Wednesday 30 September 2015

Pembiakan Vegetatif





Keyword :
aspek-aspek umum pembiakan vegetatif  anatomi fisiologi o cutting o grafting o budding o layering  pembiakan vegetatif dengan akar dan batang  metode aseptik text book hartmann h.t and dale e kester 1978 plant propagation third edition prentice hall india 662p pembiakan vegetatif page 2 of 22 aspek-aspek umum pv page 3 of 22 pendahuluan asal usul tanaman yang dibudidayakan tumbuhan liar tanaman 10.000 – 20.000 sp 1000 – 2000 sp berfaedah 100 – 200 sp bisnis kemudian tanaman yang memiliki sifat-2 khas dikembangkan ada peranan perbanyakan pembiakan pembiakan seksual aseksual pembiakan seksual pembiakan melalui persatuan dua gamet jantan dan betina bisa hibridisasi jagung seleksi tomat padi mutan kobis tanaman jinak tanaman generatif page 4 of 22 dari unsur genetik sama atau beda pembiakan aseksual tidak melibatkan persatuan dua gamet akan tetapi melibatkan sel- sel badaniah sel somatik ini dapat dilakukan karena setiap sel punya kemampuan memperbanyak diri siklus hidup tanaman fase generatif alat bunga jantan dan betina polinasi pembuahan ganda pembuahan embrio dan cadangan makanan biji berdasar lamanya kelompok annual biennial perrenial fase vegetatif berkecambah fase juvenil transisi fase dewasa s d sesaat sebelum berbunga alasan memakai pembiakan vegetatif vegetatif page 5 of 22  untuk pertahankan klon terutama pd tan hortikultura hias heterozygot yang bila dibiakkan secara seksual akan berubah segregasi  untuk mengatasi biji tidak viabel umumnya tanama tridiploid poliploidi  mempercepat hilangnya masa juvenil  perbanyak tan yang tidak dapat secara seksual  lebih mudah cepat ekonomis pelajari perbanyakan tanaman harus kuasai 3 aspek  pengetahuan ketrampilan teknik praktek pengetahuan  tahu struktur anatomi dan pertumbuhan tanaman untuk menjawab mengapa sesuatu harus dikerjakan  taksonomi tumbuhan bhw metode tertentu hanya cocok untuk tanaman tertentu kingdom divisi klas ordo famili genera spesies page 6 of 22 contoh-contoh pembiakan vegetatif  emb embrio apomiktik embrio dari sel-sel induk nucellus yang ikut berkembang  pemb dengan sulur runner ruas yang memanjang lebih dari normal dan pada bukunya mengandung tanaman mini  pemb dengan sucker anakan carang nanas  pemb dengan layering pucuk tip merunduk parit bumbun ular cangkok  pemb dengan pemisahan separation dahlia bawang merah  pemb dengan membelah division jahe alang-alang  pemb dengan stek cutting akar sukun cemara  pemb dengan grafting  pemb dengan budding  pemb dengan teknik mikro page 7 of 22 klon clone varietas pertanian berasal dari satu individu yang dibiakkan secara vegetatif satu susunan gen teoritis sama suatu bahan yang seragam secara genetik berasal dari satu individu tertentu yang dibiakkan khusus secara vegetatif klon ada yang alami bulb rizome stolon seed apomiksis klon dapat bertahan di alam bila keadaan lingkungan relatif konstan tidak ada perubahan mendadak drastis perubahan yang lamban masih memungkinkan klon menyesuaikan diri dengan cara mutasi tetapi ternyata ada perbedaan disebabkan 1 lingkungan tanah iklim cahaya fenotipe genotipe lingkungan 2 juvenile vs dewasa vigorus kurang vigor sukar mudah berbunga dan berbuah mudah sukar bertunas dan berakar 3 habitus induk yang diambil kopi dari cabang beda hasilnya beda cabang horizontal vs vertikal 4 degenerasi akibat virus karena proses pelukaan terus menerus menyebabkan infeksi virus 5 mutasi page 8 of 22 mutasi karena semua terjadi pada inti sel 1 perubahan bahan kimia 2 perubahan struktur pada kromosome duplikasi delesi inversi 3 penambahan atau pengurangan satu atau lebih kromosome anueploidi poliploidi mutasi hanya dapat terdeteksi jika terjadinya di titik tumbuh yang kemudian jadi