Thursday 1 October 2015

Prinsip pengendalian opt Hortikultura





 keyword :
 prinsip pengendalian opt hortikultura rate this prinsip pengendalian opt hortikultura i pendahuluan tanaman hortikultura mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat maupun dalam perekonomian negara disamping merupakan sumber pendapatan petani tanaman hortikultura sangat berperanan dalam usaha peningkatan gizi masyarakat terutama dalam bentuk protein vitamin dan mineral berbagai masalah baik teknis maupun sosial ekonomis sangat mempengaruhi perkembangan produksi hortikultura salah satu diantaranya yang penting adalah masalah serangan organisme pengganggu tumbuhan opt berbagai jenis opt baik berupa hama penyakit maupun gulma menjadi faktor pembatas dalam peningkatan produksi karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil beberapa hama utama yang dapat menyebabkan penurunan produksi pada tanaman sayuran antara lain trips pada tanaman cabai dapat menurunkan sampai 80 moekasan 1998 ulat bawang spodoptera exigua pada tanaman bawang merah pada musim kemarau jika tidak dikendalikan serangannya bisa mencapai 100 moekasan 1998 penggerek umbi daun kentang phthorimaea operculella pada tanaman kentang mengakibatkan kerusakan 34 setiawati 1998 dan serangannya ditempat penyimpanan kentang dapat mencapai 100 ulat daun kubis plutella xylostella yang menyerang tanaman kubis dapat mengakibatkan kerusakan hampir 100 dan serangan ulat buah tomat helicoverpa armigera kerusakannya dapat mencapai mencapai 52 setiawati 2001 pengendalian hama pada tanaman sayuran dilaksanakan sesuai dengan sistem pengendalian hama terpadu pht teknologi pengendalian hama tanaman yang dapat diterapkan secara umum antara lain - pencegahan masuknya opt ke area dalam lahan usahatani - eradikasi atau pemusnahan hama dari tanaman inang tanah sumber inokulum lain atau pemusnahan patogen dari suatu wilayah - sanitasi kebun - penggunaan varietas toleran page 2 of 9 - pengaturan pola tanam yang terdiri atas pengaturan waktu tanam tanam serentak pergiliran tanaman pengaturan jarak tanam dan penggunaan mulsa - pengendalian secara teknik budidaya fisik dan biologi - penggunaan pestisida bila diperlukan pada umumnya keberhasilan petani dalam berusaha tani sayuran antara lain ditentukan oleh keberhasilan dalam melakukan usaha perlindungan tanaman berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam menyelamatkan infestasinya petani rela mengeluarkan biaya besar untuk melakukan usaha perlindungan tanaman berdasar pada pengalamannya juga petani mampu menduga timbulnya gejala serangan patogen yang dikaitkan dengan faktor lingkungan terutama cuaca oleh karena itu penggunaan pestisida khususnya insektisida sebagai upaya petani menyelamatkan pertanamannya dari gangguan hama di daerah sentra produksi sayuran sangat tinggi hal ini tidak dapat dihindari karena di satu pihak insektisida dapat menekan laju perkembangan hama dengan cepat di lain pihak ketika intensitas serangan diatas ambang ekonomi cara pengendalian yang lain tidak mampu menekan laju perkembangan hama tersebut namun demikian perlu senantiasa ditanamkan pengertian kepada petani sayuran bahwa dalam melakukan perlindungan tanaman terkandung makna keamanan bagi produsen dan konsumen serta lingkungan hidup penggunaan insektisida harus secara bijaksana sesuai dengan prinsip untuk memperoleh produktifitas yang tinggi dan mantap aman terhadap lingkungan produsen dan konsumen serta menguntungkan bagi petani yang bersangkutan prinsip pengendalian opt hortikultura usaha pengembangan hortikultura tidak