Keyword :
bionatura-jurnal ilmu-ilmu hayati dan fisik vol 15 no 1 maret 2013 1 - 7
issn 1411 - 0903 peran mikoriza vesikular arbuskular dalam penyerapan
nutrien pertumbuhan dan kadar minyak jarak jatropha curcas l marwani e 1
suryatmana p 2 kerana i.w 1 puspanikan d.l.1 setiawati m.r.2 dan
manurung r.1 1 sekolah ilmu dan teknologi hayati sith institut teknologi
bandung jl ganesha no 10 bandung 2 fakultas pertanian universitas
padjadjaran jl raya bandung-sumedang km 21 jatinangor e-mail erly
sith.itb.ac.id abstrak telah dilakukan penelitian peran fungi mikoriza
vesikular arbuskular mva terhadap serapan nutrisi pertumbuhan tanaman
dan kandungan minyak biji jarak pagar j curcas rancangan percobaan
disusun secara acak lengkap dengan enam ulangan untuk masing-masing
perlakuan 50 100 150 spora mva tanaman dan tanpa perlakuan mva tanaman
kontrol terhadap stek jarak pagar berumur tiga bulan di lahan pertanian
hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mva pada tanaman menyebabkan
kolonisasi hifa mva pada permukaan akar-akarnya kolonisasi mva tersebut
secara signifikan menyebabkan peningkatan konsentrasi n p k ca dan mg
masing-masing sebesar 17 0 10 0 44 0 21 5 dan 27 0 aplikasi 150 spora
mva tanaman telah secara signifikan meningkatan tinggi 60 67 cm dan
diameter batang tanaman sebesar 2 10 cm demikian pula kandungan minyak
biji jarak mengalami peningkatan pada tanaman yang telah diberi
perlakuan 150 spora mva tanaman kandungan minyak jarak meningkat dari 36
0 pada tanaman yang tidak diinokulasi mva menjadi 50 0 pada tanaman
yang diinokulasi dengan mva dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa
aplikasi fungi mva secara signifikan meningkatkan serapan nutrisi
pertumbuhan tanaman dan kadar minyak biji jarak pagar kata kunci
mikoriza jarak pagar nutrisi pertumbuhan tanaman kadar minyak abstract
the role of vesicular arbuscular mycorrhiza vam on nutrient uptake
plants growth and seed oil content of j curcas has been investigated the
experiment was arranged in randomized completely design with six
replications for the treatment of 500 1000 1500 spores plant and without
vam as control plant into three months old of j curcas cuttings in a
field results showed that application of vam caused colonization of
mycorrhizal hyphae on the roots surface the mycorrhiza hyphae
colonization in inoculated plants resulted a significantly increase in
concentration of n p k ca and mg 17.0 10.0 44.0 21.5 and 27.0
respectively compared to non-inoculated plants application of 150 vam
spores plant has significantly increased the plants height as much as
60.67 cm and stem diameter 2.10 cm similarly the oil content was
increased by the application of 150 spores vam plant from 36.0 in
non-innoculated plants to 50.0 in innoculated plants in conclusion the
present research shows that application of vam fungi significantly
increase the nutrient uptake plant growth and seed oil content of j
curcas key words mycorrhizae jatropha curcas nutrients uptake plant
growth oil content pendahuluan jarak pagar jatropa curcas l merupakan
tumbuhan perdu berasal dari amerika tengah dan meksiko kemudian menyebar
ke afrika dan asia tanaman ini dapat beradaptasi dengan berbagai tipe
agroklimat bahkan dapat tumbuh dengan baik pada lahan dengan tingkat
kesuburan tanah yang rendah marjinal tanaman jarak pagar dapat dijumpai
di berbagai daerah tropis di asia tenggara seperti di indonesia pada
satu dekade terakhir ini jarak pagar telah menarik perhatian dunia biji
