keyword :
kultur protoplas fusi protoplas p rotoplas adalah sel tumbuhan yang
telah dikupas bagian dinding selnya atau sel tumbuhan telanjang tanpa
dibungkus oleh dinding sel fusi protoplas adalah salah satu metode
persilangan atau hibridisasi spesies dengan memanfaatkan rekayasa
genetika konvensional teknik fusi protoplas dapat digunakan untuk
mencampur sifat genetik dari spesies yang sama ataupun dari spesies yang
berbeda selain itu teknik ini menguntungkan untuk diterapkan dalam
persilangan tanaman steril ataupun tanaman dengan siklus hidup yang
panjang untuk menginduksi atau mendukung terjadinya fusi protoplas dapat
dilakukan dengan pemakaian senyawa kimia seperti polietilen glikol peg
ataupun penggunaan arus listrik untuk membantu fusi elektrofusi ketika
dua protoplas bersatu dapat terjadi pemisahan atau penggabungan dua inti
sel nukleus sehingga menghasilkan tanaman dengan sifat baru hasil
pencampuran kedua tetua apabila salah satu inti sel hilang selama
terjadinya fusi maka akan dihasilkan sel baru yang disebut sitoplasmik
hibrid cybrid kultur ptotoplasma dilakukan melalui secara bertahap
mulai dari persiapan eksplan dan isolasi protoplasma diikuti dengan
penanaman mutasi protoplasma dapat dilakukan dengan menambahkan senyawa
mutagen ke dalam media tanam atau dengan memperlakukan protoplasma
dengan senyawa mutagen tersebut silangan somatik dilakukan dengan cara
penggabungan dua buah protoplama segera setelah isolasi kemudian
ditumbuhkan prosedur kultur protoplasma secara umum adalah sebagai
berikut persiapan eksplan eksplan yang digunakan adalah sel yang telah
dilepas bagian dinding selnya menggunakan bantuan enzim protoplas
diletakkan pada media padat dibiarkan agar membelah diri dan membentuk
dinding selnya kembali kultur protoplas biasanya untuk keperluan
hibridisasi somatik atau fusi sel soma fusi 2 protoplas baik
intraspesifik maupun interspesifik .jaringan tanaman yang digunakan
untuk isolasi protoplasma ini beragam umumnya jaringan yang lebih muda
dan berasal dari tanaman yang mempunyai umur fisiologis muda seperti
pucuk muda seperti dari kecambah bibit plantlet pucuk adventif hasil
pangkasan protoplasma dari sel jaringan tersebut lebih mudah diisolasi
protoplasmanya karena dinding selnya masih sederhana dan hanya terdiri
dari dinding sel primer saja dan jaringannya masih memiliki sel- sel
parenkim dindingnya belum berlignin selain itu ada juga yang
menggunakan jaringan yang telah dewasa namun media untuk isolasi
protoplasma dari jaringan ini lebih kompleks karena dinding selnya telah
berlignin telah memiliki dinding sel primer dan dinding sel sekunder
sterilsasi eksplan bagian tanaman yang akan digunakan sebagai eksplan
terlebih dahulu dicuci kemudian disterilkan umumnya menggunakan sodium
hypoklorit 1 – 2 selama 10 – 30 menit tergantung jenis eksplan yang
digunakan eksplan tersebut selanjutnya dicuci dengan air steril 3 – 4
kali untuk mencuci sisa sodium hipoklorit pada eksplan page 2 of 12
isolasi protoplasma isolasi protoplasma dapat dilakukan dengan dua cara 1
metode mekanikal isolasi protoplasma menggunakan metode ini dikenalkan
pertama kali oleh klercker pada tahun 1892 isolasi protoplasma dilakukan
dengan cara mengupas dinding sel menggunakan alat bedah mikro metode
ini telah berhasil mengisolasi protoplasma dari daun saintpaulia
