Thursday 1 October 2015

EVALUASI DAN TATA GUNA LAHAN





 keyword :
  bahan ajar evaluasi dan tata guna lahan oleh tim teaching ir hadi supriyo ms drs hendy hendro h m.si ir zed nahdi m.sc fakultas petanian universitas muria kudus 2013 page 2 of 70 2 i page 3 of 70 3 ii pendahuluan a latar belakang semakin meningkatnya jumlah penduduk akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya seperti perumahan serta fasilitas penunjang lainnya hal ini tentunya dibutuhkan adanya pemiikiran yang seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan yang paling menguntungkan mengingat adanya keterbatasan dari sumber daya lahan disamping itu dibutuhkan adanya teknologi yang tepat guna dalam upaya mengoptimalkan penggunaan sumber daya lahan secara berkelanjutan untuk memanfaatkan sumber daya lahan secara terarah dan efisien dibutuhkan data dan informasi yang lengkap mengenai keadaan iklim tanah dan sifat lingkungan fisik lainnya serta persyaratan tumbuh tanaman yang diusahakan terutama tanaman yang mempunyai nilai ekonomis data mengenai sifat lingkungan fisik dapat diperoleh melalui kegiatan dan pemetaan sumber daya lahan termasuk pemetaan tanah untuk keperluan dalam hal penggunaan lahannya terutama bagi kepentingan perencanaan pembangunan dibutuhkan data iklim tanah dan sifat lingkungan lainnya termasuk sosial dan ekonomi.penggunaan lahan land use adalah setiap bentuk campur tangan intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual vink 1975 penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu 1 pengunaan lahan pertanian dan 2 penggunaan lahan bukan pertanian penggunaan lahan secara umum tergantung pada kemampuan lahan dan pada lokasi lahan untuk aktivitas pertanian penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan pada sifat-sifat yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti tekstur tanah lereng permukaan tanah kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang telah terjadi penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi khususnya untuk daerah-daerah pemukiman page 4 of 70 4 lokasi industri maupun untuk daerah-daerah rekreasi suparmoko 1995 menurut barlowe 1986 faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan adalah faktor fisik dan biologis faktor pertimbangan ekonomi dan faktor institusi kelembagaan faktor fisik dan biologis mencakup kesesuaian dari sifat fisik seperti keadaan geologi tanah air iklim tumbuh-tumbuhan hewan dan kependudukan faktor pertimbangan ekonomi dicirikan oleh keuntungan keadaan pasar dan transportasi faktor institusi dicirikan oleh hukum pertanahan keadaan politik keadaan sosial dan secara administrasi dapat dilaksanakan b pengertian dasar sumberdaya lahan merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia seperti untuk pertanian daerah industri daerah pemukiman jalan untuk transportasi daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah sitorus 2001 mendefinsikan sumberdaya lahan land resources sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim relief tanah air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan oleh karena itu sumberdaya lahan dapat dikatakan sebagai ekosistem karena adanya hubungan yang dinamis antara organisme yang ada di atas lahan tersebut dengan lingkungannya mather 1986 lahan lahan merupakan bagian dari bentang alam landscape yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim topografi relief hidrologi bahkan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan fao 1976 .lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah dipengaruhi oleh berbagai keadaan sifat tanah kondisi lereng dan iklim page 5 of 70 5 kualitas lahan kualitas lahan adalah sifat-sifat atau atribut yang komplek dari suatu satuan lahan masing-masing kualitas lahan mempunyai keragaman performance tertentu yang berpengaruh terhadap terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu kualitas lahan kadang-kadang dapat diestimasi atau diukur secara langsung dilapangan namun pada umumnya ditetapkan dari karakteristik lahan karakteristik lahan karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat diukur diestimasi contoh sifat lahan atau karakteristik lahan yang dapat diukur misal kemiringan lereng curah hujan tekstur tanah kapasitas air yang tersedia kandungan unsur hara dan sebagainya kesesuaian lahan kesesuaian lahan kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu seperti untuk kegiatan bidang pertanian perkebunan perikanan kehutanan atau untuk penggunaan non pertanian seperti permukiman industri jalan dan sebagainya penggunaan lahan penggunaan lahan menunjukkan keterkaitan antara aktivitas manusia dengan sebidang lahan penggunaan lahan merupakan cerminan pemanfaatan sumber daya lahan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan hidup kemampuan lahan kemampuan lahan adalah kapasitas lahan yang dapat dikembangkan untuk mendukung penggunaan tertentu di suatu wilayah semakin tinggi kapasitas yang dimiliki suatu lahan akan semakin tinggi potensinya untuk dikembangkandisuatu wilayah page 6 of 70 6 c manfaat buku ajartata guna lahan dan evaluasi lahan memberikan penjelasan bagaimana melakukan perencanaan penggunaan lahan tata guna lahan sesuai dengan kemampuan kecocokan lahan dengan memperhatikan berbagai aspek pendukungnya seperti iklim curah hujan topografi jenis tanah dan sebagainya memberikan bekal pada mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi dan menemukan permasalahan yang berkaitan dengan tata guna lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan kesesuaian lahan mahasiswa mampu untuk melakukan evaluasi lahan dengan memperhatikan hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya dan akan mampu memberikan alternatif pilihan penggunaan yang diharapkan dapat berhasil mahasiswa mampu menilai mengevaluasi kondisi lahan untuk dinilai kesesuaiannya yang akan digunakan untuk kepentingan tertentu sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna mahasiswa mampu memprediksi dan merencanakan keperuntukan lahan berdasarkan dari penilaian kesesuaian lahan page 7 of 70 7 bab ii komponen ekosistem sumber daya lahan beberapa komponen lingkungan yang berpengaruh pada ekosistem sumber daya lahan komponen tersebut menjadi fator pembatas a iklim iklim merupakan faktor utama yang dinamis dan berpengaruh pada sumber daya alam dan lingkungan anasir iklim seperti radiasi sinar matahari temperatur kelembaban angin evapotranspirasi curah hujan mempunyai terkaitan dengan kondisi vegetasi dan lahan fenomena perbedaan pola iklim bukti keterkaitan iklim dengan kondisi fisik lahan terutama bentuk lahan kemiringan lereng dan arah lereng secara alamiah pertumbuhan tanaman tergantung pada kondisi tanah lahan dan iklim oleh karena itu data iklim perlu diketahui.parameter iklim memerlukan pencatatan data dalam kurun waktu yang relatif panjang sehingga kegiatan ini lebih banyak mengumpulkan data sekunder b air air menjadi komponen yang penting dalam ekosistem sumber daya lahan karena air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk organisme hidup termasuk tumbuhan ketersediaan air pada lahan dapat mempengaruhi perkembangan dan kelestarian makhluk hidup yang berada di suatu tempat lingkungan tertentu ketersediaan air permukaan dan air tanah merupakan persyaratan penting yang harus terpenuhi bagi pertumbuhan tanaman dan penggunaan lahan perubahan struktur vegetasi tutupan lahan dan kegiatan pada lahan dapat berakibat pada siklus hidrologi c kemiringan dan arah lereng kemiringan lereng dan arah lereng ikut berperanan dalam ekosistem sumber daya lahan informasi kemiringan dan arah lereng sangat diperlukan bagi pengelolaan lahan parameter kelerengan juga digunakan untuk klasifikasi beberapa keperluan page 8 of 70 8 termasuk dibidang pertanian keterkaitan kelerengan lahan dengan parameter lain cukup dominan biasanya pada topografi yang berbeda yang berarti kemiringan lerengnya berbeda maka perkembangan tanahnya juga berbeda perbedaan perkembangan tanah juga berarti ada perbedaan karakteristiknya perkembangan tanah juga dipengaruhi oleh arah lereng karena perbedaan lereng akan mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan menjadi tanah dengan demikian maka kemiringan lereng biasanya mengandung konsekuensi perbedaan tekstur tanah kondisi drainase jenis tanaman dan kedalaman tanah ada beberapa klasifikasi kemiringan lereng yang penggunaannya tergantung tuiuan pada klasifikasi tersebut setiap departemen akan mempunyai klasifikasi sendiri sesuai tujuannya bila ditujukan untuk menentukan areal transmigrasi misalnya akan berbeda dengan klasifikasi yang ditujukan untuk ekstensifikasi pertanian d kondisi permukaan lahan kondisi permukaan lahan dinyatakan dalam persentase batuan singkapan badrock dan adanya batu di permukaan rockness terhadap luas unit lahan informasi kondisi permukaan lahan yang menyangkut batuan singkapan dan bebatuan di permukaan sangat diperlukan dalam kaitannya dengan kemungkinan untuk penerapan tumpangsari tanaman semusim pada kondisi tanah yang berbatu atau tersingkap tidak mungkin dilaksanakan pengolahan tanah yang baik karena adanya gangguan tersebut disamping itu persentase batuan tersingkap yang cukup luas mengurangi jumlah tanaman per satuan luas karena pada bebatuan tersebut tidak mungkin dilaksanakan penanaman terjadinya kondisi tanah yang berbatu dan tersingkap dapat disebabkan oleh dua tenaga yang berbeda apabila batuan permukaan dan singkapan batuan tersebut terjadi pada daerah datar maka dapat diidentikasi bahwa daerah tersebut terjadi karena pengangkatan oleh tenaga endogen sedangkan bila kondisi tersebut terjadi pada lereng bukit dimungkinkan fenomena tersebut terjadi karena tenaga eksogen hal ini adalah erosi dan pengikisan dengan demikian apabila suatu lokasi mempunyai kelerengan yang page 9 of 70 9 terjal dan persentase singkapan batuan besar maka dapat dikatakan tingkat erosi yang terjadl juga tinggi e jenis tanah jenis tanah akan sangat dipengaruhi oleh jenis batuan induk iklim vegetasinya klasifikasi tanah yang umum dilaksanakan menggunakan us soil taxonomy atau klasifikasi indonesia apapun metode klasifikasi yang digunakan jenis tanah akan selalu berkaitan dengan karakteristik fisik lahannya cara klasifikasi tanah yang umum digunakan akan diuraikan tersendiri dengan demikian apabila suatu lahan mempunyai jenis tanah entisol maka kedalaman tanah tersebut umumnya dangkal sedangkan vertisol hanya bisa terjadi pada daerah dataran dan atau berkapur informasi jenis tanah biasanya dapat diperoleh dari peta tanah yang tersedia pada umumnya peta tanah yang ada mempunyai skala kecil 1 100 000 atau 1 250 000 hanya lokasi-lokasi tertentu saja yang dipetakan secara detail hal ini disebabkan adanya proyek khusus yang besar namun demikian informasi yang diperoleh dari peta tetap bisa dimanfaatkan terutama diskripsi profil tanahnya dengan berbekal pengetahuan dari diskripsi profil tanah pada peta tanah maka akan dapat diidentifikasi jenis-jenis tanah di lapangan f tipe batuan tipe batuan penting untuk diketahui karena menentukan parameter yang lain adanya perbedaan tipe batuan pembeda tanah akan membedakan cara pengelolaan tanah tersebut pengelolaan tanah yang berkembang dari batu kapur misalnya akan berbeda dengan pengelolaan tanah yang berkembang dari batuan vulkanik oleh karena itu tipe batuan sering digunakan untuk kriteria klasifikasi kemampuan lahan pada tingkat unit secara umum tipe batuan dibagi menjadi tiga yaitu batuan beku batuan sedimen dan batuan malihan metamorf batuan beku vulkanik igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mengeras atau membeku batuan sedimen sedimentary rocks adalah sedimen yang mengalami konsolidasi dari hasil erosi yang terangkut dari batuan endapan batuan beku atau batuan metamorf sedangkan batuan malihan metamorf page 10 of 70 10 metamorphic rocks adalah batuan yang telah mengalami perubahan struktur kimia atau mineral sebagai akibat dari perubahan temperatur tekanan tegangan geser atau lingkungan kimiawi masing-masing tipe batuan mempunyai watak sendiri-sendiri sehingga parameter yang dipengaruhi oleh tipe batuan tertentu akan mempunyai watak yang berbeda terhadap parameter yang dipengaruhi oleh tipe batuan lain tipe batuan akan menentakan bentuk lahannya jenis tanah juga sangat ditentukan oleh tipe batuan karena tanah terbentuk dari pelapukan batuan pengaruh lebih jauh adalah kepekaan tanah terhadap erosi tanah yang terbentuk dari batuan kapur akan mempunyai kepekaan terhadap erosi yang berbeda dibandingkan dengan tanah yang berkembang dari batuan vulkanik g kedalaman tanah kedalaman tanah sangat menentukan pertumbuhan tanaman tanah dangkal akan terbatas kemampuannya dalam menyediakan air dan unsur hara lainnya disamping itu kedalaman tanah sangat menentukan lahan bisa diolah atau tidak pada tanah yang dangkal pengelolaan tanah justru justru akan membalik sub soil ke atas yang berakibatterganggunya pertumbuhan tanaman pada klasifikasi kemampuan dan kesesuaian lahan faktor kedalaman tanah sangat diperhitungkan dan menentukan pada satu unit lahan kedalaman tanah mempunyai pola umum dibukit biasanya mempunyai kedalaman tanah terbesar dibandingkan lereng tengah demikian pula tanah di lereng atas umumnya lebih dangkal dibandingkan dengan lereng tengah dengan mengikuti pola umum tersebut maka kedalaman tanah dapat diidentifikasikan dengan penaksiran foto udara keterkaitan kedalaman tanah dengan parameter lain misainya drainase jenis tanah dan kemiringan lereng telah disinggung terdahulu