jarak dapat menghasilkan minyak yang relatif tinggi berkisar 25- 38
kaushik 2006 yang dapat dikonversi menjadi biodiesel melalui reaksi
kimia transesterifikasi oleh sebab itu minyak jarak dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif yaitu pengganti minyak solar atau sebagai
bahan campuran dengan minyak diesel yang berasal dari bahan bakar fosil
minyak biji jarak pagar dikenal sebagai bahan bakar ramah lingkungan
hal ini disebabkan minyak biji jarak memiliki karakteristik yang sedikit
berbeda dengan minyak diesel yang berasal dari bahan bakar fosil
perbedaannya pada kadar sulfur yang lebih rendah dan nilai cetane yang
lebih tinggi oleh karena itu biodiesel dari minyak jarak pagar dapat
digunakan sebagai campuran dengan diesel dari bahan bakar fosil
penggunaan biodiesel juga telah tercatat di sektor industri yaitu untuk
mengoperasikan generator pembangkit listrik hal ini membuktikan bahwa
penggunaan biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap
bahan bakar fosil perolehan jumlah biji jarak yang tinggi bergantung
pada produktivitas penanaman jarak pagar tersebut penanaman tumbuhan
jarak pagar yang produktif dapat menghasilkan biji 4-5 kg per pohon per
tahun sehingga dengan kerapatan tanam 2500 pohon ha-1 akan menghasilkan
biji jarak sekitar 10-12 5 ton per hektar pertahun kuantitas produksi
tersebut masih memungkinkan untuk ditingkatkan salah satu faktor untuk
peningkatan produksi tersebut adalah melalui aplikasi pupuk yang tepat
manurung 2005 pemupukan dengan agen hayati biofertilizer diduga
merupakan alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman jarak
salah satu contoh tentang hal ini bahwa penambahan biofertilizer
mikoriza terbukti mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanah
sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kehutanan pada lahan
bekas pertambangan maupun lahan kritis secara signifikan page 2 of 4 2
marwani e suryatmana p kerana i.w puspanikan d.l setiawati m.r dan
manurung r peran mikoriza vesikular arbuskular dalam penyerapan nutrisi
pertumbuhan dan kadar minyak jarak 3 pagar sebanyak 10 gram biji jarak
pagar yang sudah kering dipisahkan antara kulit biji dan daging biji
daging biji kemudian digerus dengan menggunakan mortal dan pestel sampai
halus kemudian daging biji diekstraksi dengan pelarut n-heksana dengan
menggunakan soxhlet pada suhu 70 0 c selama 6 jam hasil ekstraksi yang
berupa campuran minyak dan n heksana diuapkan dengan rotary evaporator
untuk memisahkan n-heksana dan minyak selama 10 menit pada suhu 60 0 c
sampai seluruh n-heksana menguap minyak jarak pagar yang sudah terpisah
dari n-heksana selanjutnya ditampung dalam gelas ukur 10 ml lalu diukur
volumenya berdasarkan volume tersebut dapat dihitung berat minyak dengan
formula sebagai berikut berat minyak berat jenis minyak x volume
keterangan berat jenis minyak 0 9 gram cm 3 perlakuan aplikasi mva spora
tanaman derajat infeksi akar setelah 6 minggu derajat infeksi akar
setelah 30 minggu 0 16.67 a 19.17 a 50 20.83ab 34.17 ab 100 31.67 ab
35.83 ab 150 38.33 b 52.50 b tabel 1 rata-rata derajat infeksi akar
akibat pemberian mva keterangan angka-angka yang diikuti oleh huruf yang
sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji duncan dengan selang
kepercayaan 95 kenaikan cenderung sama tabel 1 yaitu pemberian mva
sebanyak 150 spora per tanaman menghasilkan derajat infeksi tertinggi
yang diikuti dengan penambahan mva sebanyak 100 dan 50 spora per tanaman
