keyword :
resistensi tanaman terhadap serangga hama i pendahuluan interaksi antara
tanaman dan serangga terjadi secara komplek dan berlangsung sangat lama
dan terus-menerus tanaman mengembangkan sistem pertahanan diri terhadap
serangan serangga sementara serangga berupaya untuk mengembangkan
sistem adaptasi untuk dapat mengatasi sistem pertahanan tanaman futuyma
dan stalkin 1983 menjelaskan bahwa interaksi antara tanaman dan serangga
akan menghasilkan perubahan secara bertahap dan terjadi secara resiprok
yang disebut dengan co-evolusi fenomena adanya interaksi antara tanaman
dengan serangga herbivor telah lama diketahui diantaranya adalah
ditemukannya tanaman yang tidak atau kurang diserang hama diantara
tanaman- tanaman yang dibudidayakan sehingga tanaman tersebut memberikan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman lainnya yang sejenis
tanaman yang tidak atau kurang diserang oleh hama tersebut kemudian
disebut sebagai tanaman resisten berbagai teori tentang resistensi
tanaman ini kemudian dikembangkan dan dibuktikan dengan penelitian yang
menunjukkan bahwa tanaman mempunyai suatu mekanisme pertahanan mekanisme
pertahanan tanaman merupakan sebuah manifestasi respon tanaman terhadap
serangan serangga herbivor untuk menghindari atau mengurangi kerusakan
yang ditimbulkannya informasi mekanisme pertahanan tanaman terhadap
serangga hama merupakan informasi yang sangat penting bagi para pemulia
tanaman untuk dapat menyilangkan tanaman resisten dengan tanaman yang
berproduksi tinggi dengan harapan akan dihasilkan tanaman ideal yang
resisten terhadap hama sekaligus memiliki produktivitas tinggi anonim
2007 sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanaman
genetika dan biologi molekuler serta pemahaman terhadap sistem mekanisme
pertahanan tanaman saat ini para peneliti dapat melakukan identifikasi
terhadap gen-gen yang menentukan sifat-sifat resistensi pada tanaman dan
memasukkan gen pembawa sifat resistensi tersebut ke dalam tanaman
target bahkan gen-gen yang menghasilkan toksin dari organisme lain
seperti bakteri bacillus thuringiensis saat ini dapat dimasukkan ke
dalam genom tanaman yang dirakit sebagai tanaman resisten terhadap hama
tertentu yang kemudian toksin tersebut akan terekspresikan dalam tanaman
menurut schoonhoven et al 1998 tanaman resisten dan musuh alami
merupakan dua faktor dominan untuk mengendalikan populasi serangga
herbivor di alam pada pendekatan pengendalian hama modern pemanfaatan
tanaman resisten tersebut akan menjadi faktor kunci pengaturan populasi
hama pada tanaman budidaya varietas tanaman yang tahan terhadap hama
akan selalu didambakan petani dan merupakan salah satu komponen penting
dalam pengendalian hama secara terpadu oleh karena itu pengadaannya
perlu terus diupayakan varietas dengan ketahanan tunggal vertical
resistance mudah patah oleh timbulnya biotipe hama baru karena itu perlu
diupayakan untuk merilis varietas dengan ketahanan horisontal atau
ketahanan ganda multiple resistance atau multilini page 2 of 11 2 ii
definisi dan mekanisme resistensi tanaman 1 defenisi resistensi tanaman
definisi resistensi tanaman terhadap serangga yang disampaikan para ahli
beragam sesuai sudut pandang mereka antara lain painter 1951
mendefinisikan resistensi tanaman merupakan sifat-sifat tanaman yang
dapat diturunkan dan dapat mempengaruhi tingkat kerusakan oleh serangga
beck 1965 mengemukakan bahwa resistensi tanaman adalah semua ciri dan
sifat tanaman yang memungkinkan tanaman terhindar mempunyai daya tahan
atau daya sembuh dari serangan serangga dalam kondisi yang akan
menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman lain dari spesies yang
sama sedangkan teetes 1996 menyatakan bahwa dalam praktek pertanian
resistensi tanaman berarti kemampuan tanaman untuk berproduksi lebih
baik dibandingkan tanaman lain dengan tingkat populasi hama yang sama 2
mekanisme resistensi tanaman ada 4 strategi dasar yang digunakan tanaman
