keyword :
gulma jawan echinochloa cruss-galli adalah salah satu gulma yang
bersifat kosmopolit dan mampu berasosiasi dengan beberapa tanaman
budidaya terutama padi jagung kopi tebu teh tembakau dan jeruk gulma ini
terdapat hampir diseluruh negera-negara tropis hingga sub-tropis yang
terletak antara lintang 15 derajat ls hingga 15 derajat lu dalam ilmu
tumbuhan gulma jawan memiliki sistem klasifikasi sebagai berikut divisi
spermatophyta kelas monocotiledonae ordo graminales famili gramineae
genus echinochloa spesies echinochloa cruss-galli gulma jawan sering
sekali ditemukan disela-sela areal pertanaman padi kemampuan dan sifat
serta ciri-ciri fisiknya pun hampir sama persis dengan tanaman padi
gulma ini berbatang tegak dan bertandan 5 sd 10 tandan kemudian merunduk
sepanjang 5 sd 21 cm akar serabut tumbuh pada pangkal batang sedangkan
buahnya kariopsis berbentuk lonjong dengan tebal dan panjang antara 2 sd
3 5 mm biji yang telah tua berwarna coklat sapai hitam dengan bagian
bawah tumpul gulma jawan sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya
oleh karena itu jika ketersediaan air di tempat pertumbuhannya berkurang
hingga habis gulma ini akan layu kemudian mati suhu optimal untuk
pertumbuhannya antara 20 sd 30 derajat celcius sedangkan untuk
perkembangan biji antara 13 sd 30 derajat celcius pada kapasitas lapang
biji gulma ini berkecambah hingga 70 sd 90 dari total jumlahnya page 2
of 6 gulma jawan efektif dikendalikan dengan aplikasi herbisida seperti 2
4-d dengan dosis 0 8 sd 1 l per ha serta herbisida mcpa dengan dosis 1 5
l per ha pada 2 minggu setelah tanam sedangkan untuk mengendalikan atau
mencegah perkecambahan biji gulma selama tiga bulan dapat diaplikasikan
feramida 4.2.2 echinochloacrus – galli botani echinochloa crus-galli
rumput e crus-galli merupakan tumbuhan annual kelas monocotyledon famili
poaceae graminae dan mempunyai nama lain panicum crus-galli irri 1983
klasifikasi botani gulma e crus-galli adalah sebagai berikut kingdom
plantae subkingdom tracheobionta divisi spermatophyta kelas
monocotyledoneae subkelas commelinidae ordo cyperales famili poaceae
genus echinochloa beauv spesies echinochloa crus-galli l beauv e
crus-galli diperkirakan berasal dari eropa dan india tersebar pada
daerah tropis dan sub tropis di seluruh negara asia tenggara dan asia
selatan serta australia waterhouse 1994 menurut moenandir 1993 rumput
ini dapat ditemui di indonesia dan dikenal dengan nama gagajahan sunda
jajagoan padi burung jawan jawan pari atau suket ngawan jawa e crus-
galli termasuk tumbuhan c4 yang merupakan salah satu anggota yang paling
penting dari genus echinochloa jenis gulma ini memililki penyebaran
yang paling luas di seluruh asia selatan dan page 3 of 6 asia tenggara
dan berperan sebagai gulma pada 36 jenis tanaman budidaya di 61 negara
jones 1985 galinato et al 1999 morfologi e crus-galli rumput e
crus-galli sangat mirip dengan padi bila masih muda kasasian 1971 e
crus-galli termasuk tumbuhan tahunan yang memiliki perawakan tegak
berberÃas jenis rumput ini memiliki tinggi sekitar 20-150 cm soerjani et
al 1987 galinato et al 1999 menambahkan bahwa tinggi e crus-galli bisa
mencapai 200 cm gambar 1 menunjukkan bagian-bagian gulma e crus-galli 1
daun daun e crus-galli pada saat masih muda sangat mirip dengan daun
padi daerah pangkal daun dapat digunakan untuk membedakan daun e
crus-galli dan daun padi pangkal daun e crus-galli tidak memiliki ligula
dan aurikel sedangkan pangkal daun padi memiliki ligula yang bermembran
dan aurikel yang berbulu itoh 1991 e crus-galli memiliki daun yang
tegak atau rebah pada dasarnya daunnya memiliki ukuran panjang sampai 35
cm dan lebar 0.5-1.5 cm warna daun rumput ini hijau sampai hijau
keabuan setiap daun memiliki pelepah yang tidak berambut dan memiliki
panjang 9-13 cm waterhouse 1994 pelepah daun umumnya berwarna kemerahan
di bagian bawahnya helaian daun berukuran 5- 65 cm x 6-22 mm bersatu
dengan pelepah berbentuk linear dengan bagian dasar yang lebar dan
melingkar dan bagian ujung yang meruncing permukaan daun rata agak kasar
dan menebal di bagian tepi duke 1996 helaian daun memiliki beberapa
rambut halus pada bagian dasarnya dan agak lebat pada permukaan daun
fishel 2000 batang page 4 of 6 batang e crus-galli kuat tidak berambut
dan berbentuk silindris dengan intisari yang menyerupai spons putih di
bagian dalamnya sastroutomo 1990 batang e crus-galli umumnya bercabang
di dekat pangkal batang waterhouse 1994 di lahan sawah anakan pertama
dari e crus-galli muncul 10 hari setelah perkecambahan dan biasanya
sekitar 15 anakan yang terbentuk galinato et al 1999 akar e crus-galli