hasil ini menunjukkan bahwa semakin banyak dan semakin lama spora yang
diaplikasikan pada akar tanaman semakin tinggi pula tingkat asosiasi
akar dengan mikoriza dan kolonisasi yang terjadi setiadi 1991 hal ini
dapat terjadi karena akar yang terinfeksi mikoriza menjadi tertutupi
oleh hifa hifa berperan membantu akar tanaman untuk menyerap unsur hara
fosfat nitrogen sulfur seng dan unsur esensial lainnya mikoriza
menyebabkan laju penyerapan unsur hara oleh akar bertambah hampir empat
kali lipat dibandingkan perakaran normal sedangkan luas penyerapan akar
juga bertambah 10- 80 kali mosse 1981 marschner et.al 1995 tanaman
jarak pagar bukan tanaman prioritas sehingga budi daya tanaman lebih
banyak ditempatkan di lahan yang kurang subur namun demikian agar
pertumbuhannya tidak terhambat dan perolehan minyaknya tetap tinggi maka
perlu diberi perlakuan tertentu agar tidak terjadi hambatan pertumbuhan
dan penurunan kadar minyak berdasarkan uraian- uraian di atas maka
perlu dilakukan peningkatan produktivitas tanah dan hasil tanaman jarak
secara berkelanjutan salah satu peningkatan yang telah dikaji dalam
penelitian ini adalah peran mikoriza vesikular arbuskular terhadap
penyerapan unsur pertumbuhan vegetatif dan kadar minyak dalam biji jarak
bahan dan metode penyiapan tanaman dan mikoriza vesikular arbuskular
bibit tanaman yang digunakan dalam percobaan ini berupa stek jarak pagar
jatropha curcas l berasal dari nusa tenggara barat bibit berupa stek
tersebut berumur 3 bulan dengan tinggi antara 12- 21 cm dan diameter
batang 1 5-1 9 cm diukur pada ketinggian ± 10 cm dari permukaan tanah
spora mikoriza vesikular arbuskular terdiri dari campuran acaulospora sp
gigaspora margarita dan glomus sp yang dikemas dalam carrier base
berupa zeolit kepadatan spora mva dalam zeolit tersebut 5 spora mva g
campuran antara zeolit dan mva disebut pupuk hayati rancangan percobaan
percobaan dilakukan di lahan pertanian universitas padjadjaran di
jatinangor kabupaten sumedang jawa barat tipe tanah pada lahan ini
termasuk inceptisol karakteristik tanah tipe inceptisol didominasi
mineral liat kaolinit tipe 1 1 dengan jumlah muatan negatif yang rendah
pada permukaan tanahnya sehingga unsur hara yang diperlukan tumbuhan
mudah terbasuh dan hilang tisdale et.al 1990 rancangan percobaan yang
digunakan dalam penelitian ini rancangan acak lengkap terdiri dari 4
petak perlakuan dengan enam kali pengulangan untuk masing-masing
perlakuan sehingga diperoleh jumlah sampel percobaan sebanyak 4x6 24
tanaman percobaan perlakuan yang dicobakan berupa aplikasi mikoriza
dengan 4 taraf konsentrasi mikoriza taraf perlakuan spora mva yang
dicobakan dalam penelitian ini yaitu perlakuan tanpa penambahan spora b0
dengan penambahan 50 spora tanaman b1 setara dengan 10 g pupuk hayati
100 spora tanaman b2 setara dengan 20 g pupuk hayati dan 150 spora
tanaman b3 setara dengan 30 g pupuk hayati pupuk hayati adalah campuran
zeolit ‘carrier base’ dan mva bahan aktif berupa fungi yang bersimbiosis
dengan akar tumbuhan seluruh bahan tersebut dibenamkan ke dalam lubang
yang sebelumnya setiap lubang telah diberi pupuk dasar berupa urea
sebanyak 5 625 g kcl 3 375 g dan pupuk fosfat 8 430 g setelah pupuk
dasar kemudian dimasukkan spora mikoriza vesikular arbuskular lalu
diinkubasi selama 1 minggu sebelum ditanami dengan stek jarak pagar yang
sudah disiapkan pengamatan infeksi akar pengamatan infeksi mva mikoriza
vesikular arbuskular pada akar dilakukan setelah enam minggu inokulasi