seperti hainya kondisi permukaan kedalaman tanah juga dapat berubah karena tenaga endogen dan tenaga eksogen pada daerah dengan tingkat pelapukan yang rendah maka pembentukan tanahnya lambat dilai pihak kedalaman tanah juga dapat berubah page 11 of 70 11 karena adanya pengikisan atau erosi jadi parameter ini juga bisa dikatakan parameter yang dinamis walaupun perubahannya tidak secepat parameter erosi h sifat fisik tanah sifat fisik tanah yang penting untuk pengelolaan lahan dan dideskripsikan di lapangan mencakup tekstur tanah dan struktur tanah tekstur tanah dapat didifinisikan sebagai perbandingan antara fraksi tanah pasir debu dan lempung sand silt dan clay sedangkan struktur tanah adalah bentuk spesifik dari agregat tanah tekstur tanah relatif tidak berubah tetapi struktur tanah mudah berubah terutama apabila ada pengolahan tanah parameter ini sangat berkaitan dengan parameter lainnya antara lain kemiringan lereng kondisi drainase tipe batuan dan bentuk lahan pada lereng yang terjal tekstur tanah biasanya lebih kasar dibandingkan dengan daerah yang datar karena partikel halus telah terkikis dan diendapkan di daerah yang datar akibat lebih jauh drainase daerah miring akan lebih baik dibandingkan dengan daerah datar tipe batuan akan mempengaruhi komposisi fraksi tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tekstur tanah sedangkan bentuk lahan akan mempengaruhi tenaga eksogen yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap sifat fisik tanah penentuan tekstur tanah dapat dilakukan secara teliti di laboratorium tetapi dalam isdl ini tekstur tanah dapat dinilai di lapangan melalui metode sidik cepat ciri tanah di lapang ketelitian penentuan tekstur di lapangan tergantung pengalaman surveyor tetapi pada prinsipnya sulit untuk dilaksanakan penilaian struktur tanah hanya bisa dilaksanakan di lapangan cara penilaian sifat-sifat fisik tanah tersebut dilapangan akan diuraikan lebih jauh pada petunjuk praktek lapangan klasifikasi tekstur dan struktur tanah diuraikan pada tabel berikut page 12 of 70 12 i sifat kimia tanah bahan penting yang diabsorbsi tanaman dan dipindahkan dari tanah adalah air dan unsur hara tanaman dapat mengalami kekurangan defisiensi unsur hara bila unsur tersebut tidak terdapat dalam tanah atau unsur tersebut terdapat dalam jumlah cukup tetapi sangat sedikit terlarut atau tidak tersedia untuk menopang kebutuhan tanaman tanaman tahunan relatif lebih tahan terhadap defisiensi unsur hara dampak kekurangan unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman juga berlangsung dalam jangka panjang dibandingkan dengan tanaman semusim oleh karena itu sifat kimia tanah hanya digunakan dalam penentuan kesesuaian lahan pada tanaman semusim kondisi kesuburan tanah ditunjukkan oleh kandungan unsur hara tanah unsur hara tanah yang diukur di sini adalah merupakan unsur hara esensial yang terdiri dari unsur makro dan mikro dalam kegiatan ini yang diukur adalah unsur hara makro saja unsur-unsur makro tersebut adalah nitrogen n total phosphor p205 tersedia dan kalium k20 tersedia kalsium ca magnesium mg unsur n merupakan penyusun semua protein klorophyl di dalam koensim dan asam-asam nukleat unsur p berperan dalam transfer energi sebagai bagian dari adenosin tripospat beberapa penyusun protein koensim asam nukleat dan substrat metabolisme unsur k meskipun penting tetapi hanya sedikit peranannya sebagai penyusun komponen tanaman fungsi utama adalah untuk pengaturan mekanisme seperti fotosintesis translokasi karbohidrat sintesa protein dan lain-lain keasaman tanah yang dinyatakan dalam eksponen hidrogen ph merupakan aspek kimia tanah yang tetap diperlukan dalam kegiatan ini hal ini disebabkan karena pengaruh ph yang sangat besar terhadap kesesuaian lahan dan pertumbuhan tanaman ph tanah berhubungan erat dengan jumlah kalsium ca dan magnesium mg ca dan mg ini merupakan salah satu dari unsur hara makro ca merupakan komponen dinding sel berperan dalam struktur dan permeabilitas membran sedangkan mg merupakan penyusun klorophyl dan ensim aktivator pengukuran ph dilakukan pada horison a maupun b dengan menggunakan alat- page 13 of 70 13 alat testing lapangan sederhana pada ketelitian 0 1 satuan meskipun parameter ph merupakan faktor yang dinamis tetapi tetap diperlukan dalam kaitannya dengan pengelolaan lahan kapasitas tukar kation ktk menggambarkan jumlah besarnya kation yang dapat dipertukarkan sehingga semakin besar nilai ktk maka akan semakin banyak kation yang dapat dipertukarkan sehingga ketersediaan hara tanaman akan semakin meningkat sedangkan bahan organik bo c-org menunjukkan besarnya kandungan bahan organik tanah semakin banyak bo maka struktur tanah akan semakin baik dan akan mempengaruhi ktk j kondisi erosi erosi merupakan pembatas utama dari penggunaan lahan yang berkelanjulan identifikasi erosi di lahan hutan diperlukan untuk mengetahui jenis dan tingkat erosi serta persentase luasan tererosi pada satuan peta sehingga upaya konservasi tanah yang efektif dapat direncanakan pengalaman lapangan menunjukkan bahwa erosi biasanya terjadi cukup besar pada saat awal penebangan atau pembukaan lahan sampai tanaman berumur 2 tahun parameter ini sangat dinamis karena kondisi erosi bisa berubah drastis setiap waktu oleh karena itu perlu dicatat bahwa informasi jenis dan tingkat erosi hasil perisalahan adalah kondisi pada saat dilakukan survei lapangan pembaruan updating data parameter ini perlu sering dilakukan mengingat cepatnya perkem- bangan tanah tererosi erosi yang dibahas dalam disini adalah erosi yang disebabkan karena air sedangkan erosi angin walaupun ada tidak begitu banyak terjadi di indonesia secara umum dikenal empat jenis erosi tanah oleh air yaitu erosi permukaan lembar sheet erosion erosi parit rill erosion jurang gully erosion erosi tebing sungai streambank erosion dan longsoran landslide erosion pembagian tingkat erosi dilakukan secara kualitatif yaitu diabaikan ringan sedang dan berat page 14 of 70 14 pada umumnya erosi tanah banyak terjadi di lahan miring daripada dilahan datar dalam kaitannya dengan aspek tanaman erosi juga akan banyak terjadi di lahan yang terbuka setelah penebangan sebelum adanya semak perlu dicatat pula bahwa penanaman sistem tumpangsari juga mempunyai resiko tinggi terhadap terjadinya erosi akibat adanya pengolahan tanah pada dasarnya setiap tanah mempunyai tingkat kepekaan yang berbeda terhadap erosi tergantung dari sifat fisik dan batuan pembentuknya dengan demikian maka kondisi erosi selain terkait dengan bentuk lahan juga terkait dengan sifat tanah dan tipe batuan k vegetasi inventarisasi parameter tanaman dilakukan karena kinerja tanaman yang ada merupakan pencerminan kondisi lahan sehingga identifikasi kondisi tanaman bisa digunakan sebagai indikator kondisilahan saat itu informasi ini penting terutama bagi lokasi baru yang akan dibuka untuk tanaman bagi areal hutan tanaman yang sudah beroperasi informasi kinerja tanaman juga sangat penting sebagai sarana pemantauan di tiap petak atau anak petak page 15 of 70 15 bab iii sumberdaya lahan sumberdaya lahan mencakup dua pengertian yaitu sumberdaya dapat diartikan sesuatu benda bahan yang dapat dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh manusia untukmemenuhi kebutuhan hidupnya sumberdaya dapat berkonotasi waktu tempat danekonomi sedangkan lahan dari bahasa sunda land adalah bagian bentang alam landscape yang mencakup pengertian tanah lingkungan fisik termasuk iklim topografi relief hidrologi dan vegetasi yang menutupinya yang semuanya secarapotensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan degradasi lahan dapat diartikan sebagai kemerosotan penurunan kualitas lahandan produktivitas potensial daya dukung dari sebidang lahan yang bersangkutan baiksecara alami maupun akibat campur tangan manusia sehingga tidak dapat berdayagunasecara maksimal dan lestari terjadinya degradasi lahan secara ekstrim akan dapat menyebabkan lahan tidak dapat berproduksi sama sekali baik secara alami maupundengan pengelolaan besarnya variasi faktor-faktor penyebab terjadinya degradasi lahanmenyebabkan degradasi lahan mengalami perkembangan fase-fase yang menunjukkantingkat keparahannya sebelum mencapai suatu keadaan yang ekstrim lahan kritis tingkat kerusakan akibat degradasi lahan dapat digolongkan rendah sedang dan tinggi.semakin tinggi tingkat kerusakan maka produktivitas daya dukungnya akan semakin rendah dan akan mengurangi intensitas penggunaannya serta hilangnya produksi jangkapanjang apabila intensitas kerusakannnya sangat tinggi ekstrim maka lahan tersebutakan dapat berubah menjadi lahan kritis.degradasi tanah lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu degradasialami dan degradasi dipercepat degradasi secara alami memang terus terjadi dari masalampau hingga saat ini degradasi alami terjadi akibat adanya proses denudasi yangbiasanya meninggalkan sisa dalam bentuk permukaan sisa erosi atau dataran aluvial yangluas dalam bentuk landform dataran banjir adanya bukit-bikit sisa dan sebagainya.degradasi dipercepat adalah degradasi yang proses berlangsungnya cepat yangumumnya disebabkan oleh adanya campur tangan page 16 of 70 16 manusia yang dalampengelolaannya.tidak mentaati kaidah konservasi dengan melihat kenyataan yang telahdiuraikan di atas maka degradasi lahan di indonesia tergolong permasalahan yang cukupserius dan perlu ditanggulangi sedini mungkin ada sebuah pemeo mengatakan bahwatanah lahan yang kita tempati kelola saat ini adalah bukan milik kita tapi warisan untukanak cucu kita sehingga bagaimana kita harus merawatnya dengan baik untuk anak cucukita produktivitas lahan dapat diartikan kemampuan dari lahan yang bersangkutanuntuk endukung penggunaan yang lestari hal ini berarti bila lahan yang bersangkutanmisalnya digunakan untuk bidang pertanian akan mampu menghasilkan produksitanaman sesuai dengan input yang diberikan sedangkan produktivitas tanaman sangatdipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungannya jadi tinggi rendahnya produksitanaman sangat dipengaruhi oleh adanya kombinasi yang cocok antara genetik tanamandan lingkungannya fenotipe tanaman yang secara genetik dapat berproduksi tinggitidak akan dapat berproduksi secara maksimal bila tidak didukung oleh lingkungantumbuh yang sesuai dengan persyaratannya lahan marginal adalah lahan yang bila dikelola akan mebutuhkan tambahan inputyang cukup besar sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan output yanglahan kritis adalah lahan yang mengalami produktivitas sampai ke titik kritis diindonesia lahan kritis semakin bertambah dengan laju pertambahan sekitar 400.000hektar tiap tahunnya timbulnya lahan kritis salah satunya disebabkan oleh penggunaanlahan yang mengabaikan azas konservasi terutama di lahan marginal lahan marginal adalah lahan yang memiliki sejumlah faktor pembatas dan biladiusahakan secara agroekonomi lahan tersebut memberikan hasil yang tidak seimbangantara masukan dan hasil yang diperoleh serta berpotensi cukup besar untuk mengalamidegradasi apabila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya lahan atau tanah marginal diindonesia diperkirakan berjumlah 61 juta hektar yang pada umumnya dibuka untuk arealtransmigrasi maupun untuk perluasan page 17 of 70 17 perkebunan berbagai komoditas seperti kelapasawit kakao dan karetterjadinya kerusakan lingkungan yang paling parah disebabkan oleh adanyadegradasi tanah lahan dipercepat kalau kita ingat kembali bahwa salah satu penyebabterjadinya degradasi lahan adalah degradasi tanah dengan adanya sifat tanah sebagaisistem terbuka maka tanah akan selalu mendapat pengaruh dari luar sehingga tanah dapatmengalami akibat baik dan buruk akibat baik tanah sebagai sistem terbuka adalahterjadinya peningkatan kesuburan dengan adanya pemberian masukan yang bermanfaatbagi kelestariannya pemberian pupuk bahan organik dan sebagainya di pihak laindengan adanya sistem terbuka ini tanah akan mudah terkena dampak dari lingkungannya seperti adanya pembuangan limbah ke dalam tanah akan menyebabkan terjadi kerusakantanah dan lingkungannya salah satu penyebab terjadinya kerusakan lingkungan adalah adanya degradasitanah lahan yang dipercepat yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia seperti 1 adanyaaktivitas pertanian pengolahan tanah yang berlebihan pengelolaan tanah denganmengabaikan kaidah konservasi 2 adanya aktivitas industri yang membuang limbahsembarangan tanpa daur ulang hujan asam adanya dampak rumah kaca 3 akibatadanya urbanisasi adanya limbah kota konversi secara besar-besaran lahan pertanian kenon pertanian page 18 of 70 18 bab iv evaluasi sumberdaya lahan evaluasi lahan adalah proses pendugaan potensi dari sebidang lahan untuk suatumacam penggunaan lahan yang telah dipertimbangkan beberapa ahli evaluasi lahanmenyebutkan tentang pengertian evaluasi sumberdaya lahan namun pada intinyapengertiannya hampir sama para ahli tersebut antara lain 1 vink 1975 menyebutkan bahwa evaluasi lahan merupakan proses membandingkandan menginterpretasikan data tentang tanah iklim vegetasi dan aspek lain darilahan.adapun tujuan yang ingin dicapai adalah menetapkan alternatif-alternatifpenggunaanlahan tersebut dalam konteks sosial ekonomi tertentu 2 beek 1978 menyebutkan bahwa apa yang harus dilakukan dalam evaluasi lahandalah memberikan prediksi mengenai besarnya input-output baik efek yang menguntungkan maupun hambatan yang merugikan yang harus diatasi sebagai akibatpenggunaan tertentu sebagai hasilnya adalah kesesuaian lahan bagi suatu penggunaanlahan untuk