keyword :
prinsip pengendalian opt hortikultura rate this prinsip pengendalian opt
hortikultura i pendahuluan tanaman hortikultura mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat maupun dalam perekonomian
negara disamping merupakan sumber pendapatan petani tanaman hortikultura
sangat berperanan dalam usaha peningkatan gizi masyarakat terutama
dalam bentuk protein vitamin dan mineral berbagai masalah baik teknis
maupun sosial ekonomis sangat mempengaruhi perkembangan produksi
hortikultura salah satu diantaranya yang penting adalah masalah serangan
organisme pengganggu tumbuhan opt berbagai jenis opt baik berupa hama
penyakit maupun gulma menjadi faktor pembatas dalam peningkatan produksi
karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil beberapa hama
utama yang dapat menyebabkan penurunan produksi pada tanaman sayuran
antara lain trips pada tanaman cabai dapat menurunkan sampai 80 moekasan
1998 ulat bawang spodoptera exigua pada tanaman bawang merah pada musim
kemarau jika tidak dikendalikan serangannya bisa mencapai 100 moekasan
1998 penggerek umbi daun kentang phthorimaea operculella pada tanaman
kentang mengakibatkan kerusakan 34 setiawati 1998 dan serangannya
ditempat penyimpanan kentang dapat mencapai 100 ulat daun kubis plutella
xylostella yang menyerang tanaman kubis dapat mengakibatkan kerusakan
hampir 100 dan serangan ulat buah tomat helicoverpa armigera
kerusakannya dapat mencapai mencapai 52 setiawati 2001 pengendalian
hama pada tanaman sayuran dilaksanakan sesuai dengan sistem pengendalian
hama terpadu pht teknologi pengendalian hama tanaman yang dapat
diterapkan secara umum antara lain - pencegahan masuknya opt ke area
dalam lahan usahatani - eradikasi atau pemusnahan hama dari tanaman
inang tanah sumber inokulum lain atau pemusnahan patogen dari suatu
wilayah - sanitasi kebun - penggunaan varietas toleran page 2 of 9 -
pengaturan pola tanam yang terdiri atas pengaturan waktu tanam tanam
serentak pergiliran tanaman pengaturan jarak tanam dan penggunaan mulsa -
pengendalian secara teknik budidaya fisik dan biologi - penggunaan
pestisida bila diperlukan pada umumnya keberhasilan petani dalam
berusaha tani sayuran antara lain ditentukan oleh keberhasilan dalam
melakukan usaha perlindungan tanaman berdasarkan pengalaman sebelumnya
dalam menyelamatkan infestasinya petani rela mengeluarkan biaya besar
untuk melakukan usaha perlindungan tanaman berdasar pada pengalamannya
juga petani mampu menduga timbulnya gejala serangan patogen yang
dikaitkan dengan faktor lingkungan terutama cuaca oleh karena itu
penggunaan pestisida khususnya insektisida sebagai upaya petani
menyelamatkan pertanamannya dari gangguan hama di daerah sentra produksi
sayuran sangat tinggi hal ini tidak dapat dihindari karena di satu
pihak insektisida dapat menekan laju perkembangan hama dengan cepat di
lain pihak ketika intensitas serangan diatas ambang ekonomi cara
pengendalian yang lain tidak mampu menekan laju perkembangan hama
tersebut namun demikian perlu senantiasa ditanamkan pengertian kepada
petani sayuran bahwa dalam melakukan perlindungan tanaman terkandung
makna keamanan bagi produsen dan konsumen serta lingkungan hidup
penggunaan insektisida harus secara bijaksana sesuai dengan prinsip
untuk memperoleh produktifitas yang tinggi dan mantap aman terhadap
lingkungan produsen dan konsumen serta menguntungkan bagi petani yang
bersangkutan prinsip pengendalian opt hortikultura usaha pengembangan
hortikultura tidak terlepas dari peran perlindungan tanaman yang
