Keyword :
laporan praktikum pembiakan generatif disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah pembiakan generatif dosen pengampu ir.untung sudjianto m.si
kelompok 11 1 awaludin afadh h 2012-41-007 2 khoirul anam 2012-41-038 3
hery setiyono 2012-41-005 program studi agroteknologi fakultas pertanian
universitas muria kudus 2014 kata pengantar page 2 of 21 puji syukur
alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat allah swt atas segala
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum pembiakan generatif dengan lancar tanpa
suatu halangan apapun.penyusun menyadari bahwa terselesaikannya laporan
ini tidak lepas dari campur tangan dan bantuan dari berbagai pihak oleh
karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penyusun ingin
menyampaikan terima kasih kepada 1 ir.untung sudjianto m.si selaku dosen
pengampu mata kuliah pembiakan generatif yang telah membimbing kepada
penyusun dengan penuh kesabaran 2 teman-teman seperjuangan di fakultas
pertanian universitas muria kudus 3 semua pihak terkait yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu semoga dengan tersusunnya laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penyusun khususnya
penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh
dari sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik maupun saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini
kudus januari 2015 penyusun daftar isi page 3 of 21 halaman judul 1
kata pengantar 2 daftar isi 3 i benih kacang ijo 4 a latar belakang 4 b
tujuan 6 c bahan dan alat 6 d prosedur 6 e hasil dan pembahasan 7 f
kesimpulan 10 g daftar pustaka 10 ii daya kecambah benih 10 a latar
belakang 10 b tujuan 12 c bahan dan alat 12 d prosedur 12 e hasil dan
pembahasan 13 f kesimpulan 15 g daftar pustaka 16 iii uji vigor benih 16
a latar belakang 16 b tujuan 17 c bahan dan alat 17 d prosedur 18 e
hasil dan pembahasan 18 f kesimpulan 20 g daftar pustaka 20 iv kadar air
benih 21 a latar belakang 21 b tujuan 22 c bahan dan alat 22 d prosedur
22 page 4 of 21 e hasil dan pembahasan 23 f kesimpulan 24 g daftar
pustaka 24 i benih kacang ijo page 5 of 21 a latar belakang kacang hijau
vigna radiata merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat luas selain beras karena tergolong tinggi penggunaannya
dalam masyarakat maka kacang hijau ini memiliki tingkat kebutuhan yang
cukup tinggi pada umumnya kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah
pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain adapun
kegiatan praktikum pembiakan generatif ini secara umum dimulai dari
persiapan lahan penanaman benih pengairan pemupukan pemeliharaan
pemanenan serta penanganan pasca panen kacang hijau sangat mudah
berkecambah yang biasa kita kenal sebagai tauge kecambah kacang hijau
banyak sekali mengandung enzim aktif salah satunya adalah enzim amilase
yang membantu metabolisme karbohidrat kelebihan dari kacang hijau
walaupun direbus lama sampai hancur khasiat kacang hijau tidak berkurang
dan tidak terpengaruh panas berbeda dengan bahan makanan yang lain
seperti sayur buah dan ramuan tradisional lainnya yang apabila direbus
terlalu lama akan menurunkan khasiat obatnya cara pembiakan tanaman ada
dua yaitu pembiakan seksual biji generatif dan pembiakan aseksual
vegetatif pembiakan generatif dengan biji merupakan cara yang paling
umum untuk membiakkan tanaman menyerbuk sendiri dan juga digunakan oleh
tanaman menyerbuk silang secara meluas biji bagi tanaman merupakan alat
untuk mempertahankan eksistensi jenisnya biji dapat pula dianggap
sebagai tanaman mini karena di dalam biji sudah terdapat bagian-bagian
tanaman yang tersusun dalam massa yang kompak di dalam biji terdapat
