Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.) |
Download File
Download Doc
1. Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)
Nama umum
Indonesia: Bayam duri, bayem cucuk, podo maduri (Bugis)
Inggris: spiny amaranth
Pilipina: Uray, orai
Cina: Le xian cai
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus: Amaranthus
Spesies: Amaranthus spinosus L.
Uraian :
Bayam duri (amaranthus spinousus) termasuk jenis tanaman amaranth.Tumbuhan ini mempunyai
batang lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. Sebagai tanda khas dari tumbuhan
bayam duri yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga
orang mengenal sebagai bayam duri.Bentuk daunnya menyerupai belahan ketupat dan berwarna
hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol, berwarna hijau muda atau kuning. Bayam duri
banyak tumbuh secara liar di pekarangan rumah, ladang atau di jalan-jalan kampung. Bayam duri
tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 – 35
Celcius.
Kandungan Kimia :
Bayam duri memiliki rasa manis, dan bersaifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung
dalam bayam duri diantaranya amarantin, rutin, kalium nitrat, kalium oksalat, tanin,piridoksin,
garam-garam fosfat, zat besi, vitamin A,C dan K.
1. Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus: Alternanthera
Spesies: Alternanthera amoena Voss
Deskripsi tanaman:
Tumbuhan herba tegak tingginya 80-120 cm, daun berbentuk jantung terbalik, pada setiap ruas
terdapat 2 daun berhadapan (oposita), ada yang berdaun hijau berurat, kemerah-merahan, lebar
5-7 kali, 3-4 cm dan bertangkai, bunga kecil-kecil, bermahkota seperti selaput, membentuk
mayang pada ketiak daun dan di puncak batang. Buah bulat panjang kecil berbiji satu.
1. Jawan (Echinochloa crusgall)
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae Plantae
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Monokotil
Order: Poales
Keluarga: Poaceae
Subfamili: Panicoideae
Genus: Echinochloa
Species: Spesies: E. crus-galli E. crus-galli
Deskripsi :
Kasar, berumbai tahunan, tinggi dan sering kurus, batang tegak untuk yg berbaring 0,8-1,5 m,
tinggi, agak tebal, bercabang di mulia; daun datar, memanjang , panjang 30-50 cm, 1-2 cm lebar,
sedikit mengental di margin hadir; selubung halus, yang lebih rendah sering kemerahan; malai
80-30 cm, hijau atau ungu, diberikan, agak mengangguk, padat bercabang, cabang-cabang
sampai 5 cm, tegak atau merayap, sessile ; spikelets 3 -4 mm, padat diatur pada cabang, bulat
telur, awnless , tetapi bergerak seringkali lama-awned, hijau pucat kusam ungu, berbulu pendek
sepanjang vena; tandan menyebarkan, naik atau diluruskan, yang agak jauh, lebih rendah
sebanyak 10 cm panjang, kadang-kadang bercabang; glumes dan bawah lemma teliti berbulu
pada permukaan dengan kaku rambut lebih panjang pada pembuluh darah; glume pertama sekitar
dua-perlima selama gabah, deltoid, yang kedua selama gabah itu, pendek-awned; membran
lemma steril, dengan awn scabrous lurus, 2-4 cm panjang atau awnless; lemma subur bulat telur-
elips, akut, pucat kuning, berkilau, halus, 3-3,5 mm.
1. Jekeng (Cyperus iria)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus iria
Dekripsi :
Sebuah ramuan tahunan berumbai, atau kadang-kadang abadi, dengan akar berserat, 15-75 akar
merah kekuningan; 10-70-cm. Batang: 3 bersudut tajam, berumbai, halus, 5-80 cm tinggi. Daun:
basal, kasar menyentuh di bagian atas, linier, lembek, dengan secara bertahap meruncing titik
dan 3-8-mm lebar; selubung kemerahan atau keunguan coklat, membungkus batang di
pangkalan. Perbungaan: umbel sederhana atau senyawa yang terdiri dari berbagai tegak-
penyebaran spikelets rata 3-10-mm-panjang. Buah: tiga-siku, 1,0-1,5 mm kacang dengan sisi
sedikit cekung, dan mengkilap coklat tua sampai hitam.
