Wednesday 30 September 2015

UNSUR HARA MAKRO ( MEDIA WPM )





Keyword :

 unsur hara makro media wpm media merupakan faktor utama dalam perbanyakan dengan kultur jaringan keberhasilan perbanyakan dan perkembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis media media tumbuh pada kultur jaringan sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya oleh karena itu macam-macam media kultur jaringan telah ditemukan sehingga jumlahnya cukup banyak nama-nama media tumbuh untuk eksplan ini biasanya sesuai dengan nama penemunya media tumbuh untuk eksplan berisi kualitatif komponen bahan kimia yang hampir sama hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan media dasar yang sering digunakan dalam kultur jaringan anthurium sendiri adalah media ms dan modifikasinya pierik et al 1974 pierik dan steegmans 1976 kunisaki 1980 kuenhle et al 1992 chen et al hamidah et al 1997 teng 1997 2 rachmawati 2005 media nitsch dan modifikasinya geir 1986 1987 1988 a komposisi media tanam kultur jaringan pada umumnya komposisi utama media tanam kultur jaringan terdiri dari hormon zat pengatur tumbuh dan sejumlah unsur yang biasanya terdapat di dalam tanah yang dikelompokkan ke dalam unsur makro unsur mikro hasil yang lebih baik akan dapat kita peroleh bila kedalam media tersebut ditambahkan vitamin asam amino dan hormon bahan pemadat media agar glukosa dalam bentuk gula maupun sukrosa air destilata akuades dan bahan organik tambahan gunawan 1992 zat pengatur tumbuh adalah persenyawaan organik selain dari nutrient yang dalam jumlah yang sedikit 1mm dapat merangsang menghambat atau mengubah pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman moore 1979 dalam gunawan 1992 zat pengatur tumbuh zpt dalam kultur jaringan diperlukan untuk mengendalikan dan mengatur pertumbuhan kultur tanaman zat ini mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis dalam page 2 of 3 kultur sel jaringan dan organ jenis dan konsentrasi zpt tergantung pada tujuan dan tahap pengkulturan secara umum zat pengatur tumbuh yang digunakan dalam kultur jaringan ada tiga kelompok besar yaitu auksin sitokinin dan giberelin auksin digunakan secara luas dalam kultur jaringan untuk merangsang pertumbuhan kalus akar suspensi sel dan organ gunawan 1992 contoh hormon kelompok auksin adalah 2 4 dikloro fenoksiasetat 2 4-d indol acetid acid iaa naftalen acetid acid naa atau indol buterik asetat iba golongan sitokinin berperan untuk menstimulus pembelahan sel dan merangsang pertumbuhan tunas pucuk menurut gunawan 1992 golongan ini sangat penting dalam pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis sitokinin yang biasa digunakan dalam kultur jaringan adalah kinetin ziatin benzilaminopurine bap dan giberelin untuk diferensiasi atau perbanyakan fungsi sel terutama pembentukan kalus hormon kelompok giberelin adalah ga3 ga2 dan ga1 penggunaan hormon tersebut harus tepat dalam perhitungan dosis pemakaian karena jika terlalu banyak maupun terlalu sedikit dari dosis yang diperlukan justru akan menghambat bahkan berdampak negatif terhadap tanaman kultur karena interaksi antar hormon dalam suatu media sangat berpengaruh dalam diferensiasi sel kebutuhan nutrisi mineral untuk tanaman yang dikulturkan secara in-vitro pada dasarnya sama dengan kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhakan di tanah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman di lapangan merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia dalam media kultur jaringan antara lain adalah unsur hara makro dan unsur hara mikro unsur-unsur hara tersebut diberikan dalam bentuk garam-garam mineral komposisi media dan perkembangannya didasarkan pada pendekatan masing-masing peneliti gunawan 1992 unsur hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak hara makro tersebut meliputi nitrogen n fosfor p kalium k kalsium ca sulfur s magnesium mg dan besi fe kegunaan unsur hara makro tersebut dalam kultur jaringan menurut qosim 2006 dalam sukarasa 2007 adalah sebagai berikut 1 nitrogen n diberikan dalam bentuk nh4no3 nh2po4 nh2so4.berfungsi untuk membentuk protein lemak dan berbagai senyawa organik lain morfogenesis pertumbuhan akar dan tunas pertumbuhan dan pembentukan embrio pembentukan embrio zigotik dan pertumbuhan vegetatif page 3 of 3 2 fosfor p diberikan dalam bentuk kh2po4.berfungsi untuk metabolisme energi sebagai stabilitor membran sel pengaturan metabolisme tanaman pengaturan produksi pati amilum pembentukan karbohidrat sangat penting dalam transfer energi protein dan sintesis asam amino serta konstribusi terhadap struktur dan asam nukleat 3 kalium k diberikan dalam bentuk cacl2.2h2o.berfungsi untuk pemanjangan sel tanaman memperkuat tubuh tanaman memperlancar metabolisme dan penyerapan makanan ion kalsium ditransfer secara cepat menyebrangi membran sel dan mengatur ph dan tekanan osmotik di antara se 4 kalsium ca diberikan dalam bentuk cacl2.2h2o.berfungsi untuk merangsang bulu-bulu akar penggandaan atau perbanyakan sel dan akar pembentukan tabung polen dinding dan membran sel lebih kuat tahan terhadap serangan patogen mengeraskan batang memproduksi cadangan makanan 5 sulfur s unsur s merupakan unsur yang penting untuk pembentukan beberapa jenis protein seperti asam amino dan vitamin b1 unsur s juga berperan penting dalam pembentukan bitil- bintil akar 6 magnesium mg diberikan dalam bentuk mgso4.7h2o.berfungsi untuk meningkatkan kandungan fosfat pembentukan protein 7 besi fe diberikan dalam bentuk fe2 so4 3 feso4.7h2o.berfungsi sebagai penyangga chelatin agent yang sangat penting untuk menyangga kestabilan ph media selama digunakan untuk menumbuhkan jaringan tanaman.pada tanaman fe berfungsi untuk pernapasan dan pembentukan hijau daun 1 of 3 kelompok 6.docx

No comments:

Post a Comment