cadangan makanan yang berfungsi sebagai sumber energi kelangsungan hidup
kecambah dan juga digunakan oleh organisme lain termasuk manusia
sebagai sumber makanan biji atau benih secara morfologis sama yaitu
sama- sama berasal dari hasil pembuahan yang merupakan peleburan gamet
jantang dan betina demikian pula secara fisiologis dan biokimia adalah
sama namun secara fungsional antara biji dan benih berbeda perbedaan itu
terletak pada tujuannya biji diperuntukkan untuk tujuan konsumsi
sedangkan benih ditujukan untuk penanaman memper-banyak tanaman baik
secara ekologis maupun agronomis b tujuan untuk mengetahui dan
menghitung jumlah polong yang tumbuh dan jumlah bunga c bahan dan alat
ukuran petak 2 x 2 meter kelompok 11 perlakuan p3j3 faktor 1 yaitu p3 20
ton per ha faktor 2 yaitu j3 0 2 x 0 2 meter page 6 of 21 bahan yang
dibutuhkan a taju satu buah b rafia secukupnya c ajir 7 batang d cangkul
1 buah d prosedur a mengamati perkembangan bunga dan buah 1 pada saat
berbunga pertama tandai paling sedikit 10 bunga dengan rafia berwarna
satu tanda untuk satu tanaman 2 selang 1 minggu tandai lagi 10 bunga
dengan rafia yang berbeda warnanya dengan warna rafia minggu lalu
lakukan langkah ini sampai dengan periode minggu keempat setelah
berbunga 3 amati bunga-bunga pada setiap warna rafia dan gambarlah
perkembangan bunga-bunga tersebut sampai dngan akhir perkembangan polong
4 ukur panjang polong yang tumbuh dari masing-masing bunga yang diamati
dan gambar kurvanya dengan kertas mm b memanen buah contoh 1 panen
dilakukan 5 kali dengan mencabut 3 tanaman pada selang 3 hari sejak
polong yang ditandai pertama kali berisi penuh setiap tanaman merupakan
satu ulangan 2 memisah menghitung dan menimbang polong masak polong muda
dan polong sangat muda c pengaruh periode pembentukan buah 1 perlakuan a
panen saat masak fisiologis kelompok pertama b panen saat masak
fisiologis kelompok kedua c panen saat masak fisiologis kelompok ketiga 2
polong yang paling cepat masak fisiologi panen pertama termasuk
perlakuan a 3 masing-masing biji hasil panen ditimbang dan diuji daya
kecamabah kadar air dan muncul lapangannya e hasil dan pembahasan a
pengamatan perkembangan bunga dan buah data dari kelompok 11 p3j3
panjang polong cm tandai tanggal bunga bunga bunga bunga bunga bunga
bunga bunga bunga bunga page 7 of 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 08 10 2014 5 6
5 7 7 7 5 6 5 5 7 7 5 6 5 12 10 2014 5 5 7 5 8 8 8 5 7 6 5 7 5 8 7 16
10 2014 6 5 8 5 9 9 5 10 8 8 8 5 9 5 8 21 10 2014 7 8 5 8 5 9 9 5 7 8 7 9
5 8 5 tandaii tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6
bunga 7 bunga 8 bunga 9 bunga 10 28 10 2014 7 7 5 8 8 7 5 8 5 6 7 7 5 8
31 10 2014 8 5 8 5 9 10 9 10 8 8 5 9 9 03 11 2014 10 10 5 10 5 11 10 5
10 5 9 5 10 9 5 9 5 06 11 2014 10 10 10 5 10 5 10 10 5 9 5 10 5 10 9 5
tandaii i tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7
bunga 8 bunga 9 bunga 10 12 11 2014 5 5 6 7 6 5 6 8 7 7 5 6 5 5 17 11
2014 6 5 7 8 7 7 5 9 7 5 8 5 7 6 23 12 2014 8 8 5 9 8 5 8 9 7 5 8 5 7 5 7
tanda iv tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7
bunga 8 bunga 9 bunga 10 30 11 2014 6 7 6 6 5 5 5 5 5 6 6 5 6 05 12
2014 7 7 5 6 5 8 5 6 6 5 6 5 7 7 6 5 data dari kelompok 11 p3j3 panjang
polong cm tanda i tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6
bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a 10 27 10 201 4 06 11 201 4 0 55 4 5 8 2
8 5 8 5 8 5 5 7 5 7 2 7 3 13 11 201 4 7 5 2 7 7 7 5 7 9 1 7 5 9 9 8 7
page 8 of 21 20 11 201 4 7 5 5 8 7 7 7 7 5 9 8 8 7 tanda ii tanggal
bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9
bung a 10 06 11 201 4 13 11 201 4 7 7 7 4 6 6 4 2 8 9 6 6 7 7 7 20 11