memiliki jenis akar yang berserat dan tebal akar e crusgalli dihasilkan
pada setiap ruasnya soerjani et al 1987 bunga pembungaan berupa panikel
apikal atau malai yang berada di ujung dengan 5-40 bunga majemuk bulir
yang mempunyai tipe raceme dengan cabang-cabang pendek yang menaik bunga
majemuknya terdiri dari banyak spikelet yang berbelok pada satu sisi
berbentuk tegak pada awalnya tetapi selanjutnya sering membengkok ke
bawah soerjani et al 1987 menurut soerjani et al 1987 panjang malai
bisa mencapai 5-21 cm malai kaku dengan permukaan yang agak kasar bulir
terbawah merupakan bulir yang paling panjang sekitar 1.75-8 cm sedangkan
bulir yang paling atas sangat pendek setiap bulir terdapat susunan
spikelet yang berselang-seling di setiap sisinya spikelet tersusun
soliter pada bulir paling atas susunan spikelet bisa mencapai 2-4
spikelet pada bulir di bawahnya dan pada bulir bagian bawah susunan
spikelet bisa mencapai 4-10 spikelet soerjani et al 1987 spikelet tebal
dan padat sedikit berbentuk elips dengan panjang 3.2-3.5 mm spikelet
biasanya sedikit berambut dan terkadang terdapat rambut yang tebal dan
kaku yang panjangnya dapat mencapai 13 mm spikelet berwarna kehijauan
dan sedikit berwarna ungu ampong-nyarko dan de datta 1991 stamen yang
ada pada e crus-galli berjumlah 3 dengan anther yang berwarna kuning
jumlah putik ada 2 dengan stigma yang berbulu berwarna ungu menonjol
keluar di bawah ujung spikelet caryopsis memiliki panjang 1.5-2 mm
berbentuk ovoid sampai obovoid galinato et al 1999 page 5 of 6 biji
lemma dari floret yang pertama memiliki permukaan yang datar atau
sedikit cembung atau tumpul glume bagian bawah memiliki panjang sekitar
1.5- 2.5 mm berbentuk ovate memendek dan memiliki ujung yang memendek
secara bertahap glume bagian atas memiliki panjang yang sama dengan
spikelet berbentuk ovate-oblong runcing memiliki rambut yang tebal dan
kaku sepanjang 0.5-3 mm serta berambut pendek galinato et al 1999
produksi benih bervariasi dari 2 000 – 40 000 benih per tanaman pada
daerah bergulma hal tersebut menunjukkan bahwa e crus-galli mampu
menghasilkan lebih dari 1 000 kg benih ha galinato et al 1999
perbanyakan dan penyebaran e crus-galli memperbanyak diri secara
generatif melalui biji jenis gulma ini bereproduksi dengan cara
penyerbukan sendiri atau penyerbukan silang e crus-galli melakukan
penyerbukan silang dengan menggunakan bantuan angin itoh 1991 e
crus-galli memiliki penyebaran yang sangat luas biji e crus-galli dapat
menyebar melalui saluran irigasi hewan burung pengangkutan biji padi dan
mesin pertanian atau peralatan pertanian lainnya itoh 1991 syarat
ekologi cahaya e crus-galli tumbuh pada daerah dengan ketinggian yang
rendah sampai sedang gulma ini tumbuh baik pada tempat dengan penyinaran
penuh sepanjang tepi perairan soerjani et al 1987 e crus-galli
membutuhkan waktu 42-64 hari untuk melengkapi siklus hidupnya benih akan
langsung tumbuh setelah ditanam tetapi sebagian lagi mengalami dormansi
selama 4-48 bulan fotoperiodisme mempengaruhi jumlah benih yang dorman
dan intensitas dari dormansi tersebut zimdahl et al 1989 pembungaan
dipengaruhi oleh panjang hari dimana pada hari pendek 8-13 jam
pembungaan lebih cepat terjadi jumlah malai dan anakan lebih besar pada
hari pendek tetapi ukurannya kecil pada hari panjang 16 jam gulma ini
menghasilkan malai page 6 of 6 dengan ukuran yang lebih besar dan jumlah
benih yang lebih banyak galinato et al 1999 e crus-galli yang tumbuh
pada daerah dengan penyinaran penuh memiliki bobot kering empat kali
lebih besar serta jumlah malai dan anakan dua kali lebih banyak daripada
e crus-galli yang tumbuh pada daerah dengan naungan 50 galinato et al
1999 kesimpulan dari hasil praktikum yang teralah di lakukan dapat di
tarik kesimpulan bahwa gulma terbagi menjadi tiga kategori yaitu gulma
berdaun sempit gulma berdaun lebar dan gulma berkayu adapu cara
pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara kemis mekanis dan manual
bahan- bakan kimia yang dapat digunakan untuk mengendalikan dapat
bersifat sistemik diantaranya adalah roun up yang berbahan aktif
glifosat dan bahan racun yang berbahan aktif parakuat diklorida untuk
bahan yang bersifat kontak 5.2 saran karena tidak semua gulma itu
bersifat pesaing perebutan unsure hara bagi tanaman maka sebaiknya
penangananya di lakukan dengan baik dan benar.dan perlu di lakukan
kajian yang lebih mendalah terhadap kerugin dan keuntungan yang di
timbulkan oleh gulma serta pelung yang dimiliki oleh gulma tersebut
untuk menjadi bahan pangan maupun bahan opat yang baru
No comments:
Post a Comment