Wednesday 30 September 2015

Polaritas pd stek





Keyword :
distal bagian yang jauh dari pangkal  proximal bagian yang dekat dengan pangkal  stek batang membentuk tajuk pada distal dan akar pada promiksal  stek akar membentuk tajuk pada promiksal dan akar pada distal  perubahan posisi stek terhadap gaya gravitasi tidak merubah kecenderungan ini  polaritas terkuat pada batang akar baru daun terlemah. sebab pada daun sering tunas tajuk dan akar terjadi pada satu tempat yang sama di dasar bagian bawah - small pieces of stem tissues still exhibit polarity effect - auxin movement and distribution involved in polarity polaritas pd stek page 2 of 20  ada variasi besar antar spesies dan antar kultivar terhadap kemampuan pengakaran meski hubungan secara botani erat dan tampak tidak beda sering dua tanaman tersebut berbeda dalam pengakaran  lingkungan perlu dioptimalkan agar lebih mudah mengakar  faktor bahan stek o kondisi fisiologis tanaman stok kandungan nutrisi punya pengaruh kuat terhadap pertumbuhan akar dan tajuk pada tomat bag batang kh n akar tajuk batang kekuningan tinggi rendah tinggi rendah batang kehijauan rendah tinggi rendah tinggi batang sekulen sng rendah sng tinggi - - dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi auksin kofaktor dan karbohidrat sebagai sumber karbon karbohidrat identik dengan ketegaran batang karbohidrat rendah identik dengan batang lunak lentur karbiohidrat tinggi identik dengan tegar kuat patah tetapi tidak identik dengan ketuaan karena ketuaan ada penebalan dinding sel faktor2 yang pengaruhi regenerasi tan dr stek page 3 of 20 dan lignifikasi untuk tahu karbohidrat pakai uji iod rendam dasar stek dengan 0.2 ki anggur warna gelap kh tinggi 63 berakar warna medium 35 warna low 17 o nitrogen n  diperlukan pada asam nukleat dan sintesis protein  dalam pengakaran n pegang peranan harus seimbang dengan c  bahan stek yang n rendah dapat ditambah n sebelum distek dipupuk n o keseimbangan n rendah c tinggi dapat diupayakan dengan  menurunkan n yaitu menekan pertumbuhan tajuk untuk menimbun c jadi jangan dipupuk n dipanaskan pada matahari penuh  pilih bagian tertentu saja sebagai bahan stek  pilih daerah dari tajuk yang akan dijadikan bahan stek yang diketahui punya kandungan c tinggi pada umumnya semakin ke pucuk n semakin tinggi c semakin rendah o untuk tanaman yang sulit berakar dapat diberi perlakuan lain  etiolasi layering intinya ditutup dari sinar sifat etiolasi  kh rendah  kekuatan jaringan berubah  dinding sel menipis  lebih banyak sel parenkim  lebih banyak sel belum terdiferensiasi  lebih banyak punya iaa  klorofil rendah  keratan pada batang mengeblok perjalanan c sehingga terakumulasi di tempat keratan  faktor juvenilitas atau phase tumbuh umur tanaman stok o pada tanaman yang sulit mengakar faktor umur tanaman stok sangat perlu diperhatikan umumnya yang diambil dari bagian muda lebih mudah mengakar. contoh  pinus radiata dipangkas terus agar muncul tunas-tunas muda yang banyak jumlahnya tunas muda ini lebih gampang distek  apel dijuvenilkan dengan cara  pangkas berat  dietiolasikan dengan pembubunan dll  grafting pada karet  semprotan ga pada hedera page 4 of 20 o muda lebih mudah berakar disebabkan  penimbunan inhibitor dalam jaringan masih sedikit dibanding yang tua hasil penelitian menunjukkan bahwa pada yang muda jarang ditemukan inhibitor  pada yang tua kehadiran phenol rendah padahal phenol diperlukan sebagai ko-faktor auksin  banyak pilihan sekulen muda s d keras beberapa tahun  untuk setiap tanaman yang terbaik yang mana tidak sama  perbedaan dapat muncul antara o akar – batang akar batang o lateral – terminal lateral terminal lateral yang tumbuh horizontal biasanya juga akan menghasilkan horisontal o bagian-bagian yang berbeda dari tajuk jarak dari pucuk biasanya agak jauh dari pucuk