sebagai mekanisme pertahanan dirinya untuk mengurangi kerusakan akibat
serangan serangga herbivor yaitu 1 escape atau menghindari serangan
serangga berdasarkan waktu atau tempat misalnya tumbuh pada tempat yang
tidak mudah diakses oleh herbivor atau menghasilkan bahan kimia penolak
herbivor repellen 2 tanaman toleran terhadap herbivor dengan cara
mengalihkan herbivor untuk makan bagian yang tidak penting bagi tanaman
atau mengembangkan kemampuan untuk melakukan penyembuhan recovery dari
kerusakan akibat serangan herbivor 3 tanaman menarik datangnya musuh
alami bagi herbivor yang dapat melindungi tanaman tersebut dari serangan
herbivor dan terakhir 4 tanaman melindungi dirinya sendiri secara
konfrontasi menggunakan mekanisme pertahan kimia atau mekanik seperti
menghasilkan toksin yang dapat membunuh herbivor atau dapat mengurangi
kemampuan herbovir untuk mencerna tanaman itu yang sering disebut dengan
antibiosis painter 1951 oleh karena itu suatu varietas tanaman dapat
disebut tahan apabila 1 memiliki sifat-sifat yang memungkinkan tanaman
itu menghindar atau pulih kembali dari serangan hama pada keadaan yang
akan mengakibatkan kerusakan pada varietas lain yang tidak tahan 2
memiliki sifat-sifat genetik yang dapat mengurangi tingkat kerusakan
yang disebabkan oleh serangan hama 3 memiliki sekumpulan sifat yang
dapat diwariskan yang dapat mengurangi kemungkinan hama untuk
menggunakan tanaman tersebut sebagai inang atau 4 mampu menghasilkan
produk yang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan varietas
lain pada tingkat populasi hama yang sama sumarno 1992 painter 1951
membagi mekanisme resistensi tanaman terhadap serangga hama ke dalam 3
bentuk yaitu a ketidaksukaan non preferences yang kemudian oleh kogan
dan ortman 1978 istilah tersebut diganti dengan antixenotis atau menolak
kehadiran serangga pada tanaman bentuk mekanisme resistensi antixenotis
dibagi dalam dua kelompok yaitu antixenotis kimiawi menolak kerana
adanya senyawa allelokimia misalnya kumbang mentimun diabratica
undecimpuntata menyenangi mentimun yang memiliki kandungan kukurbitasin
suatu zat atraktan dan penggairah makanan dan antixenotis fisik menolak
karena adanya struktur atau morfologik tanaman misalnya conomorpha
cramerella tidak menyukai meletakkan telurnya pada buah kakao yang licin
halus jika dibandingkan dengan buah kakao yang kasar page 3 of 11 3 b
antibiotis yaitu semua pengaruh fisiologis pada serangga yang merugikan
dan bersifat sementara atau yang tetap yang merupakan akibat dari
serangga yang makan dan mencerna jaringan atau cairan tanaman tertentu
gejala-gejala akibat antibiotis pada serangga diantaranya adalah
kematian larva atau pradewasa pengurangan laju pertumbuhan peningkatan
mortalitas pupa ketidakberhasilan dewasa keluar dari pupa imago tidak
normal dan fekunditas serta fertilitas rendah masa hidup serangga
berkurang terjadi malformasi morfologik kegagalan mengumpulkan cadangan
makanan dan kegagalan hibernasi perilaku gelisah dan abnormalitas
lainnya menurut kogan dan ortman 1978 gejala-gejala abnormal tersebut
terjadi diakibatkan oleh beberapa hal antara lain adanya metabolit
toksik pada jaringan tanaman seperti alkaloid glukosid dan quinon tidak
ada atau kurang tersedianya unsur nutrisi utama bagi serangga
ketidakseimbangan perbandingan unsur-unsur nutrisi yang tersedia adanya
antimetabolit yang menghalangi ketersediaan beberapa unsur nutrisi bagi
serangga dan adanya enzim-enzim yang mampu menghalangi proses pencernaan
makanan dan pemanfaatan unsur nutrisi oleh serangga contoh beberapa
kasus antibiotis antara lain kandungan gosipol pada untuk ketahanan
heliothis pengurangan kadar asparagin pada varietas yang tahan terhadap
wereng coklat padi kandungan dimboa glucoside pada jagung untuk
ketahanan terhadap penggerek batang jagung ostrinia sp c toleran yang
merupakan respon tanaman terhadap serangga sehingga beberapa ahli tidak