maksud tertentu 3 fao 1976 pada dasarnya menjelaskan bahwa evaluasi lahan merupakan proses membandingkan antara kualitas lahan dengan persyaratan dari penggunaan lahanyang bersangkutan dan sebagai hasilnya harus dapat memberikan pilihanpenggunaan lahan dengan segala pertimbangannya termasuk aspek ekonomi 4 wiradisastra 1981 mengatakan bahwa evaluasi lahan diperlukan terutama apabilatelah diketahuinya kebutuhan akan perubahan misalnya dengan keinginanenerapkan jenis penggunaan lahan baru pada suatu wilayah atau memindahkan penduduk ke daerah yang belum dibuka dan sebagainya dikatakannya evaluasi lahanadalah suatu proses yang merupakan penghubung antara sistem informasi denganpengguna sistem informasi yang umumnya para perencana sebagai hasil prosesevaluasi lahan akan dihasilkan peta page 19 of 70 19 kemampuan kesesuaian lahan yang menunjukkanberbagai pilihan penggunaan yang dapat diterapkan pada daerah yang sedangdievaluasi tujuan dari evaluasi sumberdaya lahan adalah untuk mengetahui potensi ataunilai dari suatu lahan untuk penggunaan yang diinginkan evaluasi lahan tidak hanyaterbatas pada penilaian karakteristik kualitas lahan saja konsekuensi sosial dan dampaklingkungan yang ditimbulkannya juga harus mendapat perhatian oleh karena itu padaprinsipnya proyek evaluasi lahan harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaiberikut 1 bagaimana pengelolaan lahan sekarang dan apa yang akan terjadi bila tindakanpengelolaan sekarang tetap atau tidak berubah 2 perbaikan-perbaikan apa yang mungkin dilakukan dalam tindakan pengelolaan dalamrangka penggunaan sekarang 3 apa jenis penggunaan lainnya yang secara fisik memungkinkan dan relevan sesuai baik secara ekonomis maupun sosial 4 penggunaan yang bagaimana yang memungkinkan produksi yang lestari ataukeuntungan-keuntungan lainnya 5 pengaruh buruk apa yang mungkin timbul dari masing-masing penggunaan lahan baiksecara fisik maupun sosial ekonomi 6 masukan apa yang diperlukan baik secara tetap ataupun secara berulang untuk dapatmempertahankan produksi yang diinginkan dan meminimalkan pengaruh buruknya 7 apa keuntungan-keuntungan dari masing-masing bentuk penggunaan lahan tersebut manfaat evaluasi sumberdaya lahan adalah memberikan pengertian tentanghubungan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta memberikan kepadaperencana berbagai perbandingan atau alternatif pilihan page 20 of 70 20 penggunaan yang diharapkanberhasil.manfaat evaluasi lahan ditinjau dari daerah yang akan dievaluasi pada dasarnyadapat dikelompokkan dalam dua kelompok 1 pada daerah-daerah yang belum berkembang kurang maju dan berpenduduk jarang.pada daerah seperti ini perubahan pola penggunaan lahan umumnya berhubungandengan program pengembangan lahan baru dalam program ini dikenal 3 tahapankegiatan berdasarkan skala dan intensitasnya yang merupakan bagian berurutandari perencanaan pembangunan yaitu a inventarisasi sumberdaya lahan land resource inventory b kelayakan proyek feasibelity study c perencanaan usahatani farm planning 2 pada daerah-daerah yang telah berkembang berpenduduk padat evaluasi lahanberguna terutama dalam bidang perencanaan dalam rangka penataan kembalipenggunaan lahan dan dalam bidang pengelolaan lahan untuk membantu mengatasiadanya kompetisi persaingan antara berbagai kemungkinan penggunaan lahan evaluasilahan dapat menyajikan seperangkat data objektif yang dapat membantu dalampengambilan keputusan dalam bidang perencanaan sehingga lahan dapat digunakansecara lebih efisien sebagai dasar pemikiran utama dalam prosedur evaluasi lahan adalah kenyataan bahwa berbagaipenggunaan lahan membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda oleh karena itu dibutuhkan keterangan-keterangan informasi tentang lahan tersebut yang menyangkut berbagai aspek sesuai dengan rencanaperuntukan yang sedang dipertimbangkan keterangan informasi yang dimaksud paling tidak menyangkuttiga aspek utama yaitu aspek lahan penggunaan lahan dan aspek ekonomi data-data tentang lahan dapat diperoleh dari kegiatan survei sumberdaya lahan termasuk surveitanah hasil survei sumberdaya lahan dapat menyajikan berbagai page 21 of 70 21 informasi dalam bentuk faktor lingkungan yang dipetakan sebagai contoh peta tanah menunjukkan penggolongan tanah peta vegetasi penggunaanlahan peta iklim dan peta lainnya namun dari contoh-contoh hasil survei tersebut belum dapatmemberikan apakah lahan dapat digunakan untuk budidaya tanaman tertentu misalnya untuk menanamcengkeh agar peta-peta dari hasil survei tersebut mempunyai makna bagi perencanaan pengelolaan lahan diperlukan tahapan berikutnya yaitu dengan jalan membandingkan sifat-sifat tanah vegetasi iklim dan lainsebagainya dengan persyaratan yang dibutuhkan berbagai jenis penggunaan lahan.tahapan dimana persyaratan yang dibutuhkan suatu penggunaan lahan dibandingkan dengankualitas lahan yang dalam hubungan ini dilakukan dengan menganalisis nilai masing-masing tipe jenislahan untuk masing- masing macam penggunaan lahan yang dipertimbangkan merupakan ciri prosesevaluasi lahan.hampir setiap aktivitas manusia melibatkan penggunaan lahan dan karena jumlah dan aktivitasmanusia bertambah cepat maka lahan menjadi sumberdaya yang langka oleh karena itu keputusan untukmengubah pola penggunaan lahan mungkin memberikan keuntungan atau kerugian yang besar baik ditinjaudari pengertian ekonomis maupun terhadap perubahan lingkungan dengan demikian dalam membuatkeputusan tentang penggunaan lahan merupakan aktivitas politik dan sangat dipengaruhi keadaan sosialekonomi lahan sangat bervariasi dalam berbagai faktor seperti keadaan topografi iklim geologi tanah vegetasi yang menutupinya berbagai keterangan tentang kemungkinan pemanfaatan dan pembatas-pembatasdari faktor lingkungan yang bersifat permanen maupun sementara sangat penting diperhatikandalam membicarakan perencanaan dan perubahan dalam pola penggunaan lahan.seorang ahli evaluasi lahan harus dibekali dengan pemahaman tentang prinsipprinsipdasar evaluasi lahan ada enam prinsip dasar dalam evaluasi lahan fao 1976 1 kesesuaian lahan dinilai dan diklasifikasikan sesuai dengan macam penggunaan yangspesifik page 22 of 70 22 2 evaluasi membutuhkan perbandingan antara keuntungan yang diperoleh danmasukanyang dibutuhkan pada berbagai tipe penggunaan lahan 3 dibutuhkan pendekatan multi disipliner 4 evaluasi dibuat relevan dengan konteks fisik ekonomi dan sosial dari daerah yangbersangkutan 5 kesesuaian lahan ditujukan untuk penggunaan yang bertahan lestari 6 evaluasi lahan menyangkut perbandingan lebih dari satu macam penggunaan page 23 of 70 23 bab v karakteristik lahan dan kualitas lahan salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan evaluasi fisik lahan untuk menilai potensinya adalah menentukan dan memperoleh informasi tentang karakteristik kualitas lahannya karakteristik lahan dapat didefinisikan semua faktor komponen sifat ciri lahanyang dapat diukur atau ditaksir diestimasi seperti tekstur tanah kedalaman efektif tanah lereng permukaan dan sebagainya.pemahaman komponen-komponen lahan melalui tiap-tiap disiplin ilmu akanmenghsilkan sejumlah informasi tentang ciri lahan yang terpecah-pecah dengan cara inipenilaian tentang lahan seringmengakibatkan hubungan penting yang terjadi di antaraciri-ciri karakteristik lahan yang berbeda dengan demikian interpretasi mengenai potensilahan akan lebih sulit dan lebih banyak memakan waktu konsep kualitas lahan disusun untuk mensintesis pemahaman tentang sifat- sifatlahan yang terpisah-pisah tersebut ke dalam satu kesatuan faktor yang saling berinteraksi.kualitas lahan adalah gabungan dari beberapa karakteristik lahan yang mempunyaipengaruh nyata terhadap kemampuan kesesuaian lahannya masing-masing kualitas lahanmempunyai keragaan performance tertentu yang berpengaruh terhadap esesuaiannyabagi penggunaan tertentu kualitas lahan ada yang dapat diestimasi atau diukur secaralangsung di lapangan tapi pada umumnya ditetapkan dari pengertian karakteristik lahan.kualitas lahan kemungkinan berperan positif atau negatif terhadap penggunaan lahantergantung dari sifat-sifatnya.setiap kualitas lahan pengaruhnya tidak selalu terbatas hanya pada satu macampenggunaan sebagai contoh kualitas lahan yang sama bisa berpengaruh terhadap lebihdari satu macam penggunaan demikian pula sebaliknya satu macam penggunaan lahantertentu akan dipengaruhi oleh berbagai kualitas lahan contoh bahaya erosi dipengaruhioleh berbagai keadaan sifat tanah terrain lereng dan iklim curah hujan ketersediaanair bagi kebutuhan tanaman dipengaruhi antara lain oleh faktor iklim topografi drainase tekstur page 24 of 70 24 struktur zona perakaran dan bahan kasar batu kerikil di dalam penampangtanah beek 1978 membedakan kualitas lahan ke dalam empat bagian yaitu 1 kualitas lahan ekologi mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan contohnya ketersediaan air ketersediaan unsur hara ketersediaan oksigen bahaya banjir temperatur dan sebagainya 2 kualitas lahan pengelolaan mempengaruhi pengelolaanusaha pertanian contoh kemungkinan untuk mekanisasi ukuran dari blok pengelolaanyang potensial lokasi dalam hubungannya dengan penyediaan sarana produksi input dan pemasaran hasil aspek ekonomi dan sebagainya 3 kualitas lahan konservasi mempengaruhi degradasi lahan contoh bahaya erosi bahaya salinisasi danalkalinisasi bahaya pemadatan tanah bahaya terbentuknya kerak adanya spesies tanaman atau hewanyang unik dan sebagainya 4 kualitas lahan perbaikan kemungkinan untuk merubahkondisi contoh sifat dapat diairi sifat dapat dilakukan drainase respon terhadappemupukan dan sebagainya dalam evaluasi lahan sering kualitas lahan tidak digunakan tetapi langsungmenggunakan karakteristik lahan driessen 1971 staf ppt 1983 karena keduanyadianggap sama nilainya dalam evaluasi metode evaluasi yang menggunakan kualitaslahan dapat dilihat seperti tabel 1 di bawah tabel 1 karakteristik lahan yang digunakan dalam csr 1983 fao 1983 dan sys et al 1983 csr fao 1983 fao 1983 sys et al 1983 temperatur ketersediaan air ketersediaan oksigen media perakaran retensi hara toksisitas sodisitas kelembaban ketersediaan hara ketersediaan oksigen media untuk perkembangan akar kondisi untuk pertumbuhan sifat iklim topografi kelembaban sifat fisik tanah sifat kesuburantanah page 25 of 70 25 bahaya sulfidik bahaya erosi penyiapan lahan kemudahan diolah salinitas dan alkalinitas toksisitas retensi terhadap erosi bahaya banjir temperatur energi radiasi dan fotoperiode bahaya unsur iklim angin kekeringan kelembaban udara periode kering untuk pemasakan ripening tanaman salinitas dan alkalinitas karakteristik kualitas lahan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cukupbanyak namun untuk kepentingan evaluasi lahan bisa dipilih dan ditentukan sesuaidengan keperluan dan kondisi lokal atau tujuan dan tingkatan evaluasi dari wilayah yangakan dievaluasi kualitas lahan yang terpilih ditentukan sebagai dasar evaluasi lahandigolongkan ke dalam karakteristik kualitas lahan diagnostik puslittanak 2003 menetapkan kualitas lahan yang dipilih digunakan dalamevaluasi lahan adalah sebagai berikut temperatur ketersediaan air ketersediaan oksigen media perakaran bahan kasar gambut retensi hara toksisitas salinitas bahaya sulfidik bahaya erosi bahaya banjir dan penyiapan lahan - temperatur ditentukan oleh keadaan temperatur rerata tahunan - ketersediaan air ditentukan oleh keadaan curah hujan kelembaban lama masakering sumber air tawar tergantung jenis komoditasnya page 26 of 70 26 - ketersediaan oksigen ditentukan oleh keadaan drainase atau oksigen - media perakaran ditentukan oleh tekstur tanah bahan kasar dan kedalamantanah - gambut ditentukan oleh kedalaman dan kematangan gambut - retensi hara ditentukan oleh ktk liat kejenuhan basa ph h2o danc- organik - bahaya keracunan ditentukan oleh salinitas alkalinitas dan kedalaman sulfidikatau pirit fes2 - bahaya erosi ditentukan oleh lereng dan bahaya erosi - bahaya banjir ditentukan oleh genangan - penyiapan lahan ditentukan oleh batuan di permukaan dan singkapan batuan fasilitas yang berkaitan dengan aspek ekonomi merupakan penentu kesesuaianlahan secara ekonomi rossiter 1995 hal ini dengan pertimbangan bahwa bagaimanapun potensialnya secara fisik suatu wilayah tanpa ditunjang oleh saranaekonomi yang memadai tidak akan banyak memberikan kontribusi terhadappengembangan wilayah tersebut page 27 of 70 27 vi evaluasi kesesuaian lahan 6.1 perkembangan sistem evaluasi lahan di indonesia evaluasi lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna lahan inti evaluasi lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tpe penggunaan lahan yang akan diterapkan dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang digunakan dengan cara ini maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuian kemampuan lahan untuk tipe penggunaan lahan tersebut klasifikasi kesesuaian atau kemampuan lahan adalah pengelompokkan lahan berdasarkan kesesuaian atau kemampuannya untuk tujuan penggunaan tertentu.pengelompokan ini biasanya dilakukan oleh ilmuwan tanah dengan menggunakan satuan peta tanah spt atau sering juga disebut satuan peta lahan spl dari hasil survey tanah sebagaisatuan evaluasi dan sebagai dasar untuk menentkan batas-batas penyebarannya istilah kemampuan lahan land capability digunakan digunakan oleh banyak system klasifikasi lahan terutama oleh soil conservation service usda klingebel montgomery 1961 .dalam system usda ini satuan peta tanah dikelompokkan terutama atas dasar kemampuannya capability untuk memproduksi