Wednesday 30 September 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIAKAN GENERATIF





Keyword :
laporan praktikum pembiakan generatif disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembiakan generatif dosen pengampu ir.untung sudjianto m.si kelompok 11 1 awaludin afadh h 2012-41-007 2 khoirul anam 2012-41-038 3 hery setiyono 2012-41-005 program studi agroteknologi fakultas pertanian universitas muria kudus 2014 kata pengantar page 2 of 21 puji syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat allah swt atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum pembiakan generatif dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.penyusun menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari campur tangan dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada 1 ir.untung sudjianto m.si selaku dosen pengampu mata kuliah pembiakan generatif yang telah membimbing kepada penyusun dengan penuh kesabaran 2 teman-teman seperjuangan di fakultas pertanian universitas muria kudus 3 semua pihak terkait yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu semoga dengan tersusunnya laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini kudus januari 2015 penyusun daftar isi page 3 of 21 halaman judul 1 kata pengantar 2 daftar isi 3 i benih kacang ijo 4 a latar belakang 4 b tujuan 6 c bahan dan alat 6 d prosedur 6 e hasil dan pembahasan 7 f kesimpulan 10 g daftar pustaka 10 ii daya kecambah benih 10 a latar belakang 10 b tujuan 12 c bahan dan alat 12 d prosedur 12 e hasil dan pembahasan 13 f kesimpulan 15 g daftar pustaka 16 iii uji vigor benih 16 a latar belakang 16 b tujuan 17 c bahan dan alat 17 d prosedur 18 e hasil dan pembahasan 18 f kesimpulan 20 g daftar pustaka 20 iv kadar air benih 21 a latar belakang 21 b tujuan 22 c bahan dan alat 22 d prosedur 22 page 4 of 21 e hasil dan pembahasan 23 f kesimpulan 24 g daftar pustaka 24 i benih kacang ijo page 5 of 21 a latar belakang kacang hijau vigna radiata merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras karena tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat maka kacang hijau ini memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi pada umumnya kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain adapun kegiatan praktikum pembiakan generatif ini secara umum dimulai dari persiapan lahan penanaman benih pengairan pemupukan pemeliharaan pemanenan serta penanganan pasca panen kacang hijau sangat mudah berkecambah yang biasa kita kenal sebagai tauge kecambah kacang hijau banyak sekali mengandung enzim aktif salah satunya adalah enzim amilase yang membantu metabolisme karbohidrat kelebihan dari kacang hijau walaupun direbus lama sampai hancur khasiat kacang hijau tidak berkurang dan tidak terpengaruh panas berbeda dengan bahan makanan yang lain seperti sayur buah dan ramuan tradisional lainnya yang apabila direbus terlalu lama akan menurunkan khasiat obatnya cara pembiakan tanaman ada dua yaitu pembiakan seksual biji generatif dan pembiakan aseksual vegetatif pembiakan generatif dengan biji merupakan cara yang paling umum untuk membiakkan tanaman menyerbuk sendiri dan juga digunakan oleh tanaman menyerbuk silang secara meluas biji bagi tanaman merupakan alat untuk mempertahankan eksistensi jenisnya biji dapat pula dianggap sebagai tanaman mini karena di dalam biji sudah terdapat bagian-bagian tanaman yang tersusun dalam massa yang kompak di dalam biji terdapat cadangan makanan yang berfungsi sebagai sumber energi kelangsungan hidup