keyword :
program studi agroteknologi universitas lampung bandar lampung 2012 i
pendahuluan a latar belakang tanaman padi merupakan tanaman pangan utama
di indonesia karena lebih dari setengah penduduk indonesia menjadikan
beras sebagai makanan pokok permintaan pangan terutama beras terus
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk seiring dengan
permintaan beras yang meningkat peneliti juga memperhatikan hama dan
penyakit serta gulma yang dapat menurunkan produktivitas padi pada
praktikum kali ini objek yang dihususkan adalah hama dan gulma hama bisa
diartikan sebagai organisme yang dapat mengakibatkan penurunan hasil
produksi pertanian jadi secara umum jika ada organisme apapun itu yang
mengakibatkan penurunan hasil produksi bisa disebut sebagai hama namun
pada dasarnya hama adalah binatang yang bersifat pengganggu terhadap
petumbuhan dan perkembangan tanaman contoh-contoh hama misalnya tikus
wereng walang sangit penggerek batang dan keong mas selain hama yang
menjadi perhatian serius adalah gulma tanaman yang tumbuh di sekitar
areal tanam persawahan mengganggu karena menjadi pesaing tanaman padi
dalam memanfaatkan unsur hara air dan ruang selain berebut tiga hal
tersebut gulma sendiri menjadi tempat hidup dan bernaung hama dan
penyakit tanaman inang hama dan penyakit pada lahan yang terus menerus
tergenang gulma yang paling banyak dijumpai adalah gulma air eceng
gondok semanggi jajagoan jujuluk sedangkan pada lahan yang tidak
tergenang sebagian besar adalah gulma darat alang-alang gerintingan
babadotan dll gulma yang menjadi objek praktikum yaitu gulma e
crus-galli gulma in merupakan gulma paling dominan pada areal pertanaman
padi .e crus-galli termasuk tumbuhan c4 yang merupakan salah satu
anggota yang paling penting dari genus echinochloa jenis gulma ini
memiliki penyebaran yang paling luas di seluruh asia selatan dan asia
tenggara dan berperan sebagai gulma pada 36 jenis tanaman budidaya di 61
negara sehingga keberadaanya sangat mengganggu baik dari segi inang
hama dan penyakit maupun bersaing dalam ruang tumbuh walang sangit
leptocorisa oratorius fabricius hemiptera alydidae syn leptocorisa acuta
adalah serangga yang menjadi hama penting pada tanaman budidaya
terutama padi hewan ini mudah dikenali dari bentuknya yang memanjang
berukuran sekitar 2 cm berwarna coklat kelabu dan memiliki belalai
proboscis untuk menghisap cairan tumbuhan walang sangit adalah anggota
ordo hemiptera bangsa kepik sejati walang sangit menghisap cairan
tanaman dari tangkai bunga paniculae dan juga page 2 of 8 cairan buah
padi yang masih pada tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman
kekurangan hara dan menguning klorosis dan perlahan-lahan melemah b
tujuan percobaan adapun tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai
berikut 1 agar mahasiswa dapat mengetahui inang yang dijadikan
alternatif oleh walang sangit 2 agar mahasiswa mampu mendeskripsikan
gulma jawan beserta fungsinya 3 agar mahasiswa dapat mengaitkan antara
jumlah biji gulma jawan dengan keberadaan walang sangit 4 agar mahasiswa
mengetahui potensi perkembangan populasi jawan ii tinjauan pustaka
rumput e crus-galli merupakan tumbuhan annual kelas monocotyledon famili
poaceae graminae dan mempunyai nama lain panicum crus-gall klasifikasi
botani gulma e crus-galli adalah sebagai berikut kingdom plantae
subkingdom tracheobionta divisi spermatophyta kelas monocotyledoneae
subkelas commelinidae ordo cyperales famili poaceae genus echinochloa
beauv spesies echinochloa crus-galli l gulma e crus-galli merupakan
gulma paling dominan pada areal pertanaman padi e crus-gallitermasuk