tanaman-tanaman pertanian dan rumput makanan ternak tanpa menimbulkan kerusakan dalam jangka waktu panjang.beberapa ahli mengartikan kapabilitas kemampuan sebagai kapasitas suatu lahan untuk berproduksi sedangkan kesesuaian suitability merupakan kecocokan adaptability suatu lahan untuk penggunaan tertentu.kapabilitas lahan kadang-kadang diartikan pula sebagai klasifikasi lahan yang didasarkan pada factor-faktor penghambat yang merusakkan beberapa ahli mengemukakan bahwa istilah capability dan suitability merupakan dua istilah yang mempunyai arti yang sama sehingga dapat saling menggantikan interchangeable fao 1976 menggunakan istilah land suitability dengan alasan karena istilah land capability seolah-olah sudah merupakan istilah dari soil conservation service usda namun demikian pengertian yang umum dianut pada waktu ini adalah bahwa page 28 of 70 28 kemampuan lahan berarti potensi lahan untuk penggunaan pertanian secara umum sedangkan kesesuaian lahan berarti potensi lahan untuk jenis tanaman tertentu usaha mengadakan klasifikasi kemampuan lahan di indonesia telah dimulai semenjak tahun 1955 oleh direktorat tataguna tana dan tahun 1962 oleh pusat penelitian tanah bogor pada mulanya evaluasi kemampuan lahan didasarkan pada konsep hockensmith 1950 dengan beberapa modifikasi sesuai dengan keadaan setempat.cara-cara evaluasi ini mengalami perbaikan terus menerus sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang berubah dan adanya data baru dalam perkembangannya system hockensmith ternyata agak sulit digunakan untuk survey tanah yang lebih detail sehingga dikembangkan system lain dengan menggunakan penghampiran semikuantitatif soepraptohardjo 1964 system ini kemudian diperbaiki lagi sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh riquier et al 1970 pada tahun 1975 atas kerja sama fao dengan pusat penelitian tanah dikemukakan suatu konsep land capability appraisal system for agricultural uses in indonesia soepraptohardjo robinso 1975 system ini didasarkan atas beberapa tipe penggunaan lahan intensitas tenaga kerja tngkat pengetahuan teknis dan pengelolaan keadaan social –ekonomi kebutuhan tanaman disamping factor utama yaitu sifat-sifat tanah dan factor sekelilingnya karena data yang diperlukan dalam system ini tidak mudah didapatkan di daerah survey maka untuk keperluan survey tanah daerah-daerah yang akan dibuka untuk pemukiman transmigrasi telah dibuat pula suatu system evaluasi lahan oleh proyek penelitian pertanian menunjang transmigrasi pusat penelitian tanah 1983 yang merupakan modifikasi dari konsep fao yang dikemukakan dalam publikasi yang berjudul framework of land evaluation fao 1976 pusat penelitian tanah dan fao csr fao 1983 mengembangkan pula system evaluasi lahan untuk pemetaan tanah tinjau 1 250.000 berdasar atlas format procedures dimana disajikan kriteria klasifikasi kesesuaian lahan untuk 23 jenis tanaman pertanian dan 10 jenis tanaman kehutanan kriteria-kriteria tersebut walaupun belumdiuji kebenarannya tetapi telah digunakan secara luas di indonesia karena merupakan satu-satunya kriteria yang tersedia pada saat itu bahkan meskipun system page 29 of 70 29 tersebut dirancang untuk survey tanah semi-detil dari system ini kemudian wood dert 1983 mengembangkan suatu system evaluasi lahan dengan computer yang disebut lecs land evaluation computer system selanjutnya pusat penelitian tanah tinjau semi-detil dan detil yang dilakukan secra manual kecuali itu dalam proyek lrep ii 1993-1997 dikembangkan juga system ales automated land evaluation system yang berasal dari amerika serikat rossiter 1994 di luar pusat penelitian tanah system evaluasi lahan juga berkembang seperti di ipb misalnya arsyad 1972 mengemukakan system evaluasi lahan untuk irigasi dengan memodifikasi system usbr united states bureu of reclamation kecuali itu ipb juga mengembangkan system evaluasi lahan untuk daerah pasang surut yang digunakan untuk survey tanah daerah pasang surut dalam kurun waktu tahun 1969-1981.di balai-balai penelitian-pun berkemban metoda evaluasi lahan misalnya di balai penelitian perkebunan medan yang mengembangkan metode evaluasi lahan untuk kelapa sawit dan karet pangudijatno 1981 kecuali itu departement pertanian 1980 1981 sewaktu masih bersatu dengan departemen kehutanan mengatur penggunaan lahan hutan berdasarkan atas tataguna hutan kesepakatan tghk sedangkan badan pertahanan nasional mengatur penggunaan lahan dengan klasifikasi wilayah tanah usaha serta peta kemampuan tanah yang berupa peta lereng kedalaman tanah tekstur tanah ketinggian dan lain-lain suatu kecenderungan baru di indonesia pada akhir-akhir ini adalah pembuatan peta zona agro-ekologi zae yaitu peta potensi lahan untuk pertanian secara umum berdasarkan factor-faktor yang paling penting terutama iklim dan tanah.kecuali itu pengembangan evaluasi lahan untuk bidang bangunan engineering dan daerah wisata juga telah dilakukan 6.2 tujuan evaluasi lahan tujuan evaluasi lahan land evaluation atau land assessement adalah menentukan nilai suatu lahan untuk tujuan tertentu menurut fao 1976 dalam evaluasi lahan perlu juga memperhatikan aspek ekonomi social serta lingkungan page 30 of 70 30 yang berkaitan dengan perencanan tataguna lahan disamping harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut 1 bagaimana lahan sekarang dikeloa dan apa akibatnya bla cara tersebut terus dilakukan 2 bila ada masalah perbaikan apa yang perlu dilakukan terhadap pengelolaan sekarang 3 penggunaan-penggunaan lain apayang mungkindapat dilakukan secara fisik dan relevan dari segi social-ekonomi 4 diantara kemungkinan-kemungkinan penggunaan lahan tersebut mana yang memberikan kemungkinan produksi yang langgeng dan keuntungan-keuntungan lain aspek kelestarian 5 akibat apa yang tidak menguntungkan secara fisik social dan ekonomi terhadap masing-masing penggunaan lahan tersebut aspek social dan lingkungan 6 input apa yang diperlukan untuk mendapatkan produksi yang diinginkan dan untuk menekan akibat-akibat yang tidak menguntungkan aspek ekonomi dan lingkungan 7 apa keuntungan dari masing-masing penggunaan lahan tersebut aspek ekonomi untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diperlukan berbagai langkah.sebagai langkah pertama tujuan dari evaluasi harus jelas.selanjutnya factor-faktor yang digunakan sebagai penciri harus ditentukan.factor-faktor ini harus merupakan sifat-sifat yang dapat diukur atau ditaksir dan erat hubungannya dengan tujuan evaluasi 6.3 dasar-dasar evaluasi lahan untuk menentukan metoda dan penghampiran yang diperlukan harus ditentukan lebih dulu dasar-dasar yang digunakan yang mencakup ketentuan- ketentuan berikut page 31 of 70 31 1 kesesuaian lahan harus didasarkan atas penggunaan lahan untuk tujuan tertentu karena penggunaan yang berbeda memerlukan syarat yang berbeda sebagai contoh tanah yang digenangi air tidak cocok untuk tanaman lahan kering tetapi cocol untuk padi sawah 2 diperlukan perbandingan antara biaya dan keuntungan dalam penggunaan lahan yang direncanakan 3 diperlukan penghampiran multidisiplin proses evaluasi lahan memerlukan sumbangan pengetahuan dari bdang ilmu tanah teknologi penggunaan lahan ilmu ekonomi ilmu social dan lain-lain 4 harus relevan terhadap sifat-sifat fisik ekonomi dan social daerah yang dimaksud misalnya iklim daerah tersebut standard hidup penduduk setempat tersedianya buruh besarnya upah dan sebagainya 5 berdasarkan atas penggunaan untuk waktu yang tidak terbatas sustain basis jangan sampai dikemudian hari menyebabkan kemunduran lingkungan dan kerusakan lahan meskipun dalam jangka pendek sangat menguntungkan 6 evaluasi meliputi lebih sari satu macam penggunaan lahan perlu dibandingkan misalnya keuntungan penggunaan lahan untuk pertanian dengan untuk kehutanan antara dua cara bercocok tanam atau antara jenis-jenis tanaman yang berbeda kegiatan pertama yang perlu dilakukan dalam evaluasi lahan adalah konsultasi pendahuluan dimana dibicarakan tujuan evaluasi asumsi dan pembatas constraint serta metoda yang digunakan.kegiatan-kegiata selanjutnya dan urutan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan keadaan tergantung dari jenis intensitas survey yang dilakukan serta penghampirannya dua tahap atau paralel 6.4 intensitas evaluasi lahan evaluasi lahan dapat dibedakan dalam tiga intensitas kerincian yaitu reconnaissance tinjau semi-detil setengah rinci sedang dan detil rinci page 32 of 70 32 6.4.1 reconnaissance tingkat tinjau umumnya evaluasi lahan dengan inensitas ini dilakuakn dalam skala nasional atau provinsi bagii negara yang lahannya sangat luas seperti indonesia.evaluasi lahan dilakukan secara kualitatif dan analisa ekonomi hanya dilakukan dengan sangat umum.hasil evaluasi dapat digunakan perencanaan secara nasional dimana dapat ditentukan skala prioritas untuk masing-masing daerah 6.4.2 semi-detil setengsh rinci sedang evaluasi lahan dengan intensitas ini dilakukan untuk tujuan-tujuan yang lebih khusus msalnya studi kelayakan feasibility study untuk suatu proyek.survey pertanian dan analisa social-ekonomi merupakan factor penting dan evaluasi lahan sabaiknya dilakukan secara kuantitatif.hasil evaluasi dapat memberi keterangan untuk pengambilan keputusan penelitian proyek dan perubahan-perubahan yang mungkn diperlukan terhadap proyek yang direncanakan 3.4.3 detil rinci merupakan survey untuk perencanaan yang telah pasti msalnya untuk pembuatan disain atau nasehat.biasanya dilakukan setelah kepastian melaksanakan proyek tersebut diputuskan 6.5 beberapa konsep dan definisi takrif fao 1976 mengemukakan beberapa konsep dan definisi mengenai hal- hal yang bersangkutan dengan lahan penggunaan lahan karakterstik dan kualitas lahan serta perbaikan lahan 3.5.1 lahan lahan adalah suatu lingkungan fisik yang meliputi tanah iklim relief hidrolgi dan vegetasi dimana factor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya.termasuk didalamnya adalah akibat-akibat kegiatan manusia page 34 of 70 34 3.5.3 satuan peta lahan land mapping unit satuan peta lahan adalah kelompok lahan yang mempunyai sifat-sifat yang sama atau hampir sama yang penyebarannya digambarkan dalam peta sebagai hasil dari suatu survey sumberdaya alam seperti survey tanah inventarisasi hutan dan sebagainya keragaman atau variabilitas masing-masing satuan peta lahan tergantung dari skala dan intensitas pengamatnya.kadang- kadang satu satuan petalahan dapat terdiri dari dua jenis lahan atau lebih dengan sifat yang masing-masing berbeda 6.5.4 penggunaan lahan evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan cara membandingkan kualitas lahan masing-masing satuan peta lahan dengan persyaratan penggunaan lahan yang ditetapkan penggunaan lahan secara umum major kinds of land use adalah penggolongan penggunaan lahan secara umum seperti pertanian tadah hujan pertanian beririgasi padang rumput kehutanan atau daerah rekreasi penggunaan lahan secara umum biasanya digunakan untuk evalasi lahan secara kualitatif atau dalam survey tinjau reconaissance tipe penggunaan lahan land utilization type atau penggunan lahan secara terperinci adalah tipe penggunaan lahan yang diperinci sesuai dengan syarat-syarat teknis untuk suatu daera dengan keadaan fisik dan social ekonomi tertentu sebagai contoh misalnya tanaman pangan tadah hujan dengan padi sebagai tanaman utama modal kecil pengolahan lahan dengan ternak banyak tenaga kerja lahan kecil 2-5 ha penggunaan lahan secara terperinci tipe penggunaan lahan dapat terdiri dari 1 hanya satu jenis tanaman dan 2 lebih dari satu jenis tanaman tipe penggunaan lahan yang kedua ini dibedakan lagi menjadi a tipe penggunaan page 35 of 70 35 lahan ganda multiple land utilization type dan b tipe penggunaan lahan majemuk compound land utilization type tipe penggunaan lahan ganda adalah penggunaan lahan dengan lebih dari satu jenis sekaligus dimana masing-masing jenis memerlukan input syarat-syarat dan memberikan hasil yang berbeda sebagai contoh daerah hutan produksi yang sekaligus digunakan untuk daerah rekreasi tipe penggunaan lahan majemuk adalah penggunaan lahan dengan lebih dari satu jenis tetapi untuk tujuan evaluasi dianggap sebagai satu satuan penggunaan lahan yang berbeda mungkin dilakukan dalam waktu yang berbeda misalnya dalam rotasi tanaman atau dalam waktu yang sama tetapi di tempat yang berbeda dalam satuan lahan yang ssama misalnya system pertanian tumpang sari-mixed farming 6.5.5 karakteristik lahan kualitas dan sifat penciri karakteristik lahan land characteristics mencakup factor-faktor lahan yang dapat diukur atau ditaksir besarnya seperti lereng curah hujan tekstur tanah air tersedia dan sebagainya satu jenis karakteristik lahan dapat berpengaruh terhadap lebih dari satu jenis kualitas lahan misalnya tekstur tanah dapat berpengaruh terhadap tersedianya air mudah tidaknya tanah diolah kepekaan erosi dan lain-lain.bila karakteristik lahan digunakan secara langsung dalam evaluasi lahan maka keulitan dapat timbul karena adanya interaksi dari beberapa karakteristik lahan contohnya bahaya erosi tidak hanya disebabkan oleh curamnya lereng saja melainkan merupakan interaksi antara curamnya lereng panjang lereng permeabilitas struktur tanah intensitas curah hujan dan sifat-sifat lain karena itu dianjurkan agar dalam membandingkan sifat-sifat lahan dengan syarat-syarat penggunaan lahan digunakan kualitas lahan bukan karakteristik lahan kualiatas lahan adalah sifat-sifat lahan yang tidak dapat diukur langsung karena merupakan interaksi dari beberapa karakteristik lahan complex of land