kecambah dan juga digunakan oleh organisme lain termasuk manusia sebagai sumber makanan biji atau benih secara morfologis sama yaitu sama- sama berasal dari hasil pembuahan yang merupakan peleburan gamet jantang dan betina demikian pula secara fisiologis dan biokimia adalah sama namun secara fungsional antara biji dan benih berbeda perbedaan itu terletak pada tujuannya biji diperuntukkan untuk tujuan konsumsi sedangkan benih ditujukan untuk penanaman memper-banyak tanaman baik secara ekologis maupun agronomis b tujuan untuk mengetahui dan menghitung jumlah polong yang tumbuh dan jumlah bunga c bahan dan alat ukuran petak 2 x 2 meter kelompok 11 perlakuan p3j3 faktor 1 yaitu p3 20 ton per ha faktor 2 yaitu j3 0 2 x 0 2 meter page 6 of 21 bahan yang dibutuhkan a taju satu buah b rafia secukupnya c ajir 7 batang d cangkul 1 buah d prosedur a mengamati perkembangan bunga dan buah 1 pada saat berbunga pertama tandai paling sedikit 10 bunga dengan rafia berwarna satu tanda untuk satu tanaman 2 selang 1 minggu tandai lagi 10 bunga dengan rafia yang berbeda warnanya dengan warna rafia minggu lalu lakukan langkah ini sampai dengan periode minggu keempat setelah berbunga 3 amati bunga-bunga pada setiap warna rafia dan gambarlah perkembangan bunga-bunga tersebut sampai dngan akhir perkembangan polong 4 ukur panjang polong yang tumbuh dari masing-masing bunga yang diamati dan gambar kurvanya dengan kertas mm b memanen buah contoh 1 panen dilakukan 5 kali dengan mencabut 3 tanaman pada selang 3 hari sejak polong yang ditandai pertama kali berisi penuh setiap tanaman merupakan satu ulangan 2 memisah menghitung dan menimbang polong masak polong muda dan polong sangat muda c pengaruh periode pembentukan buah 1 perlakuan a panen saat masak fisiologis kelompok pertama b panen saat masak fisiologis kelompok kedua c panen saat masak fisiologis kelompok ketiga 2 polong yang paling cepat masak fisiologi panen pertama termasuk perlakuan a 3 masing-masing biji hasil panen ditimbang dan diuji daya kecamabah kadar air dan muncul lapangannya e hasil dan pembahasan a pengamatan perkembangan bunga dan buah data dari kelompok 11 p3j3 panjang polong cm tandai tanggal bunga bunga bunga bunga bunga bunga bunga bunga bunga bunga page 7 of 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 08 10 2014 5 6 5 7 7 7 5 6 5 5 7 7 5 6 5 12 10 2014 5 5 7 5 8 8 8 5 7 6 5 7 5 8 7 16 10 2014 6 5 8 5 9 9 5 10 8 8 8 5 9 5 8 21 10 2014 7 8 5 8 5 9 9 5 7 8 7 9 5 8 5 tandaii tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bunga 8 bunga 9 bunga 10 28 10 2014 7 7 5 8 8 7 5 8 5 6 7 7 5 8 31 10 2014 8 5 8 5 9 10 9 10 8 8 5 9 9 03 11 2014 10 10 5 10 5 11 10 5 10 5 9 5 10 9 5 9 5 06 11 2014 10 10 10 5 10 5 10 10 5 9 5 10 5 10 9 5 tandaii i tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bunga 8 bunga 9 bunga 10 12 11 2014 5 5 6 7 6 5 6 8 7 7 5 6 5 5 17 11 2014 6 5 7 8 7 7 5 9 7 5 8 5 7 6 23 12 2014 8 8 5 9 8 5 8 9 7 5 8 5 7 5 7 tanda iv tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bunga 8 bunga 9 bunga 10 30 11 2014 6 7 6 6 5 5 5 5 5 6 6 5 6 05 12 2014 7 7 5 6 5 8 5 6 6 5 6 5 7 7 6 5 data dari kelompok 11 p3j3 panjang polong cm tanda i tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a 10 27 10 201 4 06 11 201 4 0 55 4 5 8 2 8 5 8 5 8 5 5 7 5 7 2 7 3 13 11 201 4 7 5 2 7 7 7 5 7 9 1 7 5 9 9 8 7 page 8 of 21 20 11 201 4 7 5 5 8 7 7 7 7 5 9 8 8 7 tanda ii tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a 10 06 11 201 4 13 11 201 4 7 7 7 4 6 6 4 2 8 9 6 6 7 