Thursday 1 October 2015

mengaitkan antara jumlah biji gulma jawan dengan keberadaan walang sangit





 keyword :
 program studi agroteknologi universitas lampung bandar lampung 2012 i pendahuluan a latar belakang tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di indonesia karena lebih dari setengah penduduk indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok permintaan pangan terutama beras terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk seiring dengan permintaan beras yang meningkat peneliti juga memperhatikan hama dan penyakit serta gulma yang dapat menurunkan produktivitas padi pada praktikum kali ini objek yang dihususkan adalah hama dan gulma hama bisa diartikan sebagai organisme yang dapat mengakibatkan penurunan hasil produksi pertanian jadi secara umum jika ada organisme apapun itu yang mengakibatkan penurunan hasil produksi bisa disebut sebagai hama namun pada dasarnya hama adalah binatang yang bersifat pengganggu terhadap petumbuhan dan perkembangan tanaman contoh-contoh hama misalnya tikus wereng walang sangit penggerek batang dan keong mas selain hama yang menjadi perhatian serius adalah gulma tanaman yang tumbuh di sekitar areal tanam persawahan mengganggu karena menjadi pesaing tanaman padi dalam memanfaatkan unsur hara air dan ruang selain berebut tiga hal tersebut gulma sendiri menjadi tempat hidup dan bernaung hama dan penyakit tanaman inang hama dan penyakit pada lahan yang terus menerus tergenang gulma yang paling banyak dijumpai adalah gulma air eceng gondok semanggi jajagoan jujuluk sedangkan pada lahan yang tidak tergenang sebagian besar adalah gulma darat alang-alang gerintingan babadotan dll gulma yang menjadi objek praktikum yaitu gulma e crus-galli gulma in merupakan gulma paling dominan pada areal pertanaman padi .e crus-galli termasuk tumbuhan c4 yang merupakan salah satu anggota yang paling penting dari genus echinochloa jenis gulma ini memiliki penyebaran yang paling luas di seluruh asia selatan dan asia tenggara dan berperan sebagai gulma pada 36 jenis tanaman budidaya di 61 negara sehingga keberadaanya sangat mengganggu baik dari segi inang hama dan penyakit maupun bersaing dalam ruang tumbuh walang sangit leptocorisa oratorius fabricius hemiptera alydidae syn leptocorisa acuta adalah serangga yang menjadi hama penting pada tanaman budidaya terutama padi hewan ini mudah dikenali dari bentuknya yang memanjang berukuran sekitar 2 cm berwarna coklat kelabu dan memiliki belalai proboscis untuk menghisap cairan tumbuhan walang sangit adalah anggota ordo hemiptera bangsa kepik sejati walang sangit menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga paniculae dan juga page 2 of 8 cairan buah padi yang masih pada tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning klorosis dan perlahan-lahan melemah b tujuan percobaan adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut 1 agar mahasiswa dapat mengetahui inang yang dijadikan alternatif oleh walang sangit 2 agar mahasiswa mampu mendeskripsikan gulma jawan beserta fungsinya 3 agar mahasiswa dapat mengaitkan antara jumlah biji gulma jawan dengan keberadaan walang sangit 4 agar mahasiswa mengetahui potensi perkembangan populasi jawan ii tinjauan pustaka rumput e crus-galli merupakan tumbuhan annual kelas monocotyledon famili poaceae graminae dan mempunyai nama lain panicum crus-gall klasifikasi botani gulma e crus-galli adalah sebagai berikut kingdom plantae subkingdom tracheobionta divisi spermatophyta kelas monocotyledoneae subkelas commelinidae ordo cyperales famili poaceae genus echinochloa beauv spesies echinochloa crus-galli l gulma e crus-galli merupakan gulma paling dominan