GULMA GRESESS PADA PERKEBUNAN KOPI |
Download File
Download Doc
GULMA GRESESS PADA PERKEBUNAN KOPI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma
Dosen Pengampu : Ir.H.Supari, M.Si
OLEH:
ARIFAH AYUARA NASUTION NIM : 2012-41-014
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pemberi Rahmat
karena atas kehendak-Nya juga makalah ini dapat selesai. Makalah yang berjudul
Gulma Gresses Pada Perkebunan Kopi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak maka saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Supari, M.Si selakudosen pengampu mata kuliah Pengendalian Hama
Penyakit dan Gulma yang telah membimbing kami semua.
2. Teman-teman yang telah banyak memberi masukan serta saran-saran yang
membangun.
3. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya meminta maaf yang setulus-tulusnya atas kekurangan yang
terdapat pada makalah ini. Saya mengharapkan kritikan, masukan, dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat dalam
perkembangan ilmu pertanian.
Kudus, 03 April 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengaruh Gulma Jenis Grasses Pada Perkebunan Kopi 3
2.2 Klasifikasi Gulma Jenis Gresses 4
2.3 Ciri-ciri dan Penyebaran Gulma Jenis Gresses 4
2.4 Perkembangbiakan Gulma Jenis Gresses 5
2.5 Penanggulanagan Gulma Jenis Gresses 6
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan kawasan beriklim tropis yang sangat mendukung
pertumbuhan dan produksi tanaman perkebunan seperti kopi. Di samping itu, iklim
tersebut juga memicu berkembangnya berbagai macam gulma.
Gulma adalah tanaman yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki
dan umumnya merugikan manusia (belum diketahui manfaatnya). Di dalam
perkebunan kopi banyak sekali bermacam-macam jenis gulma, salah satunya adalah
gulma jenis gresess. Gulma jenis ini merupakan komponen terbesar dari populasi
gulma karena memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi. Distribusinya amat luas
dan mampu hidup dalam kondisi kekeringan maupun tergenang air.
Alang-alang, pahitan dan jambean merupakan gulma jenis grasses yang
terdapat pada perkebunan kopi. Ketiga gulma tersebut mempunyai klasifikasi yang
sama, ciri-ciri dan penyebaran yang berbeda. Namun, begitu cepat berkembang dan
bersaing dengan tanaman kopi dalam penyerapan unsur makanan, air, cahaya
matahari, dan ruang untuk tumbuh. Persaingan ini menyebabkan kerugian pada
tanaman kopi, sehingga gulma tersebut harus ditanggulangi sesegera mungkin
sebelum tumbuh tinggi dan sulit untuk ditanggulangi.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh gulma jenis gresses pada perkebunan kopi?
2. Bagaimana klasifikasi gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan dan jambean)
pada perkebunan kopi?
3. Bagaimana ciri-ciri dan penyebaran gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan
dan jambean) pada perkebunan kopi?
4. Bagaimana perkembangbiakan gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan dan
jambean) pada perkebunan kopi?
5. Bagaimana penanggulangan gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan dan
jambean) pada perkebunan kopi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh gulma jenis gresses pada perkebunan kopi.
2. Untuk mengetahui klasifikasi gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan dan
jambean) pada perkebunan kopi .
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dan penyebaran gulma jenis grasses (alang-alang,
pahitan dan jambean) pada perkebunan kopi.
4. Untuk mengetahui perkembangbiakan gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan
dan jambean) pada perkebunan kopi
5. Untuk mengetahui penanggulangan gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan
dan jambean) pada perkebunan kopi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Gulma Jenis Grasses Pada Perkebunan Kopi
Kopi merupakan komoditas andalan perkebunan yang mempunyai
kontribusi cukup nyata dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil
devisa, sumber pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, sumber lapangan
kerja, dan pengembangan wilayah (Ditjenbun 2006). Berikut adalah tabel produsen
kopi terbesar dunia.
Dari tabel dapat di simpulkan bahwa sejak tahun 2004-2008, posisi
Indonesia sebagai produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah Brasil dan Kolumbia
tergeser oleh Vietnam yang mampu memproduksi kopi 16,96%. Sedangkan
produksi kopi di Indonesia dari tahun ke tahun justru mengalami penurunan.
Pergeseran posisi dan penurunan produksi ini karena pengaruh gulma yang tumbuh
di sekitar tanaman kopi.
6
2.2 Klasifikasi Gulma Jenis Grasses Pada Perkebunan Kopi
Berikut adalah klasifikasi gulma jenis grasses (alang-alang, paitan dan
jambean) pada perkebunan kopi.
Alang-alang Pahitan Jambean
Kingdom Plantae Plantae Plantae
Divisio Magnoliophyta Magnoliophyta Magnoliophyta
Kelas Liliopsida Liliopsida Liliopsida
Ordo Poales Poales Poales
Famili Poaceae Poaceae Poaceae
Genus Imperata Paspalum Setaria
Spesies Imperata clyndrica Paspalum conjugatum Setaria plicata
2.3 Ciri-Ciri dan Penyebaran Gulma Jenis Grasses Pada Perkebunan Kopi
a. Alang-alang (Imperata clyndric)
Ciri-ciri :
Alang-alang adalah gulma parennial, dengan
sistem rhizoid yang meluas serta tinggi batang
mencapai 60-100 cm. Daun agak tegak, pelepah
daun agak lembut, tulang daun utama keputihan,
daun atas lebih pendek dari pada daun sebelah
bawah, ligula pendek. Rhizoma berwarna putih, sekulen, terasa manis, beruas
pendek dengan cabang lateral membentuk jaring-jaring yang kompak dalam
tanah. Bagian tanah ini berkembang baik, terpencar dengan cepat dan persisten.
