Thursday 1 October 2015

Teknis Budidaya Semangka Organik





 keyword :
 teknis budidaya semangka organik i pendahuluan tingkat dan kualitas produksi semangka di indonesia masih tergolong rendah hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras miskin unsur hara dan hormon pemupukan yang tidak berimbang serangan hama dan penyakit tanaman pengaruh cuaca iklim serta teknis budidaya petani pt natural nusantara berupaya membantu petani dalam peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan aspek k-3 ii syarat pertumbuhan 2.1 iklim curah hujan ideal 40-50 mm bulan seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam suhu optimal ± 250 c semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl 2.2 media tanam kondisi tanah cukup gembur kaya bahan organik bukan tanah asam dan tanah kebun persawahan yang telah dikeringkan cocok pada jenis tanah geluh berpasir keasaman tanah ph 6 - 6 7 iii pedoman teknis budidaya 3.1 pembibitan 3.1.1 penyiapan media semai - siapkan natural glio 1-2 kemasan natural glio dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2 diamkan 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk dibalik - campurkan tanah halus telah diayak 2 bagian atau 2 ember volume 10 lt pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember tsp ± 50 gr yang dilarutkan dalam 2 tutup poc nasa dan natural glio yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang 1-3 kg .masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90 3.1.2 teknik perkecambahan benih benih dimasukkan ke dalam kain lalu diikat kemudian direndam dalam ramuan 1 liter air hangat suhu 20-250c 1 sendok poc nasa direndam 8-12 jam benih dalam ikatan diambil dibungkus koran kemudian diperam 1-2 hari jika ada yang berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan koran lagi 3.1.3 semai benih dan pemeliharaan bibit - media semai disiram air bersih secukupnya benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1 5 cm - kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh diberi perlindungan plastik transparan salah satu ujung pinggirnya terbuka - semprotkan poc nasa untuk memacu perkembangan bibit dilakukan rutin setiap 3 - 4 hari sekali penyiraman 1-2 kali sehari pada umur 12-14 hari bibit siap ditanam 3.2 pengolahan media tanam 3.2.1 pembukaan lahan pembajakan sedalam 30 cm dihaluskan dan diratakan bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu 3.2.2 pembentukan bedengan lebar bedengan 6-8 m tinggi bedengan minimum 20 cm 3.2.3 pengapuran penggunaan kapur per 1000 m2 pada ph tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit ph 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan ph 6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg 3.2.4 pemupukan dasar a pupuk kandang 600 kg ha diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam b pupuk anorganik berupa tsp 200 kg ha za 140 kg ha dan kcl 130 kg ha c siramkan poc nasa yang telah dicampur air secukupnya diatas bedengan dengan dosis 1-2 botol 1000 m2 hasil akan lebih bagus jika poc nasa digantikan super nasa dosis 1-2 botol 1000 m2 dengan cara alternatif 1 1 botol super nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan alternatif 2 setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 peres sendok makan super nasa untuk menyiram 10 meter bedengan 3.2.5 lain-lain bedengan perlu disiangi disiram dan diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan page 2 of 4 tumbuhnya tanaman liar di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm untuk perambatan semangka dan peletakan buah 3.3 teknik penanaman 3.3.1 pembuatan lubang tanaman dilakukan satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 90-100 cm 3.3.2 waktu penanaman penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian bibit disiram hingga cukup basah 3.4 pemeliharaan tanaman 3.4.1 penyulaman sebaiknya dilakukan 3 - 5 hari setelah tanam 3.4.2 penyiangan tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu pertumbuhan buah 3.4.3 perempelan dilakukan perempelan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon buah semangka yang sedang berkembang 3.4.4 pengairan dan penyiraman pengairan melalui saluran diantara bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari volume pengairan tidak boleh berlebihan 3.4.5 pemupukan waktu dosis pupuk makro kg ha za tsp kcl susulan i 3 hari 40 - 40 susulan ii daun 4-6 helai 120 85 80 susulan iii batang 45–55 cm 170 - 30 susulan iv tanaman bunga 130 - 30 susulan v buah masih pentil 80 - 30 poc nasa per ha mulai umur 1 minggu – 6 atau 7 minggu poc nasa disemprotkan ke tanamanalternatif 1 6-7 kali interval 1 minggu sekali dgn page 3 of 4 dosis 4 tutup botol tangki alternatif 2 4 kali interval 2 minggu sekali dgn dosis 6 tutup botol tangki 3.4.6 waktu penyemprotan hormonik semprotkan hormonik sejenis zpt hormon alami dosis hormonik 1-2 cc lt air atau 1-2 tutup hormonik 3-4 tutup poc nasa setiap tangki semprot penyemprotan pada umur 21 - 70 hari interval 7 hari sekali 3.4.7 pemeliharaan lain pilih buah yang cukup besar terletak antara 1 0-1 5 m dari perakaran tanaman bentuk baik dan tidak cacat setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah sisanya di pangkas semenjak calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidakmerataan terkena sinar matahari 3.5 hama dan penyakit 3.5.1 hama a thrips berukuran kecil ramping warna kuning pucat kehitaman mempunyai sungut badan beruas-ruas cara penularan secara mengembara dimalam hari menetap dan berkembang biak pengendalian semprotkan natural bvr atau pestona b ulat perusak daun berwarna hijau dengan garis hitam berwarna hijau bergaris kuning gejala daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang pengendalian dilakukan penyemprotan natural vitura atau pestona c tungau binatang kecil berwarna merah agak kekuningan kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman tandanya tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun warna dedaunan akan pucat pengendalian semprot natural bvr atau pestona d ulat tanah berwarna hitam berbintik-bintik bergaris-garis panjang tubuh 2-5 cm aktif merusak dan bergerak pada malam hari menyerang daun terutama tunas-tunas muda ulat dewasa memangsa pangkal tanaman pengendalian 1 penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya 2 pengendalian dengan penyemprotan natural vitura virexi atau pestona e lalat buah ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai tanda-tanda serangan terdapat bekas luka pada kulit buah seperti tusukan belalai daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar pengendalian membersihkan lingkungan tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak dicangkul pemasangan perangkap lalat buah dan semprot pestona 3.5.2 penyakit a layu fusarium penyebab lingkungan situasi yang memungkinkan tumbuh jamur hawa yang terlalu lembab gejala timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur pengendalian 1 dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan menanam pada areal baru yang belum ditanami 2 pemberian natural glio sebelum atau pada saat tanam b bercak daun penyebab spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang gejala permukaan daun terdapat bercak- bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu ungu pengendalian seperti pada penyakit layu fusarium c antraknosa penyebab seperti penyakit layu fusarium gejala daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati bila menyerang buah tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas pengendalian seperti pengendalian penyakit layu fusarium d busuk semai menyerang pada benih yang sedang disemaikan gejala batang bibit berwarna coklat merambat dan rebah kemudian mati pengendalian pemberian natural glio sebelum penyemaian di media semai e busuk buah penyebab jamur bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik pengendalian hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah baik selama pengangkutan maupun penyimpanan pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan hujan page 4 of 4 f karat daun penyebab virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman gejala daun melepuh belang- belang cenderung berubah bentuk tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang pengendalian sama seperti penyakit layu fusarium catatan jika pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia agar penyemprotan pestisida kimia dapat merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan perekat perata aero 810 dengan dosis 5 ml 1 2 tutup tangki 3.6 panen 3.6.1.ciri dan umur panen umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman ciri-cirinya terjadi perubahan warna buah dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik dipanen 3.6.2.cara panen pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya 1 of 4 teknis budidaya semangka organik.docx

No comments:

Post a Comment