attribute yang mempunyai pengaruh nyata terhadap kesesuaian lahan untuk penggunaan-penggunaan tertentu.satu jenis kualitas lahan dapat disebabkan oleh page 36 of 70 36 beberapa karakteristik lahan misalnya ketersediaan har dapat ditentukan berdasarkan ketersediaan p dan k-dapat ditukar dan sebagainya.contoh-contoh kualitas lahan tersebut dikemukakan pada tabel 3-1 table 6-1 contoh kualitas lahan a kualitas lahan untuk pertumbuhan tanaman pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh banyak kualitas lahan berikut  tersedianya air  hama dan penyakit tanaman  tersedianya unsur hara  bahaya banjir  tersedianya oksigen di perakaran  suhu  daya memegang unsur hara  sinar matahari dan photo period  kondisi untuk perkecambahan  iklim  mudah tidaknya diolah  kelembaban udara  kadar garam  masa kering untuk pematangan tanaman  unsur-unsur beracun  kepekaan erosi b kualitas lahan untuk produksi ternak  semua kualitas lahan pada a mempengaruhi pertumbuhan tanaman rumput ternak  kesulitan-kesulitan iklim yang mempengaruhi hewan ternak  penyakit-penyakit hewan  nilai nutrisi dari rumput  sifat racun dari rumput  ketahanan terhadap kerusakan rumput  ketahanan terhadap erosi akibat penggembalaan  tersedianya air minum untuk ternak c kualitas lahan untuk kehutanan  semua kualitas lahan pada a page 37 of 70 37  hama dan penyakit  jeis dan jumlah vegetasi asli  bahaya kebakaran d kualitas lahan yang berhubungan dengan pengelolaan dan input berlaku untuk a b dan c  factor medan yang mempengaruhi mekanisasi trafficability  factor medan yang mempengaruhi pembuatan dan pemeliharaan jalan accessability  ukuran satuan pengelolaan yang potensial  lokasi terhadap pasar dan penyediaan input sifat-sifat penciri diagnostic criterion adalah variable yang telah diketahui mempunyai pegngaruh nyata terhadap hasil output dan masukan input yang diperlukan untuk penggunaan tertentu dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan kelas kesesuaian lahan untuk tipe penggunaan lahan tersebut variable ini dapat berupa kualitas lahan land quality karakteristik lahan land characteritics atau fungsi dari beberapa karakteristik lahan.untuk masing-masing sifat penciri perlu ditentukan pengharkatanya bagi masing-masing kelas kesesuaian lahan kualitas lahan tersedianya oksigen di daerah perakaran tanaman misalnya dapat ditaksir dari sering tidaknya daerah tersebut tergenang air.kualitas lahan tersedianya air dapat ditentukan dari curah hujan evapotranspirasi tersedia air irigasi dan sebagainya 3.5.6 syarat-syarat penggunaan lahan dan sifat pembatas persyaratan penggunaan lahan adalah sekelompok kualitas lahan yang diperlukan oleh suatu tipe penggunaan lahan agar dapat berproduksi dengan baik sifat-sifat pembatas adalah kualitas lahan yang mempunyai pengaruh yang merugikan bagi suatu tipe penggunaan lahan page 38 of 70 38 6.5.7 perbaikan lahan perbaikan lahan land improvement adalah kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan yang menguntungkan terhadap kualitas lahan perbaikan besar major land improvement merupakan perbaikan yang besar dan permanen misalnya pembuatan jaringan irigasi atau pembuatan saluran-saluran drainase di daerah rawa perbaikan kecil minor land improvement adalah perbaikan yang relative mempunyai efek yang kecil atau yang tidak permanen yang dapat dilakukan sendiri oleh petani.contohnya adalah membersihkan batu-batu di permukaan pemberantasan gulma weed dan sebagainya 3.6 cara-cara penghampiran dalam evaluasi lahan hubungan antara survey sumberdaya lahan dan analsa social ekonomi serta perumusan tipe penggunaan lahan yang dianjurkan tergantung dari cara penghampiran yang dilakukan yang dapat dibedakan menjadi 1 penghampiran dua tahap dan 2 penghampiran parallel gambar 6-1 6.6.1 penghampiran dua tahap tahap pertama dari penghampiran ini adalah merupakan evaluasi lahan secara kualitatif sedang tahap kedua kadang-kadang tidak diperlukan terdiri dari analisa ekonomi dan social.penghampiran dua tahap sering digunakan untuk evaluasi perencanaan penggunaan lahan secara umum dalam tingkat survey tinjau klasifikasi kesesuaian lahan dalam tahap pertama didasarkan pada kecocokan lahan untuk penggunaan-penggunaan tertentu misalnya untuk pertanian secara umum peternakan dan sebagainya peranan analisa ekonomi dan social dalam tahap pertama ini terbatas pada pengecekan terhadap relevansi tipe penggunaan lahan yang akan diterapkan setelah tahap pertama ini selesai dan hasilnya disajikan dalam bentuk peta dan laporan maka tahap kedua yaitu analisa sosial-ekonomi dapat dilakukan segera ataupun beberapa waktu kemudian page 39 of 70 39 penghampiran dua tahap penghampiran parallel gambar 6-1.penghampiran dua tahap dan parallel dalam evaluasi lahan fao 1976 6.6.2 penghampiran paralel dalam penghampiran parallel analisa social dan ekonomi terhadap suatu penggunaan dilakukan bersamaan dengan analisa sifat-sifat fisik dan lingkungan dari lahan tersebut.hasil dari penghampiran ini biasanya memberi petunjuk mengenai modifikasi penggunaan lahan untuk mendapatkan hasil yang sebaik- page 40 of 70 40 baiknya.untuk usaha pertanian modifikasi ini dapat berupa pemilihan jenis-jenis tanaman taksiran terhadap modal dan tenaga kerja dan penentuan besarnya lahan pertanian yang optimum.dalam bidang kehutanan modifikasi meliputi pemilihan spesies pemilihan waktu tanam penjarangan atau penebangan atau usaha-usaha untuk melindungi kerusakan hutan dan hasil hutan metoda ini dianjurkan untuk rencana-rencana khusus dalam pengembangan suatu proyek dalam tingkat semi- detil dan detil penghampiran parallel diharapkan dapat memberi hasil yang lebih tepat dalam waktu yang lebih cepat cara ini memberi kemungkinan yang lebih baik untuk memusatkan kegiatan survey dan pengumpulan data pada keterangan- keterangan yang diperlukan untuk evaluasi namun demikian penghampiran dua tahap tampaknya lebih sistematis karena mempunyai kegiatan yang jelas terpisah.survey tanah fisik dilakukan lebih dulu baru kemudian survey dan analisa social-ekonomi sehingga memungkinkan penjadwalan kegiatan dan penggunaan staf 6.7 prosedur evaluasi lahan prosedur evaluasi lahan menunjukkan kegitan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam evaluasi lahan secara berurutan seperti tercantum dalam gambar 3-2.kegiatan ini sebagian tergantung dari penghampiran yang dilakukan yaitu apakah penhampiran parallel atau dua tahap 6.7.1 konsultasi pendahuluan konsultasi pendahuluan dengan perencana proyek merupakan pertukaran pendapat mengenai tujuan survey dan jenis evaluasi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut term of reference sebaiknya dibuat fleksibel sehingga memungkinkan modifikasi bila ditemukan hal-hal baru selama penelitian ini beberapa hal yang perlu diputuskan dalam tingkat ini antara lain a tujuan evaluasi b data dan asumsi yang akan digunakan sebagai dasar dalam evaluasi c luas dan batas-batas daerah yang akan dievaluasi d tipe-tipe penggunaan lahan yang peerlu dipertimbangkan e penghampiran yang akan dikuti apakah page 41 of 70 41 dua tahap atau parallel f klasifikasi kesesuaian lahan yang akan digunakan g intensitas dan skala survey yang akan dilakukan dan h tahapan-tahapan kegiatan dalam evaluasi gambar 3-2 skema kegiatan-kegiatan dalam evaluasi lahan fao 1976 6.7.2 tipe penggunaan lahan syarat-syarat dan pembatas identifikasi dan deskripsi terhadap jenis penggunaan lahan yang akan diterapkan merupakan bagian yang penting dalam prosedur evaluasi lahan dalam hal ini ada dua kemungkinan yaitu 1 tipe penggunaan lahan telah ditentukan dari sejak permulaan evaluasi dilakukan 2 tipe penggunaan lahan dibicarakan pada permulaan evaluasi tetapi dapat mengalami modifikasi dan penyesuaian sesuai dengan hasil-hasil penelitian ini kemungkinan pada butir 1 ditemukan pada survey tinjau dimana hanya dilakukan analisa kualitatif penggunaan lahannya merupakan penggunaan lahan secara umum major kind of land use seperti pertanian tadah hujan pertanian page 42 of 70 42 beririgasi padang rumput kehutanan rekreasi dan sebagainya dapat juga merupakan penggunaan lahan terperinci tipe penggunaan lahan tetapi sejak awal sudah ditentukan jenisnya sesuai dengan tujuan misalnya tanaman buah- buahan beririgasi hutan lindung dan sebagainya kemungkinan 2 terdapat pada survey yang lebih detil dalam proyek pengembangan wilayah untuk beberapa jenis usaha pertanian produksi ternak atau kehutanan mula-mula tipe penggunaan lahan diuraikan secara umum misalnya pertanian oleh petani kecil.selanjutnya sesuai dengan keinginan dalam evaluasi tipe penggunaan lahan diuraikan lebih rinci melilputi jenis tanaman pergiliran tanaman konservasi tanah dan luasan lahan yang optimum.dalam kenyataannya kedua hal tersebut tidak begitu tegas perbedaannya karena penyesuaian atau pemikiran kembali terhadap penggunaan lahan dapat dilakukan pula dalam kemungkinan kedua tersebut untuk dapat berproduksi dengan baik dan berkelanjutan masing-masing tipe penggunaan lahan mempunyai syarat-syarat dan pembatas tertentu.misalnya padi sawah memerlukan tanah yang datar dan mampu menahan air tanaman palawija perlu tanah dengan drainase baik dan sebagainya factor pembatas untuk suatu tipe penggunaan lahan diperlakukan sama dengan persyaratan penggunaan lahan hal ini dapat menunjukkan jenis-jenis data yang perlu dievaluasi sehingga perlu diperhatikan dalam survey yang dilakukan 3.7.3 deskripsi satuan peta lahan dan kualitas lahan dalam evaluasi lahan suatu wilayah perlu lebih dulu dilakukan survey dan pemetaan tanah serta sumberdaya fisk wilayah lain seperti relief iklim dan sebagainya sehingga dapat dihasilkan suatu peta tanah lahan dengan batas-batas satuan peta tanah lahan yang jelas penentuan batas satuan-satuan peta lahan sebagian didasarkan pada sifat-sifat tanah yang mudah dipetakan seperti relief atau lereng bentuk lahan landform jenis tanah dan bahan induk tanah.walaupun demikian kualitas lahan yang besar pengaruhnya terhadap tipe penggunaan lahan yang direncanakan perlu diperhatikan lebih mendalam.misalnya dalam survei tanah untuk irigasi maka perhatian khusus page 43 of 70 43 perlu ditujukan terhadap sifat fisik tanah kualitas dan debit air serta bentuk lahan deskripsi satuan peta tanah lahan adalah uraian tentang kualitas dan karakteristik lahan masing-masing satuan peta tanah lahan dari peta tanah yang telah dibuat di daerah tersebut 6.7.4 pembandingan persyaratan penggunaan lahan dengan kualitaslahan inti prosedur evaluasi lahan adalah mula-mula menentukan tipe penggunaan lahan jenis tanaman dan tingkat pengelolaannya yang akan diterapkan kemudian menentukan persyaratan dan pembatas pertumbuhannya dan akhirnya membandingkan persyaratan penggunaan lahan pertumbuhan tanaman tersebut dengan kualitas lahan masing-masing satuan peta lahan sehingga didapat kelas kesesuaian lahannya secara fisik dalam evaluasi lahan ekonomi kuantitatif kegiatan dilanjutkan dengan analisa ekonomi serta social dan lingkungan ssehingga didapatkan penggunaan lahan yang optimal dan berkelanjutan dalam permulaan evaluasi biasanya telah difikirkan tpe penggunaan lahan tertentu yang sesuai dengan tujuan proyek tersebut serta sifat-sifat fisik dan social-ekonomi daerah tersebut secara umum.setelah survey tanah dilakukan kadang-kadang terbukti bahwa modifikasi harus dilakukan sesuai dengan sifat- sifat lahan tersebut.pembandingan dlakukan terhadap persyaratan dari tipe penggunaan lahan dimaksud dengan kualitas lahannya untuk dapat menaksir pertumbuhannya dan melakukan perbaikan yang diperlukan dengan membandingkan persyaratan penggunaan lahan dengan kualitas lahan yang dimilki oleh masing-masing satuan peta lahan maka akan didapatkan kelas kesesuaian lahan berikut factor pembatasnya bagi penggunaan lahan yang lebih seesuai dan ditaksir keuntungan dari masing-masing penggunaan lahan pada masing-masing satuan peta lahan page 44 of 70 44 dalam penelitian kualitatif analisa social-ekonomi hanya dilakukan secara umum seperti keterangan mengenai penduduk dan sebagainya dalam analisa kuantitatif analisa social-ekonomi memegang peranan penting meskipun sifat dari analisisnya berbeda sesuai denganb tipe penggunaan lahan yang direncanakan dan juga tingkat penelitiannya apakah semi-detil atau detil dalam tingkat semi- detil biasanya akan sangat membantu bila dilakukan analisa cost benefit secara tentative sebagai petunjuk terhadap prospek ekonomi didasarkan pada data yang berhubungan dengan tersediannya sumber daya dan alokasinya oleh produsen hubungan input-output pola penjualan kerja dan biaya dan keperluan serta ketersediaan kredit dalam hal ini cost-benefit analysis atau metode kuantitatif yang lain perlu diterapkan pengaruh terhadap lingkungan atau kemungkinan-kemungkinan perubahan lingkungan akibat penggunaan lahan yang direncanakan perlu dianalisis.sebagai usaha untuk mencegah timbulnya akibat-akibat yang kurang baik maka pengelompokan kesesuaian lahan harus didasarkan pada penggunaan yang lestari yang tidak menimbulkan kerusakan seperti erosi pemiskinan tanah dan sebagainya 6.7.5 klasifikasi kesesuaian lahan hasil pembanding antara persyaratan penggunaan lahan dari tipe penggunaan tertentu dengan kualitas lahan suatu satuan peta lahan dikombinasikan dengan hasil analisa input-output cost benefit dampak terhadap lingkungan dan analisa social ekonomi menghasilkan suatu kelas kesesuaian lahan yang menunjukkan kesesuaian masing-masing satuan peta lahan untuk tipe penggunaan lahan tertentu pengecekan di