Saturday, 26 September 2015

Tugas Mata Kuliah Penyajian Ilmiah (Pertanian) : EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)


EFEKTIVITAS PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

Dalam artikel kali ini diposting untuk membantu teman - teman yang saat ini mengerjakan tugas mata kuliah Penyajian Ilmiah. artikel ini merupakan hasil analisis dari beberapa sumber penelitian jadi penyusun belum melakukan penelitian.

Latar Belakang penyusunan :
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki aroma yang khas karena mengandung muskorin, dan penting bagi kesehatan (Anonimous, 1995).. Jamur tiram mempunyai kandungan protein sebanyak 5,49%, karbohidrat 59%, serat 1,56%, lemak 0,17%, selain itu setiap 100 g jamur tiram segar mengandung kalsium 8,9 mg, besi 1,9 mg, fosfor 17,0 mg, vitamin B 0,15 mg, vitamin B2 0,75 mg, vitamin C 12,40 mg dan menghasilkan 45,65 kalori Anonimous (2002). Jamur tiram putih tumbuh secara saprofit pada kayu lapuk atau kayu yang sedang mengalami proses  pelapukan (Wahyudi, 2002). Lignoselulosa, selulose, hemiselulose, dan lignin memproduksi enzim ekstraseluler yang berfungsi menghidrolisa senyawa yang berbobot molekul tinggi menjadi senyawa yang sederhana sehingga dapat dimanfaatkan oleh jamur (Anonimous, 2011).            
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) putih dapat ditumbuhkan pada serbuk gergaji dan jerami (Ambarwati, 1991), atau pada bahan lain yang mengandung selulosa dengan nilai C/N >50 (Zadrazil, 1978). Miselium jamur tumbuh optimal pada suhu 25C-30C (Djariyah dan Djariyah 2001). Tubuh buah dari sebagian besar spesies (jenis) jamur tiram tumbuh optimal pada suhu 21C-28C (Suriawiria, 2002). Jamur tiram putih tumbuh pada tempat-tempat yang cukup mengandung karbon dalam bentuk karbohidrat dan cukup mengandung nitrogen dalam bentuk garam amonium yang akan diubah menjadi protein (Norman dan Kahar, 1990. Jamur tiram merupakan salah satu dari jamur yang paling diminati serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dari segi gizi, jamur tiram kaya akan protein, mineral dan rendah lemak. Kadar protein jamur tiram merupakan yang terbaik dibandingkan dengan kedelai dan kacang-kacangan.
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat
makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa karbohidrat organisme lain. Jamur tiram putih merupakan jenis jamur kayu yang memiliki kandungan nutrisi paling tinggi. Dibandingkan jamur merang, jamur tiram mengandung protein, lemak fosfor, besi, thiamin dan riboflavin yang lebih tinggi.
Karakteristik jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dengan waktu pertumbuhan miselium kurang dari 45 hari dan muncul tunas kurang dari satu minggu akan lebih menguntungkan apabila mendapat perlakuan hormon tumbuh, yaitu dengan cara menambahkan hormon pertumbuhan pada media tanam jamur tiram putih. 
Diduga, air kelapa dengan kandungan hormon di dalamnya mampu meningkatkan pertumbuhan. Pertumbuhan anggrek Dendrobium dapat ditingkatkan dengan menggunakan air kelapa dan pupuk alternatif. Perlakuan dengan air kelapa mampu menghasilkan pertambahan tinggi anggrek Dendrobium dan panjang daun yang lebih baik dibandingkan tanpa air kelapa. Pemupukan NPK (16-16-16) 2,625 g/l memberikan hasil terbaik pada pertambahan tinggi tanaman dan panjang daun. Dengan demikian air kelapa dan NPK dapat digunakan sebagai bahan stimulan dan pupuk alternatif untuk bibit tanaman anggrek Dedrobium (Ramda, 2008).
Menurut Azwar (2008), penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Banos mengungkapkan bahwa, dari air kelapa dapat diambil hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen yang disebut cocogro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa juga dapat merangsang pembungaan pada anggrek seperti Dendrobium dan Phalaenopsis.
Pemanfaatan hormon tumbuhan yang terdapat pada air kelapa sangat efisien. Selama ini air kelapa banyak digunakan di laboratorium sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan. Hal ini menunjukkan bahwa air kelapa dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh, dengan tujuan peningkatan pertumbuhan. Dari hasil penelitian
terdahulu, belum diketahui tingkat kematangan kelapa (tua, sedang, atau muda), dan konsentrasi yang dapat digunakan sebagai media tumbuh.
Air kelapa adalah salah satu bahan alami, didalamnya terkandung hormon seperti sitokinin 5,8 mg/l, auksin 0,07 mg/l dan giberelin sedikit sekali serta senyawa lain yang dapat menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan. Artikel ini bermaksud dengan tujuan untuk menginformasikan pengaruh pemberian air kelapa dengan tingkat kemasakan yang berbeda pada media tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Sehingga diharapkan artikel ilmiah ini diharapkan dapat menjadi rujukan bacaan bagi banyak orang.

Hasil Kesimpulan dari Penyusunan Artikel yaitu :
Pemberian air kelapa memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram. Selain itu faktor yang mempengaruhi respon jamur tiram terhadap air kelapa antara lain umur air kelapa, kombinasi pada air kelapa, dan konsentrasi air kelapa. 
Dalam produksi jamur tiram putih sebaiknya memperhatikan faktor – faktor tersebut karena kandungan air kelapa yang kompleks untuk jamur tiram tergantung oleh faktor – faktor tersebut. Sehingga kedepannya mampu memilih air kelapa yang terbaik sebagai nutrisi tambahan jamur tiram untuk memperoleh hasil yang optimal.

Nah untuk lebih lanjutnya dapat langsung download  di link dibawah ini :
Efektivitas Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan DanHasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

Preview power point untuk presentasi :). biasanya tugas - tugas kuliah identik dengan presentasi. jadi selamat menyusun artikel ilmiah lalu presentasi =))


No comments:

Post a Comment