Monday 12 October 2015

KEBUDAYAAN MASYARAKAT PERTANIAN





 keyword :
 aldita adin nugraha type your word here..  home  sample page  makalah kebudayaan masyarakat pertanian sosiologi pertanian date 2012.06.05 category uncategorized tags kebudayaan masyarakat pertanian makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah sosiologi pertanian disusun oleh apri aditya danang p 115040201111052 aldita adin nugraha 115040201111058 muhammad arifin 115040201111062 progam studi agroekoteknologi fakultas pertanian universitas brawijaya malang 2012 bab i pendahuluan 1 latar belakang masyarakat adalah kesatuan individu yang terikat oleh suatu tata cara kebiasaan atau adat istiadat tertentu yang dianut oleh anggota anggotanya dari sudut formalnya dapat dikatakan hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama manusia antara manusia satu dengan manusia lainnya saling menghubungkan sikap tingkah laku dan perbuatannya bersama-sama menunjukkan kesediaan menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara sesama anggotanya sebagai suatu kelompok page 2 of 6 lembaga kemasyarakatan ataupun lembaga social itu mempunyai pengertian yaitu keseluruhan peraturan norma-norma adat istiadat yang mendapat dukungan dari masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai yang penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya demi kesejahteraan mereka sendiri dengan demikian kita perlu mempelajari lembaga kemasyarakatan karena lembaga kemasyarakatan itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pedoman pada anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat 1.2 rumusan masalah 2 rumusakan konsep-konsep kelembagaan social 3 identifikasi kelembagaan social pada masyarakat pertanian yang berfungsi untuk mengatur interaksi ekonomi dan social kehidupan masyarakat petani 4 identifikasi peran kelembagaan tersebut dalam masyarakat petani yang berfungsi untuk mengatur interaksi anatara individu dengan individu yang lainnya maupun antara individu dengan kelompok 5 jelaskan norma-norma atau nilai-nilai yang menjadi dasar dari interaksi tersebut 1.3 tujuan 6 untuk mengetahui lebih dalam tentang lembaga social dalam masyarakat luas 7 untuk mengetahui peranan kelembagaan social dalam masyarakat 8 untuk mengetahui dasar-dasar lembaga social dalam mengatur intaraksi individu-individu dalam masyarakat bab ii analisis teori 2.1 pengertian lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan lembaga social merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social- institution ada pula yang mempergunakan istilah pranata social tetapi istilah social-institution menunjuk pada adanya unsure-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat misalnya koenjaraningrat mengatakan pranata social adalah suatu system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam masyarakat definisis tersebut menekankan pada system tata kelakuan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan koentjaraningrat 1999 juga menyatakan aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu persyaratan tersebut antara lain 9 suatu tata kelakuan yang baku yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis 10 kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut page 3 of 6 11 suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks- kompleks kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan 12 mempunyai perlengkapan dan peralatan 13 sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok- kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama 2.2 fungsi kelembagaan masyarakat lembaga sosial seorang sosiolog lain yaitu sumner menyatakan lembaga kemasyarakatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi yaitu 14 memberikan pedoman kepada anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah- masalah dalam masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan- kebutuhan 15 menjaga keutuhan masyarakat 16 memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian sosial social control 2.3 ciri-ciri lembaga sosial menurut gillin dan gillin lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri umum yaitu sebagai berikut o suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku tang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya o suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan semua ciri lembaga kemasyarakatan o lembaga social mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu o lembaga-lembaga social mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan o lambang biasanya juga merupakan cirri khas lembaga social o suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau yang tak tertulis 2.4 norma-norma masyarakat menurut soerjono soekanto 1982 norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut secara sosiologis dikenal adanya empat pengertian yaitu 1 cara usage hal ini lebih menonjol di dalam hubungan antar individu dalam masyarakat 2 kebiasaan folkways mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara kebiasaan yang diartikan sebagai perbuatan yang diulang- ulang dalam bentuk yang sama