Bokashi |
Download File
Download Doc
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata bokashi berasal dari bahasa jepang yang artinya kira-kira bahan-
bahan organik yang sudah diuraikan (difermentasi). Pupuk bokasi merupakan
salah satu bentuk pupuk organik yang terbuat dari campuran antara bahan-bahan
organik dan pupuk kandang yang difermentasi atau didekomposisi oleh
mikroorganisme.Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti
sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan
tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang
mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan
untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM).
Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan
bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.
Saat ini petani cenderung memilih menggunakan pupuk kimia dari pada
pupuk organik. Penyebabnya adalah karena kandungan hara pupuk kimia lebih
tinggi, mudah diperoleh secara instan ketika dibutuhkan dan pengaruhnya
terhadap tanaman yang diberi pupuk lebih cepat terlihat dibandingkan dengan
pupuk organik yang pengaruhnya tidak dapat cepat terlihat.
Selain itu, penggunaan pupuk kimia pada lahan tersebut yang dilakukan
secara terus menerus dapat menyebabkan semakin berkurangnya kandungan
bahan organik di dalam tanah, kesuburan tanah pun menurun, akibatnya hasil
penen juga menurun. Dengan kondisi yang seperti itu mendorong petani untuk
meningkatkan dosis pupuk kimia agar hasil tanamannya meningkat. Akibatnya,
selain tidak ekonomis, pemupukan dengan dosis tinggi ternyata dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun
air. Jadi pemupukan dengan pupuk kimia secara terus-menerus dengan dosis
tinggi bukanlah cara yang baik untuk menjaga kesuburan tanah apalagi untuk
mengembalikan tanah pada kondisi semula.
Untuk menjaga kesuburan tanah dan mengembalikan pada kondisi
semula maka cara yang bagus adalah dengan menggunakan pupuk organik, seperti
bokasi. Bahan organik ini dapat menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah.
B. Tujuan
Untuk mengetahui teknik pembuatan kompos dengan aktivator
EM4 (bokashi) dari bahan organik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti “bahan
organik yang telah difermentasikan. Seperti bokashi dibuat dengan melalui proses
fermentasi bahan-bahan organik (dedak, limbah kandang, hijauan, dsb.) dengan
EM (Effective Microorganisme). Biasanya bokashi didapati dalam bentuk serbuk
atau butiran. Bokashi sudah digunakan para petani Jepang dalam memperbaiki
tanah secara tradisional untuk meningkatkan mikroba dalam tanah dan
meningkatkan persediaan unsur bagi tanaman. Secara tradisional bokashidibuat
dengan cara menfermentasikan bahan organik seperti dedak dengan tanah dari
hutan atau gunung yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme
(alamasastaniorganik.wordpress.com, 2009).
BAB III
METODOLOGI
a) Tempat dan waktu
Praktikum ini dilakukan di rumah kompos fakultas pertanian
Universitas Muria Kudus.
b) Alat dan bahan
Alat
1) sekop
2) karung
3) Sarung tangan
4) Masker
5) Tali
6) Timbangan
7) Spray
8) Termometer
Bahan
1) Daun kering
2) Bekatul
3) Kotoran sapi
4) Mol keong mas
c) Langkah kerja
1. timbang bahan yang akan di buat bokhasi sesuai dengan takaran
yang di tentukan
2. Pupuk kandang,daun kering dan dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan mol keong mas secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata, sampai kandungan air adonan mencapai
30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari
adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan segar.
4. Adonan yang telah tercampur rata kemudian di masukkan dalam.
5. Pertahankan suhu adonan 40-50 oC, Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukkan. Pengecekan suhu dan pH dilakukan setiap 2 hari
sekali.
6. Setelah 14 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN SUHU AROMA STRUKTUR WARNA
Pengamatan 1 40˚c Meyegat Bahan organik
Kecoklatan
Pengamatan 2 -˚c Menyengat
khas serasah
sebagian
hancur
Bahan organik
telah hancur
Coklat
kehitaman
B. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, terlihat pada pengamatan 1
teksturnya agak kasar dan menggumpal, warnanya kecoklatan, aromanya berbau,
dan suhunya 400C.Pada pengamatan 2 terlihat teksturnya agak lunak dari
sebelumnya, warnanya coklat kehitaman, dan aromanya menyengat khas serasah
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang
dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi
akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat.
Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam
tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses
pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan hasil pengamatan yang didapatkan, maka dapat ditarik
kesimpulan adalah pupuk organik yang diolah sedemikian rupa dengan melalui
proses fermentasi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk
tanaman.Untuk melihat tingkat kematangan dapat ditentukan dari Bau, Kekerasan
bahan, Warna, Penyusutan, Suhu.Yang memiliki tingkat kegagalan tinggi adalah
pembuatan pupuk bokashi dengan menggunakan bahan utama sayuran.
Saran
Dalam melaksanakan praktikum dan pengamatan hendaknya lebih serius
dan memperhatikan petunjuk/arahan dari asisten agar meminimalisir hal-hal yang
tidak diinginkan dan praktikan diharapkan mampu mengaplikasikan hasil dari
praktikum ini agar dapat mengolah limbah pertanian menjadi sesuatu yang lebih
berguna.
No comments:
Post a Comment