tajuk mutasi dapat dibuat  cholchicine diberikan pada mata tunas  sinar x  sinar gama chimera adalah tanaman pv dari beberapa meristem genetik berbeda yang dikomposisikan tetapi kemudian masing2 tumbuh secara bersama sehingga penampilan tanaman tersebut berdasar komposisi yang ada dapat juga chimera terjadi karena mutasi yang terjadi di bagian2 tertentu sektoral tanaman inti definisi chimera satu mutan satu normal page 9 of 22 contoh2 yang sering alami chimera sanseviera buah jeruk asal usul chimera 1 mutasi 2 bahan kimia 3 keturunan 4 sambungan tipe2 chimera  chimera sektoral  chimera periclinal  chimera mericlinal tipe chimera menentukan stabilitasnya saat diperbanyak bergantung pada bagian mana yang diperbanyak dan teknik perbanyakan yang digunakan page 10 of 22 stek cuttage bag atas regenerasi bag bawah bag daun regenerasi akar pucuk bag bawah regenerasi bag atas setiap sel punya kapasistas untuk kembali ke kondisi meristematik dediferensiasi dan fakta ini yang memungkinkan mengapa stek dapat dilakukan stek umumnya pada tanaman dikotil tapi ada beberapa monokot dapat distek anatomi perkembangan akar dan batang pada stek  perlu pengetahuan struktur internal batang ada beda antar jenis tanaman perbanyakan dengan stek stek batang page 11 of 22 tahap perkembangan akar 1 dediferensiasi sel diikuti inisiasi kelompok2 sel meristematik tempat dekat ikatan pembuluh dan jaringan2 sekunder phloem skunder 2 diferensiasi sel meristematik menjadi primordia akar 3 tumbuh dan munculnya akar baru meliputi penembusan jaringan batang dan pembentukan jaringan baru pada herba kelompok2 kecil sel ikatan jaringan pembuluh terus berbelah diri membentuk lebih banyak kemudian menjadi primordia akar pembelahan sel berlanjut dan setiap kelompok sel muncul sebagai ujung akar sistem pembuluh berkembang padanya sehingga berhubungan dengan ikatan jaringan pembuluh yang sudah ada ujung akar tumbuh keluar melewati kortek muncul pada epidermis batang pada tanaman berkayu terdapat jaringan skunder xylem dan phloem yang berasal dari kambium disinilah akar adventif sering terbentuk tapi juga dapat terjadi pada empulur kambium atau jalur pembuluh biasanya dekat jaringan pembuluh sisi luar waktu yang diperlukan bervariasi bergantung jenis tanaman inisiasi muncul akar page 12 of 22 crysan 3 hari 10 hari mawar 7 hari 21 hari pada beberapa tanaman inisiasi akar sudah terjadi sejak selama pertumbuhan tanaman sehingga sudah ada pada saat batang tanaman dijadikan stek ini disebut akar laten biasanya dorman s d lingkungan memungkinkannya tumbuh rh pada tanaman tertentu tumbuh sebagai akar udara contoh melati letak akar laten sama dengan akar adventif lainnya tanaman berakar laten mudah distek setelah stek ditempatkan pada tempat yang menguntungkan biasanya tumbuh kallus pada dasar stek  kallus adalah sekumpulan massa sel parenkim yang berada dalam berbagai tingkat lignifikasi  tumbuh dari sel muda di daerah kambium tetapi ada juga dari kortek dan empulur  ada kala akar adventif muncul dari kallus bukan melalui tahapan tersebut di atas tetapi sebenarnya pembentukan kallus independen dengan pembentukan akar bahwa sering terjadi secara bersamaan hanya karena lingkungan yang dibutuhkan untuk muncul sama  pada pinus akar lebih sering muncul dari kallus  dipengaruhi ph opt ph 6 o dapat dilakukan pd spesies2 tertentu beberapa dikot maupun monokot o membentuk tajuk dan akar o umumnya tajuk dan akar berasal dari perkembangan meristem primer kelompok sel yang berasal dari sel embrio dan tidak pernah mengalami meristematik lagi atau skunder yaitu kerlompok sel yang telah terdiferensiasi dan punya fungsi tertentu tapi kemudian meristematik lagi meristem primer o bryophyllum cocor bebek stek daun page 13 of 22 meristem skunder