7 7 20 11 201 4 6 5 8 5 6 5 7 5 5 6 7 9 8 8 9 7 4 27 11 201 4 7 8 6 7 2 6 6 5 7 7 3 8 8 9 8 2 tanda iii tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a 10 16 12 201 4 23 11 201 4 7 4 6 6 1 7 1 6 5 7 5 7 7 7 5 5 7 5 30 11 201 4 5 5 5 5 6 1 8 8 8 8 7 8 8 8 4 6 8 07 12 201 4 6 5 4 4 8 8 7 2 6 6 7 5 8 6 8 7 tanda iv tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a 10 23 11 201 4 30 11 201 4 7 6 3 4 2 7 8 8 8 5 6 4 5 1 5 4 5 07 12 201 4 6 6 7 8 5 3 5 8 8 3 6 9 5 2 6 5 6 2 6 14 12 201 4 5 4 6 7 4 7 5 9 8 3 6 9 6 1 6 7 7 2 6 1 dari data panjang polong dalam penandaan umur bunga bunga kacang ijo dari kelompok 11 dan 9 menunjukkan bahwa hasil rata-rata polong yang terbaik adalah dari kelompok 9 hal ini dimungkinkan karena pemberian perawatan dari masing kelompok yang berbeda dimana kelompok 9 menunjukkan yang terbaik page 9 of 21 b jumlah tanaman yang di tanam  pengamatan hasil p3j3 kelompok 11 jumlah benih yang ditanam 224 jumlah benih yang tumbuh 168 c hasil panen kacang ijo pengamatan hasil p3j3 kelompok 11 kegiatan jumlah polong bobot biji per petak panen i panen ii jumlah pengamatan hasil d3j3 kelompok 9 kegiatan jumlah polong bobot biji per petak panen i 549 268 67 panen ii 1245 563 42 jumlah 1794 832 09 dari hasil jumlah panen kelompok 9 lebih tinggi dibandingkan hasil panen kelompok 11 yaitu 832 09 gram dan 479 01 gram hal ini desebabkan karena pada waktu penen terakhir kelompok 11 hasil panen kacang mengalami pembusukan karena hujan pada polong yang masih menempel pada tanamannya yang belum dipanen sehingga mengurangi jumlah hasil panen f kesimpulan dari data yang terlihat pertumbuhan benih dan polong amatlah baik namun ada juga polong yang busuk pada panen kedua karena kondisi cuaca saat itu sedang hujan g daftar pustaka http www.kemhan.com 2009 02 kacang-hijau.html http berbagiilmucommunity.blogspot.com 2012 03 penelitian-ilmiah-kacang-hijau.html page 10 of 21 ii daya kecambah benih a latar belakang benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman artinya benih memiliki fungsi agronomis untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal pada praktikum kali ini akan menguji mutu benih dari salah satu aspek yaitu aspek fisiologi aspek fisiologi ditunjukan oleh viabilitas benih yang meliputi daya berkecambah dan vigor benih viabilitas benih merupakan daya benih yang dapat ditunjukan oleh metabolismenya atau pertumbuhannya viabilitas benih tidak sekedar gejala hidup yang dapat diamati tetapi daya hidup itu harus dapat dijadikan indikasi mutu benih khususnya fisiologi benih secara umum pengujian viabilitas benih mencakup pengujian daya berkecambah atau daya tumbuh dan pengujian vigor benih perbedaan antara daya berkecambah dengan vigor benih adalah bila informasi daya berkecambah ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang optimum sedangkan vigor ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapang.daya berkecambah atau daya tumbuh merupakan tolak ukur viabilitas potensial benih pada praktikum kali ini dilakukan pengujian daya berkecambah benih jagung penentuan daya berkecambah merupakan salah satu cara untuk mengetahui mutu fisiologi suatu benih dengan mengetahui daya kecambah suatu benih maka kita akan bisa memperkirakan jumlah benih yang akan tumbuh nantinya uji daya berkecambah benih dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan germinator alat pengecambah benih dengan media kertas dan berbagai metode pada praktikum kali ini menggunakan metode uji pada kertas pk dan metode