008a 0.97 ± 0.098a 1.645 ± 0.096a 0.801 ± 0.041a 50 3.142 ± 0.154ab 0.298 ± 0.014ab 1.201 ± 0.281ab 1.795 ± 0.114b 0.855 ± 0.05ab 100 3.255 ± 0.227bc 0.303 ± 0.019ab 1.36 ± 0.367b 1.811 ± 0.118b 0.878 ± 0.053b 150 3.442 ± 0.358c 0.308 ± 0.029b 1.401 ± 0.29b 2 ± 0.117c 1.017 ± 0.072c keterangan angka yang disertai dengan huruf yang sama pada setiap unsur yang di analisis tidak berbeda secara signifikan pada analisis satistik duncan p 95 pengaruh penambahan mva terhadap pertumbuh- an jarak pagar pertumbuhan tanaman jarak telah diamati berdasarkan pertambahan tinggi tanaman dan diameter batang diukur pada ketinggian ±10 cm dari permukaan tanah selama periode 30 minggu hasil pengukuran laju pertumbuhan tinggi tanaman menunjukkan fluktuasi pada setiap minggunya dalam 30 minggu pengamatan yang dilakukan gambar 2 pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-3 laju pertumbuhan relatif rendah mulai minggu ke-4 laju pertumbuhan terus meningkat sampai minggu ke- 12 setelah minggu ke-12 laju pertumbuhan tampak menurun laju tertinggi diperoleh saat minggu ke-9 pada tanaman kontrol dan tanaman yang diberi mva sebanyak 50 spora tanaman masing-masing sebesar 5 5 cm dan 4 87 cm pada tanaman yang ditambahkan mva sebanyak 100 spora tanaman laju tertinggi diperoleh pada minggu ke-10 yaitu sebesar 4 5 cm sedangkan pada tanaman dengan penambahan mva sebanyak 150 spora tanaman laju tertinggi diperoleh pada minggu ke-7 sebesar 6 92 cm laju pertumbuhan tanaman dengan perlakuan 150 spora tanaman menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan tanaman yang diberi penambahan mva sebanyak 100 dan 50 spora tanaman serta kontrol pada akhir pengamatan minggu ke-30 tanaman yang diberi penambahan mva sebanyak 150 spora tanaman menunjukan pertambahan paling tinggi yaitu rata-rata 60 67 cm pertambahan tinggi ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan tinggi tanaman yang diberi penambahan mva sebanyak 100 dan 50 spora tanaman dan juga dengan kontrol karena penambahan mva sebanyak 100 dan 50 spora tanaman tidak memberikan pengaruh penambahan tinggi yang signifikan dibandingkan dengan tanaman kontrol kelompok tanaman kontrol memiliki rata-rata pertambahan tinggi tanaman hanya sebesar 47 0 cm diikuti dengan kelompok tanaman yang diberi penambahan mva sebanyak 50 dan 100 spora tanaman memiliki rata-rata pertambahan tinggi tanaman sebesar 48 84 cm dan 56 72 cm tabel 3 namun tampak terdapat korelasi positif antara jumlah spora mva yang diaplikasikan dengan tingkat pertumbuhan jarak pagar yaitu semakin tinggi jumlah spora yang ditambahkan semakin tinggi pertumbuhan tanaman jarak pagar hasil pengukuran tinggi tanaman selama 30 minggu tampak pada gambar 3a yang menunjukkan hasil pengukuran diameter tanaman selama 30 minggu tampak pada gambar 3b yang menunjukkan pola pertumbuhan sigmoid terlihat pertumbuhan tanaman mengalami fase log yang merupakan fase adaptasi pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-3 fase eksponensial terjadi pada minggu ke-4 sampai dengan minggu ke-8 diikuti fase linier pada minggu ke-8 sampai dengan minggu ke-12 dan akhirnya memasuki fase stasioner mulai minggu ke 13 sampai dengan minggu ke-30 penanaman pertambahan diameter batang tanaman tertinggi yakni 2 10 cm tabel 3 diperoleh pada tanaman dengan perlakuan 150 spora tanaman pertambahan ini berbeda signifikan dibandingkan dengan perlakuan 100 50 spora tanaman dan tanpa penambahan spora kelompok tanaman kontrol memiliki rata-rata pertambahan diameter batang tanaman hanya 1 59 cm diikuti dengan kelompok tanaman 

No comments:

Post a Comment