201 4 6 5 8 5 6 5 7 5 5 6 7 9 8 8 9 7 4 27 11 201 4 7 8 6 7 2 6 6 5 7 7 3
8 8 9 8 2 tanda iii tanggal bunga 1 bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5
bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a 10 16 12 201 4 23 11 201 4 7 4 6
6 1 7 1 6 5 7 5 7 7 7 5 5 7 5 30 11 201 4 5 5 5 5 6 1 8 8 8 8 7 8 8 8 4
6 8 07 12 201 4 6 5 4 4 8 8 7 2 6 6 7 5 8 6 8 7 tanda iv tanggal bunga 1
bunga 2 bunga 3 bunga 4 bunga 5 bunga 6 bunga 7 bung a 8 bung a 9 bung a
10 23 11 201 4 30 11 201 4 7 6 3 4 2 7 8 8 8 5 6 4 5 1 5 4 5 07 12 201 4
6 6 7 8 5 3 5 8 8 3 6 9 5 2 6 5 6 2 6 14 12 201 4 5 4 6 7 4 7 5 9 8 3 6
9 6 1 6 7 7 2 6 1 dari data panjang polong dalam penandaan umur bunga
bunga kacang ijo dari kelompok 11 dan 9 menunjukkan bahwa hasil
rata-rata polong yang terbaik adalah dari kelompok 9 hal ini
dimungkinkan karena pemberian perawatan dari masing kelompok yang
berbeda dimana kelompok 9 menunjukkan yang terbaik page 9 of 21 b jumlah
tanaman yang di tanam  pengamatan hasil p3j3 kelompok 11 jumlah benih
yang ditanam 224 jumlah benih yang tumbuh 168 c hasil panen kacang ijo
pengamatan hasil p3j3 kelompok 11 kegiatan jumlah polong bobot biji per
petak panen i panen ii jumlah pengamatan hasil d3j3 kelompok 9 kegiatan
jumlah polong bobot biji per petak panen i 549 268 67 panen ii 1245 563
42 jumlah 1794 832 09 dari hasil jumlah panen kelompok 9 lebih tinggi
dibandingkan hasil panen kelompok 11 yaitu 832 09 gram dan 479 01 gram
hal ini desebabkan karena pada waktu penen terakhir kelompok 11 hasil
panen kacang mengalami pembusukan karena hujan pada polong yang masih
menempel pada tanamannya yang belum dipanen sehingga mengurangi jumlah
hasil panen f kesimpulan dari data yang terlihat pertumbuhan benih dan
polong amatlah baik namun ada juga polong yang busuk pada panen kedua
karena kondisi cuaca saat itu sedang hujan g daftar pustaka http
www.kemhan.com 2009 02 kacang-hijau.html http
berbagiilmucommunity.blogspot.com 2012 03
penelitian-ilmiah-kacang-hijau.html page 10 of 21 ii daya kecambah benih
a latar belakang benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk
tujuan pertanaman artinya benih memiliki fungsi agronomis untuk itu
benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu
menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal pada praktikum kali
ini akan menguji mutu benih dari salah satu aspek yaitu aspek fisiologi
aspek fisiologi ditunjukan oleh viabilitas benih yang meliputi daya
berkecambah dan vigor benih viabilitas benih merupakan daya benih yang
dapat ditunjukan oleh metabolismenya atau pertumbuhannya viabilitas
benih tidak sekedar gejala hidup yang dapat diamati tetapi daya hidup
itu harus dapat dijadikan indikasi mutu benih khususnya fisiologi benih
secara umum pengujian viabilitas benih mencakup pengujian daya
berkecambah atau daya tumbuh dan pengujian vigor benih perbedaan antara
daya berkecambah dengan vigor benih adalah bila informasi daya
berkecambah ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan
yang optimum sedangkan vigor ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal
pada lingkungan yang suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapang.daya
berkecambah atau daya tumbuh merupakan tolak ukur viabilitas potensial
benih pada praktikum kali ini dilakukan pengujian daya berkecambah benih
jagung penentuan daya berkecambah merupakan salah satu cara untuk
mengetahui mutu fisiologi suatu benih dengan mengetahui daya kecambah
suatu benih maka kita akan bisa memperkirakan jumlah benih yang akan
tumbuh nantinya uji daya berkecambah benih dapat dilakukan di
laboratorium dengan menggunakan germinator alat pengecambah benih dengan
media kertas dan berbagai metode pada praktikum kali ini menggunakan
