Thursday 1 October 2015

Resistensi Tanaman Terhadap Serangga Hama





 keyword :
 resistensi tanaman terhadap serangga hama i pendahuluan interaksi antara tanaman dan serangga terjadi secara komplek dan berlangsung sangat lama dan terus-menerus tanaman mengembangkan sistem pertahanan diri terhadap serangan serangga sementara serangga berupaya untuk mengembangkan sistem adaptasi untuk dapat mengatasi sistem pertahanan tanaman futuyma dan stalkin 1983 menjelaskan bahwa interaksi antara tanaman dan serangga akan menghasilkan perubahan secara bertahap dan terjadi secara resiprok yang disebut dengan co-evolusi fenomena adanya interaksi antara tanaman dengan serangga herbivor telah lama diketahui diantaranya adalah ditemukannya tanaman yang tidak atau kurang diserang hama diantara tanaman- tanaman yang dibudidayakan sehingga tanaman tersebut memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman lainnya yang sejenis tanaman yang tidak atau kurang diserang oleh hama tersebut kemudian disebut sebagai tanaman resisten berbagai teori tentang resistensi tanaman ini kemudian dikembangkan dan dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa tanaman mempunyai suatu mekanisme pertahanan mekanisme pertahanan tanaman merupakan sebuah manifestasi respon tanaman terhadap serangan serangga herbivor untuk menghindari atau mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya informasi mekanisme pertahanan tanaman terhadap serangga hama merupakan informasi yang sangat penting bagi para pemulia tanaman untuk dapat menyilangkan tanaman resisten dengan tanaman yang berproduksi tinggi dengan harapan akan dihasilkan tanaman ideal yang resisten terhadap hama sekaligus memiliki produktivitas tinggi anonim 2007 sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanaman genetika dan biologi molekuler serta pemahaman terhadap sistem mekanisme pertahanan tanaman saat ini para peneliti dapat melakukan identifikasi terhadap gen-gen yang menentukan sifat-sifat resistensi pada tanaman dan memasukkan gen pembawa sifat resistensi tersebut ke dalam tanaman target bahkan gen-gen yang menghasilkan toksin dari organisme lain seperti bakteri bacillus thuringiensis saat ini dapat dimasukkan ke dalam genom tanaman yang dirakit sebagai tanaman resisten terhadap hama tertentu yang kemudian toksin tersebut akan terekspresikan dalam tanaman menurut schoonhoven et al 1998 tanaman resisten dan musuh alami merupakan dua faktor dominan untuk mengendalikan populasi serangga herbivor di alam pada pendekatan pengendalian hama modern pemanfaatan tanaman resisten tersebut akan menjadi faktor kunci pengaturan populasi hama pada tanaman budidaya varietas tanaman yang tahan terhadap hama akan selalu didambakan petani dan merupakan salah satu komponen penting dalam pengendalian hama secara terpadu oleh karena itu pengadaannya perlu terus diupayakan varietas dengan ketahanan tunggal vertical resistance mudah patah oleh timbulnya biotipe hama baru karena itu perlu diupayakan untuk merilis varietas dengan ketahanan horisontal atau ketahanan ganda multiple resistance atau multilini page 2 of 11 2 ii definisi dan mekanisme resistensi tanaman 1 defenisi resistensi tanaman definisi resistensi tanaman terhadap serangga yang disampaikan para ahli beragam sesuai sudut pandang mereka antara lain painter 1951 mendefinisikan resistensi tanaman merupakan sifat-sifat tanaman yang dapat diturunkan dan dapat mempengaruhi tingkat kerusakan oleh serangga beck 1965 mengemukakan bahwa resistensi tanaman adalah semua ciri dan sifat tanaman yang memungkinkan tanaman terhindar mempunyai daya tahan atau daya sembuh dari serangan serangga dalam kondisi yang akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman lain dari spesies yang sama sedangkan teetes 1996 menyatakan bahwa dalam praktek pertanian resistensi tanaman berarti kemampuan tanaman untuk berproduksi lebih baik dibandingkan tanaman lain dengan tingkat populasi