merupakan bagian integral dari sistim produksi dan pemasaran hasil
pertanian dalam upaya menekan kehilangan hasil yang diakibatkan oleh
serangan organisme pengganggu tumbuhan opt disamping menjaga kualitas
hasil pertanian untuk menekan penurunan produksi akibat serangan opt
diperlukan pengelolaan ekosistem yang tepat yaitu dengan menerapkan
sistem pengendalian hama terpadu pht pht adalah suatu cara pendekatan
atau falsafah pengendalian opt yang berdasar pada pertimbangan ekologi
dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang
bertanggung jawab tindakan pengendalian opt khususnya dengan pestisida
yang didasarkan pada posisi opt terhadap ambang ekonomi ae atau ambang
pengendalian ap saja bersifat statis dan seringkali kurang menguntungkan
penggunaan ae ap yang baku dan seragam serta kurang memperhatikan
keanekaragaman dan dinamika ekosistem kurang dapat mencapai sasaran
evektivitas dan efisiensi ekonomi pengambilan keputusan tindakan
pengendalian sebaiknya berdasarkan pada analisis ekosistem secara
keseluruhan sehingga diperoleh data yang aktual yang biasanya diperoleh
dari kegiatan pengamatan dari pengamatan yang rutin akan terkumpul data
dan informasi tentang keadaan opt serangan dan musuh alaminya di
lapangan serta page 3 of 9 sekaligus merupakan pegangan bagi petani
dalam mengelola lahan usahataninya dan pengambilan keputusan untuk
rencana pengendalian a pengamatan pengamatan memegang peranan yang
sangat penting dalam penerapan teknologi pengendalian opt sehingga perlu
secara intensif di laksanakan dan secara bertahap dikembangkan
disempurnakan dan dimasyarakatkan dari pengamatan kita dapat mengetahui
jenis dan kepadatan populasi opt luas dan intensitas serangan intensitas
kerusakan dan daerah penyebaran serta faktor – faktor yang mempengaruhi
perkembangan opt peranan pengamatan rutin dalam cakupan yang lebih luas
diperlukan untuk mengumpulkan data yang akan dimanfaatkan sebagai bahan
pelaporan evaluasi dan perencanaan selain itu pengamatan khusus
surveilan dapat menghasilkan data yang bermanfaat dalam pelaksanaan
peramalan dan peningkatan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya
serangan eksplosif surveilan yang dilakukan sesuai pedoman sps sanitary
phytosanitary sangat berguna untuk penyusunan pest list daftar opt bagi
komoditas tujuan ekspor secara umum pengamatan dilakukan dengan 2 dua
cara yaitu pengamatan tetap dan pengamatan keliling pengamatan tetap
dilakukan secara berkala pada lokasi tempat petak contoh yang mewakili
bagian terbesar wilayah pengamatan bertujuan untuk mengetahui perubahan
kepadatan populasi opt dan musuh alami serta intensitas serangan petak
contoh ditentukan secara purposive sehingga mewakili bagian terbesar
wilayah pengamatan dalam hal umur tanaman teknik bercocok tanam dan
varietasnya pengamatan keliling atau patroli bertujuan untuk mengetahui
tanaman terserang terancam dan luas pengendalian serta dilaksanakan
dengan cara menjelajahi wilayah pengamatan petugas php popt disarankan
menemui petani kelompok tani petani pemandu penyuluh atau sumber lain
yang layak dipercaya untuk memperoleh informasi tentang adanya serangan
opt dan kegiatan pengendalian di wilayah kerjanya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan daerah yang dicurigai dan mengkonsentrasikan
pengamatannya dalam pengamatan dilakukan penghitungan pada sebagian
kecil tanaman atau kelompok tanaman yang dapat mewakili seluruh daerah
pengamatan tiga macam metode pokok pengambilan contoh yaitu metode
mutlak absolut metode nisbi relatif dan indeks populasi untuk opt