uji dalam pasir dp b tujuan tujuan acara praktikum ini adalah 1 mampu melakukan uji daya berkecambah metode uji pada kertas pk dan metode uji dalam pasir dp page 11 of 21 2 mengetahui dan mengidentifikasi kecambah normal dan tidak normal 3 mengetahui cara dan dapat menghitung nilai presentase daya berkecambah benih c bahan dan alat a benih tanaman jagung b kertas c bak perkecambahan d pinset e pipet d prosedur 1 metode uji pada kertas pk a menggunting kertas seukuran diameter cawan petridish b meletakkan 5 lembar guntingan kertas dalam cawan petridish c membasahi kertas dalam cawan petridish menggunakan pipet d meletakkan 10 benih jagung pada cawan petridish e meletakkan cawan petridish tersebut diatas dalam tempat perkecambahan f mengulang langkah- langkh tersebut diatas untuk 3 cawan petridish lainnya g menghitung mencatat dan mengambil kecambah normal dan tidak normal setiap hari selama 2 minggu h setelah 2 minggu biji mati dan biji terserang jamur dihitung jumlahnya i hitunglah prosentase daya kecambah benih dengan rumus dk jk x 100 jb dk daya kecambah jk jumlah kecambah jb jumlah benih ditanam 2 metode uji dalam pasir dp a mengambil pasir dan meletakkannya dalam bak perkecambahan dengan ketebalan kira-kira 3 cm b dibasahi dengan air sedikit demi sedikit sampai permukaan pasir basah c membuat 4 garis dengan permukaan pasir menggunakan telunjuk d meletakkan 10 benih jagung dalam satu baris kemudian garis ditutup dengan pasir disekitarnya page 12 of 21 e menghitung mencatat dan mengambil kecambah normal dan tidak normal yang telah muncul diatas permukaan pasir setiap hari selama 2 minggu f menghitung persentase daya kecambah benih dengan rumus diatas e hasil dan pembahasan 1 uji dalam pasir a jumlah kecambah jagung dalam pasir dp tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii ulangan iv 28-okt-14 0 0 0 0 29-okt-14 0 0 0 0 30-okt-14 0 0 0 0 31-okt-14 8 8 9 8 01-nop-14 9 8 8 9 02-nop-14 10 9 8 9 04-nop-14 10 9 10 8 05-nop-14 10 10 8 9 06-nop-14 10 10 10 10 07-nop-14 10 10 9 10 08-nop-14 10 10 10 10 uji daya kecambah jagung dk jk kb x 100 100 b jumlah kecambah kedelai dalam pasir dp tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii ulangan iv 28-oct-14 tanam tanam tanam tanam 29-oct-14 - - - - 30-oct-14 7 15 14 10 31-oct-14 10 20 16 13 1-nov-14 12 18 15 13 2-nov-14 12 18 15 13 3-nov-14 12 18 15 13 4-nov-14 12 18 15 13 6-nov-14 berjamur8 brjmur2 brjamur4 14 7-nov-14 brjmur8 busuk2 brjamur3 busuk 3 brjamur4 busuk 3 brjamur3 8-nov-14 brjamur9 busuk2 brjamur3 busuk 4 brjamur4 busuk 3 berjamur3 busuk 1 09-nop-14 brjamur9 busuk2 brjamur3 busuk brjamur4 busuk berjamur3 busuk page 13 of 21 5 4 2 uji daya kecambah kedelai dk jk kb x 100 60 penghitungan daya kecambah benih dilakukan dengan cara membandingkan jumlah benih yang tumbuh dengan jumlah benih yang dikecambahkan pada praktikum ini benih yang memiliki daya kecambah tertinggi adalah benih jagung dengan rata-rata daya kecambah 100 dibandingkan dengan daya kecambah kedelai yang hanya 60 saja pada tanaman kedelai untuk benih yang dikecambahkan pada awal minggu kedua terlihat berjamur dan busuk berbeda dengan benih jagung yang pada hari ke-7 dapat tumbuh semua hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah jenis atau benih tanamannya yang berbeda benih yang tidak tumbuh mati maupun tumbuh abnormal dapat disebabkan oleh faktor internal benih maupun faktor eksternal faktor internal yang mempengaruhi adalah tingkat kemasakan benih ukuran benih dormansi dan penghambat