AKTIVITAS Lactobacillus bulgaricus PADA FERMENTASI SUSU JAGUNG (Zea mays )
DENGAN PENAMBAHAN SUKROSA DAN LAKTOSA
DENGAN PENAMBAHAN SUKROSA DAN LAKTOSA
Download File PDF
keyword :
aktivitas lactobacillus bulgaricus pada fermentasi susu jagung zea mays
dengan penambahan sukrosa dan laktosa nur afni machmud yuliana retnowati
wirnangsi d uno jurusan biologi fmipa ung abstrak penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas bakteri lactobacillus bulgaricus
pada fermentasi susu jagung dengan penambahan sukrosa dan laktosa
aktivitas bakteri ditentukan melalui pengukuran kadar asam laktat dengan
data pendukung jumlah bakteri dan ph lingkungan kadar asam laktat
dianalisis menggunakan metode mann acid test penelitian didasarkan pada
metode eksperimen menggunakan rancangan acak blok dengan 3 perlakuan
susu jagung murni susu jagung dengan penambahan sukrosa dan susu jagung
dengan penambahana laktosa dengan 9 ulangan hipotesis diuji dengan
analisis statistik nonparametrik menggunakan kruskall wallis dan untuk
menentukan perbedaan pada setiap perlakuan dilanjutkan dengan uji
mann-whitney hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan sukrosa dan
laktosa tidak berbeda nyata dengan hasil kadar asam laktat 1 624 dan 1
953 pada perlakuan fermentasi susu jagung murni berbeda nyata dengan
kedua perlakuan tersebut dengan hasil kadar asam laktat yaitu 1 062
kata kunci lactobacillus bulgaricus fermentasi susu jagung asam laktat
pendahuluan jagung merupakan salah satu hasil pertanian yang dapat
diolah menjadi berbagai macam produk salah satu diantaranya produk susu
jagung susu jagung memiliki kandungan gizi yang tinggi dalam 100 ml susu
jagung mengandung air 72 20 protein 1 92 gr karbohidrat 22 80 gr dan
lemak 1 00 gr kalsium 3 00 mg besi 0 70 mg vitamin a 400 00 si vitamin b
1 70 mg vitamin c 12 00 mg phosporus 111 00 mg riboflavin 0 12 mg dan
thiamin 0 25 mg setyaningsih 2007 tingginya nilai gizi pada susu jagung
menyebabkan susu jagung menjadi substrat yang baik untuk pertumbuhan
dan perkembangan mikroorganisme khususnya mikroorganisme patogen
mikroorganisme tersebut mampu berkembang dengan cepat sehingga susu
menjadi rusak dan tidak layak dikonsumsi upaya meminimalisir adanya
kontaminasi dan untuk memperpanjang daya simpan susu adalah dengan cara
pengawetan salah satu metode pengawetan adalah pengawetan secara
biologis dengan cara fermentasi laktat suriawiria 1985 dengan
memanfaatkan bakteri asam laktat yaitu bakteri lactobacillus bulgaricus
yang dapat menguraikan karbohidrat menjadi asam laktat asam laktat yang
dihasilkan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen khususnya
mikroorganisme yang tumbuh pada kisaran ph 6 -7 mesofilik misalnya
shigela sp dan clostridium botulinum yang tidak dapat tumbuh pada ph
dibawah 4 6 surono dalam kunaepah 2008 page 2 of 10 2 menurut hasil
penelitian andhika dalam cahyadi 2006 bahwa fermentasi susu kedelai
tanpa penambahan gula tidak menghasilkan perubahan baik ph maupun
kekentalannya pemberian laktosa 4-5 memberikan hasil terbaik pada
pembuatan susu asam dari susu kedelai sumber gula yang ditambah
diantaranya sukrosa glukosa laktosa atau fruktosa laktosa adalah
karbohidrat utama yang terdapat di dalam susu hewani dan merupakan
substrat alami bakteri lactobacillus bulgaricus sukrosa adalah gula yang
dihasilkan dari tumbuhan dan dapat dimanfaatkan oleh bakteri fermentasi
untuk memperoleh energi dan dapat dipecah menjadi fruktosa dan glukosa
kunaepah 2008 penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan sukrosa dan laktosa pada fermentasi susu jagung zea mays