hama yang sama 2 mekanisme resistensi tanaman ada 4 strategi dasar yang digunakan tanaman sebagai mekanisme pertahanan dirinya untuk mengurangi kerusakan akibat serangan serangga herbivor yaitu 1 escape atau menghindari serangan serangga berdasarkan waktu atau tempat misalnya tumbuh pada tempat yang tidak mudah diakses oleh herbivor atau menghasilkan bahan kimia penolak herbivor repellen 2 tanaman toleran terhadap herbivor dengan cara mengalihkan herbivor untuk makan bagian yang tidak penting bagi tanaman atau mengembangkan kemampuan untuk melakukan penyembuhan recovery dari kerusakan akibat serangan herbivor 3 tanaman menarik datangnya musuh alami bagi herbivor yang dapat melindungi tanaman tersebut dari serangan herbivor dan terakhir 4 tanaman melindungi dirinya sendiri secara konfrontasi menggunakan mekanisme pertahan kimia atau mekanik seperti menghasilkan toksin yang dapat membunuh herbivor atau dapat mengurangi kemampuan herbovir untuk mencerna tanaman itu yang sering disebut dengan antibiosis painter 1951 oleh karena itu suatu varietas tanaman dapat disebut tahan apabila 1 memiliki sifat-sifat yang memungkinkan tanaman itu menghindar atau pulih kembali dari serangan hama pada keadaan yang akan mengakibatkan kerusakan pada varietas lain yang tidak tahan 2 memiliki sifat-sifat genetik yang dapat mengurangi tingkat kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama 3 memiliki sekumpulan sifat yang dapat diwariskan yang dapat mengurangi kemungkinan hama untuk menggunakan tanaman tersebut sebagai inang atau 4 mampu menghasilkan produk yang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan varietas lain pada tingkat populasi hama yang sama sumarno 1992 painter 1951 membagi mekanisme resistensi tanaman terhadap serangga hama ke dalam 3 bentuk yaitu a ketidaksukaan non preferences yang kemudian oleh kogan dan ortman 1978 istilah tersebut diganti dengan antixenotis atau menolak kehadiran serangga pada tanaman bentuk mekanisme resistensi antixenotis dibagi dalam dua kelompok yaitu antixenotis kimiawi menolak kerana adanya senyawa allelokimia misalnya kumbang mentimun diabratica undecimpuntata menyenangi mentimun yang memiliki kandungan kukurbitasin suatu zat atraktan dan penggairah makanan dan antixenotis fisik menolak karena adanya struktur atau morfologik tanaman misalnya conomorpha cramerella tidak menyukai meletakkan telurnya pada buah kakao yang licin halus jika dibandingkan dengan buah kakao yang kasar page 3 of 11 3 b antibiotis yaitu semua pengaruh fisiologis pada serangga yang merugikan dan bersifat sementara atau yang tetap yang merupakan akibat dari serangga yang makan dan mencerna jaringan atau cairan tanaman tertentu gejala-gejala akibat antibiotis pada serangga diantaranya adalah kematian larva atau pradewasa pengurangan laju pertumbuhan peningkatan mortalitas pupa ketidakberhasilan dewasa keluar dari pupa imago tidak normal dan fekunditas serta fertilitas rendah masa hidup serangga berkurang terjadi malformasi morfologik kegagalan mengumpulkan cadangan makanan dan kegagalan hibernasi perilaku gelisah dan abnormalitas lainnya menurut kogan dan ortman 1978 gejala-gejala abnormal tersebut terjadi diakibatkan oleh beberapa hal antara lain adanya metabolit toksik pada jaringan tanaman seperti alkaloid glukosid dan quinon tidak ada atau kurang tersedianya unsur nutrisi utama bagi serangga ketidakseimbangan perbandingan unsur-unsur nutrisi yang tersedia adanya antimetabolit yang menghalangi ketersediaan beberapa unsur nutrisi bagi serangga dan adanya enzim-enzim yang mampu menghalangi proses pencernaan makanan dan pemanfaatan unsur nutrisi oleh serangga contoh beberapa kasus antibiotis antara lain kandungan gosipol pada untuk ketahanan heliothis pengurangan kadar asparagin pada varietas yang tahan terhadap wereng coklat padi kandungan dimboa glucoside pada jagung untuk ketahanan terhadap penggerek batang jagung ostrinia sp c toleran yang