perkecambahan sedangakan faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya adalah air suhu oksigen cahaya dan medium penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°c 2 uji dalam kertas a jumlah kecambah jagung pada kertas pk tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii page 14 of 21 dk 28 30 x 100 93 b jumlah kecambah kedelai pada kertas pk tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii daya kecambah benih kedelai dk pengujian daya berkecambah db benih merupakan tolok ukur viabilitas potensial yang merupakan simulasi dari kemampuan benih untuk tumbuh dan berproduksi normal dalam kondisi optimum sadjad 1993 adapun daya kecambah yang di uji dalam pasir menunjukkan bahwa benih tanaman jagung lebih baik daya kecambahnya dibandingkan dengan benih tanaman kedelai yaitu sebesar 93 dan 48 adapun perbedaan kisaran nilai db antar benih disebabkan oleh keadaan benih tersebut sebelum ditanam menurut justice dan bass 1994 laju penurunan vigor dan viabilitas benih dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik dari spesies atau kultivarnya kondisi benih kondisi penyimpanan keseragaman lot benih serta cendawan gudang bila kondisi penyimpanannya memungkinkan pertumbuhannya f kesimpulan dari hasil uji perkecambahan yang dilakukan menggunakan media pasir dan kertas pada tanaman jagung dan kedelai menunjukkan bahwa benih tanaman jagunglah yang lebih tinggi daya perkecambahannya dibandingkan benih kedelai g daftar pustaka page 15 of 21 http semiliranginsore.blogspot.com 2012 01 uji-daya-berkecambah-benih.html iii uji vigor benih a latar belakang benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman artinya benih memiliki fungsi agronomis untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal pada praktikum kali ini akan menguji mutu benih dari salah satu aspek yaitu aspek fisiologi aspek fisiologi ditunjukan oleh viabilitas benih yang meliputi daya berkecambah dan vigor benih viabilitas benih merupakan daya benih yang dapat ditunjukan oleh metabolismenya atau pertumbuhannya viabilitas benih tidak sekedar gejala hidup yang dapat diamati tetapi daya hidup itu harus dapat dijadikan indikasi mutu benih khususnya fisiologi benih secara umum pengujian viabilitas benih mencakup pengujian daya berkecambah atau daya tumbuh dan pengujian vigor benih perbedaan antara daya berkecambah dengan vigor benih adalah bila informasi daya berkecambah ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang optimum sedangkan vigor ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapang pada praktikum kali ini dilakukan pengujian vigor benih jagung dan kedelai pada bak pengecambahan yang berisi media pasir b tujuan a mengetahui beberapa variabel vigor benih dan vigor bibit serta cara mengamatinya b menghitung nilai beberapa variabel vigor benih c bahan dan alat a benih tanaman jagung dan kedelai b pasir page 16 of 21 c bak perkecambahan d pinset e pipet d prosedur a mengambil pasir dan meletakkan dalam bak perkecambahan dengan ketebalan kira- kira 3 cm b membuat 4 baris pada permukaan pasir menggunakan telenjuk c meletakkan 10 benih jagung dalam satu baris d dalam satu bak dibuat 4 baris kemudian ditutup dengan pasir setebal kira-kira 7 cm e menghitung kecambah yang mincul di permukaan pasir f menghitung kecambah kuat kurang kuat tidak kuat dan mati pada umur 7 hari e hasil dan pembahasan a uji vigor jagung no tanggal jumlah tumbuh baris 1 baris 2 baris 3 baris 4 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 