Saturday, 26 September 2015

Fungsi Fosfor Dalam tubuh

Fungsi Fosfor Dalam tubuh




Keyword :
Fungsi Fosfor Dalam Tubuh

Mei 1, 2013 by zonasehatherbal

Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total

kandungan tubuh.

Fungsi utama fosfor sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati,

sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam

pemakaian kalsium.

Dalam bahan pangan, fosfor terdapat dalam berbagai bahan organik dan anorganik. Enzim

dalam saluran pencernaan membebaskan fosfor yang anorganik dari ikatannya dengan bahan

organik. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam bentuk anorganik, khususnya di bagian

atas duodenum yang bersifat kurang alkalis 70% yang dicerna akan diserap.

Kandungan fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein,

seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum.

Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut

atau bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti

disebutkan diatas. Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang

perkembangan disaat pertumbuhan.

Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan saat-saat tidak

mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya.

Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh:

1. Klasifikasi tulang dan gigi.

Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang.

Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase yang diperlukan untuk

melepas fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh perbandingan kalsium

terhadap fosfor yang sesuai untuk pertumbuhan tulang.

2. Mengatur pengalihan energi.

Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam

pengalihan energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus fosfat

ditambahkan pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin Trifosfat) yang

menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP diubah kembali menjadi

ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk keperluan berbagai reaksi di

dalam tubuh.

3. Absorpsi dan transportasi zat gizi.

Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut untuk membawa zat-zat gizi

menyeberangi membran sel atau di dalam aliran darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan

terjadi pada absorpsi di dalam saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam

cairan interseluler dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air,

diangkut di dalam darah dalam bentuk fosfolipida.

Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat

menimbulkan kejang. Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antasid untuk

menetralkan asam lambung, seperti alumunium hidroksida untuk jangka lama. 
 

No comments:

Post a Comment