Tuesday 27 October 2015

PRAKTIKUM BIOKIMIA





 keyword :
Original text loading… page 1 of 17 laporan praktikum biokimia disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biokima dosen pengampu ir.hj rukmi disusun oleh kelompok 6 ketua mohamad farid rifaldi 2012 41 039 sekretaris shoviatun nikmah 2012 41 013 anggota jamal harir 2012 41 031 akbar adi priyono 2012 41 006 sapta widya 2012 41 021 program studi agroteknologi fakultas pertanian universitas muria kudus 2013 page 2 of 17 2 bab 1 pendahuluan a latar belakang dulu biokomia dipandang sebagai cabang dari ilmu fisiologi kesehatan atau pengobatan dan ilmu kimia organic semenjak tahun 1940an biokomia berkembang dengan pesatnya berkat perkembangan ilmu lain yang mampu menciptakan alat-alat analitik atau penera yang sangat peka dan menghasilkan bahan-bahan pelacak isotopic sehingga memungkinkan para ahli untuk lebih mendalami dan dapat menerangkan fenomena-fenomena biologik tiga perkembangan yang menyebabkan biokimia diakui sebagai ilmu yang berdiri sendiri dan bukan lagi merupakan cabang ilmu lain pertama adalah pengakuan atas system multi enzim yang bertindak katalik pada jalur metabolism kedua ialah bahwa selama proses metabolisme terjadi pemindahan energy di dalam sel hidup ketiga ialah bahwa sifat turun temurun merupakan suatu proses biologic yang dapat diterangkan secara molekular karbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung hidrogen dan oksigen yang secara empiris memiliki rumus cx h2o y karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehida atau keton beran 2000 kelompok karbohidrat tersusun atas hidroksi aldehid alkohol asam berupa turun-turunannya dan beberapa komponen yang dapat dihidrolisis menjadi seperti gugusnya beberapa senyawa dibagi menjadi 3 gologan yaitu monosakarida oligosakarida dan polisakarida 1 monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat senyawa ini tidak mengalami hidrolisa dikenal sebagai gula sederhana karena memiliki rasa manis contohnya gula dan glukosa 2 oligosakarida senyawa ini terdiri dari dua atau lebih monosakarida dan dapat mengalami hidrolisa menjadi bentuk monosakarida bila senyawa ini tersusun atas dua monosakarida disebut disakarida 3 polisakarida senyawa merupakan gabungan dari banyak molekul monosakarida page 3 of 17 3 dengan ikatan glukosakarida oligosakaraida merupakan bentuk sederhana dari polisakarida namun tidak ada batasan yang jelas antara keduanya senyawa yang termasuk dalam golongan ini antaralain pati dektrin dan selulosa gilvery 1996 reaksi monosakarida dapat dilihat dari reaksi kimianya radikal formil radikal karbonil radikal hidroksil yang terdapat di dalam struktur kimia monosakarida memegang pernana penting dalam menentukan sifat-sifat monosakarida dengan hidrogen pada penekanan dan memepergunakan katalisator atau dengan natrium amalgam baik aldosa atau ketosa dapat mengalami reduksi seperti halnya alkanal aldosa dapat mengalami oksidasi hasil oksidasi aldosa tergantung pada kuat atau lemahnya oksidator yang digunakan dengan oksidator lemah aldosa akan mengalami oksidasi menjadi asam berbasa satu atau yang disebut basa aldonat oksidasi oladosa dengan oksidator kuat akan menghasilkan asam berbasa dua yaitu asam aldarat atau asam sakarat heksosa dan beberapa pentosa dapat mengalami proses dehidrasi oleh pengaruh asam mineral kuat dan pemanasan dehidrasi pentosa akan menghasilkan furfural sedangkan dehidrasi kesosa kan menghasilkan hidroksimetil furfural ribosa akan mengalami dehidrasi menjadi furfural atau furaldehida bila dipanaskan dengan hcl 17 monosakarida atau