3 1 1 0 6 3 1 1 0 7 4 3 2 2 8 4 3 2 2 9 4 3 2 2 10 4 3 2 2 11 4 3 2 2 12 4 3 2 2 13 4 3 2 2 14 4 3 2 2 dk jk bk 100 b uji vigor kedelai n tanggal jumlah tumbuh page 17 of 21 o baris 1 baris 2 baris 3 baris 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 dk kedelai jk bk 100 dari hasil uji virgor yang dilakukan terhadap benih jagung dan kedelai terlihat bahwa mutu benih yang baik terhadap uji virgor adalah kedelai dengan tingkat daya kecambah 87 dibandingkan dengan tanaman jagung dengan tingkat daya kecambah 27 5 uji vigor ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapang pada praktikum kali ini akan menguji mutu benih dari salah satu aspek yaitu aspek fisiologi aspek fisiologi ditunjukan oleh viabilitas benih yang meliputi daya berkecambah dan vigor benih viabilitas benih merupakan daya benih yang dapat ditunjukan oleh metabolismenya atau pertumbuhannya viabilitas benih tidak sekedar gejala hidup yang dapat diamati tetapi daya hidup itu harus dapat dijadikan indikasi mutu benih khususnya fisiologi benih f kesimpulan page 18 of 21 dalam uji vigor ini benih jagung dan kedelai terlihat metu benih kedelai lebih baik dengan tingkat daya kecambah 87 dibandingkan dengan benih jagung dengan tingkat 27 5 g daftar pustaka http semiliranginsore.blogspot.com 2012 01 babi-pendahuluan.html iv kadar air benih a latar belakang benih merupakan material yang bersifat higroskopis memiliki susunan yang kompleks dan heterogen air merupakan bagian yang fundamental terdapat sedemikian rupa dalam benih artinya terdapat di setiap bagian dalam benih kadar air benih karena keadaan yang higroskopis itu tergantung pada kelembaban relatif dan suhu udara lingkungan sekitarnya kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan maupun penyimpanan benih telah diketahui bahwa kadar air memiliki dampak besar terhadap benih selama penyimpanan menyimpan benih ortodok pada kadar air tinggi berisiko mempercepat mundurnya benih selama dalam penyimpanan kadar air biji atau benih berfungsi untuk menentukan saat panen yang tepat dan saat penyimpanan benih pemanenan harus dilakukan pada tingkat kadar air tertentu pada masing-masing spesies atau varietas umumnya pada tanaman serealia padi-padian dan kacang-kacangan legume pada saat mendekati masak kadar airnya konstan sekitar 20 tetapi sedikit naik turun seimbang dengan keadaan lingkungan sekitarnya benih setelah dipanen atau dipetik dari pohon induknya perlu segera dikeringkan sampai kadar air tertentu yang aman misalnya padi 11-12 jagung 11-12 kedelai 10-11 kacang hijau 11-12 dan kacang tanah 10-11 penurunan kadar air ini berhubungan dengan benih akan disimpan beberapa hari minggu bulan atau tahun tinggi rendahnya kadar air dalam benih memegang peranan yang demikian penting dan berpengaruh besar terhadap mutu benih jumlah air dalam suatu benih merupakan kadar airnya yang diukur berdasarkan berat basah atau berat kering benihnya bila kadar air benih diberikan berdasarkan berat basahnya maka jumlah airnya merupakan persentase dari berat benih sebelum airnya dihilangkan page 19 of 21 selama perkembangan pemasakan dan pematangan kadar air benih menurun perlahan – lahan hingga benih yang dipanen akhirnya mengering sampai batas yang tidak ada lagi penurunan kelembaban karena kadar airnya telah mencapai keseimbangan dengan kelembaban nisbi lingkungan sekitarnya penetapan penilaian air adalah banyaknya konten air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya konten air tersebut dinyatakan dalam terhadap berat