Saturday 26 September 2015

Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)


Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)




Download File
Download Doc


1. Bayam Duri (Amaranthus spinosus L.)

Nama umum

Indonesia: Bayam duri, bayem cucuk, podo maduri (Bugis)

Inggris: spiny amaranth

Pilipina: Uray, orai

Cina: Le xian cai

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Hamamelidae

Ordo: Caryophyllales

Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)

Genus: Amaranthus

Spesies: Amaranthus spinosus L.



Uraian :

Bayam duri (amaranthus spinousus) termasuk jenis tanaman amaranth.Tumbuhan ini mempunyai

batang lunak atau basah, tingginya dapat mencapai 1 meter. Sebagai tanda khas dari tumbuhan

bayam duri yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga

orang mengenal sebagai bayam duri.Bentuk daunnya menyerupai belahan ketupat dan berwarna

hijau. Bunganya berbentuk bunga bongkol, berwarna hijau muda atau kuning. Bayam duri

banyak tumbuh secara liar di pekarangan rumah, ladang atau di jalan-jalan kampung. Bayam duri

tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 – 35

Celcius.



Kandungan Kimia :

Bayam duri memiliki rasa manis, dan bersaifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terkandung

dalam bayam duri diantaranya amarantin, rutin, kalium nitrat, kalium oksalat, tanin,piridoksin,

garam-garam fosfat, zat besi, vitamin A,C dan K.



1. Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)



Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Hamamelidae

Ordo: Caryophyllales

Famili: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)

Genus: Alternanthera

Spesies: Alternanthera amoena Voss



Deskripsi tanaman:

Tumbuhan herba tegak tingginya 80-120 cm, daun berbentuk jantung terbalik, pada setiap ruas

terdapat 2 daun berhadapan (oposita), ada yang berdaun hijau berurat, kemerah-merahan, lebar

5-7 kali, 3-4 cm dan bertangkai, bunga kecil-kecil, bermahkota seperti selaput, membentuk

mayang pada ketiak daun dan di puncak batang. Buah bulat panjang kecil berbiji satu.

 

1. Jawan (Echinochloa crusgall)

Klasifikasi

Kerajaan: Plantae Plantae

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Monokotil

Order: Poales

Keluarga: Poaceae

Subfamili: Panicoideae

Genus: Echinochloa

Species: Spesies: E. crus-galli E. crus-galli

Deskripsi :

Kasar, berumbai tahunan, tinggi dan sering kurus, batang tegak untuk yg berbaring 0,8-1,5 m,

tinggi, agak tebal, bercabang di mulia; daun datar, memanjang , panjang 30-50 cm, 1-2 cm lebar,

sedikit mengental di margin hadir; selubung halus, yang lebih rendah sering kemerahan; malai

80-30 cm, hijau atau ungu, diberikan, agak mengangguk, padat bercabang, cabang-cabang

sampai 5 cm, tegak atau merayap, sessile ; spikelets 3 -4 mm, padat diatur pada cabang, bulat

telur, awnless , tetapi bergerak seringkali lama-awned, hijau pucat kusam ungu, berbulu pendek

sepanjang vena; tandan menyebarkan, naik atau diluruskan, yang agak jauh, lebih rendah

sebanyak 10 cm panjang, kadang-kadang bercabang; glumes dan bawah lemma teliti berbulu

pada permukaan dengan kaku rambut lebih panjang pada pembuluh darah; glume pertama sekitar

dua-perlima selama gabah, deltoid, yang kedua selama gabah itu, pendek-awned; membran

lemma steril, dengan awn scabrous lurus, 2-4 cm panjang atau awnless; lemma subur bulat telur-

elips, akut, pucat kuning, berkilau, halus, 3-3,5 mm.



1. Jekeng (Cyperus iria)



Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Cyperales

Famili: Cyperaceae

Genus: Cyperus

Spesies: Cyperus iria

Dekripsi :

Sebuah ramuan tahunan berumbai, atau kadang-kadang abadi, dengan akar berserat, 15-75 akar

merah kekuningan; 10-70-cm. Batang: 3 bersudut tajam, berumbai, halus, 5-80 cm tinggi. Daun:

basal, kasar menyentuh di bagian atas, linier, lembek, dengan secara bertahap meruncing titik

dan 3-8-mm lebar; selubung kemerahan atau keunguan coklat, membungkus batang di

pangkalan. Perbungaan: umbel sederhana atau senyawa yang terdiri dari berbagai tegak-

penyebaran spikelets rata 3-10-mm-panjang. Buah: tiga-siku, 1,0-1,5 mm kacang dengan sisi

sedikit cekung, dan mengkilap coklat tua sampai hitam.