lapang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kelas-kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan berdasarkan prosedur di atas sesuai dengan kenyataan pengecekan di lapang sebaiknya dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari peneliti bersama dengan petani ahli pertanian ahli kehutanan dan ahli teknik page 45 of 70 45 3.7.6 penyajian hasil hasil evaluasi lahan ini disajikan dalam bentuk peta dan laporan yang memberikan keterangan tentang hal-hal yang telah diuraikan diatas.peta kesesuaian lahan dengan penjelasan penting dalam legenda merupakan penyajian yang paling efektif dari hasil evaluasi tersebut secara singkat keterangan yang lebih detil disajikan dalam bentuk laporan 6.8 masalah survei tanah evaluasi lahan di indonesia masalah utama dalam survey tanah dan evaluasi lahan di indonesia adalah tidak adanya koordinasi dalam kegiatan tersebut semenjak awal kegiatan dilakukan 1905 hingga sekarang ini keadaan ini menyebabkan kesemrawutan dalam kegiatan tersebut sehingga sampai sekarang belum ada metoda survey tanah dan evaluasi lahan yang baku yang berlaku di seluruh indonesia yang harus digunakan sebagai pedoman keadaan ini telah disadari oleh para ahli tanah sehingga pada tahun 1988 diadakan suatu pertemuan teknis pembakuan sistem klasifikasi dan metoda survei tanah di cibinong bogor atas inisiatif pusat penelitian tanah dan agroklimat puslittanak bekerja sama dengan badan koordinasi survei dan pemetan nasional bakosurtanal pertemuan itu telah menghasilkan kesepakatan untuk menggunakan taksonomi tanah usda sebagai system klasifikasi tanah yang digunakan di indonesia tetapi belum berhasil merumuskan metoda survey tanah dan evaluasi lahan yang akan dibakukan dalam kongres himpunan ilmutanah indonesia hit v di medan 1988 telah disepakati juga penggunaan system taksonomi tanah secara nasional di indonesia dalam bidang survey tanah dan evaluasi lahan banyak hal yang perlu dibakukan yang secara ringkas akan diuraikan berikut ini 6.8.1 klasifikasi tanah walaupun telah disepakati bahwa system taksonomi tanah adalah system klasifikasi tanah yang akan dipakai secara nasional tetapi masih perlu kesepakatan lebih lanjut tentang pada kategori taksonomi tanah yang mana yang page 46 of 70 46 harus dipakai sebagai satuan tanah soil unit pada tiap-tiap jenis pemetaan ekssplorasi tinjau semi-detil detil pada waktu ini ada kecenderungan untuk menggunakan kategori seri tanah dalam pemetaan semi-detil 1 50.000 sehingga menghasilkan satuan peta tanah yang umumnya berupa asosiasi atau kompleks seri tanah penggunaan peta tanah yang sebagian besar satuan peta tanahnya terdiri dari asosiasi atau kompleks ternyata cukup sulit karena kesulitan untuk mengetahui posisi dari masing-masing komponen tanah dalam satuan peta tanah tersebut di alam selan itu perkembangan penggunaan seri tanah untuk pemetaan tanah di indonesia yang dipelopori oleh pusat penelitian dan agroklimat cukup memprihatinkan penggunaan seri tanah yang sebenarnya telah dimulai sejak sebelum tahun 1960 baru mendapat bentuk yang sesuai dengan konsep seri tanah yang sebenarnya pada tahun 1980-an setelah ahli-ahli dari scs-usda membantu mengembangkannya dalam survey tanah di das brantas dan jratunseluna semenjak itu kecenderungan menmggunakan seri tanah menjadi sangat besar sehingga seri tanah tidak hanya digunakan untuk pemetaan tanah detil tetapu juga semi-detil keadaan ini juga disebabkan oleh permintaan para birokrat yang umumnya sangat mengenal istilah seri tanah walaupun tidak jelas maksudnya sehingga bila mereka mengusulkan suatu proyek survey tanah selalu diusulkan untuk membedakan tanah ke dalam seri tanah hal yang meprihatinkan dari perkembangan seri tanah ini terutama adalah tidak diadakannya korelasi satu sama lain terhadap seri-seri tanah yang ditemukan karena itu walaupun sudah berjalan lebih dari 40 tahun bila dihitung dari penggunaan seri tanah sebelum 1960 atau lebih dari 20 tahun bila dihitung dari mulainya proyek das brantas dan jratunseluna tetapi hingga sekarang belum ada seri tanah bakku established bahkan seri tanah tentative pun belum jelas hal ini disebabkan karena setiap dilakukannya suatu survey tanah baru selalu langsung saja dibuat seri-seri baru tanpa mengacu pada seri-seri tanah yang telah ada klasifikasi ke dalam seri tanah berbeda dengan klasifikasi ke dalam family atau kategori yang lebih tinggi dimana sifat-sifat penentu kriteria klasifikasinya telah tercantum dalam keys to soil taxonomy didalam seri tanah page 47 of 70 47 kita harus menciptakan sendiri sifat penentu dan kriterianya untuk seri-seri tanah yang terdapat dalam family tanah yang sama tanpa korelasi tanah yang baik klasifikasi ke dalam seri tanah akan menjadi rancu karena mungkin sekali tanah yang diklasifikasikan ke dalam seri tanah yang berbeda sebenarnya masuk dalam seri tanah yang sama karena itu bila memang ingin dikembangkan seri tanah di indonesia sebaiknya tidak dibuat seri tanah baru secara sembarangan pada setiap melakukan survey tanah melainkan harus selalu mengacu pada seri tanah yang telah ada melalui proses korelasi tanah yang ketat sehingga pada akhirnya akan dapat dikembangkan seri-seri tanah baku untuk indonesia penggunaan system taksonomi tanah bagi orang awam bahkan bagi sebagian ahli tanah di indonesia masih dirasa sangat sulit.hal ini mungkin disebabkan karena belum dibisakannya menggunakan istilah-istilah dalam klasifikasi tersebut disamping kurangnya minat untuk mengetahuiblebih dalam terhadap system tersebut.karena itu pengajaran system taksonomi tanah di universitas-universitas perlu ditingkatkan dengan terlebih dahulu para pengajarnya mempelajari system tersebut lebih mendalam 6.8.2 metode deliniasi satuan peta tanah dalam deliniasi penarikan batas-batas satuan peta tanah ada dua metode yang sering diperdebatkan yaitu metoda land unit dan metoda pengamatan lapangdengan sering grid atau system lain misalnya toposekuen dalam metoda land unit batas-batas tanah ditentukan lebih dulu berdasar interpretasi citra foto udara atau citra landsat sedangkan pada metoda pengamatan lapang batas tanah ditentukan setelah pengamatan lapang dilakukan dengan menggunakan foto udara peta topografi dan lain-lain sebagai peta dasar untuk itu perlu pedoman metoda deliniasi yang mana yang dapat dipakai misalnya apakah metoda land unit hanya digunakan untuk pemetaan tanah eksplorasi dan tinjau sedangkan sedangkan untuk pemetaan tingkat semi-detil dn detil digunakan metoda pengamatan langsung di lapangan jumlah pengamatan yang perlu dilakukan untuk dapat membuat deliniasi spt uga perlu ditentukan.dalam system land unit perlu dicari sifat-sifat lahan yang mudah diinterpretaikan dari foto udara tetapi page 48 of 70 48 juga mempunyai hubungan erat dengan sifat-sifat tanah misalnya topografi relief dan bahan induk pada akhir-akhir ini terjadi kecenderungan untuk menggunakan batas-batas landform sebagai batas-batas spt dalam kaitan ini perlu diingat bahwa landform saja kadang-kadang kurang erat hhubungannya dengan sifat tanah kalau tidak diperhitungkan relief dan bahan induk dalam pemetaan tanah semi detil dengan satuan klasifikasi seri tanah landform saja kadang-kadang kurang erat hubungannya dengan sifat tanah kalau tidak diperhitungkan relief dan bahan induk dalam pemetaan tanah semi-detil dengan satuan klasifikasi seri tanah landform kecil sekali kaitannya dengan seri tanah sehingga dalam landform yang sama sering ditemukan seri tanah yang berbeda- beda 3.8.3 penyusunan legenda peta tanah legenda peta tanah menjelaskan secara singkat sifat lahan dari masing- masing satuan peta tanah.karena itu dalam menyusun legenda peta tanah perlu dipilih sifat-sifat lahan terpenting sebagai unsur satuan peta tanah.walaupun legenda peta tanah dapat dibuat dalam berbagai bentuk tetapi perlu ditentukan kerincian masing-maing sesuai dengan tingkat survey tanah yang dilakukan.hal ini menyangkut faktor-faktor lain yang digunakan sebagai unsur penyusun spt tersebut lereng relief bahan induk dan sebagainya 6.8.4 metoda evaluasi kesesuaian lahan pembakuan system evaluasi kesesuaian lahan merupakan bagian yang amat penting bagi pengguna peta lebih-lebih bagi mereka yang tidak faham ilmu tanah.khususnya klasifikasi tanah karena tidak adanya metoda evaluasi lahan yang baku maka tanah-tanah yang samas erring diklasifikasikan ke dalam kelas kesesuaian lahan yang berbeda bahkan kadang-kadang saling bertentangan sering terjadi bahwa tanah yang menurut system a termasuk kelas s1 sangat sesuai tetapi dengan menggunakan system b termasuk kelas n tidak sesuai masing-masing untuk tipe penggunaan tanah yang sama bagi pengguna peta page 49 of 70 49 sudah pasti hal ini sangat membingungkan karena sulit memilih system mana yang harus dianut apabila kita amatisystem-sistem evaluasi kesesuaian lahan yang digunakan di indonesia pada saat ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya perbedaan-perbedaan dalam hasil klasifikasi kesesuaian lahan tersebut antara lain disebabkan oleh hal-hal yang akan diuraikan di bawah ini a perbedaan terhadap faktor-faktor yang dinilai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman beraneka ragam tetapi hanya factor-faktor tertentu saja yang dapat dikumpulkan datanya untuk dinilai kesesuaiannya.berdasar atas pertimbangan tersebut maka dalam menyusun metoda evaluasi lahan hanya dipilih factor-faktor tertentu saja yang dinilai dimana setiap penyusun berbeda-beda pilihannya penilaian yang hanya didasarkan pada factor morfologi fisik lahan saja mungkin akan menghasilkan tanah s1 tetapi bila unsur-unsur hara atau unsur kimia tanah juga dinilai mungkin akan termasuk s3 atau n karena kadar hara yang sangat rendah atau adanya unsur-unsur beracun yang menjadi factor pembatas b perbedaan pengharkatan dalam penilaian pengharkatan yang berbeda dalam menilai masing-masing sifat tanah akan menghasilkan kelas kesesuaian lahan yang berbeda pula meskipun factor-faktor yang dinilai adalah sama misalnya factor kedalaman tanah ada yang menganggap bahwa tanah yang baik untuk tanaman tahunan s1 adalah yang dalamnya lebih dari 90 cm tetapi ada juga yang berpendapat harus lebih dari 100 cm atau ada pula yang berpendapat harus lebih dari 120 cm sehingga dengan kriteria yang berbeda ini sudah tentu hasil klasifikasinya pun akan berbeda c perbedaan dalam sistem klasifikasi suatu system klasifikasi yang menggunakan kelas s1 s2 s3 n1 n2sudah pasti akan memberikan hasil yang berbeda dengan system klasifikasi page 50 of 70 50 yang menggunakan kelas s1 s2 s3 s4 n1 n2 dan sangat berbeda pula bila digunakan kelas i-viii d perbedaan dalam metode pengambilan keputusan dalam pengambilan keputusan untuk klasifikasi lahan dapat digunakan berbagai macam cara seperti metoda penghambat maksimum metoda parametric dengan pemberian angka nilai untuk masing-masing factor kemudian dijumlahkan atau dikalikan dan sebagainya dengan metoda yang berbeda tersebut sudah pasti akan menghasilkan kelas yang berbeda-beda pula 6.8.5 tenaga surveyor penyigi dengan meningkatnya kegiatan survey tanah di indonesia maka sudah barang tentu banyak sekali dibutuhkan tenaga surveyor apabila pada tahun 1950-an instansi yang mampu melakukan survei tanah hanyalah pusat penelitian tanah dan mungkin beberapa balai penelitian atau universitas-universitas tertentu maka pada saat ini survey tanah sudah benar-benar memayarakat sehingga boleh dikatakan siapa saja dapat melakukan survey tanah keadaan ini sungguh menggembirakan namun sebagai ilmuwan kita perlu berfikir terhadap kualitas peta yang dihasilkan dari survey tersebut.survey tanah tidak dapat dikatakan merupakan pekerjaan yang mudah yang dapat dilakukan oleh setiap orang.seorang surveyor yang baik adalah mereka yang mampu menghubungkan berbagai factor pembentuk tanah di tempat-tempat tersebut dengan sifat-sifat tanah yang mungkin didapat.survey tanah yang hanya dilakukan dengan membuat daftar pemboran yang rapi tanpa memperhatikan variasi dari factor-faktor pembentuk tanah yang ada adalah pekerjaan seperti mesin yang tanpa berfikir.kebiasaan seperti ini harus dihilangkan semenjak permulaasn seseorang belajar survey tanah yang mungkin ditemukan padahal pengetahuantersebut merupakan prasyarat bagi surveyor tanah.oleh karena itu sangat baik kiranya apabila setiap surveyor dididik terlebih dahulu untuk hal-hal tersebut dan tidak hanya disuruh untuk mengadakan pemboran pada setiap jarak page 51 of 70 51 tanah tertentu saja.perlu diingat bahwa perubahan sifat tanah tidak terjadi menurt jarak-jarak tertentu tetapi sangat berfariasi sesuai dengan perubahan factor-faktor pembentuk tanah yang ada pendidikan kearah itu masih jarang diberikan di universitas-universitas mungkin karena ketiadaan staf yang berpengalaman dibidang tersebut.memang survey tanah adalah kegiatandilapangan yang memerlukan pengalaman- pengalaman praktis dilapangan dan tidak mudah dilakukan bahkan oleh ahli tanah sendiri tanpa beberapa kali melakukan pengamatan-pengamatantanah sendiri dilapangan oleh karena itu perlu difikirkan bersama bagaimana cara meningkatkan keahlian para surveyor tanah yang pada saat ini tersebar diseluruh pelosok tanah air hal ini mungkin dapat dilakukan dengan mengadakan penataran-penataran tentang survey tanah atau mengadakan pendidikan khusus tentang survey dan pemetaan tanah.himpunan ilmu tanah indonesia selanjutnya dapat berperan memberi sertifikat kepada mereka yang hendak melakukan survey tanah 6.8.6 peta dasar dan alat-alat survei alat-alat untuk survey tanah dilapangan pada umumnya cukup tersedia.hampir semua