Saturday, 26 September 2015

EFEKTIVITAS ARANG SEKAM SEBAGAI BAHAN PEMBAWA PUPUK HAYATI MIKORIZA ARBUSKULA PADA PRODUKSI SORGUM


http://adf.ly/1OvvwO




Download File
Download File Pdf

keyword :
efektivitas arang sekam sebagai bahan pembawa pupuk hayati mikoriza arbuskula pada produksi sorgum anne nurbaity ade setiawan oviyanti mulyani jurusan ilmu tanah fakultas pertanian universitas padjadjaran jl raya jatinangor km 21 bandung 40600 annenurbaity unpad.ac.id abstrak produksi inokulan fungi mikoriza arbuskula fma di indonesia umumnya menggunakan bahan pembawa anorganik berupa zeolit dan belum banyak memanfaatkan bahan organik yang tersedia di berbagai lokasi percobaan rumah kaca telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan arang sekam pada media inokulan fma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum pada tanah asal lembang jawa barat percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 10 perlakuan yaitu kontrol tanpa inokulan fma fma media zeolit 10 g 20 g dan 30 g fma media arang sekam 10 g 20 g dan 30 g serta fma media campuran arang sekam zeolit 1 3 10 g 20 g dan 30 g hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh inokulan fma bermedia campuran arang sekam dan zeolit 1 3 lebih baik terhadap hasil sorgum dibandingkan dengan inokulan fma bermedia zeolit saja akan tetapi tidak lebih baik terhadap serapan p tanaman sorgum dosis inokulan fma bermedia campuran arang sekam zeolit 1 3 yang memberikan hasil tertinggi terhadap kolonisasi akar dan panjang akar terinfeksi adalah 20 g pot-1 sedangkan terhadap serapan p dan hasil sorgum adalah arang sekam zeolit 1 3 30 g pot-1 secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan arang sekam ke dalam media zeolit di dalam produksi inokulan fma dapat meningkatkan kualitas inokulan di samping secara tidak langsung dapat menciptakan biaya produksi yang lebih ekonomis kata kunci arang sekam inokulan fungi mikoriza arbuskula sorgum the effectivity of rice charcoal as a carrier of arbuscular mycorrhiza inoculum on sorghum production abstract carriers for arbuscular mycorrhiza biofertilizer are usually made from inorganic material such as zeolite previous study have shown that rice charcoal has an excellent potential to be used as a carrier for arbuscular mycorrhiza fungi amf biofertilizer a glass house experiment was conducted to determine the effectiveness of rice charcoal as a carrier of amf’s inoculum on the productivity of sorgum plants grown on soil originally from kayu ambon lembang westa java the experiment used completely randomized design with ten treatments factors control without amf amf with zeolite 10 g 20 g and 30 g amf with rice charcoal 10 g 20 g and 30 g and the mixture of rice charcoal zeolite 1 3 10 g 20 g and 30 g results of experiment showed that application of medium that contains mixture of rice charcoal and zeolite had better effect on plant’s yield in other hand the medium with zeolite alone had greater effect on phosphorus uptake than the mixture of rice charcoal and zeolite the rate of mixture of rice charcoal and zeolite that gave the highest root infection was 20 g pot-1 while the best effect on p uptake and yield of sorghum was 30 g pot-1 in general the addition of rice charcoal into the medium of production of amf had increased the quality of inoculum and had better economical value key words burnt rice husk arbuscular mycorrhizal inoculum sorghum pendahuluan produksi pupuk hayati atau inokulan fma di indonesia umumnya menggunakan bahan pembawa anorganik berupa pasir mineral lempung atau zeolit prematuri faiqoh 1999 di dalam upaya menciptakan biaya