merupakan respon tanaman terhadap serangga sehingga beberapa ahli tidak memasukannya dalam ketahanan beberapa faktor yang mengakibatkan tanaman toleran terhadap serangan hama adalah kekuatan tanaman secara umum pertumbuhan kembali jaringan tanaman yang rusak ketegaran batang dan ketahanan terhadap rebah produksi cabang tambahan pemanfaatan lebih efisien oleh serangga dan kompensasi lateral oleh tanaman tetangganya misalnya tanaman jagung yang memiliki volume perakaran yang lebih besar lebih tahan terhadap kumbang akar jagung diabrotica virgifera 3 sifat-sifat resistensi tanaman ketahanan tanaman inang terhadap hama dapat bersifat 1 genetik yaitu sifat tahan yang diatur oleh sifat-sifat genetik yang dapat diwariskan 2 morfologi yaitu sifat tahan yang disebabkan oleh sifat morfologi tanaman yang tidak menguntungkan hama dan 3 ekologi yaitu ketahanan tanaman yang disebabkan oleh pengaruh faktor lingkungan 3.1 ketahanan genetik berdasarkan susunan dan sifat-sifat gen ketahanan genetik dapat dibedakan menjadi 1 monogenik sifat tahan diatur oleh satu gen dominan atau resesif 2 oligogenik sifat tahan diatur oleh beberapa gen yang saling menguatkan satu sama lain 3 polygenik sifat tahan diatur oleh banyak gen yang saling menambah dan masing-masing gen memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap biotipe hama sehingga mengakibatkan timbulnya ketahanan yang luas ketahanan genetik juga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe 1 ketahanan vertikal ketahanan hanya terhadap satu biotipe hama dan biasanya bersifat sangat tahan tetapi mudah patah oleh munculnya biotipe baru 2 ketahanan horizontal atau ketahanan umum ketahanan terhadap banyak biotipe hama dengan derajat ketahanan agak tahan dan 3 ketahanan ganda memiliki sifat tahan terhadap beberapa jenis hama tipe ketahanan vertikal dikendalikan oleh gen tunggal monogenik atau oleh beberapa gen oligogenik dan hanya efektif terhadap biotipe hama tertentu secara umum sifat ketahanan vertikal mempunyai ciri-ciri 1 biasanya diwariskan oleh gen tunggal atau hanya sejumlah kecil gen 2 relatif mudah diidentifikasi dan banyak dipakai dalam program perbaikan ketahanan genetik 3 page 4 of 11 4 biasanya dikaitkan dengan hipotesis gen for gen dari flor 4 menghasilkan ketahanan genetik tingkat tinggi tidak jarang mencapai imunitas tetapi jika timbul biotipe baru maka ketahanan ini akan mudah patah dan biasanya tanaman menjadi sangat rentan terhadap biotipe tersebut dan 5 biasanya menunda awal terjadinya epidemi tetapi apabila terjadi epidemi maka kerentanannya tidak akan berbeda dengan kultivar yang rentan van der plank 1963 dalam sutopo dan saleh 1992 tipe ketahanan horizontal disebut juga ketahanan kuantitatif tanaman yang memiliki ketahanan demikian masih menunjukan sedikit kepekaan terhadap hama tetapi memiliki kemampuan untuk memperlambat laju perkembangan epidemi secara teoritis ketahanan horisontal efektif untuk semua biotipe suatu hama oleh karena itu umumnya sulit dipatahkan meskipun muncul biotipe baru dengan daya serang yang lebih tinggi varietas dengan tipe ketahanan demikian dapat diperoleh dengan cara mempersatukan beberapa gen ketahanan minor ke dalam suatu varietas dengan karakter agronomik yang unggul melalui pemuliaan konvensional kush 1997 maupun non-konvesional arus dan moreno-gonzalez 1993 liu et al 2000 witcombe dan hash 2000 ciri-ciri khusus ketahanan horizontal adalah 1 biasanya memiliki tingkat ketahanan yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe ketahanan vertikal dan jarang didapat immunitas 2 diwariskan secara poligenik dan dikendalikan oleh beberapa atau banyak gen 3 pengaruhnya terlihat dari penurunan laju perkembangan epidemi berdasarkan gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan varietas unggul dengan tipe ketahanan horisontal akan efektif terutama bila pada daerah pertanaman terdapat beberapa biotipe hama karena varietas ini mempunyai beberapa gen