keyword :
aldita adin nugraha type your word here.. home sample page makalah
kebudayaan masyarakat pertanian sosiologi pertanian date 2012.06.05
category uncategorized tags kebudayaan masyarakat pertanian makalah
ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur matakuliah sosiologi pertanian
disusun oleh apri aditya danang p 115040201111052 aldita adin nugraha
115040201111058 muhammad arifin 115040201111062 progam studi
agroekoteknologi fakultas pertanian universitas brawijaya malang 2012
bab i pendahuluan 1 latar belakang masyarakat adalah kesatuan individu
yang terikat oleh suatu tata cara kebiasaan atau adat istiadat tertentu
yang dianut oleh anggota anggotanya dari sudut formalnya dapat dikatakan
hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama manusia
antara manusia satu dengan manusia lainnya saling menghubungkan sikap
tingkah laku dan perbuatannya bersama-sama menunjukkan kesediaan
menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara sesama anggotanya sebagai
suatu kelompok page 2 of 6 lembaga kemasyarakatan ataupun lembaga social
itu mempunyai pengertian yaitu keseluruhan peraturan norma-norma adat
istiadat yang mendapat dukungan dari masyarakat dalam mempertahankan
nilai-nilai yang penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan social
antara para anggota masyarakat dalam memenuhi hubungan social antara
para anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya demi kesejahteraan
mereka sendiri dengan demikian kita perlu mempelajari lembaga
kemasyarakatan karena lembaga kemasyarakatan itu sendiri mempunyai
fungsi sebagai pedoman pada anggota masyarakat bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat 1.2 rumusan masalah 2 rumusakan konsep-konsep kelembagaan
social 3 identifikasi kelembagaan social pada masyarakat pertanian yang
berfungsi untuk mengatur interaksi ekonomi dan social kehidupan
masyarakat petani 4 identifikasi peran kelembagaan tersebut dalam
masyarakat petani yang berfungsi untuk mengatur interaksi anatara
individu dengan individu yang lainnya maupun antara individu dengan
kelompok 5 jelaskan norma-norma atau nilai-nilai yang menjadi dasar dari
interaksi tersebut 1.3 tujuan 6 untuk mengetahui lebih dalam tentang
lembaga social dalam masyarakat luas 7 untuk mengetahui peranan
kelembagaan social dalam masyarakat 8 untuk mengetahui dasar-dasar
lembaga social dalam mengatur intaraksi individu-individu dalam
masyarakat bab ii analisis teori 2.1 pengertian lembaga sosial atau
lembaga kemasyarakatan lembaga social merupakan terjemahan langsung dari
istilah asing social- institution ada pula yang mempergunakan istilah
pranata social tetapi istilah social-institution menunjuk pada adanya
unsure-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat misalnya
koenjaraningrat mengatakan pranata social adalah suatu system tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan khusus dalam masyarakat definisis tersebut menekankan
pada system tata kelakuan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan
koentjaraningrat 1999 juga menyatakan aktivitas manusia atau aktivitas
kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat
tertentu persyaratan tersebut antara lain 9 suatu tata kelakuan yang
baku yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam
ingatan maupun tertulis 10 kelompok-kelompok manusia yang menjalankan
aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma
tersebut page 3 of 6 11 suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi
kompleks- kompleks kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh
kelompok-kelompok yang bersangkutan 12 mempunyai perlengkapan dan
peralatan 13 sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada
kelompok- kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun
waktu yang lama 2.2 fungsi kelembagaan masyarakat lembaga sosial seorang
sosiolog lain yaitu sumner menyatakan lembaga kemasyarakatan yang
bertujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada dasarnya pada
dasarnya mempunyai beberapa fungsi yaitu 14 memberikan pedoman kepada
anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap
dalam menghadapi masalah- masalah dalam masyarakat terutama yang
menyangkut kebutuhan- kebutuhan 15 menjaga keutuhan masyarakat 16
memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system
pengendalian sosial social control 2.3 ciri-ciri lembaga sosial menurut
gillin dan gillin lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri umum
yaitu sebagai berikut o suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu
organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku tang terwujud
melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya o suatu
tingkat kekekalan tertentu merupakan semua ciri lembaga kemasyarakatan o
lembaga social mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu o
lembaga-lembaga social mempunyai alat-alat perlengkapan yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan o lambang
biasanya juga merupakan cirri khas lembaga social o suatu lembaga
kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau yang tak tertulis
2.4 norma-norma masyarakat menurut soerjono soekanto 1982 norma sosial
adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok
masyarakat dan batasan wilayah tertentu untuk dapat membedakan kekuatan
mengikat norma-norma tersebut secara sosiologis dikenal adanya empat
pengertian yaitu 1 cara usage hal ini lebih menonjol di dalam hubungan