asal contoh benih.tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk mengatur kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut b tujuan tujuan dari acara praktikum kadar air benih adalah a mampu melakukan uji kadar air benih tanaman jagung dan kedelai b mengetahui kadar air benih pada tanaman jagung dan kedelai c bahan dan alat a benih tanaman jagung dan kedelai b oven c eksikator d botol timbangan e timbangan d prosedur a menimbang botol timbangan kosong yang telah dipanaskan misal a g dan diulang untuk 3 botol timbangan lainnya b mengisi botol timbangan dengan contoh benih kemudian menimbang botol timbangan tersebut misal b g c memasukkan botol timbangan tersebut ke dalam oven pada suhu 1300 c selama 50 menit d mengeluarkan botol timbangan dari oven dan didinginkan selama 15 menit e sesudah dingin didtimbang lagi misal c g f memasukkan kembali botol tersebut ke dalam oven selama 10 menit pada suhu 1300c g mengeluarkan botol timbangan dari oven dan didinginkan selama 15 menit h sesudah dingin ditimbang lagi misal d g i menghitung masing-masing kadar air dengan rumus ka1 b c x 100 page 20 of 21 b a ka2 c d x 100 b a kadar air sesungguhnya ka ka1  ka2  ka1 x ka2 100 e hasil dan pembahasan berat botol kosong tutup keterangan berat botol kosong gr jagung kedelai botol 1 34 27 18 55 botol 2 45 22 18 08 botol 3 36 81 20 05 berat botol benih ¾ botol keterangan berat botol benih ¾ botol gr jagung kedelai botol 1 44 19 43 67 botol 2 55 09 54 56 botol 3 46 84 46 33 setelah benih masuk oven pertama selama 50 menit dengan suhu 125oc keterangan berat botol benih gr jagung kedelai botol 1 43 64 28 78 botol 2 54 54 27 97 botol 3 46 30 30 88 setelah benih masuk oven pertama selama 10 menit dengan suhu 122oc keterangan berat botol benih gr jagung kedelai botol 1 46 33 28 16 botol 2 46 30 27 97 page 21 of 21 botol 3 46 84 30 05 kadar air jagung ka1 5 27377598 ka2 0 25937 kadar air sesungguhnya 5 52 kadar air kedelai ka1 2 7341295 ka2 4 5568825 kadar air sesungguhnya 7 16 pada uji kadar air benih rata-rata kadar benih tanaman jagung hanya 4 49 lebih rendah dibandingkan uji kadar air rata-rata benih tanaman kedelai yaitu 7 16 kadar air yang tinggi ini dapat menyebabkan perkembangan cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan selain itu juga proses imbibisi air dan kemungkinan berkecambah akan meningkat juga benih dengan kadar air yang tinggi tidak tahan lama pada proses penyimpanan itu terlihat pada benih kedelai pada uji perkecambahan pada kertas yang kebanyakan terkena jamur dan busuk dengan data demikian terlihat bahwa kadar air yang didapatkan pada saat praktikum pengukuran kadar air benih kedelai lebih tinggi dari pada kadar air benih jagung kadar air yang tinggi ini dapat menyebabkan proses imbibisi air dan kemungkinan berkecambah akan meningkat juga benih dengan kadar air yang tinggi tidak tahan lama pada proses penyimpanan selain itu juga perkembangan cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan meningkat bahkan hingga terjadi pembusukan benih f kesimpulan pengujian kadar air benih berguna untuk mengetahui kadar air suatu benih khususnya dalam proses penyimpanan agar nantinya benih tidak berkecambah dan lebih tahan lama saat penyimpanan g daftar pustaka http semiliranginsore.blogspot.com 2012 01 uji-kadar-air-benih.html http stefanusekoo.blogspot.com 2013 06 teknologi-benih-uji-kadar-air-benih.html 21 of 21 laporan pak untung p.generatif.docx laporan pak untung p.generatif.docx

No comments:

Post a Comment