pengendali ketahanan poligenik sehingga akan mampu mengendalikan serangan beberapa biotipe hama salah satu kerugian pemanfaatan varietas unggul dengan ketahanan horizontal adalah karena sifat ketahanan ini masih memungkinkan terjadinya infestasi oleh hama walaupun tingkat infestasi tersebut tidak menimbulkan kerugian ekonomik tetapi tingkat penerimaan konsumen mungkin menjadi rendah misalnya rendahnya permintaan konsumen atas buah yang luka atau sedikit berlubang juga hasil biji-bijian yang berubah warnanya akibat serangan hama sumarno 1992 3 2 ketahanan morfologi bentuk fisik dan struktur jaringan tanaman mempengaruhi penggunaannya sebagai inang oleh serangga beck 1965 pathak 1975 dalam tabel 1 dapat dilihat beberapa faktor fisik tanaman yang menyebabkan ketahanan dan pengaruhnya terhadap serangga noris dan kogan 1980 3 3 ketahanan ekologi ketahanan ekologi atau ketahanan kelihatan apparent resistance atau ketahanan palsu pseudo resistance dikendalikan oleh keadaan lingkungan ketahanan ekologi ini tidak diturunkan dan tergantung dari kekuatan tekanan dari lingkungan ada 3 bentuk ketahanan ekologi yaitu a pengelakan inang escape misalnya fenologi tanaman dan fenologi serangga sangat jauh berbeda b ketahanan dorongan misalnya ketahanan yang disebabkan adanya unsur hara n p k yang sangat mempengaruhi populasi hama contohnya adalah aphis sangat peka terhadap kandungan n pada tanaman dan mempunyai respon negatif terhadap kandungan k c ketahanan karena luput dari serangan hama hal ini terjadi dikarenakan serangga hama menyerang tanaman inang secara acak sehingga ada beberapa tanaman luput dari serangan page 5 of 11 5 tabel 1 faktor-faktor ketahanan morfologi yang umum ditemukan pada tanaman faktor-faktor tanaman pengaruhnya terhadap serangga ketebalan dinding sel peningkatan kekerasan jaringan pemulihan jaringan-jaringan yang terluka kekokohan dan sifat-sifat lain dari batang rambut-rambut akumulasi lilin pada permukaan kandungan silika adaptasi anatomi dari organ nonspesiifik dan struktur pelindung gangguan pada makan dan mekanisme peletakan telur serangga mati setelah pelukaan awal gangguan pada makan mekanisme peletakan telur dehidrasi telur pengaruh pada makan pencernaan peletakan telur daya gerak menempel pengaruh racun dan pengacauan oleh alelokimia kelenjar rambut halangan sebagai tempat tinggal pengaruh pada kolonisasi dan peletakan telur abrasi kutikula hambatan makan berbagai pengaruh sumber norris dan kogan 1980 iii keuntungan pemanfaatan tanaman resisten keuntungan menggunakan varietas resisten dalam pengendalian hama atau penyakit antara lain 1 mengendalikan populasi hama penyakit tetap di bawah ambang kerusakan dalam jangka panjang 2 tidak berdampak negatif pada lingkungan 3 tidak membutuhkan alat dan teknik aplikasi tertentu dan 4 tidak membutuhkan biaya tambahan lain wiryadiputra 1996 namun demikian penggunaan varietas resisten tidak selamanya efektif terutama apabila menggunakan varietas dengan ketahanan tunggal ketahanan vertikal secara terus menerus liu et al 2000 witcombe dan hash 2000 secara ekonomi keuntungan penggunaan tanaman resisten disebabkan karena tanaman resisten dapat meminimumkan kehilangan hasil akibat serangan hama dan dapat mengurangi pengeluaran untuk penggunaan pestisida beberapa contoh keuntungan ekonomi dari pemanfaatan tanaman resisten adalah keuntungan petani gandum karena penggunaan varietas resisten mencapai 250 juta per tahun sedangkan pemanfaatan varietas padi ir 36 yang mempunyai sifat resistensi ganda telah menyelamatkan produksi petani di asia senilai 1 triliun khush dan brar 1991 hasil analisa keuntungan ekonomi dan pengurangan insektisida dari tanaman hasil rekayasa genetik dengan menyisipkan gen yang menghasilkan toksin dari bakteri bacillus thuringiensis bt di amerika serikat pada tahun 1999 yang dilakukan epa adalah 65.4 juta jagung 45.9 juta kapas 0.2 juta jagung manis dan 0.5 juta kentang total keuntungan ekonomi