produksi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan maka dirasakan perlu untuk dicarikan alternatif bahan pembawa lain seperti bahan organik yang merupakan sumber daya potensial yang terdapat di berbagai lokasi page 2 of 6 agrinimal vol 1 no 1 april 2011 hal 1-6 2 bahan organik belum banyak digunakan sebagai bahan pembawa inokulan mikoriza arbuskula padahal fungi mikoriza arbuskula diketahui berinteraksi positif dengan bahan organik di dalam tanah termasuk pada lahan- lahan bermasalah seperti lahan salin nurbaity et al 2005 dan lahan yang tercekam kekeringan nurbaity dkk 2008 sekam merupakan sumber bahan organik yang mudah didapat yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembawa pupuk hayati fma mori marjenah 1993 sekam padi merupakan bahan organik yang berasal dari limbah pertanian yang mengandung beberapa unsur penting seperti protein kasar lemak serat kasar karbon hidrogen oksigen dan silika balai penelitian pascapanen pertanian 2001 percobaan rumah kaca untuk mengetahui jenis bahan organik jerami arang sekam atau kombinasinya yang terbaik untuk digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza menunjukkan bahwa arang sekam lebih baik dibandingkan dengan jerami untuk digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza arbuskula nurbaity dkk 2008 kualitas inokulan mikoriza bermedia arang sekam secara statistik tidak berbeda nyata dengan inokulan yang bermedia zeolit ditinjau dari parameter jumlah spora persentase akar terinfeksi panjang akar panjang akar terinfeksi dan biomassa tanaman sorgum fase vegetatif akhir walaupun demikian secara visual tanaman sorgum yang ditumbuhkan pada media zeolit menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik nurbaity dkk 2008 sorgum sorghum bicolor dipilih sebagai tanaman indikator karena sistem perakarannya yang baik untuk pembentukan mikoriza dengan membentuk akar-akar sekunder yang lebih banyak prematuri faiqoh 1998 di samping itu sorgum merupakan tanaman pangan sumber karbohidrat yang relatif tahan terhadap kekeringan dan genangan serta dapat tumbuh hampir di setiap jenis tanah laimeheriwa 1990 penelitian tentang pengaruh berbagai komposisi arang sekam dan zeolit 1 3 1 1 3 1 sebagai media inokulan fma terhadap per- tumbuhan sorgum menunjukkan bahwa kombinasi arang sekam zeolit 1 3 adalah yang terbaik prafithriasari nurbaity 2010 hal ini sejalan dengan simanungkalit 2003 yang telah mencoba medium campuran berupa arang sekam steril dan pasir kuarsa dengan perbandingan 1 3 untuk memperbanyak fma glomus fasiculatum pada tanaman inang jagung yang diberi larutan hara penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 pengaruh inokulan fma bermedia campuran arang sekam dan zeolit 1 3 terhadap serapan p dan hasil sorgum dibandingkan dengan inokulan fma bermedia zeolit saja dan 2 dosis inokulan fma bermedia campuran arang sekam dan zeolit yang memberikan pengaruh terbaik terhadap kolonisasi akar panjang akar terinfeksi serapan p dan hasil sorgum metodologi penelitian dilakukan di rumah kaca dan laboratorium biologi dan bioteknologi tanah fakultas pertanian unpad jatinangor kabupaten sumedang 700 m dpl jawa barat tanah ordo andisols dari desa kayu ambon lembang 1000 m dpl digunakan sebagai media tanam sorgum yang diinokulasi dengan fma inokulan fma berupa inokulan campuran yang mengandung beberapa genus fungi glomus sp dan gigaspora sp rancangan percobaan rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan sepuluh perlakuan dan diulang empat kali perlakuan percobaan adalah sebagai berikut a kontrol tanah tanpa inokulan fma b fma media zeolit 10 g c fma media zeolit 20 g d fma media zeolit 30 g