instansi yang biasa melakukan kegiatan survey tanah baik pemerintah maupun swasta umumnya mempunyai peralatan yang cukup untuk melakukan survey tanah di lapang.hal ini karena alat-alat tersebut umumnya terdiri dari alat-alat yang sederhana dan cukup tersedia di took-toko di indonesia dengan harga yang cukup murah prsarana yang sering sulit didapat atau tidak memenuhi syarat yang kita perlukan adalah peta-peta dasar baik berupa foto udara maupun peta topografi.untuk memenuhi kebutuhan ini memang pemerintah juga giat melakukan pembuatan peta maupun pemotretan di daerah-daerah tertentu.walaupun demikian lokasi maupun skala dari peta atau potret-potret tersebut sering tidak sesuai dengan yang kita harapkan survey tanah yang dilakukan pada keadaan seperti ini walaupun akhirnya akan menghasilkan peta- page 52 of 70 52 peta tanah peta-peta kesesuaian lahan dan lain-lain seperti yang telah direncanakan semula namun kualitasnya perlu dipertanyakan prasrana lain yang sering tidak dimiliki oleh surveyor atau kelompok surveyor adalah alat interpretasi foto udara dalam survey tanah alat interpretasi yang paling diperlukan adalah stereoskop dengan bantuan stereoskop yang dapat menimbulkan bayangan tiga dimensi daei foto udara ini banyak kejelasan yang akan didapat sehingga dapat membantu dalam meningkatkan mutu pekerjaan seorang surveyor kebiasaan membawa foto uadara dan stereoskop dan sudah barang tentu menggunakannya di lapang setiap waktu masih perlu ditingkatkan 6.8.7 koordinat dalam kegiatan survey tanah di indonesia pada saat ini tampaknya belum ada koordinasi yang baik.siapa saja dapat melakukan survey tanah dengan metodanya masing-masing tanpa ada kseragaman antara kelompok surveyor satu dengan lainnya terlebih-lebih bila dana untuk survey tersebut datang dari sumber yang berbeda keadaan ini tidak menguntungkan bagi perkembangan ilmu tanah di indonesia karena seberapa banyak pun daerah yang telah disurvei tetapi datanya tidak pernah terkumpul sehingga masih saja diperlukan survey baru bila ingin mengembangkan suatu daerah yang sebenarnya telah disurvei.oleh karena itu koordinasi survey tanah dalam tingkat nasional perlu dilakukan dengan koordinasi metode-metode klasifikasi interpretasi dan lain-lain dapat diseragamkan sehingga mudah melakukan korelasi satu sama lain sudah barang tentu badan yang melakukan koordinasi ini sebaiknya adalah badan yang dilengkapi dengan tenaga-tenaga ahli dalam bidang survey tanah sehingga kecuali mengkoordinasi dalam bidang administrasi juga mempunnyai kewibawaan dalam mengkoordinasi bidang ilmunya 1 erosi atau bahaya erosi sangat berat 2 iklim sangat buruk 3 tanah selalu tergenang 4 berbatu-batu 5 kapasitas menahan air sangat rendah 6 salinitasnya atau kandungan na sangat tinggi dan 7 sangat terjal page 53 of 70 53 bad-land batuan singkapan pasir pantai bekas-bekas pertambangan dan lahan yang hampir gundul termasuk dalam kelas ini 1 kemampuan lahan dalam tingkat sub-kelas sub-kelas adalah pembagian lebih lanjut dari kelas berdasarkan jenis factor penghambat yang sama factor-faktor tersebut dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis.yaitu bahaya erosi e genangan air w penghambat terhadap perakaran tanaman s dan iklim c sub-kelas erosi e terdapat terdapat pada lahan dimana erosi merupakan problem utama kepekaan erosi dan erosi yang telah terjadi merupakan petunjuk untuk penempatan dalam sub kelas ini sub-kelas kelebihan air w terdapat pada lahan dimana kelebihan air merupakan factor penghambat utama.drainase yang buruk air tanah yang dangkal dan bahaya banjir merupakan factor-faktor yang digunakan untuk penentuan subkelas ini sub-kelas penghambat terhadap perakaran tanaman s meliputi lahan yang dangkal banyak batu-batuan daya memegang air yang rendah kesuburan rendah yang sulit diperbaiki serta garam dan na yang tinggi sub-kelas iklim c terdiri dari lahan dimana iklim suhu dan curah hujan merupakan penghambat utama jenis-jenis factor penghambat ini ditulis di belakang angka kelas seperti berikut iiie iiw ivs dan sebagainya yang masing-masing menyatakan lahan kelas iii yang disebabkan oleh faktor erosi e lahan kelas ii yang disebabkan oleh factor air w dan lahan kelas iv yang disebabkan oleh terhambatnya perakaran tanaman s 3 kemampuan lahan dalam tingkat unit satuan pengelolaan keampuan lahan dalam tingkat unit memberi keterangan yang lebih spesifik dan detil dari pada sub-kelas lahan yang termasuk dalam satu unit kemampuan lahan mempunyai kemampuan dan memerlukan cara pengelolaan pemupukan dan lain-lain yang sama untuk pertumbuhan tanaman lahan ini page 54 of 70 54 mempunyai sifat-sifat yang sama dalam hal a kemampuan memproduksi tanaman pertanian dan rumput makan ternak b memerlukan tindakan-tindakan konservasi dan pengelolaan yang sama c tanaman yang ditanam pada lahan tersebut dengan pengelolaan yang samaakan memberi hasil yang kurang lebih sama produksi rata-rata tidak akan berbeda lebih dari 25 persen dalam tingkat unit kemampuan lahan diberi symbol dengan menambahkan angka-angka arab dibelakang symbol sub-kelas angka-angka menunjukkan besarnya tingkat dari factor penghambat yang ditunjukkan dalam sub-kelas misalnya iiw-1 iiie-3 ivs-3 dan sebagainya 4 kriteria klasifikasi klingebiel montgomery 1961 tidak mengemukakan kriteria yang lebih pasti untuk mengelompokkan lahan kedalam kelas sub-kelas atau unit..istilah- istilah lereng landai kedalaman tanah yang kurang ideal merupakan istilah- istilah yang tidak kuantitatif tidak dinyatakan dengan angka-angka sehingga agak sulit untuk diinterpretasikan walaupun demikian hal ini sebetulnya tidak mengherankan karena tidaklah tepat untuk membuat kriteria pengharkatan yang dapat digunakan untuk segala macam keadaan.sebagai contoh misalnya tekstur tanah.pengaruhtekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman adalah berbeda-beda tergantung dari keadaan iklim dan jenis tanamannya.oleh karena itu dengan kriteria-kriteria yang kuantitatif tersebut justru menyebabkan system ini menjadi sangat fleksibel dan banyak dipakai di negara berkembang arsyad 1979 mengadakan modifikasi terhadap system ini dan mengemukakan kriteria klasifikasi kemampuan lahan yang lebih definitive yang diharapkan dapat diterapkan untuk lahan di indonesia karakteristik lahan perinci dalam klasifikasi kemampuan lahan hasil modifikasiini adalah factor-faktor penghambat yang bersifat permanen atau sulit dapat diubah seperti tekstur tanah 1 tekstur tanah t dua belas tekstur tanah seperti disajikan pada gambar 4-2 dikelompokkan ke dalam lima kelompok sebagai berikut page 55 of 70 55 t1 halus liat berdebu liat t2 agak halus liat berpasir lempung liat berdebu lempung berliat lempung liat berpasir t3 sedang debu lempung berdebu lempung t4 agak kasar lempung berpasir t5 kasar pasir berlempung pasir 2 permeabilitas p permeabilitas dikelompokkan sebagai berikut p1 lambat 0 5 cm jam p2 agak lambat 0 5 – 2.0 cm jam p3 sedang 2 0 – 6 25 cm jam p4 agak cepat 6 25 – 12 5 cm jam p5 cepat 12 5 cm jam 3 kedalaman sampai kerkil pedas plinthit k kedalaman efektif dikelompokkan sebagai berikut k0 dalam 90 cm k1 sedang 90 – 50 cm k2 dangkal 50 – 25 cm k3 sangat dangkal 25 cm 4 lereng permukaan 1 lereng permukaan dikelompokkan sebagai berikut i0 a 0 -3 datar l1 b 3 – 8 landau berombak l2 c 8 – 15 agak miring bergelombang l3 d 15 – 30 miring berbukit l4 e 30 – 45 agak curam l5 f 45 –65 curam l6 g 65 sangat curam page 56 of 70 56 5 drainase tanah d drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut do baik tanah mempunyai peredaran udara baik seluruh profil tanah dari atas sampai lapisan bawah berwarna terang yang uniform dan tidak terdapat becak-becak d1 agak baik tanah mempunyai peredaran udara baik tidak terdapat becak-becak berwarna kuning coklat atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah d2 agak buruk lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik tidak terdapat becak-becak berwarna kuning coklat atau kelabu becak-becak terdapat pada seluruh lapisan bawah d3 buruk bagian atau lapisan atas dekat permukaan terdapat warna atau becak-becak berwarna kelabu coklat dan kekuningan d4 sangat buruk seluruh lapisan permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah bawah berwarna kelabu atau terdapat becak- becak kelabu coklat dan kekuningan 6 erosi e kerusakan oleh erosi dikelompokkan sebagai berikut e0 tidak ada erosi - e1 ringan 25 lapisan atas hilang e2 sedang 25 – 75 lapisan atas hilang e3 berat 75 lapisan atas hilang 25 lapisan bawah hilang e4 sangat berat 75 lapisan atas hilang 25 lapisan bawah hilang 7 faktor-faktor khusus page 57 of 70 57 faktor-faktor penghambat lain yang mungkin terdapat adalah batu-batuan dan bahaya banjir a batu-batuan bahan kasar dapat berada dalam lapisan tanah atau di permukaan tanah bahan kasar yang terdapat dalam lapisan 20 cm atau di bagian atas tanah yang berukuran lebih besar dari 2 mm dibedakan atas kerikil dan batuan kecil kerikil adalah bahan kasar yang berdiameter lebih dari 2 mm sampai 7 5 cm jika berbentuk gepeng kerikil di dalam lapisan 20 cm permukaan tanah dibedakan sebagai berikut bo tidak ada atau sedikit 0 – 15 volume tanah b1 sedang 15 – 50 volume tanah pengolahan tanah mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman agak terganggu b2 banyak 50 – 90 volume tanah pengolahan tanah sangat sulit dan pertumbuhan tanaman terganggu b3 sangat banyak 90 volume tanah pengolahan tanah tidak mungkin dilakukan pertumbuhan tanaman terganggu batu-batuan diatas permukaan tanah ada dua macam yaitu 1 batuan bebeas yang terletak diatas permukaan tanah stone dan 2 batuan yang tersingkap diatas permukaan tanah yang merupakan bagian dari batuan besar yang terbenam di dalam tanah rock pengelompokan batuan diatas permukaan tanah adalah sebagai berikut batuan lepas batuan lepas adalah batuan yang tersebar diatas permukaan tanah dan berdiameter lebih dari 25 cm berbentuk bulat atau bersumbu memanjang lebih dari 40 cm berbentuk gepeng .penyebaran batuan lepas diatas permukaan tanah dikelompokkan sebagai berikut page 58 of 70 58 bo tidak ada kurang dari 0 01 luas areal b1 sedikit 0 01 – 3 permukaan tanah tertutup pengolahan tanah dengan mesin agak terganggu tetapi tidak mengganggu pertumbuhan tanaman b2 sedang 3 – 15 permukaan tanah tertutup pengolahan tanah mulai agak sulit dan luas areal produktif berkurang b3 banyak 15 – 90 permukaan tanah tertutup pengolahan tanah dan penanaman menjadi sangat sulit b4 sangat banyak lebih dari90 permukaan tanah tertutup tanah sama sekali tidak dapat digunakan untuk tanaman batu tersingkap rock penyebaran batuan tersingkap dikelompokkan sebagai berikut bo tidak ada kurang dari 2 permukaan tanah tertutup b1 sedikit 2 – 10 permukaan tanah tertutup pengolahan tanah dan penanaman terganggu b2 sedang 10 – 50 permukaan tanah tertutup pengolahan tanah dan penanaman terganggu b3 banyak 50 -90 permukaan tanah tertutup pengolahan tanah dan penanaman sangat terganggu b4 sangat banyak sangat banyak lebih dari 90 permukaan tanah tertutup tanah sama sekali tidak dapat digarap b ancaman banjir genangan page 59 of 70 59 ancaman banjir atau penggenangan dikelompokkan sebagai berikut oo tidak pernah dalam periode satu tahun tanah tidak pernah tertutup banjir untuk waktu lebih dari 24 jam o1 jarang dalam periode kurang dari satu bulan banjir yang menutupi tanah lebih dari 24 jam terjadinya tidak teratur o2 kadang-kadang selama waktu satu bulan dalam setahun tanah secara teratur tertutup banjir untuk jangka waktu lebih dari 24 jam o3 sering selama waktu 2 – 5 bulan dalam setahun secara teratur selalu dilanda banjir yang lamanya lebih dari 24 jam o4 sangat sering selama waktu enam bulan atau lebih tanah selalu dilanda banjir secara teratur yang lamanya lebih dari 24 jam kriteria klasifikasi untuk masing-masing kelas tertera pada tabel 4- 1.perlu dicatat bahwa dalam metoda ini masing-masing factor karakteristik lahan yang berpengaruh langsung dinilai dan diberi symbol tanpa dikelompokkan kedalam kualitas lahan yang relevan terlebih dahulu sehingga dalam sub-kelas terdapat symbol-simbol yang berbeda dengan yang digunakan oleh fao table 4-1.kriteria klasifikasi kemampuan lahan no faktor kelas kemampuan 1 tekstur tanah t i ii iii iv v vi vii viii page 60 of 70 60 a lapisan atas 40cm 12 t3 t1 t4 t1 t4 t5 b lapisan bawah 12 t4 t1 t4 t1 t4 t5 2 lereng permukaan io i1 i2 i3 i4 i5 i6 3 drainase do d1 d2 d3 d4 4 kedalaman efektif ko k0 k1 k2 5 keadaan erosi eo e1 e1 e2 e3 e4 6 kerikil batuan bo bo bo b1 b2 b3 7 banjir 0o 01 02 03 04 dapat mempunyai sembarang sifat factor penghambat dari kelas yang lebih rendah permukaan tanah selalu tergenang air 4.klasifikasi kesesuaian lahan menurut system fao sistem klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka evaluasi lahan fao 1976 pada saat ini banyak digunakan di indonesia dan negara berkembang lainnya salah satu kesulitan penggunaan system ini adalah diperlukannya data- data karakteristik lahan yang tidak dapat diamati langsung dilapang seperti data tentang sifat-sifat kimia tanah dan lain-lain sehingga kesesuaian adalah bahwa belum ada pembakuan terhadap jenis-jenis kualitas dan karakteristik lahan yang erlu dievaluasi berikut pengharkatannya untuk masing-masing tipe penggunaan lahan walaupun demikian kerangka system ini sangat lengkap dan rinci sehingga dapat digunakan untuk evaluasi lahan secara fisik kualitatif maupun secara ekonomi kuantitatif bila data-data yang diperlukan tersedia 5 kerangka klasifikasi menurut metoda fao 1976 page 61 of 70 