antar individu dalam masyarakat 2 kebiasaan folkways mempunyai kekuatan
mengikat yang lebih besar daripada cara kebiasaan yang diartikan sebagai
perbuatan yang diulang- ulang dalam bentuk yang sama merupakan bukti
bahwa banyak orang menyukai perbuatan tersebut page 4 of 6 3 tata
kelakuan mores tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari
kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas secara sadar
maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota- anggotanya 4
adat-istiadat tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan
pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat kakuatan mengikatnya
menjadi custom atau adat istiadat anggota masyarakat yang melanggar
adat-istiadat akan menderita sanksi yang keras yang kadang-kadang secara
tidak langsung diperlakukan bab iii pembahasan dewasa ini
organisasi-organisasi masyarakat baik formal maupun bukan formal yang
memiliki peran penting dalam peruibahan social masyarakat dan memiliki
popularitas tinggi sebagai organisasi vital dalam masyarakat telah
banyak mendominasi dalam suatu kelembagaan social masyarakat yang ada
tujuannya yang secara eksploratif yang dimotivasikan oleh otonomi diri
baik secara langsung maupun tidak regulative yang dilandaskan pada
kebiasaan atau adat istiadat dan secara kreatif atau konstruktif yang
mengarah pada perubahan sosial menjadi konsep utama dalam kelembagaan
social di pantai selatan papua kabupaten merauke pernah dikenal
kelembagaan sambanim- pakasanim sebagai dewan suku yang memusyawarahkan
waktu luas dan pola tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder
setempat namun peran kelembagaan ini memudar setelah introduksi lembaga
tanam serempak dilakukan guna mengurangi resiko kegagalan usahatani
upaya diversifikasi dilakukan dengan memelihara ternak salah satu bentuk
kelembagaan yang berorientasi sosial-ekonomi dalam pemeliharaan ternak
adalah kelembagaan kredit pinjam ternak babi dalam bentuk epawaa bagi
hasil in-natura dan iyoobai bagi hasil dengan nilai uang di kabupaten
paniai papua kelembagaan kredit ternak in-natura lain yang diterima
masyarakat dikembangkan oleh pemerintah hindia belanda dalam bentuk
sumba kontrak bagi ternak sapi program pemerintah jajahan pada kasus ini
menunjukkan bahwa suatu institusi akan bertahan selama kehadirannya
dibutuhkan oleh komunitas sosial setempat secara umum lembaga-lembaga di
atas memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan dan strategi
pertanian setempat dalam kondisi ini introduksi lembaga baru yang
berorientasi ekonomi seperti lembaga pasar dan pemasaran koperasi
lembaga perkreditan dan lembaga lainnya harus mencari celah dan waktu
yang tepat agar bisa diterima oleh masyarakat dan norma setempat
introduksi inovasi baik berupa teknologi maupun introduksi kelembagaan
baru yang dilakukan tanpa mempertimbangkan fungsi kelembagaan lokal
norma dan budaya masyarakat serta kebiasaan fisik seringkali mengalami
kegagalan atau memerlukan waktu lama untuk diadopsi masyarakat yang
masih menjujunjung tinggi nilai-nilai kebudayaa dan dengan kebudayaan
tersebut maka terciptalah norma norma yang berlaku diantar mereka yang
berfungsi kehidupan masyarakat merauke jadi dengan kebudayaan yang
mereka anut itu lah menciptakan norma norma yang berlakua dalam
kehidupan mereka dan norma norma itu didapat dari juga dari nilai nilai
budaya masyarakat tersebut bab iv kesimpulan pranata social lembaga
sosial merupakan suatu tata kelakuan baku yang mengatur tingkah laku
manusia dalam kelompok maupun secara individu yang berhubungan dalam
norma-norma atau nilai-nilai social masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam hal sosial berdasarkan pembahasan yang diperoleh
lembaga social yang terdapat pada masyarakat kabupaten merauke dikenal
kelembagaan sambanim-pakasanim kelembagaan ini sebagai dewan suku yang
memusyawarahkan waktu luas dan pola tanaman pangan untuk memenuhi
kebutuhan stakeholder setempat masyarakat yang masih page 5 of 6
menjujunjung tinggi nilai-nilai kebudayaa dan dengan kebudayaan tersebut
maka terciptalah norma norma yang berlaku diantar mereka yang berfungsi
kehidupan masyarakat merauke jadi dengan kebudayaan yang mereka anut
itu lah menciptakan norma norma yang berlakua dalam kehidupan mereka.dan
norma norma itu didapat dari juga dari nilai nilai budaya masyarakat
tersebut. daftar pusataka koentjaraningrat eds 1999 manusia dan
kebudayaan di indonesia cet.18 djambatan jakarta soekanto soerjono 1982
sosiologi suatu pengantar jakarta raja grafindo persada leave a reply
name e-mail will not be published website « pengaruh interval
pemberian air melalui irigasi tetes drip irrigation dan pupuk mineral
plus terhadap produksi anggur pada lahan kering di kecamatan gerokgak
kabupaten buleleng laporan akhir pemuliaan tanaman kelompok a2 2011 2012
» related posts recent posts laporan akhir pemuliaan tanaman kelompok
a2 2011 2012 makalah kebudayaan masyarakat pertanian sosiologi
pertanian pengaruh interval pemberian air melalui irigasi tetes drip
irrigation dan pupuk mineral plus terhadap produksi anggur pada lahan
kering di kecamatan gerokgak kabupaten buleleng perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi we are kp42 surat lamaran pekerjaan
page 6 of 6 soal-soal latihan kursi hemat tempat 2 back to top
sample page © copyright aldita adin nugraha 2012
No comments:
Post a Comment