Friday 25 September 2015

AZOLLA PINNATA DANBLUE-GREEN ALGAESEBAGAI BIOFERTILIZER PADASYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI).



Keyword :
azolla pinnata danblue-green algaesebagai biofertilizer padasystem of rice intensification sri diahpuspitahati magister ilmu tanah fakultaspertanianuniversitaspadjadjaran email diah_puspitahati yahoo.co.id abstract this study aims to determine the effect of azollapinnata and blue - green algae as biofertilizer on system of rice intensification sri this study was conducted from march 2010 to june 2010 in the greenhouse of the faculty of agriculture university of padjadjaran jatinangor sumedang the research location is at an altitude of ± 700 mdpl this experiment used a randomized block design rak factorial consisting of two treatments azollapinnata 4 stage treatment namely a0 without azolla pot -1 azolla a2 50 g pot -1 azolla a3 75 g pot -1 azolla dan blue-green algae 3 stage treatment namely b0 without bga b1 0.05 lt pot-1 bga b2 0.1 lt pot-1bga with three replications the results showed azollapinnataproviding various treatments and bga does not significantly affect the growth of rice plants sri.perlakuana3b1 provide the highest influence on the number of tillers and a0b2 treatment gave the highest effect on plant height and plant height difference however a3b1 treatment gives the best effect because it is more consistent both in the number of tillers and plant height keyword azolla pinnata blue-green algae system rice of intensification sri pendahuluan latar belakang sri adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman tanah air dan unsur hara terbukti telah berhasil meningkatkan produktifitas padi sebesar 50 bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100 hasil metode sri sangat memuaskan di madagaskar pada beberapa tanah tak subur yang produksi normalnya 2 ton ha petani yang menggunakan sri memperoleh hasil panen lebih dari 8 ton ha beberapa petani memperoleh 10–15 ton ha bahkan ada yang mencapai 20 ton ha metode sri minimal menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan metode yang biasa dipakai petani mutakin 2008 keunggulan lain dari metode sri ini adalah 1 tanaman hemat air selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan airmax 2 cm paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak irigasi terputus 2 hemat biaya hanya butuh benih 5 kg ha tidak memerlukan biaya pencabutan bibit tidak memerlukan biaya pindah bibit tenaga tanam kurang dan lain- lain 3 hemat waktu ditanam bibit muda 5 - 12 hss dan waktu panen akan lebih awal produksi meningkat di beberapa tempat mencapai 11 ton ha 4 ramah lingkungan karena tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk page 2 of 11 14 cefars jurnalagribisnisdanpengembangan wilayah vol 4 no 1 desember 2012 organik kompos kandang dan mikroorganisme lokal begitu juga penggunaan pestisidanya mutakin 2008 pupuk yang digunakan dalam metode sri hanyalah pupuk organik yang berasal dari hijauan seperti jerami batang pisang dan pangkasan daun tanaman legum atau kotoran ternak seperti sapi kerbau dan ayam kelemahannya adalah bahan-bahan ini harus dikomposkan terlebih dulu sebelum dipakai sebagai pupuk dan dibutuhkan dalam jumlah yang besar.untuk menambah kandungan nutrisi pupuk organik tersebut ditambah dengan pupuk organic cair yang mengandung mikroorganisme lokal mol seperti azotobacter dan sebagainya vecoindonesia 2007 azolla pinnata banyak digunakan sebagai pupuk organik bahkan di vietnam azolla telah digunakan sebagai pupuk sejak tahun 1930.azolla pinnata digunakan sebagai pupuk dengan cara dibudidayakan terlebih dahulu selanjutnya biomassa azolla dipindahkan ke lahan padi dengan cara dibenamkan watanabe 1978 kompos azolla pinnata memiliki kandungan n sebesar 0 28 p2o5 sebesar 19 96 k2o sebesar 10 30 juga mengandung unsur hara lainnya seperti fe mn cu dan zn serta memiliki rasio c-n sebesar 12 suryatmana dkk 2007 oleh karena itu azolla pinnata dapat digunakan sebagai sumber nitrogen dan juga sebagai sumber unsur hara lainnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman padi kelebihan azolla dibanding bahan organik yang sering digunakan pada sri antara lain 1 mudah tumbuh sehingga dapat diproduksi dalam waktu cepat sehingga bersifat reproducible 2 mudah terkomposkan 3 kkandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan kompos lain 4 biaya produksi rendah mikroba penambat n2 merupakan salah satu mikroorganisme lokal pemanfaatan mikroba tersebut merupakan suatu alternatif yang ramah lingkungan mengingat residu dan dampak penggunaannya tidak mencemari lingkungan blue-green algae bga merupakan salah satu mikroba penambat n yang dapat diaplikasikan di sawah padi untuk meningkatkan ketersediaan n dalam tanah menurut rao 1994 fiksasi nitrogen alga pada sawah sekitar 49 kg ha-1 dalam kondisi normal selain memfiksasi nitrogen blue- green algae juga mensintesis dan mengeksresikan beberapa vitamin dan zat tumbuh vitamin b12 auksin dan asam karbonat yang menyebabkan pertumbuhan