terlepas dari peran perlindungan tanaman yang merupakan bagian integral dari sistim produksi dan pemasaran hasil pertanian dalam upaya menekan kehilangan hasil yang diakibatkan oleh serangan organisme pengganggu tumbuhan opt disamping menjaga kualitas hasil pertanian untuk menekan penurunan produksi akibat serangan opt diperlukan pengelolaan ekosistem yang tepat yaitu dengan menerapkan sistem pengendalian hama terpadu pht pht adalah suatu cara pendekatan atau falsafah pengendalian opt yang berdasar pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggung jawab tindakan pengendalian opt khususnya dengan pestisida yang didasarkan pada posisi opt terhadap ambang ekonomi ae atau ambang pengendalian ap saja bersifat statis dan seringkali kurang menguntungkan penggunaan ae ap yang baku dan seragam serta kurang memperhatikan keanekaragaman dan dinamika ekosistem kurang dapat mencapai sasaran evektivitas dan efisiensi ekonomi pengambilan keputusan tindakan pengendalian sebaiknya berdasarkan pada analisis ekosistem secara keseluruhan sehingga diperoleh data yang aktual yang biasanya diperoleh dari kegiatan pengamatan dari pengamatan yang rutin akan terkumpul data dan informasi tentang keadaan opt serangan dan musuh alaminya di lapangan serta page 3 of 9 sekaligus merupakan pegangan bagi petani dalam mengelola lahan usahataninya dan pengambilan keputusan untuk rencana pengendalian a pengamatan pengamatan memegang peranan yang sangat penting dalam penerapan teknologi pengendalian opt sehingga perlu secara intensif di laksanakan dan secara bertahap dikembangkan disempurnakan dan dimasyarakatkan dari pengamatan kita dapat mengetahui jenis dan kepadatan populasi opt luas dan intensitas serangan intensitas kerusakan dan daerah penyebaran serta faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan opt peranan pengamatan rutin dalam cakupan yang lebih luas diperlukan untuk mengumpulkan data yang akan dimanfaatkan sebagai bahan pelaporan evaluasi dan perencanaan selain itu pengamatan khusus surveilan dapat menghasilkan data yang bermanfaat dalam pelaksanaan peramalan dan peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya serangan eksplosif surveilan yang dilakukan sesuai pedoman sps sanitary phytosanitary sangat berguna untuk penyusunan pest list daftar opt bagi komoditas tujuan ekspor secara umum pengamatan dilakukan dengan 2 dua cara yaitu pengamatan tetap dan pengamatan keliling pengamatan tetap dilakukan secara berkala pada lokasi tempat petak contoh yang mewakili bagian terbesar wilayah pengamatan bertujuan untuk mengetahui perubahan kepadatan populasi opt dan musuh alami serta intensitas serangan petak contoh ditentukan secara purposive sehingga mewakili bagian terbesar wilayah pengamatan dalam hal umur tanaman teknik bercocok tanam dan varietasnya pengamatan keliling atau patroli bertujuan untuk mengetahui tanaman terserang terancam dan luas pengendalian serta dilaksanakan dengan cara menjelajahi wilayah pengamatan petugas php popt disarankan menemui petani kelompok tani petani pemandu penyuluh atau sumber lain yang layak dipercaya untuk memperoleh informasi tentang adanya serangan opt dan kegiatan pengendalian di wilayah kerjanya informasi tersebut digunakan untuk menentukan daerah yang dicurigai dan mengkonsentrasikan pengamatannya dalam pengamatan dilakukan penghitungan pada sebagian kecil tanaman atau kelompok tanaman yang dapat mewakili seluruh daerah pengamatan tiga macam metode pokok pengambilan contoh yaitu metode mutlak absolut metode nisbi relatif dan indeks populasi untuk opt sayuran