disakarida pereduksi apabila dipanaskan dengan fenilhidrazin akan membentuk kristal berwarna kuning yang sukar larut dalam air yang disebut osazon lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingdengan karbohidrat dan protein satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal gram minyak atau lemak khususnya minyak nabati mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat lenoleat dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin a d e dan k protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat protein juga memiliki sifat dan fungsi sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain sebagai page 4 of 17 4 bahan penyusun selaput sel dan dinding sel jaringan pengikat pembentuk membran sel mengangkut molekul-molekul lain hemoglobin dan sebagai zat antibodi di dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein misalnya pada hewan terkandung protein hewani sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein sederhana protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino dalam ilmu kimia pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi yaitu adanya perubahan warna timbul gas bau perubahan suhu dan adanya endapan pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian dikatakan tidak terjadi reaksi kimia ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek tanda terjadinya reaksi kimia yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya semisal reaksi uji protein albumin dengan biuret test yang menunjukkan perubahan warna belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya b tujuan 1 mengetahui adanya gugus reduksi pada karbohidrat mengetahui pengaruh asam pada karbohidrat identifikasi karbohidrat mengetahui adanya gugus keton fruktosa pada karbohidrat acara i 2 menguji kelarutan minyak atau lemak pada suatu larutan acara ii 3 untuk mengidentifikasi adanya protein dalam larutan albumin telur acara iii page 5 of 17 5 bab ii data dan hasil penilitian i acara i karbohidrat tabel 1 hasil uji karbohidrat larutan kenampakan kesimpulan 1 ungu 1 ada amilopketin 2 kuning 2 ada gula reduksi cairan a 3 kuning 3 tidak ada gugus keton buah mentah 4 biru 4 ada monosakarida 5 biru 5 ada polisakarida 6 kuning 6 ada osazon 1 ungu 1 ada amilopektin 2 ungu 2 ada gula reduksi cairan b 3 ungu 3 ada gugus keton buah masak 4 biru 4 ada monosakarida 5 kuning 5 ada polisakarida 6 kuning 6 ada osazon 1 ungu 1 tidak ada amilopektin 2 biru 2 tidak ada gula reduksi cairan c 3 ungu 3 ada gugus keton gula pasir 4 biru 4 ada monosakarida 5 bening 5 tidak ada polisakarida 6 kuning 6 ada osazon 1 ungu 1 ada amilopektin 2 biru 2 tidak ada gula reduksi cairan d 3 kuning 3 tidak ada gugus keton pati 4 keruh 4 tidak ada monosakarida 5.biru 5 ada polosakarida 6 kuning 6 ada osazon page 6 of 17 6 ii acara ii lipida tabel 2 hasil uji lipida no uji kenampakan kesimpulan 1 uji akrolein khso4 minyak kelapa ada endapan hitam lemak → asam lemak gliserol 2 uji kreis berubah warna merah jambu minyak kelapa tengik 3 adsorbsi jod oleh asam lemak a asam palmitat 3 ml kloroform 2 tetes jod 4 asam palmitat b asam stearat 3 ml kloroform 2 tetes jod 4 asam stearat c asam oleat 3 ml kloroform 2 tetes jod 4 asam oleat d aquades 3 ml kloroform 2 tetes jod 4 aquades ungu ungu ungu ungu jod tidak diserap jod tidak diserap jod diserap ikatan rangkapan jod tidak diserap 4 uji buih air sabun terjadi buih buih asam lemak bercampur dengan udara 5 uji penyabunan sabun alkohol aquades terjadi buih kembali asam lemak bercampur dengan udara page 7 of 17 7 iii acara iii proteina tabel 3 hasil uji protein 1 