Alang-alang selalu menjadi gulma penting bagi hampir semua tanaman budidaya
di daerah tropis. Tingkat penyebaran, perkembangan, dan daya alelopatinya
yang tinggi menyebabkan keberadaan alang-alang di lahan budidaya sering
menyebabkan penurunan produktivitas tanaman.
Penyebaran : Anemochory yaitu suatu cara penyebaran atau pemecaran suatu
biji/buah suatu tumbuhan, dimana pemencaran ini di bantu oleh bantuan
lingkungan abiotik yaitu angin. Biji dilengkapi kabu-kabu atau parasut.
7
b. Pahitan (Paspalum conjugatum)
Ciri-ciri :
Rumput pait merupakan rumput tahunan dan
berdaun pita, berumpun membentuk geragih atau
stolon yang beruas-ruas dan menjalar, batang
pembawa bunga tegak dilapangan tumbuh
mengelompok dan rapat sehingga membentuk
“sheet”. Tanaman ini digolongkan dalam tanaman gulma, namun tanaman ini
berkhasiat untuk menyuburkan tanaman karena cepat terdekomposisi, dapat
menyediakan nutrisi bagi tanaman dan kaya akan phospor.
Penyebaran : Endozoochory yaitu biji tidak bisa dicerna.
c. Jambean (Setaria plicata)
Ciri-ciri :
Buah berbentuk lonjong. Biji berbentuk lonjong,
pipih, putih. Akar berbentuk Tunggang, putih.
Batang Tegak, silindris, lunak, berbulu, hijau
keunguan. Daun Tunggal, lonjong, berhadapan,
panjang 2,5 – 3,5 cm, lebar 1 – 2 cm. Bunga
majemuk dan dapat tumbuh diketinggian 2000 dpl.
Penyebaran : Biji ada alat pengait yang dibantu oleh binatang seperti burung.
2.4 Perkembangbiakan Gulma Jenis Gresses Pada Perkebunan Kopi
Berikut adalah cara perkembangbiakan gulma jenis gresses (alang-alang,
pahitan dan jambean) pada perkebunan kopi.
8
a) Generatif
1. Dengan biji, biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil
sehingga dapat terbawa angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian
penyebarannya juga lebih luas. Adapula terdapat bulu-bulu (rambut halus)
yang menempel pada biji, sehingga biji ini mudah diterbangkan oleh angin.
Disamping itu biji-biji gulma dapat bertahan lama di dalam tanah (masa
dormansi yang panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan
untuk tumbuh, kemudian pada saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah
memungkinkan.
b) Vegetatif
1. Stolon, gulma yang dapat membentuk individu baru, yaitu bagian batang
menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang ini
terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat
keluar serabut-serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu
baru.
2. Rhizome (akar rimpang), yaitu batang beserta bagian-bagiannya yang
manjalar di dalam tanah, bercabang-cabang, tumbuh mendatar dan pada
ujungnya atau pada buku dapat muncul tunas yang membentuk individu
baru.
2.5 Penaggulangan Gulma Jenis Grasses Pada Perkebunan Kopi
Penanggulangan gulma tanaman kopi dapat dilakukan dengan cara
penyiangan. Penyiangan bertujuan dalam memudahkan tindakan pemeliharaan
seperti pemupukan, pemangkasan dan pemanenan. Kegiatan penyiangan ini dapat
dilakukan dengan berbagai metode yang meliputi metode manual, teknis dan kimia.
Metode-metode yang akan digunakan haruslah diiringi dengan kondisi
kebun, jika pertumbuhan gulma sudah banyak dikebun bisa digunakan metode
9
dengan cara kimia seperti herbisida, yaitu herbisida yang bersifat sistemik sangat
efektif seperti dalapon (8 kg bahan aktif /ha)+urea (8 kg/ha)+perekat/perata(2 l/ha),
glyphosate (3-6 l/ha)+ZA (0,5%), dalapon + asulam (16-18 kg/ha) dan sebagainya.
Tetapi jika pertumbuhan gulma hanya sedikit maka dapat digunakan metode
manual dan teknis. Metode manual dapat dilakukan dengan membersihkan gulma-
gulma yang terdapat disekitar kanopi tanaman kopi dengan menggunakan cangkul.
Tanah tanah yang terbawa keluar kanopi harus dikembalikan disekitar batang pokok
yang bertujuan untuk menghindari cekungan disekitar batang pokok dan mencegah
tertampungnya air hujan disekitar batang. Pencangkulan dilakukan secara terus
menerus sampai kebun benar-benar terbebas dari alang-alang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gulma mempengaruhi pergeseran posisi Indonesia dan penurunan produksi
tanaman kopi. Klasifikasi gulma jenis grasses (alang-alang, pahitan dan jambean)
pada perkebunan kopi yaitu, kingdom plantae, divisio magnoliophyta, kelas
liliopsida, ordo poales, famili poaceae. Gulma tanaman kopi dapat berkembangbiak
dengan vegetatif dan generatif, dapat ditanggulangi dengan penyiangan yang
menggunakan metode manual, teknis dan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Desi. 2013. Penyebaran Gulma.
http://deasymayasariecigo.blogspot.com/2013/11/organ-perkembangbiakkan-dan-
penyebaran.html (27 Maret 2014)
Rani. 2011. Gulma. http://4pertanian.blogspot.com/2011/01/optidentifikasi-dan-
analisis-vegetasi.html (27 Maret 2014)
10
Wahyu. 2010. Gulma pada Tanaman. http://ibungm.blogspot.com/2010/11/hama-
penyakit-dan-gulma-pada-padi.html (27 Maret 2014)
11
No comments:
Post a Comment