sayuran umumnya digunakan metode mutlak dan atau indeks populasi karena
sayuran ditanam dalam baris yang teratur 1 metode pengambilan contoh a
satuan unit contoh page 4 of 9 satuan contoh adalah satuan yang diamati
diukur atau dihitung untuk memperoleh data variabel yang dikehendaki
seperti populasi hama tingkat serangan dan sebagainya oleh karena banyak
sekali opt yang harus diamati maka satuan contoh untuk sayuran adalah
tanaman atau bagian tanaman b cara penetapan satuan unit contoh tanaman
contoh biasanya ditetapkan secara sistematis dengan dua macam cara
berikut 1 bentuk diagonal khususnya untuk hamparan pertanaman sayuran
yang luas seperti kubis tanaman contoh terletak di sepanjang atau
disekitar garis diagonal dan 2 bentuk u biasanya digunakan untuk
pertanaman sayuran yang sempit atau pada petak pertanaman yang memanjang
contoh pertanaman sayuran di teras-teras atau di lereng-lereng c ukuran
contoh ukuran contoh merupakan banyaknya tanaman contoh yang akan
diamati pada setiap waktu pengamatan untuk satu petak blok pengamatan
tertentu biasanya faktor yang mempengaruhi besarnya ukuran contoh antara
lain reabilitas statistik ketersediaan biaya waktu dan tenaga pengamat
jumlah ukuran contoh ditentukan dari nilai rata – rata serta simpangan
baku dari objek yang akan diamati kedua nilai tersebut dapat diperoleh
dengan melakukan pengamatan pendahuluan dengan jumlah ukuran contoh
seadanya selanjutnya jumlah ukuran contoh n ditentukan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut n jumlah ukuran contoh t konstanta
yang besarnya 2 s simpangan baku standar deviasi d 40 tingkat kesalahan
x rata – rata cara sederhana penetapan ukuran contoh secara sederhana
berdasarkan pada luas pertanaman sebagai berikut seperti pada pht kubis
atau pht tomat adalah sebagai berikut ¤ luas pertanaman - 0 2 ha 10
tanaman contoh ¤ luas pertanaman 0 2 ha - 0 4 ha 20 tanaman contoh ¤
luas pertanaman 0 4 ha - 0 6 ha 30 tanaman contoh page 5 of 9 ¤ luas
pertanaman 0 6 ha - 0 8 ha 40 tanaman contoh ¤ luas pertanaman 0 8 ha - 1
0 ha 50 tanaman contoh gambar 1 skema pengambilan tanaman contoh secara
sistematis bentuk diagonal gambar 2 skema pengambilan tanaman contoh
secara sistematis bentuk – u 2 pengamatan tanaman contoh parameter
pengamatan tanaman contoh pada tanaman sayuran adalah sebagai berikut a
opt langsung direct pest adalah opt yang secara langsung berpengaruh
merusak terhadap hasil panen untuk opt langsung perhitungan tingkat
kerusakan sebagai berikut p a n x 100 keterangan p tingkat kerusakan
tanaman a jumlah tanaman atau bagian tanaman yang rusak n jumlah tanaman
yang diamati contoh perhitungan tingkat kerusakan p pada opt langsung
diantaranya adalah - tingkat kerusakan serangan ulat bawang s exigua p
dengan cara menghitung jumlah daun terserang a dan jumlah total daun per
rumpun n - tingkat kerusakan serangan orong – orong atau anjing tanah p
misalnya pada bawang merah dengan cara menghitung jumlah tanaman
terserang a dan total jumlah tanaman sehat terserang per petak contoh n
- tingkat kerusakan serangan ulat krop kubis crocidolomia binotalis p
dengan cara menghitung jumlah tanaman bagian tanaman yang terserang a
dan total jumlah tanaman sehat terserang per petak contoh n - tingkat
kerusakan serangan ulat tanah agrotis ipsilon p dengan cara menghitung
jumlah tanaman bagian tanaman yang terserang a dan total jumlah tanaman
sehat terserang per petak contoh n b opt tidak langsung indirect pest
adalah opt yang tidak secara langsung merusak atau berpengaruh terhadap
hasil panen dengan cara menghitung jumlah tanaman atau bagian tanaman