memasukannya dalam ketahanan beberapa faktor yang mengakibatkan tanaman
toleran terhadap serangan hama adalah kekuatan tanaman secara umum
pertumbuhan kembali jaringan tanaman yang rusak ketegaran batang dan
ketahanan terhadap rebah produksi cabang tambahan pemanfaatan lebih
efisien oleh serangga dan kompensasi lateral oleh tanaman tetangganya
misalnya tanaman jagung yang memiliki volume perakaran yang lebih besar
lebih tahan terhadap kumbang akar jagung diabrotica virgifera 3
sifat-sifat resistensi tanaman ketahanan tanaman inang terhadap hama
dapat bersifat 1 genetik yaitu sifat tahan yang diatur oleh sifat-sifat
genetik yang dapat diwariskan 2 morfologi yaitu sifat tahan yang
disebabkan oleh sifat morfologi tanaman yang tidak menguntungkan hama
dan 3 ekologi yaitu ketahanan tanaman yang disebabkan oleh pengaruh
faktor lingkungan 3.1 ketahanan genetik berdasarkan susunan dan
sifat-sifat gen ketahanan genetik dapat dibedakan menjadi 1 monogenik
sifat tahan diatur oleh satu gen dominan atau resesif 2 oligogenik sifat
tahan diatur oleh beberapa gen yang saling menguatkan satu sama lain 3
polygenik sifat tahan diatur oleh banyak gen yang saling menambah dan
masing-masing gen memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap biotipe
hama sehingga mengakibatkan timbulnya ketahanan yang luas ketahanan
genetik juga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe 1 ketahanan vertikal
ketahanan hanya terhadap satu biotipe hama dan biasanya bersifat sangat
tahan tetapi mudah patah oleh munculnya biotipe baru 2 ketahanan
horizontal atau ketahanan umum ketahanan terhadap banyak biotipe hama
dengan derajat ketahanan agak tahan dan 3 ketahanan ganda memiliki sifat
tahan terhadap beberapa jenis hama tipe ketahanan vertikal dikendalikan
oleh gen tunggal monogenik atau oleh beberapa gen oligogenik dan hanya
efektif terhadap biotipe hama tertentu secara umum sifat ketahanan
vertikal mempunyai ciri-ciri 1 biasanya diwariskan oleh gen tunggal atau
hanya sejumlah kecil gen 2 relatif mudah diidentifikasi dan banyak
dipakai dalam program perbaikan ketahanan genetik 3 page 4 of 11 4
biasanya dikaitkan dengan hipotesis gen for gen dari flor 4 menghasilkan
ketahanan genetik tingkat tinggi tidak jarang mencapai imunitas tetapi
jika timbul biotipe baru maka ketahanan ini akan mudah patah dan
biasanya tanaman menjadi sangat rentan terhadap biotipe tersebut dan 5
biasanya menunda awal terjadinya epidemi tetapi apabila terjadi epidemi
maka kerentanannya tidak akan berbeda dengan kultivar yang rentan van
der plank 1963 dalam sutopo dan saleh 1992 tipe ketahanan horizontal
disebut juga ketahanan kuantitatif tanaman yang memiliki ketahanan
demikian masih menunjukan sedikit kepekaan terhadap hama tetapi memiliki
kemampuan untuk memperlambat laju perkembangan epidemi secara teoritis
ketahanan horisontal efektif untuk semua biotipe suatu hama oleh karena
itu umumnya sulit dipatahkan meskipun muncul biotipe baru dengan daya
serang yang lebih tinggi varietas dengan tipe ketahanan demikian dapat
diperoleh dengan cara mempersatukan beberapa gen ketahanan minor ke
dalam suatu varietas dengan karakter agronomik yang unggul melalui
pemuliaan konvensional kush 1997 maupun non-konvesional arus dan
moreno-gonzalez 1993 liu et al 2000 witcombe dan hash 2000 ciri-ciri
khusus ketahanan horizontal adalah 1 biasanya memiliki tingkat ketahanan
yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe ketahanan vertikal dan
jarang didapat immunitas 2 diwariskan secara poligenik dan dikendalikan
oleh beberapa atau banyak gen 3 pengaruhnya terlihat dari penurunan laju
perkembangan epidemi berdasarkan gambaran di atas dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan varietas unggul dengan tipe ketahanan horisontal akan
efektif terutama bila pada daerah pertanaman terdapat beberapa biotipe
hama karena varietas ini mempunyai beberapa gen pengendali ketahanan
poligenik sehingga akan mampu mengendalikan serangan beberapa biotipe