dan saat tanaman berumur 30 minggu infeksi akar diamati pada bagian
ujung akar sepanjang ±1cm dari ujungnya isolasi dan persiapan akar
untuk diamati derajat infeksinya mengikuti metode kormanik and graw 1982
dilanjutkan dengan pewarnaan lactofenol cottonblue lalu diamati di
bawah mikroskop perhitungan derajat infeksi berdasarkan formula sebagai
berikut infeksi jumlah contoh akar yang terinfeksi jumlah seluruh contoh
akar yang diamati x 100 pengaruh aplikasi mva terhadap serapan unsur
hara pengamatan serapan nutrisi oleh tanaman jarak dilakukan terhadap
organ daun yang berada di bagian tengah tanaman diantara pucuk daun dan
daun paling tua dilakukan pada saat tanaman berumur 16 minggu jumlah
sampel daun yang diambil 10 dari jumlah seluruh daun tiap tanaman sampel
daun dikeringkan dalam oven ± 60°c selama 48 jam kemudian dianalisis
menggunakan metode pengabuan basah jenis nutrisi yang diukur
keberadaannya di dalam daun meliputi unsur n p k ca dan mg yang terserap
oleh tanaman dari dalam tanah pengaruh aplikasi mva terhadap
pertumbuhan tanaman pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap minggu
selama periode 30 minggu dimulai pada satu minggu setelah penanaman
pertumbuhan tanaman jarak pagar yang diamati meliputi tinggi tanaman dan
diameter batang diukur pada ketinggian ± 10 cm dari permukaan tanah
pengaruh aplikasi mva terhadap kadar minyak jarak dalam biji pengukuran
kadar minyak dilakukan terhadap biji yang sudah matang yaitu biji dari
tanaman berumur 90 hari setelah pembungaan pada saat buah sudah berwarna
kuning maupun coklat buah jarak dikeringkan dengan menjemurnya di bawah
sinar matahari selama 1-2 hari lalu biji dikeluarkan dari cangkang buah
dibersihkan dan biji kembali dijemur selama 1 hari biji kemudian
dikeringkan dalam oven pada suhu 80 0 c selama 48 jam atau sampai
beratnya konstan untuk mendapatkan minyak jarak hasil dan pembahasan
infeksi dan kolonisasi mikoriza pada akar tanaman hasil pengamatan
setelah enam minggu aplikasi mikoriza vesikular arbuskular mva
menunjukkan bahwa penambahan mikoriza sebanyak 50 spora 100 spora dan
150 spora per tanaman telah menyebabkan infeksi mva pada akar yang
ditandai dengan adanya koloni mikoriza di sekitar rambut akar tingkat
derajat infeksi berbeda-beda bergantung pada jumlah spora mva yang
diaplikasikan berkisar antara 20 83 sampai 38 33 tabel 1 derajat
infeksi terbesar terlihat pada penambahan 150 spora mikoriza tanaman
yaitu sebesar 38 30 yang secara statistik signifikan berbeda dengan
derajat infeksi pada tanaman dengan pemberian mva sebanyak 100 dan 50
spora per tanaman masing-masing sebesar 31 67 dan 20 83 hasil ini
menunjukkan bahwa semakin banyak spora yang diaplikasikan pada akar
tanaman jarak pagar semakin tinggi pula tingkat infeksi dan kolonisasi
mikoriza yang terjadi dalam pengamatan ini terungkap bahwa akar yang
tidak diberi penambahan mva juga terinfeksi fungi dengan derajat yang
lebih rendah yaitu sebesar 16 67 adanya infeksi akar yang terjadi pada
tanaman tanpa aplikasi mva menunjukkan bahwa secara alami di dalam tanah
terdapat fungi arbuskular yang dapat berasoasiasi dengan akar tanaman
jarak pagar penemuan adanya asosiasi akar tanaman jarak pagar dengan
fungi di dalam tanah secara alami sesuai dengan laporan penelitian rao
1994 yang menyatakan asosiasi mva dengan akar tanaman dapat terjadi
dalam kondisi alami selain itu diduga pemberian pupuk npk pada awal
percobaan juga menjadikan lingkungan sekitar akar sesuai dan mendukung