1. 5. Gelang atau Krokot (Portulaca oleracea L.)
Nama umum
Indonesia: Gelang, krokot (Jawa)
Inggris: common purslane, little hogweed
Melayu: gelang pasir
Thailand: phak bia-yai
Pilipina: Gulasiman
Cina: ma chi xian, kwa-tsz-tsai
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Portulacaceae
Genus: Portulaca
Spesies: Portulaca oleracea L.
Deskripsi :
Habitus : Semak, semusim.
Batang : Bulat, beruas, merah kecoklatan.
Daun : Tunggal, bulat telur, ujung dan ‘pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, tersebar, panjang 1-
3 cm, lebar 1-2 cm, hijau.
Bunga : Majemuk, di ujung cabang, kecil, kelopak hijau, bertaju dan bersayap, mahkota
bentukjantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, putih, kuning, buah : Kotak, berbiji
banyak, hijau.
Biji : Bulat, kecil, mengkilat, hitam.
Akar :Tunggang, putih kotor.
Manfaat : Herba Portulaca oleraceae berkhasiat sebagai obat mencret, obat penurun panas dan
obat radang lambung.
Kandungan kimia :
Herba portulaca oleracea mengandung saponin dan flavonoicla.
1. Rumput Belulang (Eleusine indica (L.))
Nama umum
Indonesia: Rumput belulang, [jampang, carulang (Sunda)], [suket lulangan, suket welulang
Inggris: Goose grass, bullgrass, crabgrass
Pilipina: Bakis-bakisan, bila-bila, paragis, sambali, sabung-sabungan
Jepang: Ohishiba
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
(Jawa)]
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Eleusine
Spesies: Eleusine indica (L.)
Deskripsi :
Herba, dengan perakaran yang kuat, berumpun dengan jumlah sedikit
Buluh sering bercabang pada bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bisa mencapai 50 cm, tiap
buku terdapat 3-5 daun yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru
Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus penjang.
Perbungaan : tegak berdiri di atas 4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir yang dibawah
berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12 bunga.
Habitat : tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 1.600 m dpl.
1. Sunduk Welut (Cyperus difformis)
Klasifikasi :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Cyperales
Suku : Cyperaceae
Marga : Cyperus
Jenis : Cyperus difformis
Deskripsi :
C. difformis dikenal dengan naman umberella plant, smaller flower umbrella plant (Inggris),
jukut papayungan (Sunda), sunduk welut (Jawa). C. difformis merupakan tumbuhan tahunan,
tumbuh berumpun, 10 – 70 cm. Batangnya berbentuk segitiga licin, agak lunak, menajam pada
ujungnya, sering berwarna agak hijau kekuning-kuningan. Daunnya dalam jumlah yang sedikit
terdapat pada bagian pangkal batang, umumnya lebih pendek dari pada batang dengan lebar 2 – 8
mm. Bunganya berkarangan terdapat di ujung, umumnya anak bulir banyak dan membentuk
suatu masa yang berbentuk bulat pada ujung cabang. Mempunyai 2 atau 3 daun pelindung seperti
daun yang disebut daun pembalut. Anak bulir mempunyai ukuran panjang 4 – 8 mm, dan lebar
lebih kurang 1 mm. C. difformis biasanya terdapat di tempat- tempat basah dan berlumpur,
terutama di sawah
1. Teki (Cyperus rotundus L.)
Nama umum
Indonesia: Teki
Inggris: nut grass
Pilipina: Mutha
Cina: xiang fu zi
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.
Deskripsi :
Morfologi:
Akar : Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna
coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya
mengumpul berupa rumpun.
Batang :pada batang rumput teki ini memiliki ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm.
Daun : berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal
batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah.
Bunga : berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang
sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu
berupa payung.
Buah : buahnya berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna
coklat, dengan panjang 1,5 – 4,5 cm dengan diameter 5 – 10 mm.
Biji : bijinya berbentuk kecil bulat, dan memiliki sayap seperti bulu yang digunakan untuk
proses penyerbukan.