reaksi warna pereaksi uraian kenampakan kesimpulan ninhidrin proteina 3 ml 0 5 ml larutan ninhidrin berubah putih pekat terjadi endapan millon proteina 3 ml 5 tetes perekasi millon terjadi perubahan warna merah ada gugus phenol xanthoproteic protein 2 ml 1 ml hn03 tetesan larutan naoh pekat terjadi perubahan warna jingga ada gugus inti benzena biuret 3 ml protein 1 ml larutan naoh pekat 1-2 tetes 0 01 m cuso4 terjadi perubahan warna ungu ada ikatan peptide 2 pengendapan dengan garam-garam logam berat pb-asetat protein 5 ml larutan 0 2 n pb-asetat terjadi endapan putih protein ↓ mengendap dengan pb-asetat 3 pengendapan dengan alkohol tabung reaksi no 1 no 2 no 3 no 4 larutan albumin telur 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml 0 1 n hcl 1 ml - - - 0 1 n naoh - 1 ml - - asetat buffer ph 4 7 - - 1 ml - aquades - - - 1 ml alcohol 95 5 ml 5 ml 5ml 5 ml apa yang terjadi terjadi endapan putih tidak terjadi endapan terjadi endapan terjadi endapan putih sedikit page 8 of 17 8 4 pengendapan oleh asam-asam pereaksi uraian kenampakan kesimpulan oleh hno3 pekat 3 ml hno3 pekat 3 ml protein endapan putih kuning protein ↓ mengendap dengan asam hno3 pekat oleh 1n asam cuka 5 ml protein 2 tetes asam cuka ada endapan protein ↓ mengendap dengan 1n asam cuka page 9 of 17 9 bab iii pembahasan a acara i karbohidrat 1 uji molisch pada tabung a yang berisi 2 ml cairan buah mentah 2 tetes pereaksi molisch 4 ml h2so4 pekat menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan adanya amilopektin pada tabung b yang berisi 2 ml cairan buah masak 2 tetes pereaksi milosch 4 ml h2s04 pekat menunujkkan kenampakan warna ungu menandakan adanya amilopektin pada tabung c yang berisi 2 ml cairn gula pasir 2 tetes pereaksi milosch 4 ml h2s04 pekat menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan tidak adanya amilopektin pada tabung d yang berisi 2 ml cairan pati 2 tetes pereaksi molisch 4 ml h2so4 pekat menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan adanya amilopektin hal ini disebabkan glukosa yang merupakan monosakarida harus terdehidrasi terlebih dahulu menjadi furfural sedangkan selulosa dan pati yang merupakan polisakarida harus menjadi monosakarida terlebih dahulu agar dapat terdehidrasi menjadi furfural dan hal tersebut memerlukan waktu yang lebih lama sehingga dalam jangka waktu yang sama furfural lebih memiliki warna ungu yang lebih pekat dari pada glukosa pati maupun selulosa hasil dari percobaan yang sesuai dengan teori yang ada 2 uji benedict uji ini dilakukan bertujuan untuk menggetahui adaya gugus reduksi pada karbohidrat hal ini dibuktikan dengan adanya endapan berwarna merah bata yang terdapat pada larutan yang digunakan pada percobaan tabung reaksi a berisi 2 ml larutan buah mentah 3 ml pereaksi benedict menunjukkan kenampakan kuning menandakan adanya gula reduksi pada tabung b berisi 2 ml larutan buah masak 3 ml pereaksi benedict menunjukkan kenampakan kuning menandakan adanya gula reduksi pada tabung c berisi 2 ml larutan gula pasir 3 ml pereaksi benedict menunjukkan kenampakan biru menandakan tidak adanya gula reduksi pada tabung d berisi 2 ml larutan pati 3 ml page 10 of 17 10 pereaksi benedict menunjukkan kenampakan biru menandakan tidak adanya gula reduksi prinsip kerja percobaan ini karena larutan benedict mengandung ion cu yang dapat direduksi oleh gugus reduksi yang dimiliki oleh karbohidrat gugus aldehid dan keton menjadi ion cu dan diendapkan dalam bentuk cu2o berwarna merah bata ini membuktikan bahwa glukosa mempunyai gugus pereduksi perbedaan jumlah endapan maupun kepekatan warna