merupakan bukti bahwa banyak orang menyukai perbuatan tersebut page 4 of 6 3 tata kelakuan mores tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas secara sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota- anggotanya 4 adat-istiadat tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat kakuatan mengikatnya menjadi custom atau adat istiadat anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan menderita sanksi yang keras yang kadang-kadang secara tidak langsung diperlakukan bab iii pembahasan dewasa ini organisasi-organisasi masyarakat baik formal maupun bukan formal yang memiliki peran penting dalam peruibahan social masyarakat dan memiliki popularitas tinggi sebagai organisasi vital dalam masyarakat telah banyak mendominasi dalam suatu kelembagaan social masyarakat yang ada tujuannya yang secara eksploratif yang dimotivasikan oleh otonomi diri baik secara langsung maupun tidak regulative yang dilandaskan pada kebiasaan atau adat istiadat dan secara kreatif atau konstruktif yang mengarah pada perubahan sosial menjadi konsep utama dalam kelembagaan social di pantai selatan papua kabupaten merauke pernah dikenal kelembagaan sambanim- pakasanim sebagai dewan suku yang memusyawarahkan waktu luas dan pola tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder setempat namun peran kelembagaan ini memudar setelah introduksi lembaga tanam serempak dilakukan guna mengurangi resiko kegagalan usahatani upaya diversifikasi dilakukan dengan memelihara ternak salah satu bentuk kelembagaan yang berorientasi sosial-ekonomi dalam pemeliharaan ternak adalah kelembagaan kredit pinjam ternak babi dalam bentuk epawaa bagi hasil in-natura dan iyoobai bagi hasil dengan nilai uang di kabupaten paniai papua kelembagaan kredit ternak in-natura lain yang diterima masyarakat dikembangkan oleh pemerintah hindia belanda dalam bentuk sumba kontrak bagi ternak sapi program pemerintah jajahan pada kasus ini menunjukkan bahwa suatu institusi akan bertahan selama kehadirannya dibutuhkan oleh komunitas sosial setempat secara umum lembaga-lembaga di atas memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan dan strategi pertanian setempat dalam kondisi ini introduksi lembaga baru yang berorientasi ekonomi seperti lembaga pasar dan pemasaran koperasi lembaga perkreditan dan lembaga lainnya harus mencari celah dan waktu yang tepat agar bisa diterima oleh masyarakat dan norma setempat introduksi inovasi baik berupa teknologi maupun introduksi kelembagaan baru yang dilakukan tanpa mempertimbangkan fungsi kelembagaan lokal norma dan budaya masyarakat serta kebiasaan fisik seringkali mengalami kegagalan atau memerlukan waktu lama untuk diadopsi masyarakat yang masih menjujunjung tinggi nilai-nilai kebudayaa dan dengan kebudayaan tersebut maka terciptalah norma norma yang berlaku diantar mereka yang berfungsi kehidupan masyarakat merauke jadi dengan kebudayaan yang mereka anut itu lah menciptakan norma norma yang berlakua dalam kehidupan mereka dan norma norma itu didapat dari juga dari nilai nilai budaya masyarakat tersebut bab iv kesimpulan pranata social lembaga sosial merupakan suatu tata kelakuan baku yang mengatur tingkah laku manusia dalam kelompok maupun secara individu yang berhubungan dalam norma-norma atau nilai-nilai social masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal sosial berdasarkan pembahasan yang diperoleh lembaga social yang terdapat pada masyarakat kabupaten merauke dikenal kelembagaan sambanim-pakasanim kelembagaan ini sebagai dewan suku yang memusyawarahkan waktu luas dan pola tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder setempat masyarakat yang masih page 5 of 6 menjujunjung tinggi nilai-nilai kebudayaa dan dengan kebudayaan tersebut maka terciptalah norma norma yang berlaku diantar mereka yang berfungsi kehidupan masyarakat merauke jadi dengan kebudayaan yang mereka anut itu lah menciptakan norma norma yang berlakua dalam kehidupan mereka.dan norma norma itu didapat dari juga dari nilai nilai budaya masyarakat tersebut. daftar pusataka koentjaraningrat eds 1999 manusia dan kebudayaan di indonesia cet.18 djambatan jakarta soekanto soerjono 1982 sosiologi suatu pengantar jakarta raja grafindo persada leave a reply name e-mail will not be published website  « pengaruh interval pemberian air melalui irigasi tetes drip irrigation dan pupuk mineral plus terhadap produksi anggur pada lahan kering di kecamatan gerokgak kabupaten buleleng laporan akhir pemuliaan tanaman kelompok a2 2011 2012 » related posts recent posts  laporan akhir pemuliaan tanaman kelompok a2 2011 2012  makalah kebudayaan masyarakat pertanian sosiologi pertanian  pengaruh interval pemberian air melalui irigasi tetes drip irrigation dan pupuk mineral plus terhadap produksi anggur pada lahan kering di kecamatan gerokgak kabupaten buleleng  perkembangan teknologi informasi dan komunikasi  we are kp42   surat lamaran pekerjaan  page 6 of 6  soal-soal latihan  kursi hemat tempat 2  back to top  sample page © copyright aldita adin nugraha 2012

No comments:

Post a Comment