Wednesday 30 September 2015

Kultur Anther





Keyword :
kultur anther anther atau tepung sari secara alamiah berfungsi menyerbuki maupun membuahi teknik kultur anther relative sederhana dan efisien yang paling penting dalam metode ini adalah penentuan tingkat perkembangan yang paling tepat untuk dijadikan sebagai eksplan sehingga androgenesis dapat terjadi anther angiospermae secara skematis dan pembentukan tanaman haploid melalui kultur anther sbb kultur anther mempunyai kegunaan sebagai berikut 1 mampu menghasilkan tan haploid hanya mempunyai satu genom saja monohaploid tanaman haploid dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman selanjutnya dari tanaman monohaploid diperkirakan dapat menghilangkan sifat resesif 2 dari monohaploid dapat dihasilkan derivate yang dihaploid diploid dengan cara merangkap kromosom dengan perlakuan colchicin mengadakan silangan tanaman monohaploid 3 membuat tanaman homozygote faktor-faktor yg mempengaruhi keberhasilan produksi haploid melalui kultur in vitro adalah 1 tingkat perkembangan polen → paling baik digunakan polen pada tingkat pembelahan mitosis pertama uninucleat 2 pre-treatmen → beberapa jenis tanaman memerlukan perlakuan pendahuluan berupa temperatur rendah 3 – 10oc selama 4 hari bunga padi merendam dalam air yang ada butir-butir arangnya atau mengurangi tekanan atm 12 mg hg page 2 of 5 3 media tumbuh → terdiri dari media dasar gula hormone penambah bahan organik ekstrak pisang air kelapa endosperm serealia ekstrak ragi alanin dan co-enzym a merangsang pertumbuhan anther 4 genotype tanaman donor 5 kondisi tanaman donor → bunga dari tanaman muda pada saat permulaan pembungaan lebih baik dari pada bunga yang keluar kemudian stadium perkembangan mikrospora dapat dibedakan menjadi beberapa fase yaitu  uni-nukleat sangat awal dicirikan oleh inti mikrospora di tengah dinding mikrospora sangat tipis dan tanpa vakuola  uni-nukleat awal dicirikan oleh inti mikrospora di tengah dinding sudah semakin kuat dan vakuola kecil bentuk sferik  uni-nukleat tengah awal dicirikan oleh sebagian besar inti mikrospora di tengah sedangkan sebagian kecil inti mikrospora di tepi vakuola besar  uni-nukleat tengah hampir sama dengan uninukleat tengah awal tetapi ukuran vakuola dua kali ukuran vakuola pada stadium sebelumnya  uni-nukleat akhir dicirikan oleh hampir semua mikrospora mempunyai inti di tepi pada beberapa jenis sudah berkembang menjadi stadium 2 inti vakuola besar berbentuk bulat telur untuk melakukan kultur anther mempunyai beberapa prosedur a persiapan bahan tanam 1 pilih kuncup bunga dari tanaman di lapangan yg baru berbunga 2 ambil beberapa kuncup bunga dan periksa tingkatan pertumbuhan tp.sarinya setelah diwarnai dgn aceto carmine 3 anther ditekan dalam larutan aceto carmine lalu lihat di bawah mikroskop dgn pembesaran 100 x 4 anther yg baik adalah pada saat nukleus dari anther terletak dipinggir dari sel yg disebut mid-uninukleat microspore stage 5 kuncup bunga disterilkan dan disimpan pada temperatur 7-8oc selama 12 hari sebelum perlakuan 6 sterilisasi kuncup bunga  cuci kuncup bunga dibawah pancuran air kran  rendam dalam larutan hipoclorit 20 beberapa tetes tween 20 selama 10 menit  bilas 3 x dengan air steril  masukkan dalam petridish steril berukuran 5 cm petridish ditutup dan dirapatkan di-seal dgn para-film  simpan petridish dlm lemari es selama 10 – 12 hari page 3 of 5 b penanaman 1 anther yg sudah didinginkan dibilas 3 x dgn air steril 