Tuesday 17 March 2015

Pengaruh Masa Kadaluarsa dan Penggunaan Berbagai Ekstrak Bahan Organik Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Semangka

 Selamat sore,, kali ini kita akan mempelajari tentang "Pengaruh Masa Kadaluarsa dan Penggunaan Berbagai Ekstrak Bahan Organik Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Semangka" ,, langsung aja,, file nya bisa di lihat di bawah, dan bisa langsung di DOWNLOAD dengan meng KLICK LINK di bawah ini,, jika tidak bisa cara DOWNLOAD,, bisa lihat cara DOWNLOAD di pinggir layar anda,, oke trimakasih,, semoga bermanfaat,,

http://adf.ly/1AGIpR


http://adf.ly/1AGIpR

Keywords :
 pengaruh masa kadaluarsa dan penggunaan berbagai ekstrak bahanorganikterhadap viabilitas dan wigorbenih semangka citrullus vulgaris schard effect of expired time and use of various organic matter extract on viability and vigor water melon seed ainun marliah mariani nasution dan syaiful azmifakultas pertanian universitas syiah kuala banda aceh alumni fakultas pertanian universitas syiah kuala banda aceh abstract the experiment was conducted to study the effect of expired time and use of various organic matter extraction viability and vigor watermelonseed the experiment was conducted incompletely randomized design with two factors and three replication factor of expired time 3 and 9 months factor of organic matter extract coconut extract mature tomato extract juvenile comextract and mature banana extract the results indicated that expired time was significantly different on viability and vigor water melon seed the best expired timetreatment for viability and vigor water melonsced 3 months organic matter extract was significantly different on viability and vigor watermelonsced the best organic matter extract treatment for viability and vigor water melon seed was mature tomato extract there was significantly different interaction between expired time and use of various organic matter cxtract on growth potency keywords expired time organic matter extract water melon pendahuluan tanaman semangka citrullus vulgaris schard termasuk salah satu tanaman buahbuahan semusim yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapan petani mengentaskan kemiskinan dan peningkatan komuditas ekspor nonmigas rukmana 1994 dewasa ini telah banyak ditemukan jenis atau varietas baru tanaman semangka yang lebih unggul sehingga dapat berproduksi lebih tinggi tahan terhadap beberapa jenis hama dan penyakit serta mempunyai adaptasi terhadap lingkungan tertentu varietas yang berbeda akan menunjukkan sifat yang berbeda sehingga hasil akhir yang dicapai oleh masing-masing varitas berbeda cahyono 1998 secara umum bahwa varitas unggul lebih baik dibandingkan dengan varietas lokal hal ini berhubungan dengan sifat genetik yang dimiliki dari kedua varitas tersebut menurut sadjad 1993 mengatakan bahwa perbedaan vigor benih antar varitas yang berbeda ditentukan oleh vigor genetiknya varietas yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda sehingga hasil yang dicapai oleh masing-masing --varietas juga berbeda selain itu perbedaan varietas juga menentukan kemampuan benih yang telah mengalami kemunduran untuk dapat digunakan kembali dalam pertanaman pada benihbenih yang telah mengalami penurunan kualitasnya seperti benih yang telah kadaluarsa atau telah mengalami kemunduran apabila digunakan dalam usaha bididaya tanaman akan memberikan pertumbuhan dan hasil yang sangat terbatas oleh sebab itu benihbenih yang demikian harus terlebih dahulu diberi berbagai perlakuan sebelum ditanam menurut khan 1992 perlakuan yang diberikan untuk meningkatkan vigor benih sebelum tanam yaitu dengan teknik invigorasi benih antara lain dengan cara hardening advancing chitting osmoconditioning priming moisturizing matriconditioning dan hydropriming selanjutnya sadjad 1994 menambahkan bahwa invigorasi adalah proses peningkatan vigor benih dengan teknik perlakuan tertentu hal ini bertujuan untuk memobilisasi dan memperbesar sumberdaya yang dimiliki benih dengan memberi agrista wol 14 no 2010 kan dengan vigor lebih tinggi menurut raharja 1998 perlakuan dari luar agar memperoleh benih bahanbahan yang dapat digunakan pada teknik hydropriming diantaranya air kelapa ekstrak jagung pisangambon tauge dan ekstrak tomat beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa hydropriming dapat berpengaruh terhadap pemulihan vigor benih hasil penelitian kurniawan 2001 menunjukkan bahwa konsentrasi air kelapa muda 15 dapat meningkatkan nilai viabilitas benih cabai yang telah mengalami kemunduran selanjutnya muhammad 2004 menunjukkan bahwa perlakuan hydropriming dengan menggunakan ekstrak jagung muda dapat meningkatkan nilai vigor dan viabilitas benih semangka kadaluarsa sebesar 15 berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa senyawa organik dapat digunakan untuk meningkatkan nilai viabilitas dan vigor benih yang telah mengalami kemunduran tetapi belum diketahui pengaruh masa kadaluarsa dan ekstrak bahan organik yang sesuai untuk meningkatkan viabilitas dan vigor benih semangka sehingga menjadi masalah yang akan diteliti metode penelitian penelitian ini dilaksanakan di laboratorium ilmu dan teknologi benih fakultas pertanian universitas syiah kuala dari bulan juli sampai dengan agustus 2006 bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih semangka kadaluarsa varietas diana dragon dengan masa kadaluarsa 3 bulan viabilitas 50 6 bulan viabilitas 40 dan 9 bulan viabilitas 25 pada juni 2006 ekstrak yang digunakan adalah ekstrak jagung muda ekstrak kelapa muda ektrak tomat dan ekstrak pisang ambon dengan konsentrasi masingmasing 15 kertas merang dan aquades alat yang digunakan dalam penelitian ini blender merek nasional juice ekstraktor botol aqua germinator aerator kertas label pisau timbangan dan gelas ukur agrista vol 14no 2 2010 rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap ral pola faktorial dengan 3 ulangan faktor yang diteliti adalah masa kadaluarsa yang terdiri dari 3 bulam masa kadaluarsa m 6 bulan masa kadaluarsa dan 9 bulan masa kadaluarsa m sedangkan faktor ekstrak bahan organik terdiri dari ekstrak kelapa muda o ekstrak tomat masak o ekstrak jagung muda odan ektrak pisang ambon masak o masing-masing 15 secara keseluruhan terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan benih yang digunakan untuk setiap satuan percobaan terdiri dari 25 butir persiapan benih benih semangka sebelum dikecambahkan direndam selama 5 menit untuk memisahkanmemilih benih yang bernas persiapan ekstrak bahan organik untuk ekstrak jagung muda terlebih dahulu dibersihkan kemudian biji jagung tersebut dipotong kecilkecil dan dihaluskan dengan blender untuk ekstrak tomat dan buah pisang masak masingmasing dibersihkan dan dihaluskan dengan blender selanjutnya untuk ekstak kelapa muda yang digunakan adalah kelapa stadium masak susu yang mempunyai ciri kulit luar berwamahijau licin mesocarpmasih lunak belum mempunyai serabut kasar endosperm mulai terbentuk atau berlendir tipis kapasitas incubator yang digunakan adalah 400 ml dimana dalam penelitian ini 15 dari total incubator diisi oleh ekstrak bahan organik ektrak jagung muda ektrak tomat ektrak kelapa muda dan ekstrak pisang ambon dan sisanya yaitu sebesar 85 merupakan pelarut yaitu air jadi dalam 400 ml larutan terdiri dari 340 ml air dan 60 larutan ektrak bahan organik inkubasi benih benih selanjutnya diinkubasi dalam ekstrak bahan organik kemudian dipasang aerator selanjutnya ditempatkan pada tempat dengan suhu ruang 28 dan dengan lama inkubasi 24 jam pengecambahan benihbenih tersebut sesuai dengan perlakuannya masing-masing dikecambah kan pada substrat kertas merang dengan menggunakan metode uji diatas kertas udk untuk menjaga agar lingkungan perkecambahan tetap optimum digunakan alat pengecambahan germinator pengamatan pengamatan dilakukan terhadap viabilitas dan vigor benih terdiri dari potensi tumbuh daya berkecambah kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh potensi tumbuh pt potensi tumbuh dihitung berdasarkan jumlah benih yang menunjukkan gejala tumbuh pada pengamatan hari ke10 dan dinyatakan dalam persen ditandai dengan munculnya akar atau plumula menembus kulit benih dan dihitung dengan rumus yangsa pt benih yang diuji daya berkecambah db daya berkecambah adalah kemampuan benih untuk berkecambah normal dalam keadaan yang menguntungkan setelah waku yang ditentukan daya kecambah diamati pada benihbenih yang berkecambah normal dan dilakukan perhitungan pada hari ke8 pengamatan 1 dan hari ke10 pengamatan ii setelah tanam dinyatakan dalam persen de - pengamalani jmlhpengamatan ii jumlah benihyang diuji ket knkecambah normal kecepatan tumbuh ket benih yang telah dikecambahkan diamati jumlah benih yang berkecambah normal setiap hari sampai hari ke10 pengamatan dan dinyatakan dalam persen per etmal mda ket n1 – jumlah kecambah normal 10 setelah tanam perhitungan keserampakan tumbuh dilakukan terhadap kecambah normal kuat diantara hari ke8 pengamatan i dan hari ke10 pengamatan ke ii yaitu pada hari ke setelah tanam dan dinyatakan dalam persen kst lumlah kecambarada harik- pengaruh masa kadaluarsa hasil uji pada analisis ragam menunjukkan bahwa masa kadaluarsa berpengaruh sangat nyata terhadap viabilitas benih dan vigor benih ratarata viabilitas dan vigor benih semangka kadaluarsa akibat berbagai ekstrak bahan organik terterapada tabel 1 tabel 1 menunjukkan bahwa masa kadaluarsa benih yang berbeda menghasilkan perbedaan nilai viabilitas dan vigor benih semangka kadaluarsa nilai viabilitas dan vigor semangka tertinggi diperoleh pada masa kadaluarsa 3 bulan myang berbeda nyata dengan viabilitas dan vigor benih kadaluarsa 6 bulan m dan masa kadaluarsa 9 bulan m tabel di atas menunjukkan bahwa semakin lama masa kadaluarsa benih akan menghasilkan nilai viabilitas dan vigor yang kecil hal ini disebabkan oleh ketidaknormalan fisiologis dan perubahan struktur benih yang meliputi perubahanperubahan pada protoplasma inti sel mitokondria plastid ribosom dan lisosom adanya perubahanperubahan tersebut mengakibatkan terjadinya kemunduran benih sadjad 1994 menyatakan bahwa kemunduran benih dapat dibedakan antara kronologis yang berhubungan dengan waktu dan fisiologis yang disebabkan oleh faktorfaktor lingkungan yang merusak selanjutnya dikatakan bahwa faktorfaktor tersebut adalah viabilitas pada awal priode simpan dan serangan hama penyakit suprapto 1997 mengemukakan bahwa daya kecambah sebelum disimpan kadar air kelembaban lingkungan simpan hama dan lama penyimpanan ikut mempengaruhi kemunduran benih agrista vol 14 no.2010 6 of 18 toggle screen

No comments:

Post a Comment