sebesar 111.9 juta sedangkan pada pengurangan insektisida adalah sebesar 7.5 juta acre treatmen kapas 0.127 page 6 of 11 6 juta jagung manis dan 0.089 juta kentang tetapi belum bisa dikalkulasi pada pertanaman jagung karena banyak jenis hama yang menyerangnya shelton et al 2002 keuntungan lain dari pemanfaatan tanaman resisten dalam pengendalian hama adalah berkurangnya penggunaan pestisida kimia yang berarti mengurangi polusi racun kimia pada lingkungan dan dapat mempertahankan atau meningkatkan keanekaragaman spesies di samping itu dalam tataran operasional pemanfaatan tanaman resisten kompatibel untuk dikombinasikan dengan hampir semua taktik pengendalian iv kelemahan penggunaan tanaman resisten oka 1995 menyampaikan beberapa kelemahan penggunaan tanaman resisten terhadap hama berdasarkan pengalaman selama ini sebagai berikut a daya tahan suatu varietas unggul yang berhasil dirakit sampai sekarang terbatas menghadapi beberapa spesies hama saja b varietas yang baru berhasil dirakit belum tentu disukai oleh petani dan konsumen karena belum dapat memenuhi keinginan mereka seperti rasa umur tanaman produktifitas dan lain-lain c memperkenalkan varietas baru kepada petani memerlukan usaha penyuluhan yang intensif dan memakan waktu d biaya yang harus disediakan untuk mengganti varietas lama dengan yang baru cukup banyak e penelitian memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan satu varietas unggul baru yang tahan terhadap satu spesies hama f tidak mudah untuk menggabungkan faktor-faktor ketahanan dari suatu varietas atau organisme ke dalam varietas baru v skrining resistensi tanaman terhadap hama varietas yang memiliki sifat tahan terhadap hama tertentu perlu dicari dari plasma nutfah yang jumlahnya mungkin puluhan ribu identifikasi sumber ketahanan dari koleksi plasma nutfah ini dilakukan dengan skrining varietas kriteria dalam melakukan skrining tergantung pada tipe ketahanan tanaman penghindaran antixenosis non-preference tolerance atau antibiosis tipe ketahanan yang terbaik tergantung pada jenis tanaman jenis hama hasil panen serta toleransi konsumen terhadap kerusakan oleh hama ketahanan antibiosis misalnya akan kurang bermanfaat jika adanya zat kimia penimbul antibiotik menurunkan mutu hasil skrining dapat dilakukan di lapang dalam kurungan dalam rumah kaca atau di laboratorium masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya skrining di lapang hanya dapat diterapkan pada tanaman yang hamanya mudah berkembang di lapangan atau hamanya terdapat di lapangan secara merata untuk jenis hama yang dapat berpindah dengan cara terbang maka skrining di lapangan hasilnya tidak meyakinkan adakalanya infeksi buatan perlu dilakukan seperti pada skrining ketahanan terhadap penggerek batang jagung dalam hal ini perlu dilakukan pembiakan larva di laboratorium page 7 of 11 7 skrining dalam kurungan sangat teliti tetapi memerlukan banyak biaya cara ini dipergunakan untuk mengevaluasi hasil skrining di lapangan dan terutama dipakai untuk skrining terhadap hama yang mudah terbang dan berpindah skrining ketahanan varietas terhadap hama gudang sering dilakukan di laboratorium dengan menggunakan kotak berisi biji-bijian varietas yang diteliti ditulari serangga hama agar hama dapat hidup pada bagian tutup kotak dibuat jendela udara yang ditutup kain kasa secara umum untuk keberhasilan skrining baik di lapangan maupun di rumah kaca atau di laboratorium harus memperhatikan hal-hal berikut 1 biotipe hama yang diuji harus sama murni 2 populasinya merata 3 stadia pertumbuhan hama harus seragam uniform 4 cara pembiakan hama telah dikuasai sehingga dihasilkan hama yang sehat 5 varietas pembanding baik yang tahan maupun yang rentan harus diikut sertakan dan harus berupa varietas murni atau homosigot 6 cara penentuan reaksi tahan dan tidak tahan harus efesien efektif dan jelas terlihat secara visual 7 lingkungan seragam 8 teknik penularan hama telah dikuasai jumlah