Friday 25 September 2015

Produksi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) yang Diberi Pupuk N, P dan K dengan Dosis 0, 50 dan 100% pada Devoliasi Hari ke-45


http://adf.ly/1OvXrb



Keyword :
produksi rumput gajah pennisetum purpureum yang diberi pupuk n p dan k dengan dosis 0 50 dan 100 pada devoliasi hari ke-45 daniel yohanis seseray1 budi santoso2 dan marlyn nelce lekitoo2 1 jurusan produksi ternak universitas negeri papua manokwari 98314 2 jurusan nutrisi dan makanan ternak universitas negeri papua manokwari 98314 abstrak produksi rumput gajah pennisetum purpureum akan lebih baik bila dilakukan pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi segar bahan kering rasio batang dan daun kandungan bahan kering dan bahan organik rumput gajah yang di berikan pupuk n p dan k dengan dosis 0 50 dan 100 pada defoliasi hari ke-45 setelah tanam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 5 kelompok dan 3 perlakuan sehingga terdapat 15 satuan percobaan perlakuan yang digunakan adalah perlakuan 1 kontrol tanpa pupuk perlakuan 2 100 kg urea ha 50 kg tsp ha 50 kg kcl ha dan perlakuan 3 200 kg urea ha 100 kg tsp ha 100 kg kcl ha hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pemupukan tidak berpengaruh nyata p≥ 0 05 terhadap produksi segar bahan kering rasio batang daun kandungan bahan kering dan bahan organik rumput gajah pada umur defoliasihari ke-45 perlakuan 2 dan 3 meningkatkan produksi segar rumput gajah masing-masing 29 86 dan 28 51 sedangkan produksi bahan kering masing-masing 28 85 dan 30 77 dibandingkan perlakuan 1 kontrol rasio batang dan daun rumput gajah bervariasi antara 59 01 - 61 26 38 07 - 40 09 kandungan bahan organik cenderung meningkat seiring peningkatan dosis pupuk n p dan k kata kunci produksi rumput gajah pupuk n p dan k dosis pupuk production of elephant grass pennisetum purpureum provided fertilizer n p and k the doses 0 50 and 100 at defoliation 45th day abstract production of elephant grass pennisetum purpureum would be better if fertilized with the proper doses and appropriate this study aimed to determine the production of fresh matter dry matter ratio of grass stems and leaves dry matter and organic matter of elephant grass given fertilizer n p and k with the doses of 0 50 and 100 at defoliation at 45th day this study used an experimental method of randomized block design experiment consisted of 5 and 3 treatments groups so there were 15 experimental units the treatments used were treatment 1 control not fertilizer treatment 2 100 kg urea ha 50 kg tsp ha 50 kg kcl ha and treatment 3 200 kg urea ha 100 kg tsp ha 100 kg kcl ha the results showed that the doses of fertilization treatments did not significantly p≥ 0 05 affect the fresh matter dry matter ratio of grass stems leaves dry matter and organic matter value of elephant grass at the first harvest aged 45th day treatment 2 and 3 increased forage the fresh matter production by 29.86 and 28.51 respectively while production of dry matter by 28.85 and 30.77 compared to treatment 1 control the ratio of grass stems and leaves varied between 59.1 - 61.26 38 7 - 40 9 organic matter content tended to increase with increasing doses of n p and k fertilizer key words elephant grass production n p and k fertilizer fertilizer doses page 2 of 7 50 sains peternakan vol 11 1 2013 pendahuluan ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas kuantitas maupun kontinuitasnya merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan usaha peternakan ternak ruminansia hal ini disebabkan hampir 90 pakan ternak ruminansia berasal dari hijauan dengan konsumsi segar perhari 10 - 15 dari berat badan sedangkan sisanya adalah konsentrat dan pakan tambahan feed supplement sirait et al 2005 kendala dalam penyediaan pakan hijauaan yang berkualitas dan berkelanjutan adalah lahan subur atau produktif untuk penanaman pakan hijauan ternak karena penggunaan lahan produktif biasanya digunakan untuk tanaman bernilai ekonomis tinggi salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemanfaatan lahan-lahan marjinal atau kurang produktif dengan pemberian unsur hara yang diperlukan tanaman dengan cara pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman fanindi et al 2005 sajimin et al 2001 menyatakan bahwa untuk memperoleh produksi yang tinggi pada lahan yang tingkat kesuburannya rendah dapat dilakukan dengan penggunaaan pupuk organik penyediaan unsur hara terutama nitrogen n pospof p dan kalium k dalam tanah secara optimal bagi tanaman dapat meningkatkan produksi tanaman disamping upaya penyediaan unsur hara perlu juga dilakukan pemilihan jenis hijauan unggul yang cocok dan responsif terhadap pemupukan rumput gajah pennisetum purpureum merupakan tanaman pakan ternak yang sangat responsif terhadap pemupukan berat yaitu pada dosis 40 ton pupuk kandang ha tahun 800 kg urea ha tahun 200 kg kcl ha tahun dan 200 kg tsp ha tahun lugiyo dan sumarto 2000 rumput gajah juga sebagai tanaman konservasi lahan terutama di daerah bertopografi pegunungan dan berlereng prasetyo 2003 dan sumber bioethanol sari 2009 adiati et