Download File
Download File Pdf
keyword :
efektivitas arang sekam sebagai bahan pembawa pupuk hayati mikoriza
arbuskula pada produksi sorgum anne nurbaity ade setiawan oviyanti
mulyani jurusan ilmu tanah fakultas pertanian universitas padjadjaran jl
raya jatinangor km 21 bandung 40600 annenurbaity unpad.ac.id abstrak
produksi inokulan fungi mikoriza arbuskula fma di indonesia umumnya
menggunakan bahan pembawa anorganik berupa zeolit dan belum banyak
memanfaatkan bahan organik yang tersedia di berbagai lokasi percobaan
rumah kaca telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan arang
sekam pada media inokulan fma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
sorgum pada tanah asal lembang jawa barat percobaan menggunakan
rancangan acak lengkap dengan 10 perlakuan yaitu kontrol tanpa inokulan
fma fma media zeolit 10 g 20 g dan 30 g fma media arang sekam 10 g 20 g
dan 30 g serta fma media campuran arang sekam zeolit 1 3 10 g 20 g dan
30 g hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh inokulan fma bermedia
campuran arang sekam dan zeolit 1 3 lebih baik terhadap hasil sorgum
dibandingkan dengan inokulan fma bermedia zeolit saja akan tetapi tidak
lebih baik terhadap serapan p tanaman sorgum dosis inokulan fma bermedia
campuran arang sekam zeolit 1 3 yang memberikan hasil tertinggi
terhadap kolonisasi akar dan panjang akar terinfeksi adalah 20 g pot-1
sedangkan terhadap serapan p dan hasil sorgum adalah arang sekam zeolit 1
3 30 g pot-1 secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan
arang sekam ke dalam media zeolit di dalam produksi inokulan fma dapat
meningkatkan kualitas inokulan di samping secara tidak langsung dapat
menciptakan biaya produksi yang lebih ekonomis kata kunci arang sekam
inokulan fungi mikoriza arbuskula sorgum the effectivity of rice
charcoal as a carrier of arbuscular mycorrhiza inoculum on sorghum
production abstract carriers for arbuscular mycorrhiza biofertilizer are
usually made from inorganic material such as zeolite previous study
have shown that rice charcoal has an excellent potential to be used as a
carrier for arbuscular mycorrhiza fungi amf biofertilizer a glass house
experiment was conducted to determine the effectiveness of rice
charcoal as a carrier of amf’s inoculum on the productivity of sorgum
plants grown on soil originally from kayu ambon lembang westa java the
experiment used completely randomized design with ten treatments factors
control without amf amf with zeolite 10 g 20 g and 30 g amf with rice
charcoal 10 g 20 g and 30 g and the mixture of rice charcoal zeolite 1 3
10 g 20 g and 30 g results of experiment showed that application of
medium that contains mixture of rice charcoal and zeolite had better
effect on plant’s yield in other hand the medium with zeolite alone had
greater effect on phosphorus uptake than the mixture of rice charcoal
and zeolite the rate of mixture of rice charcoal and zeolite that gave
the highest root infection was 20 g pot-1 while the best effect on p
uptake and yield of sorghum was 30 g pot-1 in general the addition of
rice charcoal into the medium of production of amf had increased the
quality of inoculum and had better economical value key words burnt rice
husk arbuscular mycorrhizal inoculum sorghum pendahuluan produksi pupuk
hayati atau inokulan fma di indonesia umumnya menggunakan bahan pembawa
anorganik berupa pasir mineral lempung atau zeolit prematuri faiqoh
1999 di dalam upaya menciptakan biaya produksi yang lebih ekonomis dan
ramah lingkungan maka dirasakan perlu untuk dicarikan alternatif bahan