ionantha dan dikulturkan hingga tumbuh kalus kelebihan dari metode ini
adalah bila sel yang digunakan mempunyai vakuola sel yang relatif besar
sedangkan kelemahannya adalah 1 keberhasilannya rendah 2 pekerjaan yang
membutuhkan tenaga banyak dan membosankan 3 viabilitas protoplasma
rendah karena sering terjadi kerusakan protoplasma selama proses
pengupasan dinding sel 2 metode enzimatik isolasi protoplasma dilakukan
dengan menggunakan enzym yang dapat menghancurkan dinding sel enzym yang
digunakan bervariasi jenis dan konsentrasinya tergantung kondisi
fisologis eksplan terutama umur jaringan yang erat kaitannya dengan
komposisi dinding selnya enzym yang digunakan untuk mengancurkan dinding
sel tumbuhan umumnya ada 3 yaitu cellulase untuk menghancurkan
sellulose hemicellulase untuk menghancurkan hemisellulose pectinase
untuk menghancurkan pektin alat-alat yang digunakan untuk isolasi dan
kultur ptotoplasma adalah sebagai berikut laminar air flow cabinet
centrifuge inverted microscope gyratory shaker magnetic stirrer hot
plate ph meter saringan stainless stell lubang 60 – 70 m bacterial
filter nalgene filter unit 0 22 m millex filter unit 0 45 m spet dan
jarum piset dg ujung runcing pisau kultur pipet 5 ml berujung lebar
pipet pastur 2 ml petri dish gelas beker parafilm plastic wrapp bahan-
bahan yang digunakan untuk isolasi protoplasma adalah sebagai berikut
eksplan protoplasma yang telah berhasil diisolasi berasal dari
organ-organ seperti daun tangkai daun pucuk akar buah koleoptil embrio
dan mikrospora diantara organ tersebut sel yang paling mudah dan bagus
untuk diisolasi protoplasmanya adalah berasal dari jaringan mesofil daun
karena bentuk selnya relatif seragam tidak perlu membunuh tanamannya
dinding sel mudah terkelupas oleh enzim ethanol 70 larutan isolasi
protoplasma page 3 of 12 tahapan pengerjaan protoplasma a jaringan
tanaman seperti daun tembakau disterilkan terlebih dahulu dengan cara
merendamnya dalam alkohol 70 selama 30 detik selanjutnya di rendam
kedalam larutan pemutih misalnya bayklin 20 yang ditambah beberapa tetes
tween selama 15 menit selanjutnya daun tembakau tersebut dibilas
menggunakan aquadest steril sebanyak tiga kali jaringan tanaman steril
diiris halus dan dikupas eidermis serta dihilangkan urat daunnya dengan
menggunakan mata skalpel runcing steril untuk lebih memudahkan isolasi
protoplasmanya contoh campuran dan konsentrasi enzym yang digunakan
untuk isolasi protoplasma beragam dan tergantung dari jenis jaringan
yang digunakan sebagai eksplan seperti 1 medium enzim untuk jaringan
akar 2 rhozyme 2 meicellase 0 03 macerozyme r10 2 medium enzim untuk
daun serealia 2 cellulysin 0 2 macerozyme r10 0 5 hemicellullase 11
mannitol 3 medium enzim untuk daun tembakau 0 5 onozuka r10 cellulase 0 1
onozuka r10 macerozyme r10 13 0 mannitol ph 5 8 untuk mengurangi daya
tarik menarik adhesi antara sitoplasma dengan dinding selnya larutan
enzim biasanya ditambahkan senyawa osmoticum senyawa osmoticum yang
dapat digunakan antara lain mannitol sorbitol glukosa fruktosa galaktosa
sukrosa setelah dinding sel lepas selanjutnya eksplan direndam ke dalam
20 ml larutan media preplasmolisis selama 1-8 jam medium preplasmolisis
untuk setiap jenis eksplan berbeda untuk tembakau medium preplasmolisis
tersusun atas medium isolasi protoplasma ditambah 13 mannitol komponen