metode uji pada kertas pk dan metode uji dalam pasir dp b tujuan tujuan
acara praktikum ini adalah 1 mampu melakukan uji daya berkecambah
metode uji pada kertas pk dan metode uji dalam pasir dp page 11 of 21 2
mengetahui dan mengidentifikasi kecambah normal dan tidak normal 3
mengetahui cara dan dapat menghitung nilai presentase daya berkecambah
benih c bahan dan alat a benih tanaman jagung b kertas c bak
perkecambahan d pinset e pipet d prosedur 1 metode uji pada kertas pk a
menggunting kertas seukuran diameter cawan petridish b meletakkan 5
lembar guntingan kertas dalam cawan petridish c membasahi kertas dalam
cawan petridish menggunakan pipet d meletakkan 10 benih jagung pada
cawan petridish e meletakkan cawan petridish tersebut diatas dalam
tempat perkecambahan f mengulang langkah- langkh tersebut diatas untuk 3
cawan petridish lainnya g menghitung mencatat dan mengambil kecambah
normal dan tidak normal setiap hari selama 2 minggu h setelah 2 minggu
biji mati dan biji terserang jamur dihitung jumlahnya i hitunglah
prosentase daya kecambah benih dengan rumus dk jk x 100 jb dk daya
kecambah jk jumlah kecambah jb jumlah benih ditanam 2 metode uji dalam
pasir dp a mengambil pasir dan meletakkannya dalam bak perkecambahan
dengan ketebalan kira-kira 3 cm b dibasahi dengan air sedikit demi
sedikit sampai permukaan pasir basah c membuat 4 garis dengan permukaan
pasir menggunakan telunjuk d meletakkan 10 benih jagung dalam satu baris
kemudian garis ditutup dengan pasir disekitarnya page 12 of 21 e
menghitung mencatat dan mengambil kecambah normal dan tidak normal yang
telah muncul diatas permukaan pasir setiap hari selama 2 minggu f
menghitung persentase daya kecambah benih dengan rumus diatas e hasil
dan pembahasan 1 uji dalam pasir a jumlah kecambah jagung dalam pasir dp
tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii ulangan iv 28-okt-14 0 0 0 0
29-okt-14 0 0 0 0 30-okt-14 0 0 0 0 31-okt-14 8 8 9 8 01-nop-14 9 8 8 9
02-nop-14 10 9 8 9 04-nop-14 10 9 10 8 05-nop-14 10 10 8 9 06-nop-14 10
10 10 10 07-nop-14 10 10 9 10 08-nop-14 10 10 10 10 uji daya kecambah
jagung dk jk kb x 100 100 b jumlah kecambah kedelai dalam pasir dp
tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii ulangan iv 28-oct-14 tanam
tanam tanam tanam 29-oct-14 - - - - 30-oct-14 7 15 14 10 31-oct-14 10 20
16 13 1-nov-14 12 18 15 13 2-nov-14 12 18 15 13 3-nov-14 12 18 15 13
4-nov-14 12 18 15 13 6-nov-14 berjamur8 brjmur2 brjamur4 14 7-nov-14
brjmur8 busuk2 brjamur3 busuk 3 brjamur4 busuk 3 brjamur3 8-nov-14
brjamur9 busuk2 brjamur3 busuk 4 brjamur4 busuk 3 berjamur3 busuk 1
09-nop-14 brjamur9 busuk2 brjamur3 busuk brjamur4 busuk berjamur3 busuk
page 13 of 21 5 4 2 uji daya kecambah kedelai dk jk kb x 100 60
penghitungan daya kecambah benih dilakukan dengan cara membandingkan
jumlah benih yang tumbuh dengan jumlah benih yang dikecambahkan pada
praktikum ini benih yang memiliki daya kecambah tertinggi adalah benih
jagung dengan rata-rata daya kecambah 100 dibandingkan dengan daya
kecambah kedelai yang hanya 60 saja pada tanaman kedelai untuk benih
yang dikecambahkan pada awal minggu kedua terlihat berjamur dan busuk
berbeda dengan benih jagung yang pada hari ke-7 dapat tumbuh semua hal
ini bisa terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah jenis atau
benih tanamannya yang berbeda benih yang tidak tumbuh mati maupun tumbuh
abnormal dapat disebabkan oleh faktor internal benih maupun faktor
eksternal faktor internal yang mempengaruhi adalah tingkat kemasakan
benih ukuran benih dormansi dan penghambat perkecambahan sedangakan
faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya adalah air suhu oksigen