larutan dipengaruhi oleh jenis larutan seperti percobaan yang dilakukan larutan buah masak dengan memberikan endapan terbanyak dan warna larutan terpekat dari percobaan ini diketahui bahwa glukosa merupakan gula pereduksi 3 uji selliwanof tabung a b c dan d masing-masing diberi 2 ml perekasi selliwanoff kemudian tabung a diberi 2 tetes larutan buah mentah tabung b diberi 2 tetes larutan buah masak tabung c diberi 2 tetes larutan gula pasir dan tabung d diberi 2 tetes larutan pati pada tabung a menunjukkan kenampakan kuning menandakan tidak adanya gigus keton pada tabung b menunjukkan kenampakan ungu menandakan adanya gugus keton pada tabung c menunjukkan kenampakan ungu menandakan adanya gugus keton pada tabung d menunjukkan kenampakan kuning menandakan tidak adanya gugus keton gugus keton berasal dari fruktosa sedangkan di dalam glukosa tidak terdapat keton melainkan aldehid oleh karena itu apada tabung berisi glukosa tidak terjadi perubahan warna merah karena dengan tidak adanya gugus keton maka resorsinol tidak bereaksi dan tidak terjadi senyawa yang berwarna merah 4 uji barfoed pada tabung a berisi 2 ml cairan buah mentah 3 tetes pereaksi barfoed menunjukkan kenampakan warna biru menandakan ada monosakarida pada tabung b berisi 2 ml cairan buah masak 3 tetes pereaksi barfoed menunjukan kenampakan warna biru menandakan ada monosakarida pada tabung c berisi 2 ml cairan gula pasir 3 tetes pereaksi barfoed menunjukkan kenampakan warna biru menandakan ada monosakarida pada tabung d berisi 2 ml cairan pati 3 tetes pereaksi barfoed menunjukkan kenampakan warna keruh menandakan tidak ada monosakarida page 11 of 17 11 pada tabung d tidak adanya warna merah atau biru atau hijau menandakan bahwa pati tidak mengandung monosakarida 5 uji jodine pada tabung a berisi 3 ml cairan buah mentah 2 tetes larutan 0 01 m jod menunjukkan kenampakan warna biru menandakan ada polisakarida pada tabung b berisi 3 ml cairan buah masak 2 tetes larutan 0 01 m jod menunjukkan kenampakan warna kuning menandakan ada polisakarida pada tabung c berisi 3 ml cairan gula pasir 2 tetes larutan 0 01 m jod menunjukan kenampakan warna bening menandakan tidak ada polisakarida pada tabung d berisi 3 ml cairan pati 2 tetes larutan 0 01 m jod menunjukkan kenampakan warna biru menandakan ada polisakarida pada tabung c tidak terjadi perubahan warna menandakan gula pasir tidak mengandung polisakarida melainkan disakarida 6 uji fenilhidrazin pembentukan osazon pengujian fenilhidrazina untuk menguji pembentukan osazon didapatkan kristal fruktosa dan arabinosa pada tabung a berisi 5 ml cairan buah mentah 10 tetes asam cuka glacial dan sedikit fenilhidrazin padat serta natrium asotat padat dua kalinya fenilhidrazin menunjukkan kenampakan warna kuning menandakan ada osazon pada tabung b berisi cairan yang sama menunjukkan adanya warna kuning menandakan adanya osazon pada tabung c berisi cairan yang sama menunjukkan adanya warna kuning menandakan adanya osazon pada tabung d berisi cairan yang sama menunjukkan adanya warna kuning menandakan ada osazon semua tabung ada osazon menadakan adanya endapan fenilosazon page 12 of 17 12 b acara ii lipida 1 uji akrolein pada tabung reaksi yang berisi larutan khso4 setinggi ½ cm 3 tetes minyak kelapa menunjukkan adanya endapan hitam menandakan lemak berubah menjadi asam lemak gliserol hal ini menunjukkan khso4 dapat melarutkan minyak kelapa endapan hitam yang ada jika dicium baunya sangat kecut 2 uji kreis tabung yang berisi 2 ml minyak kelapa 2 ml phloroglucinol 1 2 ml hcl pekat terjadi perubahan warna menjadi merah jambu oleh