pada areal pertanaman padi e crus-gallitermasuk tumbuhan c4 yang merupakan salah satu anggota yang paling penting dari genus echinochloa jenis gulma ini memiliki penyebaran yang paling luas diseluruh asia selatan dan asia tenggara dan berperan sebagai gulma pada 36 jenis tanaman budidaya di 61 negara galinato et al 1999 e crus-galli memiliki daun yang tegak atau rebah pada dasarnya daunnya memiliki ukuran panjang sampai 35 cm dan lebar 0.5-1.5 cm warna daun rumput ini hijau sampai hijau keabuan setiap daun memiliki pelepah yang tidak berambut dan memiliki panjang 9-13 cm pelepah daun umumnya berwarna kemerahan di bagian bawahnya helaian daun berukuran 5-65 cm x 6-22 mm bersatu dengan pelepah berbentuk linear dengan bagian dasar yang lebar dan melingkar dan bagian ujung yang meruncing permukaan daun rata agak kasar dan menebal di bagian tepi helaian daun memiliki beberapa rambut halus pada bagian dasarnya dan agak lebat pada permukaan daun fishel 2000 e crus-galli memperbanyak diri secara generatif melalui biji jenis gulma page 3 of 8 ini bereproduksi dengan cara penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang e crus-galli melakukan penyerbukan silang dengan menggunakan bantuan angin itoh 1991 .e crus-galli memiliki penyebaran yang sangat luas biji e crus-galli dapat menyebar melalui saluran irigasi hewan burung pengangkutan biji padi danmesin pertanian atau peralatan pertanian lainnya itoh 1991 kelembaban optimum untuk perkecambahan benih e crus-galli tergantung dari karakteristik tanah tetapi umumnya pada 70-90 kapasitas lapang benih e crus-galli yang berada dekat dengan permukaan tanah akan berkecambah baik pada hari yang panas galinato et al 1999 lemma dari floret yang pertama memiliki permukaan yang datar atau sedikit cembung atau tumpul glume bagian bawah memiliki panjang sekitar 1.5-2.5 mm berbentuk ovate memendek dan memiliki ujung yang memendek secara bertahap glume bagian atas memiliki panjang yang sama dengan spikelet berbentuk ovate-oblong runcing memiliki rambut yang tebal dan kaku sepanjang 0.5-3 mm serta berambut pendek produksi benih bervariasi dari 2 000 – 40 000 benih per tanaman pada daerah bergulma hal tersebut menunjukkan bahwa e crus-galli mampu menghasilkan lebih dari 1 000 kg benih ha galinato et al 1999 iii metodologi percobaan a alat dan bahan alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah bulir gulma jawan yang masih muda dan alat tulis b prosedur percobaan adapun langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut 1 dihitung jumlah bulir jawan setiap malai 2 diprediksi jumlah bulir yang sudah rontok dan cara melihat bekas tangkai bulir yang ada tanpa bulir 3 dijumlahkan hasil perhitungan a dan b 4 dimasukkan data pada tabel iv hasil pengamatan dan pembahasan a hasil pengamatan ulangan 1 anak malai jumlah bulir prediksi jumlah bulir yang rontok jumlah kolom 2 dan 3 malai muda tua 1 24 11 35 muda 2 36 8 44 muda page 4 of 8 3 34 6 40 muda 4 16 9 25 muda 5 23 5 28 muda 6 29 3 32 muda 7 13 9 22 muda 8 26 5 31 muda 9 22 3 25 muda 10 17 10 27 muda 11 14 2 16 muda 12 12 2 14 muda 13 17 2 19 muda 14 14 0 14 muda 15 13 0 13 muda 16 11 1 12 muda 17 16 1 17 muda 18 11 2 13 muda 19 8 1 9 muda 20 7 2 9 muda 21 7 2 9 muda 22 6 0 6 muda 23 4 1 5 muda 24 3 0 3 muda 25 3 1 4 muda 26 4 1 5 muda 27 5 2 7 muda ulangan 2 anak malai jumlah bulir prediksi jumlah bulir yang rontok jumlah kolom 2 dan 3 malai muda tua 1 40 6 46 muda 2 43 2 45 muda 3 33 2 35 muda 4 30 3 33 muda 5 27 3 30 muda 6 25 4 29 muda 7 24 2 26 muda 8 16 1 17 muda 9 19 0 19 muda 10 20 0 20 muda 11 18 0 18 muda 12 3 1 4 muda 2 of 8 program studi agroteknologi.docx

No comments:

Post a Comment