lebih baik mungkin berkait dengan  stok kh dalam stek  keberadaan tunas dan daun sehingga konsentrasi zat pendorong pengakaran tinggi o berbunga – vegetatif vegetatif berbunga. hubungannya dengan auksin pada saat berbunga sedikit auksin menghambat pembungaan meski tunas bunga dibuang tetap saja stock plant manipulation a pruning and girdling -pruning annually needed maintain juvenility plant shaping increased cutting production timing for flushes reduce reproductive shoots -type of pruning a.stooling- hydrangea senecio b.hard pruning- forysythia weigela c.light pruning- only tips removed d.moderate pruning- viburnum tipe2 kayu pd stek perlakuan2 pd stek page 5 of 20 e.hedging- berberies pyracantha f.renewal pruning- 3year schedule g.double pruning -girdling to induce root primordia iba helpful pines sweetgum sycamore oak exclusion of light at root initiation site b etiolation shading banding -used for difficult-to-root plants -cuttings are taken after a series of events involving shading banding and blanching followed by growth regulator treatment  zpt  fungisida bakterisida  pelukaan  etiolasi  interstek bantuan pengakaran dengan sambung page 8 of 20 k-salt form of iba now available organic chemistry -water soluble -just dissolve 2g k-iba in 1000ml water to get a 2 000 ppm solution b methods of growth regulator applications 1 using commercial powder preparations -wood or difficult-to-root plants need higher strengths -herbaceous easy-to-root cuttings need low strengths -treat a bundle of freshly cut cuttings together page 9 of 20 -pretreatment with 50 etoh methanol or aceton may be used -immediately stick after treatment 2 quick-dip method -use 500ppm-10 000 ppm iba solution -dip 1 cm at the proximal ends for approx 5 seconds or more -immediatly stick in soil 3 soaking old method -soak the cut ends 2.5 cm of proximal end in a dilute iba solution 100 ppm over night -may be used for difficult-to-root plants 4 toothpick method -used for difficult-to-root plants i.e.oak -insert a toothpick that has been pretreated in a solution of high concentration iba into the cutting  fungisida dan bakterisida o mencegah kebusukan o contoh benomyl 15 captan 25  pelukaan page 10 of 20 lingkungan stek environmental control a enclosed structures -polyethylene tunnels -coldframes or hotframes bottom heat recommended -indoor polytents wardian case b intermittent misting -widely used for softwood semihardwood hardwood herbaceous cuttings page 11 of 20 -open mist outdoor vs enclosed mist indoor -intervals and duration vary by environmental conditions 15sec 30min intervals etc c mist nozzles -influence droplet sizes 50-100 µm -types of nozzles pressure jet whirl nozzle deflection anvil nozzle d types of mist controls -timers-----1 24-hour time clock 2 on off controller interval vs duration -electronic leaf -screen balance -photoelectric cell -comperterized controll  pengabutan o maksud bukan hanya membuat lembab udara tetapi juga memberi lapisan air pada daun  mengurangi transpirasi  mengurangi suhu daun  fotosintesis masih berjalan  respirasi rendah o dlm pengabutan sering timbul panas perlu ada ventilasi page 12 of 20 e fogging systems -droplet size 20 µm stainless pipe pure water -centripetal foggers oscillating -high pressure fogging mee system micromist page 13 of 20 500-1000 psi high pressure fogging 1000 psi pressure  medium o media yang baik  cukup aerasi  cukup daya pegang air  drainase baik o bahan  pasir  peat moss spagnum moss  bahan organik  dll o medium mempengaruhi bentuk tipe akar yang keluar  pasir panjang tak bercabang mudah patah  tanah akar lebih bercabang tidak mudah patah page 14 of 20 effects of different rooting media on rooting percentages of single-node leafy stem cuttings of p johimbe in non-mist propagator sand ■ sand sawdust ▴ sawdust