2 kelopak bunga dan mahkota bunga dibuka dgn hati-hati dgn menggunakan pinset steril yg runcing 3 anther dipotong filamen harus dibuang 4 anther kemudian ditanam dalam media nitsch yg sudah disediakan 4 anther per botol tabung media 5 beri label media dasar nitsch dan nitsch no unsur mg liter no unsur mg liter makro 10 mnso4 h2o 18.94 1 kno3 950 11 na2moo4 2h2o 0.25 2 nh4no3 720 12 znso4 7h2o 10 3 mgso4 90.27 vitamin 4 kh2po4 68 13 biotin 0.05 5 cacl2 166 14 folic acid 0.5 mikro 15 glycine 2 6 feso4 7h2o 27.8 16 myo inositol 100 7 na2edta 37.3 17 nicotinic acid 5 8 cuso4 5h2o 0.025 18 pyridoxin hcl 0.5 9 h3bo3 10 19 thiamine hcl 0.5 media nitsch nitsch menggunakan no3- dan k dengan kadar yang cukup tinggi untuk mengkulturkan jaringan tanaman artichoke jerussalem penambahan ammonium khlorida sebanyak 0.1 mm menghasilkan pertumbuhan jaringan yang menurun mereka mengambil kesimpulan bahwa nh4 sangat menunjang pertumbuhan kalus tembakau miller et al 1956 dalam gunawan 1988 page 4 of 5 c inkubasi 1 kultur disimpan dalam ruangan dgn temperatur 25oc 2 cahaya dengan intensitas 300 lux lampu tl 3 penyinaran 24 jam hari 4 periksa kultur tiap minggu 5 biasanya planlet terbentuk setelah 4 – 5 minggu kunci keberhasilan kultur anter adalah memacu tahap pertama untuk terjadi pembentukkan kalus setelah itu dilanjutkan pada tahap untuk menumbuhkan plantet ndiantaranya yaitu dengan beberapa metode 1 metode 0ne step method adalah metode dimana media tersebut sanggup menumbuhkan eksplan melalui kalus terus menjadi plantula contohnya pada medium vw untuk kultur jaringan anggrek 2 metode two steps method adalah metode yang digunakan untuk menumbuhkan plantet menjadi plantula dengan pindah media karena pada media pertama hanya terbentuk kalus kemudian mogok tidak berkembang menjadi tunas atau akar setelah terbentuk kalus kalus dipindahkan ke media baru dengan tujuan agar tejadi pertumbuhan yang sempurna yang harus diperhatikan dalam kultur anther adalah zat-zat tambahan yang harus dibutuhkan pada media induksi kalus dan media diferensiasi menumbuhkan kalus menjadi plantula adalah berbeda zat tambahan atau hormon untuk induksi kalus adalah 2 4d atau naa pengganti 2 4d sedangkan untuk media diferensiasi adalah kombinasi sitokinin dan auksin 2 4d tidak digunakan dan kadar sukrosanya dikurangi page 5 of 5 beberapa kelemahan kultur anther adalah kecilnya persentase regenerasi albino dan tidak semua genotipe responsif terhadap kultur anter walaupun demikian kultur anter telah mulai dilakukan di balitbio bogor yang mempelajari silangan javanica dengan indica hanarida dan rianawati 1992 media yang di gunakan untuk kultur anther adalah media ms 2 ppm 2 4 d 0 1 ppm bap 0 5 ppm naa 50 mg sukrosa dalam satu liter namun karena keadaan ph yang tidak sesuai dengan yang telah di tentukan 5 8 menyebabkan keadaan fisik media cair sedangkan kedaan eksplan yang di inisiasi waktu itu sudah tidak nampak segar lagi dan layu pada eksplan padi sangat sulit pengeluaran anternya karena anthernya sudah nampak layu seakan-akan jaringannya telah mati sedangkan pada eksplan asparagus bunga yang di jadikan eksplan sudah ekar semua setelah di lakukan diskusi dengan teman-teman kemungkinan penyebab kemekaran kuncup tersebut karena penyimpanan yang terlalu lama pada suhu dingin serhingga merangsang mekarnya kuncup hal inilah yang menjadi dasar ketidak berhasilan kultur anther yang di linisiasi 1 of 5 kelompok 4.docx

No comments:

Post a Comment