cahaya dan medium penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih
itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia
pada media di sekitarnya sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi
tergantung kepada jenis benihnya suhu optimal adalah yang paling
menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase
perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5
sd 35°c 2 uji dalam kertas a jumlah kecambah jagung pada kertas pk
tanggal ulangan i ulangan ii ulangan iii page 14 of 21 dk 28 30 x 100 93
b jumlah kecambah kedelai pada kertas pk tanggal ulangan i ulangan ii
ulangan iii daya kecambah benih kedelai dk pengujian daya berkecambah db
benih merupakan tolok ukur viabilitas potensial yang merupakan simulasi
dari kemampuan benih untuk tumbuh dan berproduksi normal dalam kondisi
optimum sadjad 1993 adapun daya kecambah yang di uji dalam pasir
menunjukkan bahwa benih tanaman jagung lebih baik daya kecambahnya
dibandingkan dengan benih tanaman kedelai yaitu sebesar 93 dan 48
adapun perbedaan kisaran nilai db antar benih disebabkan oleh keadaan
benih tersebut sebelum ditanam menurut justice dan bass 1994 laju
penurunan vigor dan viabilitas benih dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya faktor genetik dari spesies atau kultivarnya kondisi benih
kondisi penyimpanan keseragaman lot benih serta cendawan gudang bila
kondisi penyimpanannya memungkinkan pertumbuhannya f kesimpulan dari
hasil uji perkecambahan yang dilakukan menggunakan media pasir dan
kertas pada tanaman jagung dan kedelai menunjukkan bahwa benih tanaman
jagunglah yang lebih tinggi daya perkecambahannya dibandingkan benih
kedelai g daftar pustaka page 15 of 21 http
semiliranginsore.blogspot.com 2012 01 uji-daya-berkecambah-benih.html
iii uji vigor benih a latar belakang benih merupakan biji tanaman yang
digunakan untuk tujuan pertanaman artinya benih memiliki fungsi
agronomis untuk itu benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu
tinggi agar mampu menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal
pada praktikum kali ini akan menguji mutu benih dari salah satu aspek
yaitu aspek fisiologi aspek fisiologi ditunjukan oleh viabilitas benih
yang meliputi daya berkecambah dan vigor benih viabilitas benih
merupakan daya benih yang dapat ditunjukan oleh metabolismenya atau
pertumbuhannya viabilitas benih tidak sekedar gejala hidup yang dapat
diamati tetapi daya hidup itu harus dapat dijadikan indikasi mutu benih
khususnya fisiologi benih secara umum pengujian viabilitas benih
mencakup pengujian daya berkecambah atau daya tumbuh dan pengujian vigor
benih perbedaan antara daya berkecambah dengan vigor benih adalah bila
informasi daya berkecambah ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal
pada lingkungan yang optimum sedangkan vigor ditentukan oleh kecambah
yang tumbuh normal pada lingkungan yang suboptimum atau bibit yang
tumbuh di lapang pada praktikum kali ini dilakukan pengujian vigor benih
jagung dan kedelai pada bak pengecambahan yang berisi media pasir b
tujuan a mengetahui beberapa variabel vigor benih dan vigor bibit serta
cara mengamatinya b menghitung nilai beberapa variabel vigor benih c
bahan dan alat a benih tanaman jagung dan kedelai b pasir page 16 of 21 c
bak perkecambahan d pinset e pipet d prosedur a mengambil pasir dan
meletakkan dalam bak perkecambahan dengan ketebalan kira- kira 3 cm b
membuat 4 baris pada permukaan pasir menggunakan telenjuk c meletakkan
10 benih jagung dalam satu baris d dalam satu bak dibuat 4 baris
kemudian ditutup dengan pasir setebal kira-kira 7 cm e menghitung
kecambah yang mincul di permukaan pasir f menghitung kecambah kuat