hama per tanaman dan stadia hama yang digunakan 9 tanaman yang diskrining harus bebas dari gangguan faktor lain seperti gulma kekeringan unsur hara dan lain-lain serta 10 pengamatan dilakukan pada saat yang tepat mungkin perlu pengamatan beberapa kali pada waktu yang berbeda uji yang digunakan dalam melakukan skrining tergantung pada tipe ketahanan tanaman yaitu uji antixenosis non-preference uji tolerance atau uji antibiosis 1 antixenosis preference tets uji preferensi dilakukan untuk mengetahui tingkat preferensi suatu hama terhadap varietas yang diuji sehingga dapat ditentukan apakah suatu varietas menjadi inang utama atau sebagai inang alternatif makin tinggi tingkat preferensi suatu hama berarti makin rentan suatu varietas sehingga dapat ditentukan apakah suatu varietas dapat dijadikan sebagai sumber gen ketahanan atau tidak variabel yang diamati dalam uji preferensi adalah intensitas serangan hama populasi larva dan berat larva kardian 1993 atau preferensi nimfa preferensi stadia dewasa jantan dan bentina preferensi meletakan telur dan persentase telur menetas sharma et al 2002 2 tolerance test uji toleransi dilakukan untuk mengetahui kemampuan recovery tanaman setelah mengalami kerusakan akibat serangan hama dalam hal ini hama hadir pada tanaman inang namun kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisir karena kemampuan varietas tersebut untuk memperbaiki repair dan mengganti replace kerusakan yang diinduksi oleh hama sehingga tanaman dapat melanjutkan pertumbuhannya kembali regrowth variable yang diukur pada uji toleransi tanaman contoh toleransi tanaman padi terhadap wereng coklat adalah jumlah anakan baru tinggi tanaman dan komponen hasil hendrichs et al 1985 3 antibiosis test varietas tanaman dengan tipe ketahanan antibiosis mempunyai kemampuan menghasilkan zat kimia tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan hama atau patogen contoh zat kimia seperti itu adalah sterol yang dapat menghambat heliothis zea dan micropletis demolitor asam salisik yang dihasilkan tembakau sebagai respon pertahanan terhadap tobacco mosaic virus popova et al 1997 thionin yang merupakan protein anti bakteri sehingga meningkatkan resistensi tanaman terhadap serangan bakteri florack et al 1994 kandungan asparagin rendah dari padi mudgo sehingga tidak diserang oleh wereng coklat senyawa dimboa yang diproduksi oleh jagung page 8 of 11 8 yang tahan terhadap serangan penggerek batang ostrinia nubilalis maysin yang menyebabkan jagung resisten terhadap hama helicoverpa zea widstrom dan snook 2001 dan tanin pada biji sorghum sehingga resisten terhadap sorghum midge sharma 2002 uji ketahanan dapat pula dilakukan dengan menilai kemampuan hama untuk menghasilkan senyawa tertentu misalnya embun madu honeydew yang dihasilkan wereng coklat jika dalam pengujian ditemukan banyak embun madu pada tanaman yang diuji berarti tanaman tersebut rentan terhadap wereng coklat hendrichs et al 1985 skrining ketahanan dapat juga dilakukan berdasarkan ketahanan tanaman yang bersifat morfologi ketahanan morfologi adalah sifat tahan yang diperoleh tanaman secara tidak langsung disebabkan oleh sifat morfologi tanaman yang tidak menguntungkan hama seperti 1 dinding sel yang tebal dan jaringan sel yang keras karena mengandung silika atau kutikula sehingga menghambat cara makan hama 2 terdapat bulu yang panjang dan keras sehingga cara makan peneluran dan pergerakan hama terhambat velasco et al 2001 dan 3 penutupan bagian yang peka terhadap hama secara rapat skrining ketahanan dapat juga dilakukan berdasarkan warna tanaman pada kubis warna merah kurang disenangi aphids dibanding warna hijau sedangkan pada kapas batang merah kurang disenangi penggerek buah dibanding batang hijau sumarno 1992 banyaknya biotipe baru dan perkembangannya yang cepat menyebabkan metode tradisional untuk mengidentifikasi gen ketahanan atas dasar ketahanannya terhadap suatu biotipe menjadi tidak praktis