factors affecting success of cutting a environmental conditions -moisture -temperature -light intensity and duration -o2 b physiological status -stock plant health and etiolation -carbohydrates -mineral nutrition -girdling c type of wood selected 1 rooting difference between lateral and terminal shoots 2 proximal vs distal selections 3 flowering vs vegetative woods 4 heel vs nonheel cuttings i.e quince cuttings with heel better d seasonal timing -for diciduous woody plants page 15 of 20 keuntungan stek 1 lebih banyak tan baru yang dihasilkan pada tempat dan pohon yang terbatas 2 murah cepat dan sederhana tidak memerlukan teknik khusus 3 tidak ada masalah compatibility 4 lebih banyak keseragaman karena tidak terjadi chimera kerugian stek 1 tidak ada efek pengkerdilan 2 tidak dapat beradaptasi dengan tanah buruk types of cuttings leaf cuttings - must form both new adventitious shoots and roots except leaf bud a leaf bud b leaf petiole c leaf blade d leaf section stem cuttings - must form new adventitious roots a hardwood left b semi-hardwood c soft or greenwood d herbaceous hardwood semi-hardwood softwood page 16 of 20 or herbaceous e cane - a leafless stem cane f rhizome - underground stem rhizome g tuber - underground storage stem tuber root cuttings must form new adventitious shoots root section tuberous root page 17 of 20 layering metode pembiakan vegetatif dimana akar adventif terbentuk pada cabang saat cabang masih berhubungan dengan tanaman induk  pada layering air dan mineral disuplai oleh pohon induk  layering sering lebih berhasil dibanding stek faktor-faktor yang mempengaruhi regenerasi pd layering 1 pembentukan akar selama layering distimulasi dengan berbagai cara pelukaan cabang 2 eliminasi sinar di tempat yang akan tumbuh akar 3 diberi zat perangsang tumbuh 4 pembentukan akar tergantung pada kelembaban dan aerasi pada zone perakaran ciri dan penggunaan layering 1 pada klon yang sulit distek 2 gampang dan bisa dipraktekkan dengan sedikit ketrampilan 3 pada beberapa tanaman lebih cepat dp stek 4 metoda yang mahal krn a harus dengan tenaga manusia tidak bisa mekanis b satu tanaman hanya sedikit layering types of layering air layertip layersimple layer serpentine layertrench layermound layer macam layering  layerring dalam tanah page 18 of 20  tunas-tunas layering masih mendapat kh dan hormon air zat hara dari tanaman induk  dilakukan dengan pelengkungan cabang  tip layering a pembentukan akar adventif dekat dengan pucuk b cabang dilengkungkan dalam tanah pucuk ditegakkan ke atas c waktu terbaik pucuk lateral aktif tumbuh d terlalu muda pucuk akan terus tumbuh terlalu tua akar yang terbentuk sedkit  simple common layering a mirip tip layering tetapi pelengkungan di bawah ujung cabang b dibenam sedalam 12.5 – 25 cm c ujung dengan beberapa daun tetap di atas tanah d bagian dalam tanah dilukai dan diberi zpt e cabang yang kurang fleksibel dibantu dengan ajir  serpentin layering a untuk cabang yang panjang dan fleksibel b prinsip spt simple layering tetapi penimbunan dan pemunculan cabang berselang-selang c minimum satu tunas tiap bagian  trench layering a metode etiolasi b satu cabang banyak tanaman c sulit mendapat tanaman yang kuat d dalam waktu singkat  mound layering a memotong tanaman utama saat dorman shg tunas-tunas terbentuk b dilakukan pada tanaman yang sulit dibengkokkan dan punya cabang banyak  layering di atas tanah a air layering  cangkok hal yang harus diperhatikan  waktu mencangkok  pemilihan batang cangkok  pemeliharaan keuntungan  cepat menghasilkan  sama dengan induknya kerugian  merusak pohon induk  jumlah cabang bagus terbatas page 19 of 20  perakaran cangkok kurang baik  tansplanting sulit  bentuk sukar dipelihara b pot layering page 20 of 20 20 of 20 displaying kuliah2 pak har.docx

No comments:

Post a Comment