pembawa lain seperti bahan organik yang merupakan sumber daya potensial
yang terdapat di berbagai lokasi page 2 of 6 agrinimal vol 1 no 1 april
2011 hal 1-6 2 bahan organik belum banyak digunakan sebagai bahan
pembawa inokulan mikoriza arbuskula padahal fungi mikoriza arbuskula
diketahui berinteraksi positif dengan bahan organik di dalam tanah
termasuk pada lahan- lahan bermasalah seperti lahan salin nurbaity et al
2005 dan lahan yang tercekam kekeringan nurbaity dkk 2008 sekam
merupakan sumber bahan organik yang mudah didapat yang berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai bahan pembawa pupuk hayati fma mori marjenah 1993
sekam padi merupakan bahan organik yang berasal dari limbah pertanian
yang mengandung beberapa unsur penting seperti protein kasar lemak serat
kasar karbon hidrogen oksigen dan silika balai penelitian pascapanen
pertanian 2001 percobaan rumah kaca untuk mengetahui jenis bahan
organik jerami arang sekam atau kombinasinya yang terbaik untuk
digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza menunjukkan bahwa
arang sekam lebih baik dibandingkan dengan jerami untuk digunakan
sebagai media produksi inokulan mikoriza arbuskula nurbaity dkk 2008
kualitas inokulan mikoriza bermedia arang sekam secara statistik tidak
berbeda nyata dengan inokulan yang bermedia zeolit ditinjau dari
parameter jumlah spora persentase akar terinfeksi panjang akar panjang
akar terinfeksi dan biomassa tanaman sorgum fase vegetatif akhir
walaupun demikian secara visual tanaman sorgum yang ditumbuhkan pada
media zeolit menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik nurbaity dkk 2008
sorgum sorghum bicolor dipilih sebagai tanaman indikator karena sistem
perakarannya yang baik untuk pembentukan mikoriza dengan membentuk
akar-akar sekunder yang lebih banyak prematuri faiqoh 1998 di samping
itu sorgum merupakan tanaman pangan sumber karbohidrat yang relatif
tahan terhadap kekeringan dan genangan serta dapat tumbuh hampir di
setiap jenis tanah laimeheriwa 1990 penelitian tentang pengaruh
berbagai komposisi arang sekam dan zeolit 1 3 1 1 3 1 sebagai media
inokulan fma terhadap per- tumbuhan sorgum menunjukkan bahwa kombinasi
arang sekam zeolit 1 3 adalah yang terbaik prafithriasari nurbaity 2010
hal ini sejalan dengan simanungkalit 2003 yang telah mencoba medium
campuran berupa arang sekam steril dan pasir kuarsa dengan perbandingan 1
3 untuk memperbanyak fma glomus fasiculatum pada tanaman inang jagung
yang diberi larutan hara penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1
pengaruh inokulan fma bermedia campuran arang sekam dan zeolit 1 3
terhadap serapan p dan hasil sorgum dibandingkan dengan inokulan fma
bermedia zeolit saja dan 2 dosis inokulan fma bermedia campuran arang
sekam dan zeolit yang memberikan pengaruh terbaik terhadap kolonisasi
akar panjang akar terinfeksi serapan p dan hasil sorgum metodologi
penelitian dilakukan di rumah kaca dan laboratorium biologi dan
bioteknologi tanah fakultas pertanian unpad jatinangor kabupaten
sumedang 700 m dpl jawa barat tanah ordo andisols dari desa kayu ambon
lembang 1000 m dpl digunakan sebagai media tanam sorgum yang diinokulasi
dengan fma inokulan fma berupa inokulan campuran yang mengandung
beberapa genus fungi glomus sp dan gigaspora sp rancangan percobaan
rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan
sepuluh perlakuan dan diulang empat kali perlakuan percobaan adalah
sebagai berikut a kontrol tanah tanpa inokulan fma b fma media zeolit 10
g c fma media zeolit 20 g d fma media zeolit 30 g e fma media arang