yang terserang per petak contoh dengan menggunakan rumus page 6 of 9
keterangan p tingkat kerusakan tanaman n jumlah tanaman yang memiliki
kategori kerusakan yang sama v nilai skor pada setiap katagori serangan 0
tanaman yang tidak terserang sehat 1 kerusakan tanaman bagian tanaman 0
– 25 3 kerusakan tanaman bagian tanaman 25 - 50 5 kerusakan tanaman
bagian tanaman 50 - 75 7 kerusakan tanaman bagian tanaman 75 - 100 z
nilai skor kerusakan tertinggi v 7 n jumlah tanaman yang diamati n 10
contoh perhitungan tingkat kerusakan p pada opt tidak langsung
diantaranya adalah 1 tingkat kerusakan serangan hama pengisap trips kutu
daun dan tungau dan ulat grayak p misalnya pada tanaman cabai diketahui
dengan menaksir luas permukaan bawah daun yang terserang 2 tingkat
kerusakan serangan ulat daun kubis plutella xylostella p dengan cara
menghitung jumlah luas daun yang terserang dimana nilai kategori skor
serangan ulat daun kubis v adalah sebagai berikut 0 tanaman yang tidak
terserang sehat 1 luas kerusakan daun 0 – 20 3 luas kerusakan daun 20 –
40 5 luas kerusakan daun 40 – 60 7 luas kerusakan daun 60 - 80 9 luas
kerusakan daun 80 – 100 z nilai skor kerusakan tertinggi v 9 page 7 of 9
3 pengambilan keputusan kegiatan pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan hasil analisis data pengamatan keputusan dapat berupa
diteruskannya kegiatan pengamatan atau dilaksanakannya tindakan
pengendalian jika populasi opt atau kerusakan tanaman yang di
timbulkannya telah mencapai atau melampaui ambang pengendalian ap
dilakukan penyemprotan pestisida namun jika masih di bawah ap tidak
dilakukan penyemprotan nilai ap pada beberapa jenis hama tanaman
hortikultura antara lain ap s exigua pada bawang merah pada musim
kemarau adalah paket telur sebesar 0 1 per tanaman contoh atau kerusakan
daun sebesar 5 pertanaman contoh dan pada musim hujan paket telur
sebesar 0 3 per tanaman contoh atau kerusakan daun sebesar 10 per
tanaman contoh koestoni dan sastrosiswojo 1993 moekasan dan
sastrosiswojo 1993 ap kutu daun pada tanaman cabai adalah 0 7 ekor
per tanaman contoh moekasan 1992 7 ekor nimfa 10 tanaman ap
spodoptera litura pada tanaman cabai adalah kerusakan daun sebesar 12 5
per tanaman contoh moekasan dan purbaningrum 1987 ap hama penghisap
trips kutu daun dan tungau pada tanaman cabai adalah kerusakan daun
sebesar 15 per tanaman contoh koestoni dan sastrosiswojo 1993 ap p
xylostella adalah lima larva instar ke – 3 ke – 4 per 10 tanaman contoh 0
2 ha 10 tanaman 0 2 ha sastrosiswojo s uhan st dan sutarya r 2005 ap c
binotalis adalah tiga kelompok telur 10 tanaman contoh 0 3 kelompok
telur tanaman sastrosiswojo s uhan st dan sutarya r 2005 b tindakan
pengendalian tindakan pengendalian dilakukan apabila populasi atau
tingkat serangan opt dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis atau
hasil analisis data pengamatan sudah mencapai ambang pengendalian
persyaratan tindakan pengendalian opt yaitu harus memenuhi aspek ekologi
tidak mengganggu kesehatan manusia kehidupan musuh alami dan organisme
bukan sasaran lingkungan hidup dan tidak menimbulkan residu yang
berbahaya pada hasil tanaman aspek ekonomis biaya terjangkau petani dan
memberikan manfaat yang optimal aspek sosial mudah dilaksanakan dapat
diterima masyarakat dan memotivasi kemandirian masyarakat dan aspek
teknis memadukan berbagai cara pengendalian yang serasi selaras dan
seimbang mengutamakan pengendalian budidaya fisik mekanik biologis dan
genetik serta menggunakan pestisida apabila diperlukan beberapa