untuk terjadinya infeksi akar oleh mva yang ada di alam pengamatan
kolonisasi mva setelah 30 minggu inokulasi memperlihatkan kenaikan
derajat infeksi mva terhadap akar yang cukup signifikan dibandingkan
saat pengamatan minggu ke-6 meskipun demikian pola pengamatan sayatan
akar yang terinfeksi miko- riza di bawah mikroskop menunjukkan bahwa mva
melakukan penetrasi ke sel epidermis masuk ke dalam sel akar dan
membentuk massa hifa diantara sel dan dinding sel korteks di dalam sel
korteks terbentuk arbuskel yang merupakan bagian transfer nutrisi
mineral dari jamur ke tanaman dan vesikel yang berfungsi sebagai organ
penyimpanan untuk nutrisi tanaman hifa yang menginfeksi akar dapat
terlihat dengan jelas melalui pewarnaan lactophenol cotton blue seperti
yang ditunjukkan pada gambar 1 gambar 1 koloni mva pada akar tanaman
jarak pagar yang diberi penambahan mva a 50 per tanaman b 100 per
tanaman c 150 pertanaman dan d tanpa penambahan mva keterangan vesikula v
hifa h v hh v v h h v bd ac pengaruh aplikasi mva terhadap penyerapan
unsur pada jarak pagar pengamatan pengaruh aplikasi mva terhadap jumlah
unsur yang diserap tanaman dilakukan terhadap unsur-unsur penting
seperti n p k ca dan mg pada sampel daun tanaman jumlah nutrisi yang
terdapat dalam daun sudah dapat menunjukan jumlah nutrisi yang dapat
diserap oleh akar dari dalam tanah page 3 of 4 4 marwani e suryatmana p
kerana i.w puspanikan d.l setiawati m.r dan manurung r peran mikoriza
vesikular arbuskular dalam penyerapan nutrisi pertumbuhan dan kadar
minyak jarak 5 pola pertumbuhan sigmoid yang sangat umum terjadi pada
pertumbuhan tanaman berdasarkan gambar tersebut pertumbuhan tanaman
mengalami fase log yang merupakan fase adaptasi pada minggu ke-1 sampai
dengan minggu ke-3 fase eksponensial terjadi pada minggu ke-4 sampai
dengan minggu ke- 8 diikuti fase linier pada minggu ke-8 sampai dengan
minggu ke-12 dan akhirnya memasuki fase stasioner mulai minggu ke 13
sampai dengan minggu ke-30 gambar 2 kurva laju pertambahan a tinggi b
diameter batang pada tanaman tanpa aplikasi mva b0 dan yang diberi mva
50 spora tanaman b1 100 spora tanaman b2 150 spora tanaman b3 dalam 30
minggu pengamatan -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 minggu
laju pertambahan tinggi cm bo b1 b2 b3 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
0.3 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 minggu laju pertambahan
diameter batang cm b0 b1 b2 b3 b a keterangan angka yang disertai dengan
huruf yang sama tidak berbeda secara signifikan pada analisis statistik
duncan p 95 tabel 3 pengaruh aplikasi vam terhadap pertumbuhan
rata-rata tinggi tanaman dan diameter batang jarak pagar perlakuan
aplikasi mva spora tanaman tinggi tanaman cm pada minggu ke-1
pertambahan tinggi tanaman cm di akhir pengamatan tinggi tanaman cm pada
minggu ke-30 diameter batang cm minggu ke-1 pertambahan diameter batang
cm diameter batang cm minggu ke-30 0 13 5 47 ± 17 033a 60 50 ± 4 232 a 1
80 1.59 ± 0 54a 3 397 ± 0 385a 50 12 2 48 84 ± 16 74a 61 00 ± 17 810a 1
53 1.55 ± 0 53ab 3 089 ± 0 213ab 100 15 7 56 72 ± 18 93ab 72 4 ± 17
497ab 1 55 2.07 ± 0 69bc 3 625 ± 0 321bc 150 21 0 60 67 ± 22 06b 81 7 ±
11 830b 1 91 2.10 ± 0 66c 3 875 ± 0 358c dan 9 yaitu sebanyak 0 2 cm
sedangkan tanaman dengan pemberian mva sebanyak 1500 spora tanaman
memiliki laju tertinggi sebanyak 0 2 cm yang terjadi pada minggu ke-2
gambar 3 kurva pertumbuhan tanaman jarak pagar a berdasarkan tinggi
tanaman b berdasarkan diameter batang 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 1 3 5