kurang kuat tidak kuat dan mati pada umur 7 hari e hasil dan pembahasan a
uji vigor jagung no tanggal jumlah tumbuh baris 1 baris 2 baris 3 baris
4 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 3 1 1 0 6 3 1 1 0 7 4 3 2 2
8 4 3 2 2 9 4 3 2 2 10 4 3 2 2 11 4 3 2 2 12 4 3 2 2 13 4 3 2 2 14 4 3 2
2 dk jk bk 100 b uji vigor kedelai n tanggal jumlah tumbuh page 17 of
21 o baris 1 baris 2 baris 3 baris 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 dk
kedelai jk bk 100 dari hasil uji virgor yang dilakukan terhadap benih
jagung dan kedelai terlihat bahwa mutu benih yang baik terhadap uji
virgor adalah kedelai dengan tingkat daya kecambah 87 dibandingkan
dengan tanaman jagung dengan tingkat daya kecambah 27 5 uji vigor
ditentukan oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang
suboptimum atau bibit yang tumbuh di lapang pada praktikum kali ini akan
menguji mutu benih dari salah satu aspek yaitu aspek fisiologi aspek
fisiologi ditunjukan oleh viabilitas benih yang meliputi daya
berkecambah dan vigor benih viabilitas benih merupakan daya benih yang
dapat ditunjukan oleh metabolismenya atau pertumbuhannya viabilitas
benih tidak sekedar gejala hidup yang dapat diamati tetapi daya hidup
itu harus dapat dijadikan indikasi mutu benih khususnya fisiologi benih f
kesimpulan page 18 of 21 dalam uji vigor ini benih jagung dan kedelai
terlihat metu benih kedelai lebih baik dengan tingkat daya kecambah 87
dibandingkan dengan benih jagung dengan tingkat 27 5 g daftar pustaka
http semiliranginsore.blogspot.com 2012 01 babi-pendahuluan.html iv
kadar air benih a latar belakang benih merupakan material yang bersifat
higroskopis memiliki susunan yang kompleks dan heterogen air merupakan
bagian yang fundamental terdapat sedemikian rupa dalam benih artinya
terdapat di setiap bagian dalam benih kadar air benih karena keadaan
yang higroskopis itu tergantung pada kelembaban relatif dan suhu udara
lingkungan sekitarnya kadar air benih merupakan salah satu komponen yang
harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan maupun penyimpanan benih
telah diketahui bahwa kadar air memiliki dampak besar terhadap benih
selama penyimpanan menyimpan benih ortodok pada kadar air tinggi
berisiko mempercepat mundurnya benih selama dalam penyimpanan kadar air
biji atau benih berfungsi untuk menentukan saat panen yang tepat dan
saat penyimpanan benih pemanenan harus dilakukan pada tingkat kadar air
tertentu pada masing-masing spesies atau varietas umumnya pada tanaman
serealia padi-padian dan kacang-kacangan legume pada saat mendekati
masak kadar airnya konstan sekitar 20 tetapi sedikit naik turun seimbang
dengan keadaan lingkungan sekitarnya benih setelah dipanen atau dipetik
dari pohon induknya perlu segera dikeringkan sampai kadar air tertentu
yang aman misalnya padi 11-12 jagung 11-12 kedelai 10-11 kacang hijau
11-12 dan kacang tanah 10-11 penurunan kadar air ini berhubungan dengan
benih akan disimpan beberapa hari minggu bulan atau tahun tinggi
rendahnya kadar air dalam benih memegang peranan yang demikian penting
dan berpengaruh besar terhadap mutu benih jumlah air dalam suatu benih
merupakan kadar airnya yang diukur berdasarkan berat basah atau berat
kering benihnya bila kadar air benih diberikan berdasarkan berat
basahnya maka jumlah airnya merupakan persentase dari berat benih
sebelum airnya dihilangkan page 19 of 21 selama perkembangan pemasakan
dan pematangan kadar air benih menurun perlahan – lahan hingga benih
yang dipanen akhirnya mengering sampai batas yang tidak ada lagi
penurunan kelembaban karena kadar airnya telah mencapai keseimbangan
dengan kelembaban nisbi lingkungan sekitarnya penetapan penilaian air