tindakan pengendalian yang dapat dipilih dan digunakan dalam menyusun
operasional pengendalian sesuai dengan rakitan teknologi yang
memungkinkan antara lain 1 pengendalian secara teknik budidaya page 8 of
9 pengelolaan tanah yang baik dan benar penggunaan benih dari
varietas tahan opt bermutu dan sehat pengaturan jarak tanam pola tanam
tumpangsari tumpanggilir dan waktu tanam yang tepat pemupukan
berimbang pengaturan drainase atau tata air menanam tanaman
perangkap pemikat pemeliharaan tanaman yang setepat – tepatnya untuk
mencegah masuknya penyakit menghilangkan tanaman bagian tanaman yang
tidak dikehendaki 2 pengendalian secara fisik mekanik sanitasi
eradikasi selektif terhadap tanaman terserang opt sanitasi terhadap
tumbuhan pengganggu yang kemungkinan menjadi tanaman inang lain dari opt
pemasangan perangkap seks feromon methil eugenol me atau minyak
melaleuca brachteata mmb minyak selasih ocimum sp untuk lalat buah
perangkap likat biru putih atau kuning untuk trips perangkap air
berwarna kuning untuk kutu daun dan pengerodongan benih dengan kain kasa
sehingga tidak terinfeksi serangga yang dapat menjadi vektor virus 3
pengendalian biologi pemanfaatan agens antagonis yaitu usaha untuk
mengurangi intensitas opt dengan memakai satu atau lebih jasad hidup
selain tumbuhan inang sendiri dan manusia dan agens hayati lainnya yang
bersifat spesifik 4 aplikasi pestisida dilakukan jika pengendalian yang
lain tidak mampu lagi menanggulangi serangan hama ditinjau dari segi
cara mengeksplorasi bahan aktifnya maka pestisida dibagi kedalam 2
bagian yaitu pestisida hayati biopestisida diartikan sebagai pestisida
yang dieksplorasi dari mahluk hidup karena kandungan bahan aktifnya
yang dapat digunakan untuk mengendalikan opt berasal dari mahluk hidup
yaitu tumbuhan atau mikroba agens hayati golongan bakteri cendawan virus
pestisida kimia sintetis bahan aktif dari hasil sintesa kimia yang
terdiri dari beberapa golongan contoh pestisida sintetis yang diizinkan
menteri pertanian dapat di lihat pada lampiran untuk meminimalkan
kandungan residu pestisida kimia sintetis sampai di bawah batas maksimum
residu bmr pestisida yang diizinkan dan meningkatkan efektifitas dalam
aplikasi pestisida perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut page 9
of 9 a pemilihan pestisida memilih jenis pestisida yang efektif sesuai
dengan opt sasaran memilih jenis pestisida yang akan digunakan
bersifat tidak persisten mudah terurai pada kondisi lapangan atau
mempunyai waktu paruh dt50 yang pendek waktu paruh adalah waktu yang
diperlukan agar separuh 50 dari senyawa tersebut telah terurai b
mengatur cara aplikasi waktu aplikasi pestisida hanya dilaksanakan
apabila berdasarkan hasil pengamatan opt telah melebihi ambang batas
pengendalian dan aplikasikan pestisida pada waktu sebagian besar opt
pada stadium yang peka terhadap pestisida mengaplikasikan pestisida
dengan dosis minimum yang efektif terhadap opt sasaran usahakan bagian
tanaman yang diaplikasi pestisida bukan pada bagian yang akan
dikonsumsi hanya pada bagian tanaman yang terserang secara spot atau ada
gejala opt-nya aplikasi pestisida sejauh mungkin sebelum panen jangan
menjelang atau sesudah panen hindari kurangi penggunaan stiker dalam
cairan semprot kecuali pada musim hujan menggunakan alat dan cara
aplikasi yang tepat sesuai dengan jenis pestisida dan opt sasaran serta
jenis tanamannya sumber pengenalan dan pengendalian hama tanaman sayuran
prioritas direktorat perlindungan tanaman hortikultura direktorat
jenderal hortikultura jakarta 2008
No comments:
Post a Comment