lebih membosankan dan hasilnya sering dipengaruhi oleh berbagai faktor akibatnya pemuliaan ketahanan tanaman yang bersifat durable terhadap hama dan penyakit masih merupakan suatu pekerjaan yang sulit bagi pemulia tanaman namun demikian upaya pyramiding gen-gen ketahanan menggunakan marka molekuler ke dalam suatu genotipe telah menjadi salah suatu solusi jalan keluarnya penggunaan marka molekuler dalam prosedur pemuliaan ketahanan telah diperkenalkan sejak awal abad ke-20an arus dan moreno-gonzalez 1993 dan sangat prospektif liu et al 2000 witcombe dan hash 2000 penggunaan marka lebih efisien dalam situasi 1 jika karakter yang ingin diseleksi lambat tereskpresi dalam perkembangan tanaman dan 2 jika ekspresi karakter yang dikehendaki dikendalikan oleh gen-gen resisif selain itu seleksi dapat dilakukan tanpa inokulasi atau infeksi buatan kesalahan akibat ketidaktepatan dalam metode inokulasi atau infeksi buatan dapat dihindari dan pemuliaan ketahanan dapat dilakukan pada waktu dan tempat yang tidak perlu sesuai dengan kebutuhan hama keberhasilan seleksi menggunakan marka molekuler sangat tergantung pada kualitas marka yang digunakan arus dan moreno-gonzales 1993 menyatakan bahwa sifat-sifat penting dari marka yang baik dan berkualitas adalah 1 ekspresinya mudah dikenal dalam semua kemungkinan fenotip baik homosigot maupun heterosigot 2 ekspresinya lebih cepat dalam perkembangan tanaman 3 tidak mempengaruhi morfologi tanaman ketika suatu lokus alel digantikan oleh lokus marker dan 4 rendah atau tidak ada interaksi antar marka dalam populasi segregasi transfer gen yang diminati dari donor ke genotipe resipien recurrent umumnya dilakukan menggunakan metode backcross dengan tujuan untuk memperoleh individu yang sama dengan recurrent parent rp kecuali satu atau beberapa gen dari donor parent dp gen yang diminati baru akan diperoleh pada rp setelah minimal 5 – 6 generasi backcross kendala ini dapat diatasi dengan page 9 of 11 9 seleksi menggunakan marka molekuler arus dan moreno-gonzalez 1993 liu et al 2000 witcombe dan hash 2000 kush 2002 gupta et al 2002 vi kesimpulan resistensi tanaman terhadap serangga merupakan hasil proses co-evolusi yang berlangsung secara komplek terus menerus dan berlangsung sangat lama tanaman dinilai memiliki resistensi terhadap suatu hama apabila memiliki ciri dan sifat yang memungkinkan tanaman tersebut terhindar mempunyai daya tahan atau daya sembuh dari serangan serangga dalam kondisi yang akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman lain dari spesies yang sama ada 3 mekanisme resistensi tanaman terhadap serangga yaitu antixenotis antibiotis dan toleran resistensi tanaman dapat bersifat genetik morfologi atau ekologi tipe resistensi genetik dibagi 2 yaitu resistensi vertikal yang dikendalikan secara monogenik dan oligogenik dan resistensi horisontal yang dikendalikan secara poligenik pemafaatan tanaman resisten terhadap hama merupakan komponen penting dalam pengendalian hama terpadu dan akan memberikan keuntungan secara ekonomi dan ekologi untuk itu program pemuliaan dan perakitannya harus secara terencana dan terus-menerus dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang paling cocok mudah dan ekonomis sesuai dengan kebutuhan saat ini vii daftar pustaka anonim 2007 resistensi tanaman bahan kuliah interaksi tanaman serangga semester i 2007 2008 sekolah pascasarjana ipb 9 hal arus p and j moreno_gonzalez 1993 marker-assisted selection in plant breeding priciples and prospects ed m.d hayward n.o bosemark and i ramagosa chapman hall london- glasgow-new york-toyo- melbourne-madres beck s.d 1965 resistance of plant to insects ann rev entomol 10 207-232 florack d.e.a w.g dirkse b visser f heidekamp w.j stikema 1994 expession of biologically active hordothionin in tobacco effects of pre-and pro-sequences at the amino and carboxyl termini of the hordothiomin precursor on nature protein and sorting plant mol.bio 24 83-96 