umumnya digunakan metode mutlak dan atau indeks populasi karena sayuran ditanam dalam baris yang teratur 1 metode pengambilan contoh a satuan unit contoh page 4 of 9 satuan contoh adalah satuan yang diamati diukur atau dihitung untuk memperoleh data variabel yang dikehendaki seperti populasi hama tingkat serangan dan sebagainya oleh karena banyak sekali opt yang harus diamati maka satuan contoh untuk sayuran adalah tanaman atau bagian tanaman b cara penetapan satuan unit contoh tanaman contoh biasanya ditetapkan secara sistematis dengan dua macam cara berikut 1 bentuk diagonal khususnya untuk hamparan pertanaman sayuran yang luas seperti kubis tanaman contoh terletak di sepanjang atau disekitar garis diagonal dan 2 bentuk u biasanya digunakan untuk pertanaman sayuran yang sempit atau pada petak pertanaman yang memanjang contoh pertanaman sayuran di teras-teras atau di lereng-lereng c ukuran contoh ukuran contoh merupakan banyaknya tanaman contoh yang akan diamati pada setiap waktu pengamatan untuk satu petak blok pengamatan tertentu biasanya faktor yang mempengaruhi besarnya ukuran contoh antara lain reabilitas statistik ketersediaan biaya waktu dan tenaga pengamat jumlah ukuran contoh ditentukan dari nilai rata – rata serta simpangan baku dari objek yang akan diamati kedua nilai tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan pendahuluan dengan jumlah ukuran contoh seadanya selanjutnya jumlah ukuran contoh n ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut n jumlah ukuran contoh t konstanta yang besarnya 2 s simpangan baku standar deviasi d 40 tingkat kesalahan x rata – rata cara sederhana penetapan ukuran contoh secara sederhana berdasarkan pada luas pertanaman sebagai berikut seperti pada pht kubis atau pht tomat adalah sebagai berikut ¤ luas pertanaman - 0 2 ha 10 tanaman contoh ¤ luas pertanaman 0 2 ha - 0 4 ha 20 tanaman contoh ¤ luas pertanaman 0 4 ha - 0 6 ha 30 tanaman contoh page 5 of 9 ¤ luas pertanaman 0 6 ha - 0 8 ha 40 tanaman contoh ¤ luas pertanaman 0 8 ha - 1 0 ha 50 tanaman contoh gambar 1 skema pengambilan tanaman contoh secara sistematis bentuk diagonal gambar 2 skema pengambilan tanaman contoh secara sistematis bentuk – u 2 pengamatan tanaman contoh parameter pengamatan tanaman contoh pada tanaman sayuran adalah sebagai berikut a opt langsung direct pest adalah opt yang secara langsung berpengaruh merusak terhadap hasil panen untuk opt langsung perhitungan tingkat kerusakan sebagai berikut p a n x 100 keterangan p tingkat kerusakan tanaman a jumlah tanaman atau bagian tanaman yang rusak n jumlah tanaman yang diamati contoh perhitungan tingkat kerusakan p pada opt langsung diantaranya adalah - tingkat kerusakan serangan ulat bawang s exigua p dengan cara menghitung jumlah daun terserang a dan jumlah total daun per rumpun n - tingkat kerusakan serangan orong – orong atau anjing tanah p misalnya pada bawang merah dengan cara menghitung jumlah tanaman terserang a dan total jumlah tanaman sehat terserang per petak contoh n - tingkat kerusakan serangan ulat krop kubis crocidolomia binotalis p dengan cara menghitung jumlah tanaman bagian tanaman yang terserang a dan total jumlah tanaman sehat terserang per petak contoh n - tingkat kerusakan serangan ulat tanah agrotis ipsilon p dengan cara menghitung jumlah tanaman bagian tanaman yang terserang a dan total jumlah tanaman sehat terserang per petak contoh n b opt tidak langsung indirect pest adalah opt yang tidak secara langsung merusak atau berpengaruh terhadap hasil panen dengan cara menghitung jumlah tanaman atau