61 metode fao dapat dipakai untuk klasifikasi kuantitatif maupun kualitatif tergantung dari data yang tersedia kerangka dari system klasifikasi kesesuaian lahan ini mengenal 4 empat kategori yaitu ordo menunjukkan apakah suatu lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan tertentu kelas menunjukkan tingkat kesesuaian suatu lahan sub-kelas menunjukkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang harus dijalankan dalam masing-masing kelas unit menunjukkan perbedaan-perbedaan besarnya factor penghambat yang berpengaruh dalam pengelolaan suatu sub-kelas ordo dan kelas biasanya digunakan dalam pemetaan tanah tinjau sub- kelas untuk pemetaan tanah semi detil dan unit untuk pemetaan tanah detil ordo juga digunakan dalam pemetaan tanah pada skala yang lebih kasar eksplorasi 6 kesesuaian lahan pada tingkat ordo order pada tingkat ordo ditunjukkan apakah suatu lahan sesuai atau tidak sesuai untuk suatu jenis penggunaan lahan tertentu dikenal ada 2 dua ordo yaitu 1 ordo s sesuai lahan yang termasuk ordo ini adalah lahan yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang tidak terbatas untuk suatu tujuan yang telah dipertimbangkan keuntungan dari hasil pengelolaan lahan itu akan memuaskan setelah dihitung dengan memasukan yang diberikan tanpa atau sedikit resiko kerusakan terhadap sumberdaya lahannya 2 ordo n tidak sesuai lahan yang termasuk ordo ini adalah lahan yang mempunyai kesulitan sedemikian rupa sehingga mencegah penggunaannya untuk suatu tujuan yang telah direncanakan lahan dapat digolongkan sebagai tidak sesuai untuk digunakan bagi usaha pertanian karena berbagai penghambat baik secara fisik lereng sangat page 62 of 70 62 curam berbatu-batu dan sebagainya atau secara ekonomi keuntungan yang didapat lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan 7 kesesuaian lahan pada tingkat kelas kelas kesesuaian lahan adalah pembagian lebih lanjut dari ordo dan menunjukkan tingkat kesesuaian dari ordo tersebut.kelas diberi nomor urut yang ditulis dibelakang symbol ordo dimana nomor ini menunjukkan tingkat kelas yang makin jelek bila makin tinggi nomornya banyaknya kelas dalam setiap ordo sebetulnya tidak terbatas akan tetapi dianjurkan hanya memakai tiga sampai lima kelas dalam ordo s dan dua kelas dalam ordo n.jumlah kelas tersebut harus didasarkan kepada keperluan minimum untuk mencapai tujuan-tujuan penafsiran jika tiga kelas yang dipakai dalam ordo s dan dua kelas yang dipakai dalam ordo n maka pembagian serta definisinya secara kualitatif adalah sebagai berikut 1 kelas s1 sangat sesuai highly suitable lahan tidak mempunyai pembatas yang besar untuk pengelolaan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak secara nyata berpengaruh terhadap produksi dan tidak akan menaikkan masukan yang telah biasa diberikan 2 kelas s2 cukup sesuai moderately suitable lahan mempunyai pembatas-pembatas yang agak besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan pembatas akan mengurangi produk atau keuntungan dan meningkatkan masukan yang diperlukan 3 kelas s3 sesuai marginal marginally suitable lahan mempunyai pembatas-pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan pembatas akan mengurangi produksi dan keuntungan atau lebih meningkatkan masukan yang diperlukan 4 kelas n1 tidak sesuai pada saat ini currently not suitable lahan mempunyai pembatas yang lebih beasr masih memungkinkan diatasi page 63 of 70 63 tetapi tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengelolaan dengan modal normal keadaan pembatas sedemikian beasrnya sehingga mencegah penggunaan lahan yang lestari dalam jangka panjang 5 kelas n2 tidak sesuai untuk selamanya permanently not suitable lahan mempunyai pembatas permanen yang mencegah segala kemungkinan penggunaan lahan yang lestari dalam jangka panjang 8 kesesuaian lahan pada tingkat sub-kelas sub-kelas kesesuaian lahan mencerminkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam kelas tersebut tiap kelas dapat terdiri dari satu atau lebih sub-kelas tergantung dari jenis pembatas yang ada.jenis pembatas ini ditunjukan dengan symbol huruf kecil yang ditempatkan setelah symbol kelas misalnya kelas s2 yang mempunyai pembatas kedalaman efektif s dapat menjadi sub-kelas s2s dalam satu sub-kelas dapat mempunyai satu dua atau paling banyak tiga symbol pembatas dimana pembatas yang paling dominan ditulis paling depan misalnya dalam sub-kelas s2ts maka pembatas keadaan topografi t adalah pembatas yang paling dominan dan pembas kedalaman efektif s adalah pembatas kedua atau tambahan 9 kesesuaian lahan pada tingkat unit kesesuaian lahan pada tingkat unit merupakan pembagian lebih lanjut dari sub-kelas berdasarkna besarnya factor pembatas semua unit yang berada dalam satu sub-kelas mempunyai tingkat kesesuaian yang sama dalam kelas dan mempunyai jenis pembatas yang sama pada tingkat sub-kelas unit yang satu berbeda dengan unit lainnya karena kemampuan produksi atau dalam aspek tambahan dari pengelolaan yang diperlukan dan sering merupakan pembedaan detil dari pembatas-pembatasnya diketahuinya pembatas secara detil memudahkan penafsiran dalam mengelola rencana suatu usaha tani page 64 of 70 64 pemberian symbol dalam tingkat unit dilakukan dengan penambahan angka-angka arab yang dpisahkan oleh strip dari symbol sub-kelas misalnya s2e-1 s3e-2 dan sebagainya unit dalam satu sub-kelas jumlahnya tidak terbatas contoh penamaan dari ordo sampai unit adalah sebagai berikut ordo kelas sub-kelas unit s s1 s2 s3 s2m s2e s2me dsb s2m-1 s2e-2 dsb n n1 n2 n1m n1e dsb selain itu dikenal juga istilah kesesuaian bersyarat atau conditionally suitable atau cs fao 1976 hal ini biasanya digunakan untuk daerah yang sempit dalam daerah survey yang mungkin tidak sesuai atau kurang sesuai untuk penggunaan lahan pada tingkat pengelolaan tanah yang telah ditentulkan tatapi setelah kondisinya diperbaiki akan menjadi sesuai sesuai bersyarat cs merupakan fase dari ordo sesuai s .fase ini menunjukkan bahwa tanah tersebut akan sesuai setelah persyaratan yang diperlukan dipenuhi fao 1976 sebagai contoh fase yang harus diperbaiki adalah drainase yang buruk tanah yang mempunyai masalah salinitas atau yang merupakan hambatan dalam memilih tanaman yang mempunyai nilai pasar atau ekonom tinggi symbol cs2g menunjukkan bahwa bila persyaratan perbaikan penghambat salinias g dapat dipenuhi maka tanah tersebut masuk s2 pembagian sampai unit tidak diperlukan luas lahan yang sempit penggunaan fase sesuai bersyarat sedapat mungkin dihindari dan bila terpaksa digunkan maka harus memenuhi ketiga hal berikut fao 1976 1 tanpa perbaikan persyaratan yang diperlukan lahan termasuk tidak sesuai atau masuk kelas sesuai yang paling rendah dan page 65 of 70 65 2 bila persyaratan tellah dipenuhi melalui perbaikan lahan kelas kesesuaian lahan meningkat paling sedikit dua kelas dan 3 luasnya sangat sempit dibandingkan dengan luas daerah survey tabel 4-2 jumlah serta jenis kualitas dan karakteristik lahan yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan no kualitas lahan karakterstik lahan satuan a persyaratan ekologi tumbuhan tanaman 1 2 3 4 5 6 regim radiasi regim suhu ketersediaan air kelembaban udara media perakaran retensi hara  total radiasi rata-rata panjang penyinaran matahrai  rata-rata suhu tahunan  rata-rata suhu bulanan terdingin  rata-rata suhu bulanan terpanas  panjang periode pertumbuhan  total curah hujan pada periode pertumbuhan  jumlah bulan kering 75 mm  kelembaban nisbi udara  drainase  tekstur tanah  kedalaman efektif tanah  sifat gambut kematangan dan ketebalan  ktk lapisan atas  kb lapisan bawah  ph lapisan atas  n total  p tersedia  k dapatditukar  periode lamanya banjir berlangsung  frekuensi banjir  salinitas atau sodisitas  kejenuhan aluminium  bahan sulfidik kedalaman jam hari oc oc oc hari tahun mm bulan kelas kelas cm cm me 100gr tnh me 100gr tnh - page 66 of 70 66 7 8 9 10 ketersediaan hara bahaya banjir keragaman tanah toksisitas kg ha kg ha kg ha minggu - mmhos cm2 cm b persyaratan pengolahan 11 12 kemudahan pengolahan potensi mekanisasi  tekstur lapisan atas  kemiringan lereng lahan kelas c persyaratan konservasi 13 bahaya erosi  kemiringan lereng lahan  tbe dengan rumus usle ton ha tahun keterangan kriteria bulan kering menurut atlas format procedures 1983 penggunaan jumlah dan jenis kualitas karakteristik lahan yang dapat dipertimbangkan untuk evaluasi lahan tertera pada table 4-2 sedangkan yang dapat digunakan sesuai dengan tingkat pemetaannya yaitu untuk tingkat tinjau skala 1 250.000 tingkat semi-detil skala 1 50.000 dan tingkat detil skala 1 10.000 sampai 1 25.000 adalah seperti tertera pada table 4-3 pusat penelitian tanah dan agroklimat 1993 table 8 kualitas dan karekteristik lahan yang disarankan untuk digunakandalam evaluasi lahan pada tingkat tinjau semi- detil dan detil puslittanak 1993 tingkat tinjau skala tingkat semi detil tingkat detil page 67 of 70 67 1 250.000 1 25.000-50.000 1 10.000-25.000 a persyaratan ekologi tumbuhan tanaman 1 rejim suhu  suhu rata-rata tahunan 2 ketersediaan air  curah hujan  bulan kering 3 media perakaran  drainase  tekstur  kedalaman efektif  gambut kematangan dan ketebalan 4 retensi  ktk  ph 5 bahaya banjir  periode banjir  frekuensi banjir 6 toksisitas  kejenuhan al  kedalaman bahan sulfidik  salinitas 1 rejim radiasi  panjang penyinaran  2 rejim suhu  suhu rata-rata tahunan 3 kelembaban udara  kelembaban nisbi 4 ketersediaan air  curah hujan tahunan  bulan kering  panjang periode pertumbuhan 5 media perakaran  drainase  tekstur  kedalaman efektif  gambut kematangan dan ketebalan 6 retensi hara  ktk  ph 7 ketersediaan hara 1 rejim radiasi  panjang penyinaran  2 rejim suhu  suhu rata-rata tahunan  suhu bulan terdingin  suhu bulan terpanas 3 kelembaban udara  kelembaban nisbi 4 ketersediaan air  curah hujan tahunan  bulan kering 6 mm  panjang periode pertumbuhan 5 media perakaran  drainase  tekstur  kedalaman efektif  gambut kematangan dan ketebalan 6 retensi hara  ktk  ph 7 ketersediaan hara  n total  k dapat ditukar  p dapat ditukar 8 bahaya banjir  periode banjir  frekuensi banjir 9 kegaraman  salinitas  soditias page 68 of 70 68  n total  k dapat ditukar  p dapat ditukar 8 bahaya banjir  periode banjir  frekuensi banjir 9 kegaraman  salinitas 10 toksisitas  kejenuhan al  bahan sulfidik  unsur mikro fe mn ni co dll 10 tosisitas  kejenuhan al  bahan silfidik  unsur mikro fe mn ni co dll persyaratan pengolahan 7 potensi mekanisasi  kemiringan lereng  batu permukaan  singkapan batuan 11 kemudahan pengolahan  kelas kemudahan pengolahan 12 potensi mekanisasi  kemiringan lereng  batu permukaan  singkapan batuan 11 kemudahan pengolahan  kelas kemudahan pengolahan 12 potensi mekanisasi  kemiringan lereng  batu permukaan  singkapan batuan persyaratan konservasi 8 bahaya erosi  kemiringan lereng 13 bahaya erosi  tingkat bahaya erosi rumus usle 13 bahaya erosi  tingkat bahaya erosi rumus usle 6 kesesuaian lahan aktual dan potensial a kesesuaian lahan aktual kesesuaian lahan actual atau kesesuaian lahan pada saat ini current suitability atau kelas kesesuaian lahan dalam keadaan alami belum mempertimbangkan usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala atau factor-faktor pembatas yang ada di setiap satuan peta seperti diketahui factor pembatas dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu 1 factor pembatas yang sifatnya permanen dan tidak mungkin atau tidak page 69 of 70 69 ekonomis untuk diperbaiki dan 2 factor pembatas yang dapat diperbaiki dan secara ekonomis masih menguntungkan dengan memasukkan teknologi yang tepat untuk menentukan kelas kesesuaian lahan actual mula-mula dilakukan penilaian terhadap masing-masing kualitas lahan berdasar atas karakteristik lahan terjelek selanjutnya kelas kesesuaian lahan ditentukan berdasar atas kualitas lahan terjelek sebagai contoh jika karakteristik lahan yang tergabung dalam kualitas lahan media perakaran menghasilkan penilaian kelas kesesuaian lahan untuk jagung sebagai berikut media perakaran r 1 drainase s1 sangat sesuai 2 tekstur tanah s2 cukup sesuai 3 kedalaman efektif s3 sesuai marginal 4 gambut - bukan tanah histosol maka kelas kesesuaian lahan untuk tanaman jagung berdasar atas media perakaran adalah termasuk kelas sesuai marginal s3 untuk dapat menentukan kelas kesesuaian lahan maka semua kualitas lahan yang digunakan sebagai penciri harus dinilai dengan cara tersebut bila hasil penilaian masing-masing kualitas lahan untuk jagung adalah sebagai berikut l - regim radiasi 1 t - regim suhu s1 h - regim kelelembaban udara s1 w - ketersediaan air s1 r - media perakaran s3 f - retensi hara s2 n - ketersediaan hara s2 o - bahaya banjir s1 g - kegaraman s1 x - toksisitas s1 p - kemudahan pengolahan s2 page 70 of 70 70 m - potensi mekanisial s1 e - bahaya erosi s1 maka kelas kesesuaian lahan yang dihasilkan adalah s3 yaitu termasuk sesuai marginal dengan kendala utama sebagai factor pembatas adalah media perakaran sehingga dalam sub-kelas disebut s3r dalam pemetaan tanah tinjau termasuk s atau s3 tingkat semi detil termasuk s3r sedangkan pada tingkat detil termasuk s3r-2 b kesesuaian lahan potensial kesesuaian lahan potensial adalah kesesuaian lahan yang akan dicapai setelah dilakukan usaha-usaha perbaikan lahan kesesuaian lahan potensial merupakan kondisi yang diharapkan sesudah diberikan masukan sesuai dengan tingkat pengelolaan yang akan diterapkan sehingga dapat diduga tingkat produktivitas dari suatu lahan sera hasil produksi per satuan luasnya

No comments:

Post a Comment