7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 waktu pengukuran minggu rata-rata
diameter batang cm bo b1 b2 b3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 3 5 7 9 11
13 15 17 19 21 23 25 27 29 waktu pengukuran minggu rata-rata tinggi cm
bo b1 b2 b3 a b pertumbuhan tanaman juga diamati berdasarkan pertambahan
diameter batang laju pertambahan diameter batang tanaman jarak pagar
juga berfluktuasi seperti pertambahan tinggi setiap minggunya
berdasarkan gambar 3b laju pertambahan diameter batang ini tidak
menunjukkan laju yang beraturan dimana terdapat waktu yang menunjukkan
laju tertinggi dari pertambahan diameter batang pada tanaman kontrol
laju tertinggi terjadi pada minggu ke-8 yaitu sebanyak 0 2 cm tanaman
yang diberi mva sebanyak 50 spora tanaman laju tertinggi diperoleh pada
minggu ke-12 yaitu sebesar 0 18 cm tanaman yang diberi mva sebanyak 100
spora per tanaman memiliki laju tertinggi pada minggu ke-5 karena
nutrisi yang diperoleh dari lingkungannya masuk ke dalam tanaman melalui
sel-sel akar lalu ditranslokasikan ke batang daun dan ke seluruh bagian
tumbuhan salisbury 1992 terlihat bahwa penambahan mva dapat
meningkatkan serapan n p k ca dan mg adanya peningkatan serapan n dan p
akibat penambahan mva telah dilaporkan oleh gardner et al 1991 demikian
pula sadaghiani et al 2010 melaporkan bahwa terjadi peningkatan serapan
n p k ca dan mg oleh tanaman ocimum basilicum saat diberi penambahan
mikoriza arbuskular pada penelitian ini tampak semakin banyak jumlah mva
yang ditambahkan pada tanaman semakin tinggi pula jumlah n p k ca dan
mg yang terserap tabel 2 hasil ini sejalan dengan pernyataan brady 2002
bahwa daerah permukaan akar yang terinfeksi mva 10 kali lebih luas
daripada yang tidak terinfeksi mva akar yang memiliki luas penyerapan
yang lebih besar akan memiliki kesempatan untuk menyerap nutrisi yang
lebih besar oleh karenanya tanaman yang berasosiasi denga fungi mikoriza
akan mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air
disamping itu akar tanaman yang berasosiasi dengan fungi mikoriza akan
memiliki tingkat metabolisme 2-4 kali lebih tinggi jika dibandingkan
dengan akar tanaman yang tidak bermikoriza sieverding 1991 berdasarkan
uji statistik peningkatan serapan unsur n yang signifikan berbeda dengan
kontrol adalah pada perlakuan dengan mva sebesar 100 dan 150 spora
tanaman masing-masing sebesar 10 7 dan 17 0 perbedaan jumlah serapan
unsur p yang signifikan lebih besar 10 0 meningkat terhadap kontrol
adalah pada aplikasi mva 150 spora tanaman perbedaan yang signifikan
pada serapan unsur k adalah pada pemberian mva 100 dan 150 spora tanaman
dibandingkan dengan kontrol masing-masing meningkat sebesar 40 0 dan 44
0 demikian pula pada penyerapan unsur mg terjadi perbedaan yang
signifikan dengan kontrol saat aplikasi mva sebesar 100 dan 150 spora
tanaman yaitu masing-masing meningkat 9 6 dan 27 0 sementara itu
penambahan mva sebanyak 50 100 dan 150 spora tanaman signifikan
meningkatkan serapan unsur ca oleh daun tanaman jarak pagar dengan
peningkatan sebesar 9 1 10 0 dan 21 5 jadi selain meningkatkan
penyerapan unsur n dan p ternyata pemberian mva juga dapat meningkatkan
penyerapan k ca dan mg tabel 2 jumlah serapan unsur n p k ca dan mg oleh
daun tanaman jarak pagar aplikasi mva spora tanaman rata-rata serapan
unsur n p k ca mg 0 2.94 ± 0.133a 0.28 ± 0.008a 0.97 ± 0.098a 1.645 ±
0.096a 0.801 ± 0.041a 50 3.142 ± 0.154ab 0.298 ± 0.014ab 1.201 ± 0.281ab