bagian tanaman yang terserang per petak contoh dengan menggunakan rumus page 6 of 9 keterangan p tingkat kerusakan tanaman n jumlah tanaman yang memiliki kategori kerusakan yang sama v nilai skor pada setiap katagori serangan 0 tanaman yang tidak terserang sehat 1 kerusakan tanaman bagian tanaman 0 – 25 3 kerusakan tanaman bagian tanaman 25 - 50 5 kerusakan tanaman bagian tanaman 50 - 75 7 kerusakan tanaman bagian tanaman 75 - 100 z nilai skor kerusakan tertinggi v 7 n jumlah tanaman yang diamati n 10 contoh perhitungan tingkat kerusakan p pada opt tidak langsung diantaranya adalah 1 tingkat kerusakan serangan hama pengisap trips kutu daun dan tungau dan ulat grayak p misalnya pada tanaman cabai diketahui dengan menaksir luas permukaan bawah daun yang terserang 2 tingkat kerusakan serangan ulat daun kubis plutella xylostella p dengan cara menghitung jumlah luas daun yang terserang dimana nilai kategori skor serangan ulat daun kubis v adalah sebagai berikut 0 tanaman yang tidak terserang sehat 1 luas kerusakan daun 0 – 20 3 luas kerusakan daun 20 – 40 5 luas kerusakan daun 40 – 60 7 luas kerusakan daun 60 - 80 9 luas kerusakan daun 80 – 100 z nilai skor kerusakan tertinggi v 9 page 7 of 9 3 pengambilan keputusan kegiatan pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan hasil analisis data pengamatan keputusan dapat berupa diteruskannya kegiatan pengamatan atau dilaksanakannya tindakan pengendalian jika populasi opt atau kerusakan tanaman yang di timbulkannya telah mencapai atau melampaui ambang pengendalian ap dilakukan penyemprotan pestisida namun jika masih di bawah ap tidak dilakukan penyemprotan nilai ap pada beberapa jenis hama tanaman hortikultura antara lain  ap s exigua pada bawang merah pada musim kemarau adalah paket telur sebesar 0 1 per tanaman contoh atau kerusakan daun sebesar 5 pertanaman contoh dan pada musim hujan paket telur sebesar 0 3 per tanaman contoh atau kerusakan daun sebesar 10 per tanaman contoh koestoni dan sastrosiswojo 1993 moekasan dan sastrosiswojo 1993  ap kutu daun pada tanaman cabai adalah 0 7 ekor per tanaman contoh moekasan 1992 7 ekor nimfa 10 tanaman  ap spodoptera litura pada tanaman cabai adalah kerusakan daun sebesar 12 5 per tanaman contoh moekasan dan purbaningrum 1987  ap hama penghisap trips kutu daun dan tungau pada tanaman cabai adalah kerusakan daun sebesar 15 per tanaman contoh koestoni dan sastrosiswojo 1993  ap p xylostella adalah lima larva instar ke – 3 ke – 4 per 10 tanaman contoh 0 2 ha 10 tanaman 0 2 ha sastrosiswojo s uhan st dan sutarya r 2005  ap c binotalis adalah tiga kelompok telur 10 tanaman contoh 0 3 kelompok telur tanaman sastrosiswojo s uhan st dan sutarya r 2005 b tindakan pengendalian tindakan pengendalian dilakukan apabila populasi atau tingkat serangan opt dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis atau hasil analisis data pengamatan sudah mencapai ambang pengendalian persyaratan tindakan pengendalian opt yaitu harus memenuhi aspek ekologi tidak mengganggu kesehatan manusia kehidupan musuh alami dan organisme bukan sasaran lingkungan hidup dan tidak menimbulkan residu yang berbahaya pada hasil tanaman aspek ekonomis biaya terjangkau petani dan memberikan manfaat yang optimal aspek sosial mudah dilaksanakan dapat diterima masyarakat dan memotivasi kemandirian masyarakat dan aspek teknis memadukan berbagai cara pengendalian yang serasi selaras dan seimbang mengutamakan pengendalian budidaya fisik mekanik biologis dan genetik serta menggunakan pestisida apabila diperlukan beberapa tindakan pengendalian yang