e fma media arang sekam 10 g f fma media arang sekam 20 g g fma media arang sekam 30 g h fma media campuran arang sekam zeolit 1 3 10 g i fma media campuran arang sekam zeolit 1 3 20 g j fma media campuran arang sekam zeolit 1 3 30 g persiapan media tanam tanah diambil secara komposit dikering- udarakan disaring 4 mm dan ditimbang seberat dua kg per pot pemberian inokulan mikoriza dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan cara diberikan pada lubang tanam dengan kedalaman 5 cm dengan dosis sesuai perlakuan 10 20 atau 30 g pot-1 page 3 of 6 nurbaity dkk 2011 efektivitas arang sekan... 3 benih tanaman sorgum disterilkan dan disemaikan dalam bak kecambah dengan meng- gunakan media zeolit pada umur 2 hari bibit sorgum dipindahtanamkan ke dalam pot yang telah diinokulasi dengan mikoriza pemupukan yang diberikan yaitu pupuk n 200 kg ha-1 atau setara 435 kg pupuk urea pupuk k setara150 kg kcl ha-1 dan pupuk p sebanyak 1 2 dosis anjuran pengamatan dan analisis data pengamatan yang dilakukan terdiri atas persentase kolonisasi akar dan panjang akar terkolonisasi oleh mikoriza dengan metode gridline intersect brundrett et al 1996 serapan p tanaman dan hasil biji tanaman sorgum semua paramater ini dilakukan pada saat fase vegetatif akhir 60 hari analisis data secara statistik dilakukan dengan menggunakan progam genstat 8 tm rothamsted experimental station distribusi data normality dicek sebelum dilaku-kan analisis varian anova perlakuan dibandingkan dengan menggunakan uji f 5 dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil bnt 5 hasil dan pembahasan analisis awal media dan perlakuan hasil analisis tanah awal dari kayu ambon lembang bandung barat menunjukkan bahwa tanah memiliki ph agak masam 5.85 c organik tinggi 4.23 n total sedang 0.46 k2o total sedang 24.6 mg 100g-1 dan p2o5 total sedang 34.3 mg 100g-1 serta tekstur liat tanah ini sudah cukup diolah secara intensif sehingga tingkat kesuburannya termasuk tinggi hasil analisis media tumbuh inokulan zeolit dan arang sekam menunjukkan bahwa kandungan c organik zeolit rendah sedangkan arang sekam padi tinggi n total keduanya rendah p dan k total zeolit sangat tinggi sedangkan arang sekam sangat rendah kapasitas tukar kation arang sekam padi lebih tinggi daripada zeolit kemasaman atau ph zeolit agak basa sedangkan ph arang sekam padi netral tabel 1 tabel 1 hasil analisis zeolit dan arang sekam jenis analisis metode media tumbuh zeolit arang sekam padi kadar air gravimetri 0 20 7 40 c - org walkey black 0 68 7 51 n total kjedahl 0 34 0 49 p2o5 hcl o4 hno3 23 36 0 07 k2o hcl o4 hno3 7 79 0 08 ktk cmol kg perkolasi nh4 asetat ph 7.0 67 60 88 08 ph h2o potensiometri 7 73 6 73 infeksi akar sorgum oleh fungi mikoriza arbuskula hasil analisis terhadap infeksi akar sorgum oleh fungi mikoriza arbuskula fma pada jenis media pembawa yang berbeda menunjukkan bahwa jenis media memberikan pengaruh yang berbeda nyata untuk setiap perlakuan tabel 2 persentase infeksi akar tertinggi diperoleh dari perlakuan media campuran arang sekam- zeolit dengan dosis 20 g diikuti dengan media zeolit saja dosisi 20 g dan campuran arang sekam-zeolit dosis 30 g pada dosis 20 g baik pada media zeolit saja atau campuran arang sekam zeolit menunjukkan bahwa peningkatan dosis fma pada 30 g tidak meningkatkan infeksi akar hal yang sama ditunjukkan pula dengan panjang akar terinfeksi bahwa panjang akar terinfeksi diperoleh pada perlakuan media campuran arang sekam-zeolit 20 g diikuti dengan zeolit 20 g raju et al 1990 juga menemukan bahwa dosis inokulan fma 25 g pot-1 sebagai yang optimum untuk digunakan pada tanaman sorgum

No comments:

Post a Comment