al 1995 menyatakan bahwa pertumbuhan dan produksi rumput gajah di indonesia sangat bervariasi pertumbuhan dan produksi rumput ini akan lebih baik bila dilakukan pemupukan dengan dosis yang tepat dan sesuai penggunaan dosis pupuk n p dan k secara optimal dapat meningkatkan produksi rumput gajah oleh karenanya diperlukan suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui produksi rumput gajah yang meliputi produksi bahan segar produksi bahan kering rasio batang daun kandungan bahan kering dan bahan organik rumput gajah yang di berikan pupuk n p dan k dengan dosis berbeda metode penelitian penelitian ini dilaksanakan di taman ternak fakultas peternakan perikanan dan ilmu kelautan universitas negeri papua manokwari selama tiga bulan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah air stek rumput gajah pupuk n urea p tsp dan k kcl penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok rak yang terdiri dari 5 kelompok dan 3 perlakuan sehingga terdapat 15 satuan percobaan perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah perlakuan 1 kontrol tanpa pupuk perlakuan 2 100 kg urea ha 50 kg tsp ha 50 kg kcl ha dan perlakuan 3 200 kg urea ha 100 kg tsp ha 100 kg kcl ha pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahapan a pengolahan tanah sebelum pengolahan tanah terlebih dahulu dilakukan pembersihan lahan land clearing setelah bersih selanjutnya dilakukan pembajakan dengan traktor untuk memecahkan lapisan tanah menjadi bongkahan-bongkahan dan membalik lapisan tanah kemudian dibiarkan beberapa hari selanjutnya tanah digemburkan menjadi struktur yang remah sekaligus membersihkan sisa-sisa perakaran gulma b pembuatan demplot penentuan petak percobaan dalam demplot dilakukan secara page 3 of 7 produksi rumput gajah... seseray et al 51 acak dan disesuaikan dengan kondisi lahan luas demplot 414 m2 terdiri dari 15 petak masing-masing berukuran 2 5 x 6 m dengan jarak antar petak 1 m c penyiapan stek rumput stek rumput diambil dari batang yang sehat tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua minimal mengandung 2 ruas atau 3 buku stek dipotong dengan posisi potongan miring sekitar 45o sehingga mudah ditanam d penanaman dilakukan dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan jarak tanaman ke tepi lebar dan panjang petak masing-masing 35 cm dan 30 cm stek ditanam dengan posisi miring sekitar 45o ke arah timur dengan kedalaman kurang lebih 15 cm dari permukaan tanah atau 2 buku dibenamkan dalam tanah dan 1 buku di atas permukaan tanah e pemupukan pemupukan dilakukan sesuai dosis perlakuan pada umur dua minggu setelah penanaman pupuk dibenamkan dalam tanah dengan membentuk lingkaran pada setiap rumpun rumput gajah kebutuhan pupuk per tanaman dihitung dengan rumus sebagai berikut ll m2 kpt x dpr kg ha jt 10.000 m2 kpt kebutuhan pupuk tanaman ll luas lahan dpr dosis pupuk rekomendasi jt jumlah tanaman f pemeliharaan kegiatan pemeliharaan meliputi kegiatan penyiraman yang dilakukan setiap pagi dan sore kecuali pada saat hujan tidak dilakukan penyulaman merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik dalam 2 minggu setelah penanaman kegiatan lain yang perlu dilakukan adalah penyiangan pendangiran yang di lakukan secara bersama-sama yaitu pembersihan tanaman dari gulma dan penggemburan tanah kembali dengan hati-hati agar tidak merusak sistem perakaran tanaman dan pemupukan f defoliasi kegiatan ini dilakukan pada hari ke- 45 setelah tanam dengan jarak pemotongan 20 cm dari permukaan tanah kemudian rumput di timbang per rumpun dalam setiap petak perlakuan sebagai nilai produksi bahan segar rasio batang dan daun g analsis sampel analisis kandungan bahan kering bk dan bahan organik bo digunakan sampel sebanyak 200 g dengan rasio batang dan daun rumput gajah 40 60 kandungan bk dan bo rumput gajah dianalisis berdasarkan prosedur yang dikemukakan oleh haris 1970 variabel yang akan diamati adalah produksi bahan segar kg m2 produksi bahan kering kg m2 rasio batang daun dan kandungan bahan organik dan bahan kering kg m2 dari rumput gajah data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varians dari rancangan acak kelompok rak yang dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur bnj apabila p≥ 0 05 hasil dan pembahasan pertumbuhan rumput gajah pennisetum purpureum setelah penanaman dinilai cukup baik hingga pada saat penyeragaman dan pemupukan sesuai dosis perlakuan hal ini di tunjang dengan kondisi iklim selama penelitian yaitu curah hujan cukup tinggi suhu harian antara 26 00 - 39 60o c dan kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu 80 00 - 94 00 produksi bahan segar hasil analisis varians menunjukkan bahwa dosis pemberian pupuk n p dan k pada perlakuan 1 2 dan 3 tidak memberikan pengaruh yang signifikan p≥ 0 05 terhadap produksi bahan segar rumput gajah pennisetum purpureum pada defoliasi hari ke-45 setelah tanam walaupun tidak berbeda secara statistik namun perlakuan 2 dan 3 meningkatkan produksi bahan segar rumput gajah sebesar 29 86 dari perlakuan 1 kontrol rerata produksi bahan segar rumput gajah

No comments:

Post a Comment