hama salah satu kerugian pemanfaatan varietas unggul dengan ketahanan
horizontal adalah karena sifat ketahanan ini masih memungkinkan
terjadinya infestasi oleh hama walaupun tingkat infestasi tersebut tidak
menimbulkan kerugian ekonomik tetapi tingkat penerimaan konsumen
mungkin menjadi rendah misalnya rendahnya permintaan konsumen atas buah
yang luka atau sedikit berlubang juga hasil biji-bijian yang berubah
warnanya akibat serangan hama sumarno 1992 3 2 ketahanan morfologi
bentuk fisik dan struktur jaringan tanaman mempengaruhi penggunaannya
sebagai inang oleh serangga beck 1965 pathak 1975 dalam tabel 1 dapat
dilihat beberapa faktor fisik tanaman yang menyebabkan ketahanan dan
pengaruhnya terhadap serangga noris dan kogan 1980 3 3 ketahanan
ekologi ketahanan ekologi atau ketahanan kelihatan apparent resistance
atau ketahanan palsu pseudo resistance dikendalikan oleh keadaan
lingkungan ketahanan ekologi ini tidak diturunkan dan tergantung dari
kekuatan tekanan dari lingkungan ada 3 bentuk ketahanan ekologi yaitu a
pengelakan inang escape misalnya fenologi tanaman dan fenologi serangga
sangat jauh berbeda b ketahanan dorongan misalnya ketahanan yang
disebabkan adanya unsur hara n p k yang sangat mempengaruhi populasi
hama contohnya adalah aphis sangat peka terhadap kandungan n pada
tanaman dan mempunyai respon negatif terhadap kandungan k c ketahanan
karena luput dari serangan hama hal ini terjadi dikarenakan serangga
hama menyerang tanaman inang secara acak sehingga ada beberapa tanaman
luput dari serangan page 5 of 11 5 tabel 1 faktor-faktor ketahanan
morfologi yang umum ditemukan pada tanaman faktor-faktor tanaman
pengaruhnya terhadap serangga ketebalan dinding sel peningkatan
kekerasan jaringan pemulihan jaringan-jaringan yang terluka kekokohan
dan sifat-sifat lain dari batang rambut-rambut akumulasi lilin pada
permukaan kandungan silika adaptasi anatomi dari organ nonspesiifik dan
struktur pelindung gangguan pada makan dan mekanisme peletakan telur
serangga mati setelah pelukaan awal gangguan pada makan mekanisme
peletakan telur dehidrasi telur pengaruh pada makan pencernaan peletakan
telur daya gerak menempel pengaruh racun dan pengacauan oleh alelokimia
kelenjar rambut halangan sebagai tempat tinggal pengaruh pada
kolonisasi dan peletakan telur abrasi kutikula hambatan makan berbagai
pengaruh sumber norris dan kogan 1980 iii keuntungan pemanfaatan tanaman
resisten keuntungan menggunakan varietas resisten dalam pengendalian
hama atau penyakit antara lain 1 mengendalikan populasi hama penyakit
tetap di bawah ambang kerusakan dalam jangka panjang 2 tidak berdampak
negatif pada lingkungan 3 tidak membutuhkan alat dan teknik aplikasi
tertentu dan 4 tidak membutuhkan biaya tambahan lain wiryadiputra 1996
namun demikian penggunaan varietas resisten tidak selamanya efektif
terutama apabila menggunakan varietas dengan ketahanan tunggal ketahanan
vertikal secara terus menerus liu et al 2000 witcombe dan hash 2000
secara ekonomi keuntungan penggunaan tanaman resisten disebabkan karena
tanaman resisten dapat meminimumkan kehilangan hasil akibat serangan
hama dan dapat mengurangi pengeluaran untuk penggunaan pestisida
beberapa contoh keuntungan ekonomi dari pemanfaatan tanaman resisten
adalah keuntungan petani gandum karena penggunaan varietas resisten
mencapai 250 juta per tahun sedangkan pemanfaatan varietas padi ir 36
yang mempunyai sifat resistensi ganda telah menyelamatkan produksi
petani di asia senilai 1 triliun khush dan brar 1991 hasil analisa
keuntungan ekonomi dan pengurangan insektisida dari tanaman hasil
rekayasa genetik dengan menyisipkan gen yang menghasilkan toksin dari
bakteri bacillus thuringiensis bt di amerika serikat pada tahun 1999
yang dilakukan epa adalah 65.4 juta jagung 45.9 juta kapas 0.2 juta
jagung manis dan 0.5 juta kentang total keuntungan ekonomi sebesar 111.9