adalah banyaknya konten air dalam benih yang diukur berdasarkan
hilangnya konten air tersebut dinyatakan dalam terhadap berat asal
contoh benih.tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk
mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk mengatur kadar air
yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas
benih tersebut b tujuan tujuan dari acara praktikum kadar air benih
adalah a mampu melakukan uji kadar air benih tanaman jagung dan kedelai b
mengetahui kadar air benih pada tanaman jagung dan kedelai c bahan dan
alat a benih tanaman jagung dan kedelai b oven c eksikator d botol
timbangan e timbangan d prosedur a menimbang botol timbangan kosong yang
telah dipanaskan misal a g dan diulang untuk 3 botol timbangan lainnya b
mengisi botol timbangan dengan contoh benih kemudian menimbang botol
timbangan tersebut misal b g c memasukkan botol timbangan tersebut ke
dalam oven pada suhu 1300 c selama 50 menit d mengeluarkan botol
timbangan dari oven dan didinginkan selama 15 menit e sesudah dingin
didtimbang lagi misal c g f memasukkan kembali botol tersebut ke dalam
oven selama 10 menit pada suhu 1300c g mengeluarkan botol timbangan dari
oven dan didinginkan selama 15 menit h sesudah dingin ditimbang lagi
misal d g i menghitung masing-masing kadar air dengan rumus ka1 bï€ c x
100 page 20 of 21 bï€ a ka2 cï€ d x 100 bï€ a kadar air sesungguhnya ka ka1
 ka2 ï€ ka1 x ka2 100 e hasil dan pembahasan berat botol kosong tutup
keterangan berat botol kosong gr jagung kedelai botol 1 34 27 18 55
botol 2 45 22 18 08 botol 3 36 81 20 05 berat botol benih ¾ botol
keterangan berat botol benih ¾ botol gr jagung kedelai botol 1 44 19 43
67 botol 2 55 09 54 56 botol 3 46 84 46 33 setelah benih masuk oven
pertama selama 50 menit dengan suhu 125oc keterangan berat botol benih
gr jagung kedelai botol 1 43 64 28 78 botol 2 54 54 27 97 botol 3 46 30
30 88 setelah benih masuk oven pertama selama 10 menit dengan suhu 122oc
keterangan berat botol benih gr jagung kedelai botol 1 46 33 28 16
botol 2 46 30 27 97 page 21 of 21 botol 3 46 84 30 05 kadar air jagung
ka1 5 27377598 ka2 0 25937 kadar air sesungguhnya 5 52 kadar air kedelai
ka1 2 7341295 ka2 4 5568825 kadar air sesungguhnya 7 16 pada uji kadar
air benih rata-rata kadar benih tanaman jagung hanya 4 49 lebih rendah
dibandingkan uji kadar air rata-rata benih tanaman kedelai yaitu 7 16
kadar air yang tinggi ini dapat menyebabkan perkembangan cendawan
patogen di dalam tempat penyimpanan selain itu juga proses imbibisi air
dan kemungkinan berkecambah akan meningkat juga benih dengan kadar air
yang tinggi tidak tahan lama pada proses penyimpanan itu terlihat pada
benih kedelai pada uji perkecambahan pada kertas yang kebanyakan terkena
jamur dan busuk dengan data demikian terlihat bahwa kadar air yang
didapatkan pada saat praktikum pengukuran kadar air benih kedelai lebih
tinggi dari pada kadar air benih jagung kadar air yang tinggi ini dapat
menyebabkan proses imbibisi air dan kemungkinan berkecambah akan
meningkat juga benih dengan kadar air yang tinggi tidak tahan lama pada
proses penyimpanan selain itu juga perkembangan cendawan patogen di
dalam tempat penyimpanan meningkat bahkan hingga terjadi pembusukan
benih f kesimpulan pengujian kadar air benih berguna untuk mengetahui
kadar air suatu benih khususnya dalam proses penyimpanan agar nantinya
benih tidak berkecambah dan lebih tahan lama saat penyimpanan g daftar
pustaka http semiliranginsore.blogspot.com 2012 01
uji-kadar-air-benih.html http stefanusekoo.blogspot.com 2013 06
teknologi-benih-uji-kadar-air-benih.html 21 of 21 laporan pak untung
p.generatif.docx laporan pak untung p.generatif.docx
No comments:
Post a Comment