1. 5. Gelang atau Krokot (Portulaca oleracea L.)

Nama umum

Indonesia: Gelang, krokot (Jawa)

Inggris: common purslane, little hogweed

Melayu: gelang pasir

Thailand: phak bia-yai

Pilipina: Gulasiman

Cina: ma chi xian, kwa-tsz-tsai

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Hamamelidae

Ordo: Caryophyllales

Famili: Portulacaceae

Genus: Portulaca

Spesies: Portulaca oleracea L.



Deskripsi :

Habitus : Semak, semusim.

Batang : Bulat, beruas, merah kecoklatan.

Daun : Tunggal, bulat telur, ujung dan ‘pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, tersebar, panjang 1-

3 cm, lebar 1-2 cm, hijau.

Bunga : Majemuk, di ujung cabang, kecil, kelopak hijau, bertaju dan bersayap, mahkota

bentukjantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, putih, kuning, buah : Kotak, berbiji

banyak, hijau.

Biji : Bulat, kecil, mengkilat, hitam.

Akar :Tunggang, putih kotor.

Manfaat : Herba Portulaca oleraceae berkhasiat sebagai obat mencret, obat penurun panas dan

obat radang lambung.

Kandungan kimia :

Herba portulaca oleracea mengandung saponin dan flavonoicla.



1. Rumput Belulang (Eleusine indica (L.))



Nama umum

Indonesia: Rumput belulang, [jampang, carulang (Sunda)], [suket lulangan, suket welulang

Inggris: Goose grass, bullgrass, crabgrass

Pilipina: Bakis-bakisan, bila-bila, paragis, sambali, sabung-sabungan

Jepang: Ohishiba

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

(Jawa)]

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Poales

Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus: Eleusine

Spesies: Eleusine indica (L.)



Deskripsi :

Herba, dengan perakaran yang kuat, berumpun dengan jumlah sedikit

Buluh sering bercabang pada bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bisa mencapai 50 cm, tiap

buku terdapat 3-5 daun yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru

Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus penjang.

Perbungaan : tegak berdiri di atas 4-6 bulir terpusat diujung, 1 atau 2 bulir yang dibawah

berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin 4-12 bunga.

Habitat : tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 1.600 m dpl.

1. Sunduk Welut (Cyperus difformis)



Klasifikasi :

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Bangsa : Cyperales

Suku : Cyperaceae

Marga : Cyperus

Jenis : Cyperus difformis



Deskripsi :

C. difformis dikenal dengan naman umberella plant, smaller flower umbrella plant (Inggris),

jukut papayungan (Sunda), sunduk welut (Jawa). C. difformis merupakan tumbuhan tahunan,

tumbuh berumpun, 10 – 70 cm. Batangnya berbentuk segitiga licin, agak lunak, menajam pada

ujungnya, sering berwarna agak hijau kekuning-kuningan. Daunnya dalam jumlah yang sedikit

terdapat pada bagian pangkal batang, umumnya lebih pendek dari pada batang dengan lebar 2 – 8

mm. Bunganya berkarangan terdapat di ujung, umumnya anak bulir banyak dan membentuk

suatu masa yang berbentuk bulat pada ujung cabang. Mempunyai 2 atau 3 daun pelindung seperti

daun yang disebut daun pembalut. Anak bulir mempunyai ukuran panjang 4 – 8 mm, dan lebar

lebih kurang 1 mm. C. difformis biasanya terdapat di tempat- tempat basah dan berlumpur,

terutama di sawah



1. Teki (Cyperus rotundus L.)



Nama umum

Indonesia: Teki

Inggris: nut grass

Pilipina: Mutha

Cina: xiang fu zi

Klasifikasi :

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Cyperales

Famili: Cyperaceae

Genus: Cyperus

Spesies: Cyperus rotundus L.



Deskripsi :

Morfologi:



Akar    :  Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna

coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi. Umbi-umbi ini biasanya

mengumpul berupa rumpun.

Batang :pada batang rumput teki ini memiliki ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm.

Daun    : berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal

batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah.

Bunga   : berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang

sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu

berupa payung.