juta sedangkan pada pengurangan insektisida adalah sebesar 7.5 juta
acre treatmen kapas 0.127 page 6 of 11 6 juta jagung manis dan 0.089
juta kentang tetapi belum bisa dikalkulasi pada pertanaman jagung karena
banyak jenis hama yang menyerangnya shelton et al 2002 keuntungan lain
dari pemanfaatan tanaman resisten dalam pengendalian hama adalah
berkurangnya penggunaan pestisida kimia yang berarti mengurangi polusi
racun kimia pada lingkungan dan dapat mempertahankan atau meningkatkan
keanekaragaman spesies di samping itu dalam tataran operasional
pemanfaatan tanaman resisten kompatibel untuk dikombinasikan dengan
hampir semua taktik pengendalian iv kelemahan penggunaan tanaman
resisten oka 1995 menyampaikan beberapa kelemahan penggunaan tanaman
resisten terhadap hama berdasarkan pengalaman selama ini sebagai berikut
a daya tahan suatu varietas unggul yang berhasil dirakit sampai
sekarang terbatas menghadapi beberapa spesies hama saja b varietas yang
baru berhasil dirakit belum tentu disukai oleh petani dan konsumen
karena belum dapat memenuhi keinginan mereka seperti rasa umur tanaman
produktifitas dan lain-lain c memperkenalkan varietas baru kepada petani
memerlukan usaha penyuluhan yang intensif dan memakan waktu d biaya
yang harus disediakan untuk mengganti varietas lama dengan yang baru
cukup banyak e penelitian memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menghasilkan satu varietas unggul baru yang tahan terhadap satu spesies
hama f tidak mudah untuk menggabungkan faktor-faktor ketahanan dari
suatu varietas atau organisme ke dalam varietas baru v skrining
resistensi tanaman terhadap hama varietas yang memiliki sifat tahan
terhadap hama tertentu perlu dicari dari plasma nutfah yang jumlahnya
mungkin puluhan ribu identifikasi sumber ketahanan dari koleksi plasma
nutfah ini dilakukan dengan skrining varietas kriteria dalam melakukan
skrining tergantung pada tipe ketahanan tanaman penghindaran antixenosis
non-preference tolerance atau antibiosis tipe ketahanan yang terbaik
tergantung pada jenis tanaman jenis hama hasil panen serta toleransi
konsumen terhadap kerusakan oleh hama ketahanan antibiosis misalnya akan
kurang bermanfaat jika adanya zat kimia penimbul antibiotik menurunkan
mutu hasil skrining dapat dilakukan di lapang dalam kurungan dalam rumah
kaca atau di laboratorium masing-masing dengan kelebihan dan
kekurangannya skrining di lapang hanya dapat diterapkan pada tanaman
yang hamanya mudah berkembang di lapangan atau hamanya terdapat di
lapangan secara merata untuk jenis hama yang dapat berpindah dengan cara
terbang maka skrining di lapangan hasilnya tidak meyakinkan adakalanya
infeksi buatan perlu dilakukan seperti pada skrining ketahanan terhadap
penggerek batang jagung dalam hal ini perlu dilakukan pembiakan larva di
laboratorium page 7 of 11 7 skrining dalam kurungan sangat teliti
tetapi memerlukan banyak biaya cara ini dipergunakan untuk mengevaluasi
hasil skrining di lapangan dan terutama dipakai untuk skrining terhadap
hama yang mudah terbang dan berpindah skrining ketahanan varietas
terhadap hama gudang sering dilakukan di laboratorium dengan menggunakan
kotak berisi biji-bijian varietas yang diteliti ditulari serangga hama
agar hama dapat hidup pada bagian tutup kotak dibuat jendela udara yang
ditutup kain kasa secara umum untuk keberhasilan skrining baik di
lapangan maupun di rumah kaca atau di laboratorium harus memperhatikan
hal-hal berikut 1 biotipe hama yang diuji harus sama murni 2 populasinya
merata 3 stadia pertumbuhan hama harus seragam uniform 4 cara pembiakan
hama telah dikuasai sehingga dihasilkan hama yang sehat 5 varietas
pembanding baik yang tahan maupun yang rentan harus diikut sertakan dan
harus berupa varietas murni atau homosigot 6 cara penentuan reaksi tahan
dan tidak tahan harus efesien efektif dan jelas terlihat secara visual 7
lingkungan seragam 8 teknik penularan hama telah dikuasai jumlah hama