o begonia sanseviera o akar terbentuk dahulu baru batang karena pada stek daun pembentukan akar lebih mudah dp tajuk untuk merangsang pembentukan tajuk dapat diberi sitokinin african violet ---leaf with petiole  pembentukan akar baru sulit akar baru yang muncul biasanya akar laten yang terkandung dalam cabang akar tua  akar adventif biasanya berasal dari jaringan kambium untuk ini sering memerlukan adanya auksin mineral dan sumber karbon tapi auksin dapat menghambat terbentuknya tajuk tunas  pada umumnya tajuk muncul dulu baru akar belakangan muncul dari dasar tajuk baru jarang akar muncul dari potongan akar secara langsung  sering tajuk dipisahkan dari potongan akar untuk diakarkan tersendiri  pada tan tetentu ada muncul tajuk dan akar bersamaan stek akar page 14 of 22  akar muda lebih menjamin keberhasilan daripada akar tua kegagalan stek akar tua terletak pada gagal membentuk akar baru  pada tan periklinal chimera dimana sel2 lapisan luar beda secara genetik dengan didalamnya maka perbanyakan dengan stek akar tidak menjamin hasil akan sama dengan induknya -stick root cuttings with the proximal end upward dasar-dasar fisiologi inisiasi pada stek zat tumbuh tanaman  hormon tanaman adalah senyawa organik selain hara yang dihasilkan oleh tanaman yang pada konsentrasi rendah mengatur proses-proses fisiologi tanaman senyawa ini umumnya bergerak dari tempat dihasilkan ke tempat bekerjanya page 15 of 22  sedang pengatur tumbuh tanaman adalah baik senyawa buatan maupun hormon tanaman yang memodifikasi proses-proses fisiologi tanaman mereka mengatur tumbuh dengan cara  meniru hormon  mempengaruhi sintesis hormon  perusakan  translokasi  atau mungkin juga dengan merubah tempat kerja hormon  semua hormon mengatur pertumbuhan tetapi tidak semua pengatur pertumbuhan adalah hormon auksin  tahun 1930 diketahui peranan auksin pada  pertumbuhan batang  pembentukan akar  penghambat tunas lateral  rontok daun dan buah  aktivitas sel-sel kambial dll  indole-3 acetik acid iaa ditemukan 1934 sebagai senyawa alami yang punya aktivitas auksin dan segera diketahui sebagai pendorong pembentukan akar adventif  iaa buatan diuji 1935  hasilnya mendorong pembentukan akar pada stek  pada waktu yang hampir bersamaan juga diteliti bahwa indole butiric acid iba dan napthalene acetic acid naa – zat2 buatan – punya pengaruh lebih efektif  kini telah berkali-kali terbukti bahwa auksin baik alami maupun buatan diperlukan untuk munculnya akar adventif pada batang cytokinin  cytokinin adalah hormon tumbuh yang terlibat pada pertumbuhan dan diferensiasi sel  berbagai bahan alami dan buatan seperti zeatin kinetin 6- benziladenin punya aktivitas mirip cytokinin page 16 of 22  sitokinin dengan kuat merangsang inisiasi tunas gibberellin ga  merupakan senyawa alami  pertama diisolasi di jepang 1939  pengaruhnya pada mendorong pemanjangan batang  pada konsentrasi yang relatif tinggi 10-3 m giberelin konsisten menghambat pembentukan akar adventif ada bukti bahwa penghambatan ini adalah efek lokal langsung yang mencegah pembelahan sel dalam proses transformasi batang tua ke kondisi meristematik  ga punya fungsi dalam pengaturan asam nukleat dan sintesis protein dan mungkin juga menekan inisiasi akar dengan jalan mengganggu proses ini bahan-bahan alami lainnya  ehylene c2h2 diproduksi oleh tanaman dan punya sejumlah pengaruh hormonal meski zat ini tidak memenuhi definisi sebagai hormon  etilen menghambat pembentukan akar adventif pada stek tapi mendorong pemunculan akar pada batang yang punya akar laten page 17 of 22 pengaruh tunas dan daun pada stek page 18 of 22  sachs seorang fisologist jerman 1882  ada zat-zat khusus pembentuk akar yang dibuat di daun bergerak ke bawah ke dasar batang yang kemudian mendorong