1.795 ± 0.114b 0.855 ± 0.05ab 100 3.255 ± 0.227bc 0.303 ± 0.019ab 1.36 ±
0.367b 1.811 ± 0.118b 0.878 ± 0.053b 150 3.442 ± 0.358c 0.308 ± 0.029b
1.401 ± 0.29b 2 ± 0.117c 1.017 ± 0.072c keterangan angka yang disertai
dengan huruf yang sama pada setiap unsur yang di analisis tidak berbeda
secara signifikan pada analisis satistik duncan p 95 pengaruh penambahan
mva terhadap pertumbuh- an jarak pagar pertumbuhan tanaman jarak telah
diamati berdasarkan pertambahan tinggi tanaman dan diameter batang
diukur pada ketinggian ±10 cm dari permukaan tanah selama periode 30
minggu hasil pengukuran laju pertumbuhan tinggi tanaman menunjukkan
fluktuasi pada setiap minggunya dalam 30 minggu pengamatan yang
dilakukan gambar 2 pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-3 laju
pertumbuhan relatif rendah mulai minggu ke-4 laju pertumbuhan terus
meningkat sampai minggu ke- 12 setelah minggu ke-12 laju pertumbuhan
tampak menurun laju tertinggi diperoleh saat minggu ke-9 pada tanaman
kontrol dan tanaman yang diberi mva sebanyak 50 spora tanaman
masing-masing sebesar 5 5 cm dan 4 87 cm pada tanaman yang ditambahkan
mva sebanyak 100 spora tanaman laju tertinggi diperoleh pada minggu
ke-10 yaitu sebesar 4 5 cm sedangkan pada tanaman dengan penambahan mva
sebanyak 150 spora tanaman laju tertinggi diperoleh pada minggu ke-7
sebesar 6 92 cm laju pertumbuhan tanaman dengan perlakuan 150 spora
tanaman menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan tanaman yang diberi
penambahan mva sebanyak 100 dan 50 spora tanaman serta kontrol pada
akhir pengamatan minggu ke-30 tanaman yang diberi penambahan mva
sebanyak 150 spora tanaman menunjukan pertambahan paling tinggi yaitu
rata-rata 60 67 cm pertambahan tinggi ini menunjukkan perbedaan yang
signifikan dengan tinggi tanaman yang diberi penambahan mva sebanyak 100
dan 50 spora tanaman dan juga dengan kontrol karena penambahan mva
sebanyak 100 dan 50 spora tanaman tidak memberikan pengaruh penambahan
tinggi yang signifikan dibandingkan dengan tanaman kontrol kelompok
tanaman kontrol memiliki rata-rata pertambahan tinggi tanaman hanya
sebesar 47 0 cm diikuti dengan kelompok tanaman yang diberi penambahan
mva sebanyak 50 dan 100 spora tanaman memiliki rata-rata pertambahan
tinggi tanaman sebesar 48 84 cm dan 56 72 cm tabel 3 namun tampak
terdapat korelasi positif antara jumlah spora mva yang diaplikasikan
dengan tingkat pertumbuhan jarak pagar yaitu semakin tinggi jumlah spora
yang ditambahkan semakin tinggi pertumbuhan tanaman jarak pagar hasil
pengukuran tinggi tanaman selama 30 minggu tampak pada gambar 3a yang
menunjukkan hasil pengukuran diameter tanaman selama 30 minggu tampak
pada gambar 3b yang menunjukkan pola pertumbuhan sigmoid terlihat
pertumbuhan tanaman mengalami fase log yang merupakan fase adaptasi pada
minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-3 fase eksponensial terjadi pada
minggu ke-4 sampai dengan minggu ke-8 diikuti fase linier pada minggu
ke-8 sampai dengan minggu ke-12 dan akhirnya memasuki fase stasioner
mulai minggu ke 13 sampai dengan minggu ke-30 penanaman pertambahan
diameter batang tanaman tertinggi yakni 2 10 cm tabel 3 diperoleh pada
tanaman dengan perlakuan 150 spora tanaman pertambahan ini berbeda
signifikan dibandingkan dengan perlakuan 100 50 spora tanaman dan tanpa
penambahan spora kelompok tanaman kontrol memiliki rata-rata pertambahan
diameter batang tanaman hanya 1 59 cm diikuti dengan kelompok tanaman
No comments:
Post a Comment