Makrokopis:
rimpang utuh berbentuk jorong/bulat panjang sampai bulat telur memanjang, bagian pangkal dan
ujungnya meruncing, sangat keras, sukar patah. Panjang satu cm sampai 5,5 cm, garis tengah
7mm sampai 1,5 cm. Warna coklat muda sampai coklat kehitaman, kadang-kadang berbintik
putih, permukaan beruas-ruas, jarak antara tiap ruas sampai kurang lebih 4mm. Pada permukaan
rimpang terdapat tunas-tunas, pangkal akar, sisa-sisa pelepah dan serabut berasal dari sisa
pelepah daun yang telah koyak. Sisa pelepah daun berupa lembaran-lembaran tipis berbentuk
tidak beraturan berwarna coklat muda, coklat sampai kehitaman, terdapat terutama pada
pertengahan sampai bagian ujung rimpang. Bidang patahan tidak rata, warna putih coklat. Batas
antara korteks dan silinder pusat jelas.
Anatomi : epidermis terdiri dari sel berdinding tebal berseling dengan sel yang berdinding tebal
berupa sel batu berbentuk persegi panjang. Dinding berwarna kuning keclokatan, berlignin,
saluran noktah tidak jelas, lumen berwarna coklat muda. Sel epidermis berdinding tipis pada
pandangan tangensial berbentuk poligonal sampai segi panjang, berwarna agak kecoklatan. Di
bawah sel epidermis berdinding tipis terdapat kelompok jaringan sklerenkimatik yang pada irisan
melintang terlihat sebagai se-sel kecil berbentuk bulat/bulat telur. Dinding tebal berlapis-lapis
berwarna coklat, lignin dan lumen berwarna coklat tua sampai coklat kehitaman. Pada irisan
membujur berupa serabut panjang.
Sel epidermis berdinding tipis termampat dan umumnya berlekatan dengan kelompok serabut
sehingga pada penambahan melintang lapisan epidermis terlihat terputus-putus. Epidermis
tersusun dari lebih kurang dari 6 lapis sel yang berbentuk poliginal memanjang, dinding tebal
berwarna kekuning-kuningan, agak berlignin, hal ini juga terdapat pada hipodermis yang
bernoktah. Parenkim korteks terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, dinding tipis, penuh berisi
butir-butir pati bulat sampai bulat panjang, kadang-kadang ada yang rompang. Pada jaringan ini
terdapat tersebar sel-sel minyak berdinding tipis berisi minyak berwarna kuning kecoklatan.
Berkas pembuluh dikelilingi serabut slerenkim berdinding sangat tebal dan berlignin, terdapat
tersebar dikorteks dan silinder pusat. Endodermis terdiri dari satu lapis sel, dinding tangensial
dalam dan dinding radial tebal dan berlapis-lapis hingga berbentuk serupa huruf u.
Sel parenkim silinder pusat serupa parenkim korteks dengan ukuran lebih kecil, penuh berisi
butir, sel minyak serupa dengan sel minyak di korteks tersebar diantara parenkim silinder pusat.
Sisa pelepah daun: pada pandangan tangensial terlihat susunan jarngan yang terdiri dari berkas-
berkas serabut yang berseling denagn jaringan parenkimatik. Berkas serabut terdiri dari serabut
panjang, dinding tebal dan berlignin, saluran noktah bercabang-cabang, lumen berwarna merah
coklat sampai coklat kehitaman. Jaringan parenkimatik terdiri dari sel-sel bebentuk poligonal,
dinding tipis berwarna coklat, pada rimpang yang sudah tua, parenkim membatu dan berbentuk
poligonal memanjang, dinding tebal berlignin, saluran noktah bercabang, lumen berwarna coklat
merah.
Serbuk. Warna coklat dengan bintik-bintik berwarna coklat kehitam-hitaman. Fragmen pengenal
adalah fragmen sisa pelepah daun, fragmen hipodermis dan fragmen serabut. Sel batu lepas,
berasal dari epidermis rimpang dan dari pelepah daun. Fragmen parenkim berisi butir pati dan sel
minyak, butir pati, lepas; fagmen pembuluh kayu.
Kandungan kimia: Minyak asiri, alkaloida, glikosida, flavonoid, gula, zat pati, resin.
1.