senyawa aldehida oplindrin menyebabkan minyak kelapa menjadi tengik 3 adsorbsi jod oleh asam lemak tidak jenuh pada tabung 1 berisi 3 ml khloroform 2 tetes jod 4 tetes asam palmitat menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan jod tidak diserap pada tabung 2 berisi 3 ml khloroform 2 tetes jod 4 tetes asam stearat menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan jod tidak diserap pada tabung 3 berisi 3 ml khloroform 2 tetes jod 4 tetes asam oleat menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan jod diserap oleh ikatan rangkapan pada tabung 4 berisi 3 ml khloroform 2 tetes jod 4 tetes aquades menunjukkan kenampakan warna ungu menandakan jod tidak diserap dari percobaan tersebut mengindikasikan asam oleat menyebabkan jod diserap oleh ikatan rangkapan ditunjukkan dengan warna tidak jenuh sendiri 4 uji buih untuk sabun sedikit ml air yang ditambah dengan sedikit sabun setelah dikocok dengan cepat maka akan terjadi buih buih yaitu asam lemak yang bercampur dengan udara 5 uji penyabunan hubungannya dengan asam lemak bebas tabung yang berisi 10 ml dari 10 koh alkoholis 3 gram sabun 10 ml air sedikit aquades dipanaskan dalam waterbath maka lama kelamaan alcohol akan terusir menguap hal ini menunjukkan terjadi buih kembali berarti asam lemak bercampur dengan udara page 13 of 17 13 c acara iii proteina 1 reaksi warna a uji ninhidrin pada tabung reaksi yang berisi 3 ml larutan protein 0 5 ml 0 1 larutan ninhidrin setelah dipanaskan warnanya berubah menjadi putih pekat dan terjadi endapan pada uji ninhidrin ini penambahan 0 5 ml 0 1 larutan ninhidrin akan mengendapkan protein pada larutan albumin b uji millon pada tabung reaksi yang berisi 3 ml larutan protein 5 tetes pereaksi millon penambahan pereaksi ini pada larutan proteina akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna coklat protein yang mengandung tirosin akan memberikan reaksi positif c uji xanthoproteic pada tabung reaksi yang berisi 2 ml larutan proteina 1 ml hno3 pekat larutan hno3 pekat ditambahkan dengan cara hati-hati ke dalam larutan proteina setelah dicampur terjadi pengendapan putih yang dapat berubah menjadi jingga orange menarik apabila dipanaskan reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapata pada molekul protein jadi reaksi ini positif untuk protein d uji biuret pada tes biuret ini penambahan 1 ml naoh pekat akan mengendapkan protein pada larutan albumin hal ini ditandai dengan bertambah jernihnya larutan albumin yang keruh pada penambahan 0 01 m cuso4 sebanyak 1-2 tetes menyebabkan larutan albumin mengalami page 14 of 17 14 perubahan yaitu larutan ini tidak tercampur dengan baik dan perubahan warna menjadi ungu hanya pada permukaan saja setelah dilakukan penambahan 0 01 m cuso4 berlebih terjadi perubahan larutan albumin berwarna jingga perubahan warna pada larutan yang diuji menjadi berwarna jingga dengan cuso4 karena terbentuk kimpleks cu2 dengan gugus co dan gugus nh dari rantai peptida 2 pengendapan dengan garam-garam logam berat diketahui bahwa protein mampu menawarkan racun karena asam amino yang merupakan penyusun suatu protein dapat mengikat logam seperti hg merkuri klorida dan pb timbal asetat racun atau logam yang terikat dalam reaksi ini ditandai dengan adanya endapan putih pada reaksi ini albumin larutan 0 2 n pb-asetat pada penambahan ini larutan berubah dari bening menjadi putih pekat hal ini disebabkan karena adanya kemampuan protein untuk berikatan dengan ion logam di atas titik isoelektriknya dengan adanya endapan saat penambahan albumin dengan larutan 0 2 n pb-asetat menunjukkan bahwa