Buah    : buahnya berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna

coklat, dengan panjang 1,5 – 4,5 cm dengan diameter 5 – 10 mm.

Biji       : bijinya berbentuk kecil bulat, dan memiliki sayap seperti bulu yang digunakan  untuk

proses penyerbukan.





Makrokopis:

rimpang utuh berbentuk jorong/bulat panjang sampai bulat telur memanjang, bagian pangkal dan

ujungnya meruncing, sangat keras, sukar patah. Panjang satu cm sampai 5,5 cm, garis tengah

7mm sampai 1,5 cm. Warna coklat muda sampai coklat kehitaman, kadang-kadang berbintik

putih, permukaan beruas-ruas, jarak antara tiap ruas sampai kurang lebih 4mm. Pada permukaan

rimpang terdapat tunas-tunas, pangkal akar, sisa-sisa pelepah dan serabut berasal dari sisa

pelepah daun yang telah koyak. Sisa pelepah daun berupa lembaran-lembaran tipis berbentuk

tidak beraturan berwarna coklat muda, coklat sampai kehitaman, terdapat terutama pada

pertengahan sampai bagian ujung rimpang. Bidang patahan tidak rata, warna putih coklat. Batas

antara korteks dan silinder pusat jelas.





Anatomi : epidermis terdiri dari sel berdinding tebal berseling dengan sel yang berdinding tebal

berupa sel batu berbentuk persegi panjang. Dinding berwarna kuning keclokatan, berlignin,

saluran noktah tidak jelas, lumen berwarna coklat muda. Sel epidermis berdinding tipis pada

pandangan tangensial berbentuk poligonal sampai segi panjang, berwarna agak kecoklatan. Di

bawah sel epidermis berdinding tipis terdapat kelompok jaringan sklerenkimatik yang pada irisan

melintang terlihat sebagai se-sel kecil berbentuk bulat/bulat telur. Dinding tebal berlapis-lapis

berwarna coklat, lignin dan lumen berwarna coklat tua sampai coklat kehitaman. Pada irisan

membujur berupa serabut panjang.

Sel epidermis berdinding tipis termampat dan umumnya berlekatan dengan kelompok serabut

sehingga pada penambahan melintang lapisan epidermis terlihat terputus-putus. Epidermis

tersusun dari lebih kurang dari 6 lapis sel yang berbentuk poliginal memanjang, dinding tebal

berwarna kekuning-kuningan, agak berlignin, hal ini juga terdapat pada hipodermis yang

bernoktah. Parenkim korteks terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal, dinding tipis, penuh berisi

butir-butir pati bulat sampai bulat panjang, kadang-kadang ada yang rompang. Pada jaringan ini

terdapat tersebar sel-sel minyak berdinding tipis berisi minyak berwarna kuning kecoklatan.

Berkas pembuluh dikelilingi serabut slerenkim berdinding sangat tebal dan berlignin, terdapat

tersebar dikorteks dan silinder pusat. Endodermis terdiri dari satu lapis sel, dinding tangensial

dalam dan dinding radial tebal dan berlapis-lapis hingga berbentuk serupa huruf u.

Sel parenkim silinder pusat serupa parenkim korteks dengan ukuran lebih kecil, penuh berisi

butir, sel minyak serupa dengan sel minyak di korteks tersebar diantara parenkim silinder pusat.

Sisa pelepah daun: pada pandangan tangensial terlihat susunan jarngan yang terdiri dari berkas-

berkas serabut yang berseling denagn jaringan parenkimatik. Berkas serabut terdiri dari serabut

panjang, dinding tebal dan berlignin, saluran noktah bercabang-cabang, lumen berwarna merah

coklat sampai coklat kehitaman. Jaringan parenkimatik terdiri dari sel-sel bebentuk poligonal,

dinding tipis berwarna coklat, pada rimpang yang sudah tua, parenkim membatu dan berbentuk

poligonal memanjang, dinding tebal berlignin, saluran noktah bercabang, lumen berwarna coklat

merah.

Serbuk. Warna coklat dengan bintik-bintik berwarna coklat kehitam-hitaman. Fragmen pengenal

adalah fragmen sisa pelepah daun, fragmen hipodermis dan fragmen serabut. Sel batu lepas,

berasal dari epidermis rimpang dan dari pelepah daun. Fragmen parenkim berisi butir pati dan sel

minyak, butir pati, lepas; fagmen pembuluh kayu.