terhadap aktivitas lactobacillus bulgaricus bahan dan metode alat dan
bahan penelitian alat–alat yang digunakan adalah mikropipet erlenmeyer
timbangan analitik kepekaan 0.0001 gram gelas ukur batang pengaduk gelas
piala blender pisau kain saring colony counter incubator tabung reaksi
cawan petri autoclave vortex buret statif dan batang statif penangas air
kulkas labu erlenmeyer aluminium foil dan wadah bahan-bahan yang
digunakan adalah jagung zea mays starter murni bakteri lactobacillus
bulgaricus yang diperoleh dari institut pertanian bogor ipb mrsa demann
rogosa sharpe agar mrsb demann rogosa sharpe broth laktosa sukrosa
aquades naoh 0.1 n indikator pp phenoptalin 1 dan nacl fisiologis desain
penelitian penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif adapun
metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang digunakan untuk
menguji kadar asam laktat dengan desain rancangan acak lengkap 3
perlakuan kontrol a penambahan 5 sukrosa b dan penambahan 5 laktosa c
dengan 9 kali ulangan teknik pengumpulan data 1 penyiapan starter biakan
murni lactobacillus bulgaricus diambil sebanyak 1 ose dimasukkan ke
dalam 10 ml mrsb diinkubasi selama 3 x 24 jam dalam inkubator pada suhu
370c 2 pembuatan susu jagung biji jagung sebanyak 200 gr ditambahkan 600
ml aquadest kemudian dipanaskan sampai mendidih kemudian diblender
sampai halus selanjutnya diperas dan disaring untuk diambil page 3 of 10
3 sarinya kemudian disterilkan dalam autoclave pada suhu 121 oc selama
15 menit hambali dkk 2009 3 fermentasi susu jagung susu jagung pada
masing-masing perlakuan diinokulasi dengan starter bakteri lactobacillus
bulgaricus sebanyak 5 30 ml dari volume susu jagung sambil diaduk-aduk
sampai gumpalan starter larut semua kemudian susu diinkubasi pada suhu
37 oc selama 24 jam 4 analisis kadar asam laktat pengukuran kadar asam
laktat dilakukan setiap 3 jam selama 24 jam waktu inkubasi menggunakan
metode manns acid test yudkins and keener 1966 dalam iis dan supriyanto
2006 berdasarkan metode ini naoh 0 1 n digunakan sebagai titrant dan
fenolftalein sebagai indicator prosedurnya adalah susu diukur sebanyak
10 ml dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer ditambahkan phenolphthalein 1
sebanyak 0 5 ml setelah itu dititrasi dengan larutan naoh 0 1 n hingga
berwarna merah muda tetap yang menandakan telah tercapai titik akhir
titrasi selanjutnya dihitung kadar asam laktat yang terdapat pada sampel
dengan rumus ml naoh 0 1 x normalitas naoh x 90 bobot sampelx 1000 5
perhitungan total bakteri perhitungan jumlah bakteri lactobacillus
bulgaricus menggunakan metode pour plate waluyo 2007 pada medium mrsa
yang dilakukan secara duplo sampel susu jagung dilakukan seri
pengenceran sampai taraf pengenceran 10-6 perhitungan bakteri dilakukan
setiap 3 jam selama 24 jam perhitungan jumlah sel bakteri mengikuti
rumus sebagai berikut koloni per ml jumlah koloni per cawan x
faktorpengenceran 1 fardiaz 1989 6 teknik analisis data data yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah kadar asam laktat yang dihasilkan
pada waktu inkubasi selama 24 jam untuk analisis data digunakan uji
kruskal wallis murti 1966 yang dilanjutkan dengan uji lanjut
mann-whitney hasil dan pembahasan 1 hasil penelitian kadar asam laktat
pada ketiga perlakuan fermentasi susu jagung diukur setiap 3 jam selama
24 jam waktu inkubasi kadar asam laktat dihitung dalam bentuk asam
laktat hasil analisis kadar asam laktat pada ketiga perlakuan
menunjukkan bahwa kadar asam laktat pada ketiga perlakuan yang
dihasilkan oleh aktivitas bakteri lactobacillus bulgaricus mengalami
kadar asam laktat
No comments:
Post a Comment