dapat dipilih dan digunakan dalam menyusun operasional pengendalian sesuai dengan rakitan teknologi yang memungkinkan antara lain 1 pengendalian secara teknik budidaya page 8 of 9  pengelolaan tanah yang baik dan benar  penggunaan benih dari varietas tahan opt bermutu dan sehat  pengaturan jarak tanam pola tanam tumpangsari tumpanggilir dan waktu tanam yang tepat  pemupukan berimbang  pengaturan drainase atau tata air  menanam tanaman perangkap pemikat  pemeliharaan tanaman yang setepat – tepatnya untuk mencegah masuknya penyakit  menghilangkan tanaman bagian tanaman yang tidak dikehendaki 2 pengendalian secara fisik mekanik  sanitasi eradikasi selektif terhadap tanaman terserang opt  sanitasi terhadap tumbuhan pengganggu yang kemungkinan menjadi tanaman inang lain dari opt  pemasangan perangkap seks feromon methil eugenol me atau minyak melaleuca brachteata mmb minyak selasih ocimum sp untuk lalat buah perangkap likat biru putih atau kuning untuk trips perangkap air berwarna kuning untuk kutu daun dan pengerodongan benih dengan kain kasa sehingga tidak terinfeksi serangga yang dapat menjadi vektor virus 3 pengendalian biologi pemanfaatan agens antagonis yaitu usaha untuk mengurangi intensitas opt dengan memakai satu atau lebih jasad hidup selain tumbuhan inang sendiri dan manusia dan agens hayati lainnya yang bersifat spesifik 4 aplikasi pestisida dilakukan jika pengendalian yang lain tidak mampu lagi menanggulangi serangan hama ditinjau dari segi cara mengeksplorasi bahan aktifnya maka pestisida dibagi kedalam 2 bagian yaitu  pestisida hayati biopestisida diartikan sebagai pestisida yang dieksplorasi dari mahluk hidup karena kandungan bahan aktifnya yang dapat digunakan untuk mengendalikan opt berasal dari mahluk hidup yaitu tumbuhan atau mikroba agens hayati golongan bakteri cendawan virus  pestisida kimia sintetis bahan aktif dari hasil sintesa kimia yang terdiri dari beberapa golongan contoh pestisida sintetis yang diizinkan menteri pertanian dapat di lihat pada lampiran untuk meminimalkan kandungan residu pestisida kimia sintetis sampai di bawah batas maksimum residu bmr pestisida yang diizinkan dan meningkatkan efektifitas dalam aplikasi pestisida perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut page 9 of 9 a pemilihan pestisida  memilih jenis pestisida yang efektif sesuai dengan opt sasaran  memilih jenis pestisida yang akan digunakan bersifat tidak persisten mudah terurai pada kondisi lapangan atau mempunyai waktu paruh dt50 yang pendek waktu paruh adalah waktu yang diperlukan agar separuh 50 dari senyawa tersebut telah terurai b mengatur cara aplikasi  waktu aplikasi pestisida hanya dilaksanakan apabila berdasarkan hasil pengamatan opt telah melebihi ambang batas pengendalian dan aplikasikan pestisida pada waktu sebagian besar opt pada stadium yang peka terhadap pestisida  mengaplikasikan pestisida dengan dosis minimum yang efektif terhadap opt sasaran  usahakan bagian tanaman yang diaplikasi pestisida bukan pada bagian yang akan dikonsumsi hanya pada bagian tanaman yang terserang secara spot atau ada gejala opt-nya  aplikasi pestisida sejauh mungkin sebelum panen jangan menjelang atau sesudah panen  hindari kurangi penggunaan stiker dalam cairan semprot kecuali pada musim hujan  menggunakan alat dan cara aplikasi yang tepat sesuai dengan jenis pestisida dan opt sasaran serta jenis tanamannya sumber pengenalan dan pengendalian hama tanaman sayuran prioritas direktorat perlindungan tanaman hortikultura direktorat jenderal hortikultura jakarta 2008

No comments:

Post a Comment