medium isolasi protoplasma mip adalah sebagai berikut cacl2 .h2 o 1480 0
mg l kh2 po4 27 2 mgl kno3 101 0 mg l mgso4 .7h2 o 246 0 mg l cuso4
.5h2 o 0 025 mg l ki 0 16 mg l ph 5 8 eksplan dipindah larutan medium
enzim komposisi media ini juga berbeda-beda untuk setiap jenis eksplan
yang digunakan untuk daun tembakau komponennya dapat dilihat di atas
eksplan dipindah ke tabung steril dan dituangi medium enzim sebanyak 10
ml lalu tabung ditutup dengan aluminium foil steril dan diisolasi
menggunakan parafilm atau plastik page 4 of 12 wrap tabung berisi
eksplan tersebut digoyang pada shaker dengan kecepatan 40 rpm selama
semalam atau 4-16 jam pemurnian protoplasma protoplasma dalam poin 5
disaring dengan filter steril mess 63 µm masukkan ke dalam gelas piala
volume 250 ml menggunakan pipet pastuer medium pencuci mip ditambah 10
sebanyak 3 ml ditambahkan ke dalam cawan petri yang berisi debris dari
daun digoyang perlahan dan kombinasikan dengan protoplas campuran enzim
dalam gelas piala vol 250 ml protoplas yang diperoleh dicuci dengan
medium pencuci dan saring protoplas yang masih tercampur dengan larutan
enzim disentrifuge dengan kecepatan 50 x g selama 10 menit pelet
diresuspensi dalam medium pengapung medium flotasi 10 ml ditambah medium
pencuci 1ml selanjutnya disentrifuge protoplasma akan melayang-layang
diantara medium flotasi mip 20 dan medium pencuci protoplasma yang
melayang-layang dipindahkan ke dalam tabung ditambah 10 ml medium
pencuci selanjutnya disentrifuge maka protoplasma akan mengendap sebagai
pelet supernatan dibuang dan pelet ditambah 10 ml medium pencuci dan
diputar lagi supernatan dibuang sisakan suspensi protoplasma sebanyak 1
ml kerapatan suspensi protoplasma yang dikulturkan untuk setiap spesies
tanaman berbeda-beda seperti tembakau suspensi protoplas kerapatannya
50.000 sel ml dan 25000 sel ml untuk protoplasma petunia protoplasma
tersebut dikulturkan dalam cawan petri steril media yang digunakan untuk
kultur protoplasma dapat berupa media media cair yang diletakkan dalam
cawan petri kecil atau media padat media padat dengan pemadat agarose
media yang digunakan untuk kultur protoplasma jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan media untuk teknik kultur lainnya karena protoplasma
belum memiliki dinding sel sehingga perlu ditanam pada media awal yang
diperkaya dengan osmotikum misalnya sorbitol atau mannitol untuk
menghindari plasmolisis penanaman protoplasma ke dalam media dilakukan
dengan cara mencampur protoplasma dengan larutan agarose campuran
disedot dengan pipet pasteur steril kemudian diteteskan pada cawan petri
steril 5 – 10 tetes per petri cawan petri ditutup dengan parafilm
selanjutnya kultur diletakkan pada ruang kultur dengan suhu 25 c dan
diberikan 16 jam penyinaran setiap 2 minggu ditambahkan media baru ke
bagian tetesan protoplasma tersebut teknik kultur protoplasma
protoplasma yang telah dimurnikan biasanya dikulturkan dengan dalam
medium agar semisolid dan liquid protoplasma sering dikulturkan dalam
media liquid untuk meregenerasi dinding sel terlebih dahulu sebelum
dikulturkan ke media agar media semisolid agar agar yang digunakan untuk
kultur protoplasma adalah khusus yaitu gel agar lunak salah satunya
agarose teknik media liquid biasanya digunakan pada fase awal kultur