protein dapat bertindak sebagai penawar racun pada keracunan logam berat seperti pb timbal asetat 3 pengendapan dengan alkohol penambahan alkohol yang merupakan pelarut organik akan menurunkan kelarutan protein pada tabung 1 albumin 0 01n hcl alkohol membentuk larutan putih dan terjadi endapan pada tabung 2 albumin 0 01n naoh alkohol membentuk larutan bening dan tidak terjadi endapan pada tabung 3 page 15 of 17 15 albumin buffer asetat ph 4 7 alkohol membentuk larutan putih keruh hal ini disebabkan karena pada ph 4 7 merupakan titik isoelektrik albumin sedangkan pada tabung 4 albumin aquades alkohol menyebabkan terjadi endapan sedikit 4 pengendapan oleh asam-asam pada tabung 1 berisi 3 ml larutan hno3 pekat 3 ml larutan protein melalui dinding tabung di bidang atas akan terjadi lapisan putih yang merupakan modifikasi endapan protein dan di bawah terjadi endapan putih kuning menandakan protein mengendap dengan asam hno3 pekat pada tabung 2 yang berisi 5 ml protein 2 tetes larutan 1 n asam cuka setelah dipanaskan selama 5 menit terjadi endapan menandakan protein mengendap dengan 1n asam cuka dengan penambahan asam menyebabkan larutan albumin kelihatan agak bening hal ini menandakan naiknya kelarutan albumin page 16 of 17 16 bab iv kesimpulan berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan 1 melalui uji benedict diketahui bahwa karbohidrat mengandung gugus reduksi melalui uji luff diketahui bahwa sakarosa dan pati tidak memiliki gugus reduksi dari uji molisch yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh asam pada karbohidrat sehingga terjadi senyawa yang berwarna ungu dan membentuk menyerupai cincin melalui uji selliwanof yang telah dilakukan diketahui bahwa pada karbohidrat mengandung gugs keton fruktosa sehingga dapat dibedakan antara fruktosa dan glukosa uji fenilhidrazina dapat digunakan untuk mengidentifikasi karbohidrat berdasar bentuk fisik hasil hidrolisis yang diuji dengan uji benedict yang menunjukkan bahwa hanya sakarosa yang perlu pemanasan agar terhidrolisis karena sakarosa tidak punya gugus reduktif bebas begitu pula dengan uji seliwanoff yang positif hanya sakarosa karena sakarosa punya gugus keton fruktosa 2 melalui uji lipida dapat diketahui bahwa lemak adalah ester yang terbnetuk oleh kondensasi dari 3 molekul asam lemak dengan satu molekul trihidrokasi alkohol gliserol 3 pada reaksi uji protein dengan tes biuret bereaksi positif dengan menghasilkan larutan yang berwarna violet ungu ada ikatan peptida pada reaksi uji protein dengan tes millon bereaksi positif dengan menghasilkan larutan merah ada gugus phenol pada reaksi uji protein dengan tes ninhidrin bereaksi positif dengan menghasilkan larutan putih pekat dan terjadi endapan pada reaksi uji protein dengan tes xanthoproteik bereaksi positif dengan menghasilkan larutan jingga ada gugus inti benzena pada reaksi uji protein dengan penambahan logam berat seperti logam pb bereaksi positif dengan adanya pengendapan pada reaksi uji protein dengan pengendapan alkohol bereaksi positif kecuali pada tabung reaksi yang ditambah dengan larutan 0 01n naoh tidak terjadi pengendapan pada reaksi uji protein dengan pengendapan asam-asam bereaksi positif dengan adanya pengendapan page 17 of 17 17 daftar pustaka hinayanti warsana 1987 biokimia umum i fakultas pertanian universitas sebelas maret surakarta shoeharsono martohartono 1983 biokimia jilid i gadjah mada university press yogyakarta wiryawan 1987 biokimia umum ii fakultas pertanian universitas sebelas maret surakarta 17 of 17 displaying laporan biokimia 3.docx  

No comments:

Post a Comment