tumbuhan c4 yang merupakan salah satu anggota yang paling penting dari
genus echinochloa jenis gulma ini memiliki penyebaran yang paling luas
diseluruh asia selatan dan asia tenggara dan berperan sebagai gulma pada
36 jenis tanaman budidaya di 61 negara galinato et al 1999 e
crus-galli memiliki daun yang tegak atau rebah pada dasarnya daunnya
memiliki ukuran panjang sampai 35 cm dan lebar 0.5-1.5 cm warna daun
rumput ini hijau sampai hijau keabuan setiap daun memiliki pelepah yang
tidak berambut dan memiliki panjang 9-13 cm pelepah daun umumnya
berwarna kemerahan di bagian bawahnya helaian daun berukuran 5-65 cm x
6-22 mm bersatu dengan pelepah berbentuk linear dengan bagian dasar yang
lebar dan melingkar dan bagian ujung yang meruncing permukaan daun rata
agak kasar dan menebal di bagian tepi helaian daun memiliki beberapa
rambut halus pada bagian dasarnya dan agak lebat pada permukaan daun
fishel 2000 e crus-galli memperbanyak diri secara generatif melalui
biji jenis gulma page 3 of 8 ini bereproduksi dengan cara penyerbukan
sendiri atau penyerbukan silang e crus-galli melakukan penyerbukan
silang dengan menggunakan bantuan angin itoh 1991 .e crus-galli memiliki
penyebaran yang sangat luas biji e crus-galli dapat menyebar melalui
saluran irigasi hewan burung pengangkutan biji padi danmesin pertanian
atau peralatan pertanian lainnya itoh 1991 kelembaban optimum untuk
perkecambahan benih e crus-galli tergantung dari karakteristik tanah
tetapi umumnya pada 70-90 kapasitas lapang benih e crus-galli yang
berada dekat dengan permukaan tanah akan berkecambah baik pada hari yang
panas galinato et al 1999 lemma dari floret yang pertama memiliki
permukaan yang datar atau sedikit cembung atau tumpul glume bagian bawah
memiliki panjang sekitar 1.5-2.5 mm berbentuk ovate memendek dan
memiliki ujung yang memendek secara bertahap glume bagian atas memiliki
panjang yang sama dengan spikelet berbentuk ovate-oblong runcing
memiliki rambut yang tebal dan kaku sepanjang 0.5-3 mm serta berambut
pendek produksi benih bervariasi dari 2 000 – 40 000 benih per tanaman
pada daerah bergulma hal tersebut menunjukkan bahwa e crus-galli mampu
menghasilkan lebih dari 1 000 kg benih ha galinato et al 1999 iii
metodologi percobaan a alat dan bahan alat dan bahan yang digunakan pada
percobaan ini adalah bulir gulma jawan yang masih muda dan alat tulis b
prosedur percobaan adapun langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan
ini adalah sebagai berikut 1 dihitung jumlah bulir jawan setiap malai 2
diprediksi jumlah bulir yang sudah rontok dan cara melihat bekas
tangkai bulir yang ada tanpa bulir 3 dijumlahkan hasil perhitungan a dan
b 4 dimasukkan data pada tabel iv hasil pengamatan dan pembahasan a
hasil pengamatan ulangan 1 anak malai jumlah bulir prediksi jumlah bulir
yang rontok jumlah kolom 2 dan 3 malai muda tua 1 24 11 35 muda 2 36 8
44 muda page 4 of 8 3 34 6 40 muda 4 16 9 25 muda 5 23 5 28 muda 6 29 3
32 muda 7 13 9 22 muda 8 26 5 31 muda 9 22 3 25 muda 10 17 10 27 muda 11
14 2 16 muda 12 12 2 14 muda 13 17 2 19 muda 14 14 0 14 muda 15 13 0 13
muda 16 11 1 12 muda 17 16 1 17 muda 18 11 2 13 muda 19 8 1 9 muda 20 7
2 9 muda 21 7 2 9 muda 22 6 0 6 muda 23 4 1 5 muda 24 3 0 3 muda 25 3 1
4 muda 26 4 1 5 muda 27 5 2 7 muda ulangan 2 anak malai jumlah bulir
prediksi jumlah bulir yang rontok jumlah kolom 2 dan 3 malai muda tua 1
40 6 46 muda 2 43 2 45 muda 3 33 2 35 muda 4 30 3 33 muda 5 27 3 30 muda
6 25 4 29 muda 7 24 2 26 muda 8 16 1 17 muda 9 19 0 19 muda 10 20 0 20
muda 11 18 0 18 muda 12 3 1 4 muda 2 of 8 program studi
agroteknologi.docx
No comments:
Post a Comment