karena mudah larut dan diserap beberapa spesies protoplasmanya tidak
dapat membelah dalam media agar tekanan osmotik media direduksi secara
efektif kerapatan sel-sel dapat direduksi setelah beberapa hari
dikulturkan kelemahan dari teknik ini tidak boleh diisolasi page 5 of 12
dari turunan koloni tunggal yang berasal dari sel induk satu teknik
media liquid dapat dibedakan menjadi dua metode 1 metode liquid tetes
dengan menggunakan pipet ukuran 100-200 µl suspensi protoplasma dalam
media diteteskan pada cawan petri ukuran 60mx15m sebanyak 5-7 tetes
cawan petri ditutup dan direkatkan dengan parafilm atau plastik wrap
selanjutnya diinkubasikan setiap 5-7 hari tambahkan medium segar baru
dengan cara meneteskan langsung pada tetesan suspensi protoplasma yang
telah mengalami pertumbuhan metode ini biasanya baik untuk keperluan
pengamatan dengan mikroskop kelemahan dari metode ini adalah
tetesan-tetesan suspensi menyatu menjadi satu tetesan di pusat 2 metode
tetes menggantung dengan menggunakan pipet volume 40-100 µl suspensi
protoplasma diteteskan di dalam tutup cawan petri selanjutnya cawan
petri ditutup dengan menggunakan tutup yang telah ditetesi suspensi
protoplasma sehingga tetesan suspensi tersebut akan menggantung di dalam
tutup cawan petri tersebut proses yang terjadi setelah kultur protoplas
dilakukan 1 fusi protoplas peleburan protoplasma dari 2 genom yang
berbeda dapat diperoleh baik secara spontan ataupun dengan teknik
pemacuan peleburan a metode peleburan spontan peleburan protoplasma
secara spontan biasanya terjadi karena membran protoplas yang sangat
tipis dan lunak sehingga mudah sobek atau pecah yang dapat mengakibatkan
peleburan protoplasma biasanya terjadi pada protoplasma yang diisolasi
dari kalus perleburan protoplasma dengan teknik ini biasanya terjadi
pada protoplasma yang mempunyai asal tanaman yang sama sehingga tidak
bernilai untuk perbaikan tanaman b metode pemacuan peleburan untuk
mencapai peleburan protoplasma diperlukan adanya agensia untuk memacu
terjadinya peleburan protoplasma dikenal sebagai fusagen yang berbeda
jenis tanamannya larutan fusagen contohnya perlakuan dengan sodium
nitrat 5 5 sodium nitrat dalam larutan 10 sukrose dan kultur
diinkubasikan dalam water bath bersuhu 350 c selama 5 menit selanjutnya
disentrifuge dengan kecepatan 200 g selama 5 menit subernatan dibuang
dan pelet disimpan dalam water bath bersuhu 350 c selama 30 menit pada
beberapa saat protoplasma akan terjadi peleburan agregat ditiangkan
secara hati-hati pada medium kultur yang telah ditambah 0 1 nano teknik
ini akan dihasilkan dengan frekuensi rendah bila asal protoplasmanya
dari mesofil daun perlakuan ion calsium padas ph tinggi teknik ini telah
digunakan pada protoplasma tembakau caranya protoplasma yang telah
diisolasi ditambahkan larutan fusagen berupa 0 5 page 6 of 12 m mannitol
yang berisi 0 05 m cacl2 .2h2 o pada ph 10 5 selanjutnya disentrifuge
dengan kecepatan 50 g selama 3 menit selanjutnya tabung sentrifuge
disimpan dalam water bath bersuhu 370 c selama 40-50 menit hingga
protoplasma melebur perlakuan polyethelene glycol peg dari sekian
banyak metode peleburan protoplasma metode ini yang yang berhasil dengan
baik untuk melebur protoplasma suspensi protoplasma dilarutkan dalam
larutan peg 1 ml suspensi protoplasma dalam medium kultur dicampur