per tanaman dan stadia hama yang digunakan 9 tanaman yang diskrining
harus bebas dari gangguan faktor lain seperti gulma kekeringan unsur
hara dan lain-lain serta 10 pengamatan dilakukan pada saat yang tepat
mungkin perlu pengamatan beberapa kali pada waktu yang berbeda uji yang
digunakan dalam melakukan skrining tergantung pada tipe ketahanan
tanaman yaitu uji antixenosis non-preference uji tolerance atau uji
antibiosis 1 antixenosis preference tets uji preferensi dilakukan untuk
mengetahui tingkat preferensi suatu hama terhadap varietas yang diuji
sehingga dapat ditentukan apakah suatu varietas menjadi inang utama atau
sebagai inang alternatif makin tinggi tingkat preferensi suatu hama
berarti makin rentan suatu varietas sehingga dapat ditentukan apakah
suatu varietas dapat dijadikan sebagai sumber gen ketahanan atau tidak
variabel yang diamati dalam uji preferensi adalah intensitas serangan
hama populasi larva dan berat larva kardian 1993 atau preferensi nimfa
preferensi stadia dewasa jantan dan bentina preferensi meletakan telur
dan persentase telur menetas sharma et al 2002 2 tolerance test uji
toleransi dilakukan untuk mengetahui kemampuan recovery tanaman setelah
mengalami kerusakan akibat serangan hama dalam hal ini hama hadir pada
tanaman inang namun kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan dapat
diminimalisir karena kemampuan varietas tersebut untuk memperbaiki
repair dan mengganti replace kerusakan yang diinduksi oleh hama sehingga
tanaman dapat melanjutkan pertumbuhannya kembali regrowth variable
yang diukur pada uji toleransi tanaman contoh toleransi tanaman padi
terhadap wereng coklat adalah jumlah anakan baru tinggi tanaman dan
komponen hasil hendrichs et al 1985 3 antibiosis test varietas tanaman
dengan tipe ketahanan antibiosis mempunyai kemampuan menghasilkan zat
kimia tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan hama
atau patogen contoh zat kimia seperti itu adalah sterol yang dapat
menghambat heliothis zea dan micropletis demolitor asam salisik yang
dihasilkan tembakau sebagai respon pertahanan terhadap tobacco mosaic
virus popova et al 1997 thionin yang merupakan protein anti bakteri
sehingga meningkatkan resistensi tanaman terhadap serangan bakteri
florack et al 1994 kandungan asparagin rendah dari padi mudgo sehingga
tidak diserang oleh wereng coklat senyawa dimboa yang diproduksi oleh
jagung page 8 of 11 8 yang tahan terhadap serangan penggerek batang
ostrinia nubilalis maysin yang menyebabkan jagung resisten terhadap hama
helicoverpa zea widstrom dan snook 2001 dan tanin pada biji sorghum
sehingga resisten terhadap sorghum midge sharma 2002 uji ketahanan
dapat pula dilakukan dengan menilai kemampuan hama untuk menghasilkan
senyawa tertentu misalnya embun madu honeydew yang dihasilkan wereng
coklat jika dalam pengujian ditemukan banyak embun madu pada tanaman
yang diuji berarti tanaman tersebut rentan terhadap wereng coklat
hendrichs et al 1985 skrining ketahanan dapat juga dilakukan
berdasarkan ketahanan tanaman yang bersifat morfologi ketahanan
morfologi adalah sifat tahan yang diperoleh tanaman secara tidak
langsung disebabkan oleh sifat morfologi tanaman yang tidak
menguntungkan hama seperti 1 dinding sel yang tebal dan jaringan sel
yang keras karena mengandung silika atau kutikula sehingga menghambat
cara makan hama 2 terdapat bulu yang panjang dan keras sehingga cara
makan peneluran dan pergerakan hama terhambat velasco et al 2001 dan 3
penutupan bagian yang peka terhadap hama secara rapat skrining ketahanan
dapat juga dilakukan berdasarkan warna tanaman pada kubis warna merah
kurang disenangi aphids dibanding warna hijau sedangkan pada kapas
batang merah kurang disenangi penggerek buah dibanding batang hijau
sumarno 1992 banyaknya biotipe baru dan perkembangannya yang cepat
menyebabkan metode tradisional untuk mengidentifikasi gen ketahanan atas
dasar ketahanannya terhadap suatu biotipe menjadi tidak praktis lebih