sekam 10 g f fma media arang sekam 20 g g fma media arang sekam 30 g h
fma media campuran arang sekam zeolit 1 3 10 g i fma media campuran
arang sekam zeolit 1 3 20 g j fma media campuran arang sekam zeolit 1 3
30 g persiapan media tanam tanah diambil secara komposit dikering-
udarakan disaring 4 mm dan ditimbang seberat dua kg per pot pemberian
inokulan mikoriza dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan cara
diberikan pada lubang tanam dengan kedalaman 5 cm dengan dosis sesuai
perlakuan 10 20 atau 30 g pot-1 page 3 of 6 nurbaity dkk 2011
efektivitas arang sekan... 3 benih tanaman sorgum disterilkan dan
disemaikan dalam bak kecambah dengan meng- gunakan media zeolit pada
umur 2 hari bibit sorgum dipindahtanamkan ke dalam pot yang telah
diinokulasi dengan mikoriza pemupukan yang diberikan yaitu pupuk n 200
kg ha-1 atau setara 435 kg pupuk urea pupuk k setara150 kg kcl ha-1 dan
pupuk p sebanyak 1 2 dosis anjuran pengamatan dan analisis data
pengamatan yang dilakukan terdiri atas persentase kolonisasi akar dan
panjang akar terkolonisasi oleh mikoriza dengan metode gridline
intersect brundrett et al 1996 serapan p tanaman dan hasil biji tanaman
sorgum semua paramater ini dilakukan pada saat fase vegetatif akhir 60
hari analisis data secara statistik dilakukan dengan menggunakan progam
genstat 8 tm rothamsted experimental station distribusi data normality
dicek sebelum dilaku-kan analisis varian anova perlakuan dibandingkan
dengan menggunakan uji f 5 dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil
bnt 5 hasil dan pembahasan analisis awal media dan perlakuan hasil
analisis tanah awal dari kayu ambon lembang bandung barat menunjukkan
bahwa tanah memiliki ph agak masam 5.85 c organik tinggi 4.23 n total
sedang 0.46 k2o total sedang 24.6 mg 100g-1 dan p2o5 total sedang 34.3
mg 100g-1 serta tekstur liat tanah ini sudah cukup diolah secara
intensif sehingga tingkat kesuburannya termasuk tinggi hasil analisis
media tumbuh inokulan zeolit dan arang sekam menunjukkan bahwa kandungan
c organik zeolit rendah sedangkan arang sekam padi tinggi n total
keduanya rendah p dan k total zeolit sangat tinggi sedangkan arang sekam
sangat rendah kapasitas tukar kation arang sekam padi lebih tinggi
daripada zeolit kemasaman atau ph zeolit agak basa sedangkan ph arang
sekam padi netral tabel 1 tabel 1 hasil analisis zeolit dan arang sekam
jenis analisis metode media tumbuh zeolit arang sekam padi kadar air
gravimetri 0 20 7 40 c - org walkey black 0 68 7 51 n total kjedahl 0 34
0 49 p2o5 hcl o4 hno3 23 36 0 07 k2o hcl o4 hno3 7 79 0 08 ktk cmol kg
perkolasi nh4 asetat ph 7.0 67 60 88 08 ph h2o potensiometri 7 73 6 73
infeksi akar sorgum oleh fungi mikoriza arbuskula hasil analisis
terhadap infeksi akar sorgum oleh fungi mikoriza arbuskula fma pada
jenis media pembawa yang berbeda menunjukkan bahwa jenis media
memberikan pengaruh yang berbeda nyata untuk setiap perlakuan tabel 2
persentase infeksi akar tertinggi diperoleh dari perlakuan media
campuran arang sekam- zeolit dengan dosis 20 g diikuti dengan media
zeolit saja dosisi 20 g dan campuran arang sekam-zeolit dosis 30 g pada
dosis 20 g baik pada media zeolit saja atau campuran arang sekam zeolit
menunjukkan bahwa peningkatan dosis fma pada 30 g tidak meningkatkan
infeksi akar hal yang sama ditunjukkan pula dengan panjang akar
terinfeksi bahwa panjang akar terinfeksi diperoleh pada perlakuan media
campuran arang sekam-zeolit 20 g diikuti dengan zeolit 20 g raju et al
1990 juga menemukan bahwa dosis inokulan fma 25 g pot-1 sebagai yang
optimum untuk digunakan pada tanaman sorgum
No comments:
Post a Comment