9. Rumput Bebek (Echinochloa colona (L.))
Nama umum
Indonesia: Rumput bebek, suket tuton (jawa)
Inggris: Jungle rice
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus: Echinochloa
Spesies: Echinochloa colona (L.)
Deskripsi :
E. colona merupakan tumbuhan setahun, perakarannya dangkal/pendek, tumbuh berumpun,
tinggi kira-kira 10 – 100 cm. Batangnya ramping, tumbuh tegak dan menyebar. Daun berbentuk
garis, agak lebar di bagian pangkal dan meruncing ke arah ujung. Tidak mempunyai bulu-bulu
atau kadang-kadang terdapat sedikit di bagian pangkal. Bagian tepi daun sering kelihatan
berwarna ungu. tidak mempunyai lidah-lidah. Karangan bunganya terdapat di ujung malai tegak,
yang panjangnya 3 – 15 cm dengan 3 – 18 tandan. Anak bulir lebih kurang berbentuk lonjong,
dengan panjang 2 – 3 mm, berwarna hijau sampai ungu, mempuyai bulu-bulu, dan bertangkai
pendek. Kepala putik seperti bulu ayam, dengan warna ungu. Kepala sari panjang 0,7 – 0,9 mm.
Buah E. colona berbentuk ellips, datar cembung, panjang 1,5 mm. E. colona terdapat di sawah
tumbuh bersama-sama padi, serta di tempat-tempat basah sampai setengah basah lainnya.
1. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)
Nama umum
Indonesia: Bandotan, babandotan (Sunda), badotan, wedusan (Jawa)
Inggris: maile-hohono, chick weed
Cina: sheng hong ji
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Ageratum
Spesies: Ageratum conyzoides L.
Deskripsi :
Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya
berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika
menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan
bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing,
tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang
dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk
berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih.
Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan
bentuknya kecil. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan
biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis. Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini
akan mengeluarkan bau tidak enak.
Kandungan Bandotan :
Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri kumarin,
ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium chlorida. Akar
bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin.
1. 11. Ageratum hostianum
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
(unranked): Magnoliophyta
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Suku: Eupatorieae
Genus: Ageratum
Spesies : Ageratum houstonianum
Deskripsi :
Ageratum houstonianum sinonim Ageratum mexicanum adalah tanaman tahunan musim dingin-
sering ditanam sebagai tanaman tidur di kebun . Herba 0,3-1 m, daun bulat telur untuk segitiga 2-
7 cm, dan bunga biasanya berwarna biru (meskipun kadang-kadang putih, pink, atau ungu),
kepala ditanggung corymbs padat. Bunga-bunga sinar benang, yang mengarah ke nama umum.
Berasal dari Amerika Tengah dan bagian-bagian yang berdekatan Meksiko, namun telah menjadi
suatu gulma invasif di daerah lain. Ageratum telah berkembang metode cerdik untuk melindungi
diri dari serangga, tetapi menghasilkan precocene senyawa yang mengganggu fungsi normal dari
allatum corpus , organ yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan hormon remaja. Zat kimia
ini memicu siklus molting sebelah prematur mengembangkan struktur dewasa, dan dapat
membuat serangga yang paling steril jika tertelan dalam jumlah yang cukup besar.
Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds), yaitu gulma yang
menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun
atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai
memproduksi biji dan kemudian mati). Karena kebanyakan umurnya
hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebut
sebagai gulma semusim. Walaupun sebenarnya mudah dikendalikan,
tetapi kenyataannya kita sering mengalami kesulitan, karena gulma
tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu umurnya pendek,
menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak dan masa dormansi biji
yang panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya. Di Indonesia
banyak dijumpai jenis-jenis gulma setahun, contohnya Echinochloa
crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis
flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.
Golongan rumput (grasses), Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae.
Dengan ciri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku,
tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun
dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering
kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau tidak (sessilis). Masing-
masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di mana tiap-tiap bunga kecil
biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar
disebut lemna dan yang kecil disebut palea. Buah disebut caryopsis atau grain. Contohnya Imperata
cyliindrica / alang-alang, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.
No comments:
Post a Comment