dengan 1 ml 28-56 peg 1500-6000 mw tabung digoyang selama 5 detik dan
biarkan berhenti 10 menit selanjutnya suspensi protoplasma tersebut
dipindahkan dari larutan peg dengan cara mencucinya menggunakan medium
kultur sebanyak 2 kali hasil peleburan protoplasma ini berupa
pembentukan heterokarion dengan frekuensi yang tinggi sedangkan
kebanyakan tipe sel sitoplasmik dengan pembentukan hetekarion binukleat
rendah 2 pembentukan dinding sel perkembangan protoplasma diawali dengan
regenerasi atau terbentuknya dinding sel diikuti terbentuknya koloni
sel menyerupai kalus pada beberapa spesies protoplasma membentuk kalus
dan beregenerasi melalui organogenesis atau embryogenesis 3 regenerasi
protoplasma regenerasi protoplasma membentuk koloni sel kemudian tanaman
lebih sulit dibandingkan dengan teknik kultur jaringan jaringan lain
salah satu teknik yang digunakan untuk merangsang regenerasinya adalah
menggunakan sel-sel lain sebagai perawat sehingga tekniknya disebut
teknik nurse culture untuk kultur satu protoplasma nurse cells
diletakkan berdekatan dengan kultur protoplasmanya untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan protoplasma teknik ini pertama kali
diperkenalkan oleh muir dkk tanaman yg dihasilkan dari kultur
protoplasma bisa seragam atau bervariasi disebut protoclonal variation
apabila dalam penanaman protoplasma ditambahkan mutagen ke dalam media
maka hasil regenerasi akan berupa generasi baru produksi tunas dapat
dilakukan pada media cair umumnya ke dalam media ditambahkan hormon
pertumbuhan sitokinin misalnya 0 5 m bap setelah tunas terbentuk cukup
besar tunas selanjutnya dalat diakarkan salah satu contoh media
pengakatran protoplasma adalah 1 2 ms 3-aminopyridine untuk tembakau
atau picloran untuk tebu plantlet yang cukup besar selanjutnya
diaklimatisai kemudian ditanam di lapangan perlakuan peleburan elektro
elektrofusion protoplasma diletakkan di dalam sel kultur yang kecil dan
berisi elektrode yang berbeda potensialnya protoplasma diletakkan
diantara barisan elektrode-elektrode selanjutnya protoplasma diberi shok
gelombang pendek elektrik yang akan mengiduksi terjadinya peleburan
protoplasma dalam metode ini ada dua tahapan prosedur yang dimulai
dengan penggunaan ac dari intensitas rendah untuk suspensi protoplasma
kolektor dielektroforetik diatur 1 5 v dan 1 mhz dan konduktivitas
elektirk dari medium suspensi kurang dari 10-5 detik cm efek sebuah
elektroforesis dijalankan akan membuat masing-masing sel berbenturan
sepanjang alur barisan elektrode tahap kedua injeksi aliran listrik dc
dengan intensitas tinggi 750- 1000v cm dengan waktu yang sangat singkat
yaitu 20-50 µdetik menyebabkan membran page 7 of 12 protoplasma robek
dan akan menghasilkan peleburan yang selanjutnya membran akan mengalami
reorganisasi teknik fusielektro sangat sederhana cepat dan efisien
sel-sel yang telah di fusikan secara eletronik tidak menunjukkan respon
yang sitotoxit namun metode ini jarang digunakan fusi protoplas dari
daun petunia sp dan kelopak bunga impatiens neuguinea yang berwarna
merah page 8 of 12 protoplas sel daun petunia sp dengan perlakuan enzim
selulase dan pektinase page 9 of 12 page 10 of 12 fig 1 in vitro
cultured plantlets of solanum genus for protoplast isolation page 11 of
12 page 12 of 12 1 of 12 kultur protoplas.docx
No comments:
Post a Comment