futuyma d j and stalkin m 1983 coevolution sunderland massachusetts sinauer associates gupta p.k r.k varshney and m prasad molecular markers principles and methodology in molecular techniques in crop improvement ed s.m jain d.s brar and b.s ahloowalia kluwer academic publishers dordrecht-boston-london heinrichs e.a f.g medrano and h.r rapusas 1995 genetic evaluation for resistance in rice irri los-banos philippines 356 p kardian a 1993 preference of seedling fly atherigona sp to oviposit some host plants buletin pertanian 12 2 22 – 24 kogan m and e f ortman 1978 antixenosis a new term proposed to define painter’s non preference modality of resistance entomol soc am bull 24 175-176 page 10 of 11 10 kush g.s 1997 genetic of and breeding for resistance to the brown planthopper plant breeding departement irri los-banos philippines ------------ 2002 molecular genetics-plant breeder’s perspective in molecular techniques in crop improvement ed s.m jain d.s brar and b.s ahloowalia kluwer academic publishers dordrecht-boston-london liu j d liu w tao w li s wang p chen and d gao 2000 molecular marker-facilitated pyramiding of different genes for powdery mildew resistance in wheat plant breeding 119 21-24 norris d.m and m kogan 1980 biochemical and morphological bases of resistance pp 23-62 in f.g maxwell and p.r jennings eds breeding plant resistant to insects john wiley sons new york chisester brisbane toronto oka i.n 1995 pengendalian hama terpadu dan implementasinya di indonesia gadjah mada university press yogyakarta 255 h painter r.h 1951 insect resistance in crop plants the mac millan company new york 520 pp pathak m.d 1975 utilization of insect-plant interaction in pest control pp 121-148 in d pimentel eds insect science society academic press inc new york san fransisco london panda n dan g.s kush 1995 host plant resistance to insects cabinternational- irri los-banos philippines pathak m.d and g.s kush 1999 studies of varietal resistance in rice to the brown planthopper at the irri plant breeding departemen irri los-banos philippines popova l t pancheva and a uzunova 1997 salicylic acid properties biosynthesis and physiological role plant physiology departemen of sofia university bulgaria schoonhoven l.m t jermy and j.j.a van loon 1998 insect-plant biology from physiology to evolution chapman hall london 409 h sharma h.c b.a franzmann and r.g henzell 2002 mechanism and diversity of resistance to sorghum midge stenodiplosis sorghicola in sorghum bicolor euphytica 124 1-12 shelton a.m j.-z zhao and r.t roush 2002 economic ecological food safety and social consequences of the deployment of bt transgenic plants annu rev entomol 2002 47 845- 81 sumarno 1992 pemuliaan untuk ketahanan terhadap hama prosiding symposium pemuliaan tanaman i perhimpunan pemuliaan tanaman indonesia komisariat daerah jawa timur sutopo l dan n saleh 1992 perbaikan ketahanan genetik tanaman terhadap penyakit prosiding symposium pemuliaan tanaman i perhimpunan pemuliaan tanaman indonesia komisariat daerah jawa timur page 11 of 11 11 teetes g.l 1996 plant resistance to insects a fundamental component of ipm http ipmworl.umn.edu chapters teetes.htm akses januari 2008 velasco l j.m fernandez-martinez and a de haro 2001 inheritance of trichome density in ethiopian mustard leaves euphytica 117 241-244 widstrom n.w and m.e snook 2001 recurrent selection for meysin a compound in maize silks antibiotic to earworm plant breeding 120 357-359 witcombe j.r and c.t hash 2000 resistance gen deployment strategies in cereal hybrids using marker-assisted selection gene pyramiding three-way hybrids and synthetic parent population euphytica 112 175-186 wiryadiputra s 1996 resistance of robusta coffea to coffee root lesion nematode pratylenchus coffeae pelita perkebunan 12 3 137-148 3 of 11 resistensi tanaman terhadap serangga hama .docx resistensi tanaman terhadap serangga hama .docx

No comments:

Post a Comment