membosankan dan hasilnya sering dipengaruhi oleh berbagai faktor
akibatnya pemuliaan ketahanan tanaman yang bersifat durable terhadap
hama dan penyakit masih merupakan suatu pekerjaan yang sulit bagi
pemulia tanaman namun demikian upaya pyramiding gen-gen ketahanan
menggunakan marka molekuler ke dalam suatu genotipe telah menjadi salah
suatu solusi jalan keluarnya penggunaan marka molekuler dalam prosedur
pemuliaan ketahanan telah diperkenalkan sejak awal abad ke-20an arus dan
moreno-gonzalez 1993 dan sangat prospektif liu et al 2000 witcombe dan
hash 2000 penggunaan marka lebih efisien dalam situasi 1 jika karakter
yang ingin diseleksi lambat tereskpresi dalam perkembangan tanaman dan 2
jika ekspresi karakter yang dikehendaki dikendalikan oleh gen-gen
resisif selain itu seleksi dapat dilakukan tanpa inokulasi atau infeksi
buatan kesalahan akibat ketidaktepatan dalam metode inokulasi atau
infeksi buatan dapat dihindari dan pemuliaan ketahanan dapat dilakukan
pada waktu dan tempat yang tidak perlu sesuai dengan kebutuhan hama
keberhasilan seleksi menggunakan marka molekuler sangat tergantung pada
kualitas marka yang digunakan arus dan moreno-gonzales 1993 menyatakan
bahwa sifat-sifat penting dari marka yang baik dan berkualitas adalah 1
ekspresinya mudah dikenal dalam semua kemungkinan fenotip baik homosigot
maupun heterosigot 2 ekspresinya lebih cepat dalam perkembangan tanaman
3 tidak mempengaruhi morfologi tanaman ketika suatu lokus alel
digantikan oleh lokus marker dan 4 rendah atau tidak ada interaksi antar
marka dalam populasi segregasi transfer gen yang diminati dari donor ke
genotipe resipien recurrent umumnya dilakukan menggunakan metode
backcross dengan tujuan untuk memperoleh individu yang sama dengan
recurrent parent rp kecuali satu atau beberapa gen dari donor parent dp
gen yang diminati baru akan diperoleh pada rp setelah minimal 5 – 6
generasi backcross kendala ini dapat diatasi dengan page 9 of 11 9
seleksi menggunakan marka molekuler arus dan moreno-gonzalez 1993 liu et
al 2000 witcombe dan hash 2000 kush 2002 gupta et al 2002 vi
kesimpulan resistensi tanaman terhadap serangga merupakan hasil proses
co-evolusi yang berlangsung secara komplek terus menerus dan berlangsung
sangat lama tanaman dinilai memiliki resistensi terhadap suatu hama
apabila memiliki ciri dan sifat yang memungkinkan tanaman tersebut
terhindar mempunyai daya tahan atau daya sembuh dari serangan serangga
dalam kondisi yang akan menyebabkan kerusakan lebih besar pada tanaman
lain dari spesies yang sama ada 3 mekanisme resistensi tanaman terhadap
serangga yaitu antixenotis antibiotis dan toleran resistensi tanaman
dapat bersifat genetik morfologi atau ekologi tipe resistensi genetik
dibagi 2 yaitu resistensi vertikal yang dikendalikan secara monogenik
dan oligogenik dan resistensi horisontal yang dikendalikan secara
poligenik pemafaatan tanaman resisten terhadap hama merupakan komponen
penting dalam pengendalian hama terpadu dan akan memberikan keuntungan
secara ekonomi dan ekologi untuk itu program pemuliaan dan perakitannya
harus secara terencana dan terus-menerus dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi yang paling cocok mudah dan ekonomis sesuai dengan kebutuhan
saat ini vii daftar pustaka anonim 2007 resistensi tanaman bahan kuliah
interaksi tanaman serangga semester i 2007 2008 sekolah pascasarjana ipb
9 hal arus p and j moreno_gonzalez 1993 marker-assisted selection in
plant breeding priciples and prospects ed m.d hayward n.o bosemark and i
ramagosa chapman hall london- glasgow-new york-toyo- melbourne-madres
beck s.d 1965 resistance of plant to insects ann rev entomol 10 207-232
florack d.e.a w.g dirkse b visser f heidekamp w.j stikema 1994 expession
of biologically active hordothionin in tobacco effects of pre-and
pro-sequences at the amino and carboxyl termini of the hordothiomin
precursor on nature protein and sorting plant mol.bio 24 83-96 futuyma d