pembentukan akar  ada asumsi bahwa senyawa mirip hormon telah dibentuk pada tunas yang sedang tumbuh dan dipindah sepanjang phloem ke dasar stek dimana kemudian mereka merangsang perakaran  jika kulit dibuang di bawah tunas tindakan ini menghambat pembentukan akar ini menunjukkan bahwa beberapa pengaruh melewati phloem dari page 19 of 22 tunas ke dasar stek tempat ia aktif merangsang pertumbuhan akar  van der lek 1925  tunas-tunas yang sedang tumbuh cepat merangsang perkembangan akar di bawah tunas  went 1929  jika ekstrak daun acalypha diberikan lagi ke acalypha atau ke carica mereka akan mendorong pembentukan akar  mereka menyebutnya ryzocaline  tahun 1955 bouillene dan bouillene walrand ryzocaline terdiri dari tiga kelompok  faktor spesifik ditranslokasi dari daun yaitu orthohidroxy phenol  faktor non spesifik auksin ditranslokasi dan ditemukan dengan konsentrasi rendah  enzym khusus bertempat di sel-sel jaringan-jaringan tertentu perisikel phloem kambium mungkin tipe polyphenol oxydase faktor spesifik dan faktor non spesifik bereaksi menghasilkan peningkatan kerja ryzocaline  daun dan tunas diketahui sebagai penghasil auksin kuat dan pengaruhnya dapat diamati secara langsung di bagian bawah page 20 of 22  karena keberadaan penghambat perakaran alami endogenous inhibitors stek tanaman tertentu yang sulit diakarkan  pada anggur o dengan kromatografi diketahui bahwa ada dua inhibitor o setelah stek dicuci dapat meningkatkan jumlah dan kualitas akar inhibitornya telah luntur tercuci  pada dahlia jenis sulit berakar o ada penghambat yang berasal dari akar bergerak ke atas tajuk sehingga jumlahnya cukup untuk menghambat pembentukan akar saat distek  pada dahlia jenis mudah berakar konsentrasi penghambat tersebut jauh lebih rendah  asam absisi 20 ppm o menghambat pembentukan akar stek daun begonia meski 1.25 – 20 ppm meningkatkan pembentukan tunas  ada tiga golongan tanaman dalam hal hubungannya dengan keberadaan bahan-bahan yang terlibat pembentukan akar o yang dapat menyediakan semua zat alami untuk perakaran sehingga jenis tanaman ini sangat mudah berakar o yang punya co-faktor tapi auksinnya terbatas dengan pemberian auksin akar akan segera terbentuk o yang tidak punya ko-faktor meski diberi auksin tidak akan respon dengan baik karena bahan alami pembentukan akarnya memang tidak ada haissig menduga hal ini disebabkan oleh  ketidak beradaan enzim-enzim tertentu untuk mensintesa konjugat auksin – fenol  ketidak beradaan pengaktif enzim  keberadaan penghambat-penghambat enzim  ketidak beradaan substrat fenolik penghambat pengakaran page 21 of 22  adanya hambatan fisik sel sehingga reaksi-reaksi enzim tidak menyatu terpisah  struktur anatomi batang ikut menentukan keberhasilan pengakaran  pada anggur o keberadaan jaringan sklerenkim yang kontinu antara kortek dan phloem dapat sebagai penghalang anatomis pengakaran o jenis anggur lain yang sklerenkimnya putus-putus lebih mudah berakar o keberadaan beberapa lembar daun pada stek kadang membantu memecah sklerenkim yang kontinu sehingga akar lebih mudah tumbuh  sachs et al bahwa o mist proppagation auksin dapat menyebabkan ekspansi sel dan proliferasi pada kortek phloem dan kambium menyebabkan pecahnya sklerenkim yang kontinu tetapi tetap saja jenis tanaman yang sulit berakar tersebut tidak segera berakar ini menunjukkan bahwa penghalang fisik tersebut tidak mutlak bekerjanya o pengakaran lebih ditentukan oleh ada tidaknya inisiasi akar daripada oleh adanya penghambat sklerenkim yang menghalangi keluarnya akar  hubungan struktur atau jaringan batang terhadap kemudahan mengakar ditunjukkan oleh penelitian sbb hubungan2 anatomi thd pengakaran page 22 of 22 gambar hal 233 22 of 22 kuliah1 pak har.docx

No comments:

Post a Comment