Kandungan kimia: Minyak asiri, alkaloida, glikosida, flavonoid, gula, zat pati, resin.

1.

9. Rumput Bebek (Echinochloa colona (L.))

Nama umum

Indonesia: Rumput bebek, suket tuton (jawa)

Inggris: Jungle rice

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Poales

Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus: Echinochloa

Spesies: Echinochloa colona (L.)



Deskripsi :

E. colona merupakan tumbuhan setahun, perakarannya dangkal/pendek, tumbuh berumpun,

tinggi kira-kira 10 – 100 cm. Batangnya ramping, tumbuh tegak dan menyebar. Daun berbentuk

garis, agak lebar di bagian pangkal dan meruncing ke arah ujung. Tidak mempunyai bulu-bulu

atau kadang-kadang terdapat sedikit di bagian pangkal. Bagian tepi daun sering kelihatan

berwarna ungu. tidak mempunyai lidah-lidah. Karangan bunganya terdapat di ujung malai tegak,

yang panjangnya 3 – 15 cm dengan 3 – 18 tandan. Anak bulir lebih kurang berbentuk lonjong,

dengan panjang 2 – 3 mm, berwarna hijau sampai ungu, mempuyai bulu-bulu, dan bertangkai

pendek. Kepala putik seperti bulu ayam, dengan warna ungu. Kepala sari panjang 0,7 – 0,9 mm.

Buah E. colona berbentuk ellips, datar cembung, panjang 1,5 mm. E. colona terdapat di sawah

tumbuh bersama-sama padi, serta di tempat-tempat basah sampai setengah basah lainnya.



1. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)



Nama umum

Indonesia: Bandotan, babandotan (Sunda), badotan, wedusan (Jawa)

Inggris: maile-hohono, chick weed

Cina: sheng hong ji

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Asteridae

Ordo: Asterales

Famili: Asteraceae

Genus: Ageratum

Spesies: Ageratum conyzoides L.



Deskripsi :

Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya

berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika

menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan

bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing,

tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang

dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk

berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih.

Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan

bentuknya kecil. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan

biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis. Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini

akan mengeluarkan bau tidak enak.



Kandungan Bandotan :

Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri kumarin,

ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium chlorida. Akar

bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin.



1. 11. Ageratum hostianum

Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

(unranked): Magnoliophyta

(unranked): Eudicots

(unranked): Asterids

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Suku: Eupatorieae

Genus: Ageratum

Spesies : Ageratum houstonianum

Deskripsi :

Ageratum houstonianum sinonim Ageratum mexicanum adalah tanaman tahunan musim dingin-

sering ditanam sebagai tanaman tidur di kebun . Herba 0,3-1 m, daun bulat telur untuk segitiga 2-

7 cm, dan bunga biasanya berwarna biru (meskipun kadang-kadang putih, pink, atau ungu),

kepala ditanggung corymbs padat. Bunga-bunga sinar benang, yang mengarah ke nama umum.

Berasal dari Amerika Tengah dan bagian-bagian yang berdekatan Meksiko, namun telah menjadi

suatu gulma invasif di daerah lain. Ageratum telah berkembang metode cerdik untuk melindungi

diri dari serangga, tetapi menghasilkan precocene senyawa yang mengganggu fungsi normal dari

allatum corpus , organ yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan hormon remaja. Zat kimia

ini memicu siklus molting sebelah prematur mengembangkan struktur dewasa, dan dapat

membuat serangga yang paling steril jika tertelan dalam jumlah yang cukup besar.

Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds), yaitu gulma yang

menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun

atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai

memproduksi biji dan kemudian mati). Karena kebanyakan umurnya

hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebut

sebagai gulma semusim. Walaupun sebenarnya mudah dikendalikan,

tetapi kenyataannya kita sering mengalami kesulitan, karena gulma

tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu umurnya pendek,

menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak dan masa dormansi biji

yang panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya. Di Indonesia

banyak dijumpai jenis-jenis gulma setahun, contohnya Echinochloa

crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis

flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.

Golongan rumput (grasses), Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae.

Dengan ciri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku,

tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun

dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering

kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.

Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau tidak (sessilis). Masing-

masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di mana tiap-tiap bunga kecil

biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar

disebut lemna dan yang kecil disebut palea. Buah disebut caryopsis atau grain. Contohnya Imperata

cyliindrica / alang-alang, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.


No comments:

Post a Comment