j and stalkin m 1983 coevolution sunderland massachusetts sinauer
associates gupta p.k r.k varshney and m prasad molecular markers
principles and methodology in molecular techniques in crop improvement
ed s.m jain d.s brar and b.s ahloowalia kluwer academic publishers
dordrecht-boston-london heinrichs e.a f.g medrano and h.r rapusas 1995
genetic evaluation for resistance in rice irri los-banos philippines 356
p kardian a 1993 preference of seedling fly atherigona sp to oviposit
some host plants buletin pertanian 12 2 22 – 24 kogan m and e f ortman
1978 antixenosis a new term proposed to define painter’s non preference
modality of resistance entomol soc am bull 24 175-176 page 10 of 11 10
kush g.s 1997 genetic of and breeding for resistance to the brown
planthopper plant breeding departement irri los-banos philippines
------------ 2002 molecular genetics-plant breeder’s perspective in
molecular techniques in crop improvement ed s.m jain d.s brar and b.s
ahloowalia kluwer academic publishers dordrecht-boston-london liu j d
liu w tao w li s wang p chen and d gao 2000 molecular marker-facilitated
pyramiding of different genes for powdery mildew resistance in wheat
plant breeding 119 21-24 norris d.m and m kogan 1980 biochemical and
morphological bases of resistance pp 23-62 in f.g maxwell and p.r
jennings eds breeding plant resistant to insects john wiley sons new
york chisester brisbane toronto oka i.n 1995 pengendalian hama terpadu
dan implementasinya di indonesia gadjah mada university press yogyakarta
255 h painter r.h 1951 insect resistance in crop plants the mac millan
company new york 520 pp pathak m.d 1975 utilization of insect-plant
interaction in pest control pp 121-148 in d pimentel eds insect science
society academic press inc new york san fransisco london panda n dan
g.s kush 1995 host plant resistance to insects cabinternational- irri
los-banos philippines pathak m.d and g.s kush 1999 studies of varietal
resistance in rice to the brown planthopper at the irri plant breeding
departemen irri los-banos philippines popova l t pancheva and a uzunova
1997 salicylic acid properties biosynthesis and physiological role plant
physiology departemen of sofia university bulgaria schoonhoven l.m t
jermy and j.j.a van loon 1998 insect-plant biology from physiology to
evolution chapman hall london 409 h sharma h.c b.a franzmann and r.g
henzell 2002 mechanism and diversity of resistance to sorghum midge
stenodiplosis sorghicola in sorghum bicolor euphytica 124 1-12 shelton
a.m j.-z zhao and r.t roush 2002 economic ecological food safety and
social consequences of the deployment of bt transgenic plants annu rev
entomol 2002 47 845- 81 sumarno 1992 pemuliaan untuk ketahanan terhadap
hama prosiding symposium pemuliaan tanaman i perhimpunan pemuliaan
tanaman indonesia komisariat daerah jawa timur sutopo l dan n saleh 1992
perbaikan ketahanan genetik tanaman terhadap penyakit prosiding
symposium pemuliaan tanaman i perhimpunan pemuliaan tanaman indonesia
komisariat daerah jawa timur page 11 of 11 11 teetes g.l 1996 plant
resistance to insects a fundamental component of ipm http
ipmworl.umn.edu chapters teetes.htm akses januari 2008 velasco l j.m
fernandez-martinez and a de haro 2001 inheritance of trichome density in
ethiopian mustard leaves euphytica 117 241-244 widstrom n.w and m.e
snook 2001 recurrent selection for meysin a compound in maize silks
antibiotic to earworm plant breeding 120 357-359 witcombe j.r and c.t
hash 2000 resistance gen deployment strategies in cereal hybrids using
marker-assisted selection gene pyramiding three-way hybrids and
synthetic parent population euphytica 112 175-186 wiryadiputra s 1996
resistance of robusta coffea to coffee root lesion nematode pratylenchus
coffeae pelita perkebunan 12 3 137-148 3 of 11 resistensi tanaman
terhadap serangga hama .docx resistensi tanaman terhadap serangga hama
.docx
No comments:
Post a Comment