padi menjadi lebih baik selain itu dalam roger kulasooriya 1980 blue-green algae mampu menyediakan n sebanyak 30-40 kg ha-1 tiap musim tanam mengingat banyaknya manfaat blue-green algae maka blue-green algae mempunyai prospek yang baik sebagai biofertilizer untuk dikembangkan dalam pertanian khususnya padi sawah guna peningkatan produktivitas padi sawah yang berbasis page 3 of 11 15 cefars jurnalagribisnisdanpengembangan wilayah vol 4 no 1 desember 2012 pertanian organik yaitu pada srisehingga mampu mendukung pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan kelebihan lain dari bga dibandingkan azotobacter atau bakteri fik n lain adalah 1 kapasitas nitrogenasenya lebih tinggi yaitu sebesar 8 125 dibandingkan dengan azotobacter sp yang hanya mencapai 0 017 suryatmana 2007 2 sawah merupakan habitat yang cocok untuk aktivitas dan viabilitas bga sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai pemasok n bagi tanaman secara maksimal potensi azolla dan bga yang memiliki prospek tinggi seperti tersebut diatas maka kajian mengenai efektifitas azolla dan bga sangatlah penting karena untuk mengetahui potensi dan efektifitas kedua agen hayati tersebut dapat berperan dalam meningkatkan efisiensi dan produktifitas padi dengan metode sri tinjauan pustaka blue-green algae merupakan organisme yang selain menghasilkan oksigen melalui fotosintesis juga dapat menambat n2 dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang tersedia untuk tanaman blue-green algae dapat ditemukan di areal padi sawah dan habitat perairan roger 1992 blue-green algae merupakan organisme prokariot dengan tipe sel gram negatif dan fotoautotrof nagarkan 2002 bga terdiri atas tiga bentuk yaitu uniseluler koloni dan filamen bentuk benang kebanyakan dari blue-green algae yang dapat menambat n2 dari udara termasuk ke dalam ordo nostocales dan stigonematales diantaranya terdapat genus yang berperan penting anabaena aulosira cloroglea cylindrospermum nostoc calothrix scytonema dan stigonema blue-green algae penambatn2 pada umumnya memiliki enzim nitrogenase salah satu ciri utama dari nitrogenase bga adalah kepekaannya yang tinggi terhadap o2 bga mengeluarkan o2 selama fotosintesis dan karenanya jelas bahwa harus ada mekanisme yang dapat melindungi nitrogenase yang sangat peka terhadap oksigen enzim nitrogenase dari bga bentuk filamen seperti plectonema lebih peka terhadap o2 dibandingkan dengan nitrogenase dari bga berheterosista hal ini menunjukkan adanya mekanisme perlindungan yang diberikan oleh heterosista yang mencegah inaktifasi oksigen dari sistem penambat nitrogen dalam kondisi aerob rao 1994 azolla pinnata merupakan paku air yang bersimbiosis dengan anabaena azollae yang mampu memfiksasi n dari atmosfer khan 1988 azolla lebih dikenal sebagai sumber nitrogendan unsur hara lainnya suryatmana dkk.2007 page 4 of 11 16 cefars jurnalagribisnisdanpengembangan wilayah vol 4 no 1 desember 2012 tabel 1 analisis kompos azolla pinnata suryatmanadkk 2007 parameter satuan hasil kriteria ph h2o 1 2.5 5 1 masam ph kcl in 1 2.5 4 3 - c-organik 3 30 tinggi n-total 0 28 sedang c n 12 sedang p2o5 bray 2 mgkg-1 19 96 sedang p2o5 hcl 25 mg 100 g-1 29 90 sedang k2o hcl 25 mg 100 g-1 10 30 rendah susunan kation k-dd cmol kg-1 0 3 rendah na-dd cmol kg-1 1 10 sangat tinggi ca-dd cmol kg-1 6 58 sedang mg-dd cmol kg-1 3 39 tinggi ktk cmol kg-1 15 98 rendah al-dd cmol kg-1 0 39 - h-dd cmol kg-1 0 21 - kejenuhan basa 71 15 sangat tinggi kejenuhan al 3 26 sangat rendah sri adalah model tanam padi yang mengutamakan perakaran yang berbasis pada pengelolaan tanah tanaman dan air dengan tetap menjaga produktivitas dan mengedepankan nilai ekologis anugrah dkk 2008 sri dikembangkan di madagaskar pada awal tahun 1980 oleh fr henri de laulanie s.j kemudian pada tahun 1990 dibentuk assosiation tefy sains ats sebuah lembaga swadaya masyarakat lsm malagasy untuk memperkenalkan sri empat tahun kemudian corneell international institute for food agriculture and development cifad mulai bekerjasama dengan tefy sains untuk memperkenalkan sri di sekitar ranomafama national park di madagaskar timur yang didukung oleh us agency for international development model sri juga telah diuji di berbagai negara di kawasan asia termasuk asia selatan seperti india bangladesh dan sri lanka disamping di kawasan asia tenggara seperti filipina dan vietnam serta cina daratan dengan hasil yang positif berkelaar 2001 wardana et al 2005 dalam anugrah dkk 2008 pada tahun 1999 kerjasama nanjing agricultural university di china dan aard agency for agriculture researhc and development di indonesia melakukan percbaan pertama di luar madagaskar sementara itu pada tahun 2006 kegiatan validasi pengaruh sri di 20 negara serta di negara lainnya telah diujicobakan dengan hasil yang positif kedua puluh negara yang dimaksud meliputi bangladesh benin cambodia cuba gambia guinea india laos mali mozambique myanmar nepal pakistan peru philipines senegal serena leone sri lanka thailand dan vietnam
 

No comments:

Post a Comment