Saturday 14 March 2015

Budidaya Jagung


Selamat siang ,, pada pagi ini saya akan share tentang "Budidaya Jagung",, di bawah ini ada screen shoot nya,, bagi yang ingin download file mentahnya, silahkan klick Link download di bawah ini,, jika tidak pahan  atau tidak bisa download,, anda bisa lihat cara donload di kiri layar anda,,

http://downloads.ziddu.com/download/24422540/1.Budidaya-Jagung.pptx.html
 


KEYWORDS :

Regnum   : Plantae
Divisio      : Angiospermae
Kelas        : Monocotyledoneae
Ordo        : Poales
Familia    : Poaceae
Genus      : Zea
Spesies    : Zea mays L.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual)
Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman sangat bervariasi, umumnya antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai 6m.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2m.

Deskripsi
Pada tanaman yang cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula.
Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Stomata berbentuk halter. Setiap stomata di kelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas yang berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monocious).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan 1 tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina.
Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari 1 tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik.
Bunga jantan cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri)
Bunga betina berupa tongkol yang terbungkus semacam pelepah dengan rambut yang sebenarnya tangkai putik.

Syarat tumbuh
Jagung di Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah baik di tegalan, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebagian terdapat juga di daerah pegunungan  pada ketinggian 1000-1800m dpl.
Tanah yang dikehendaki adalah gembur dan subur, karena tanaman jagung memerlukan aerasi dan draenase yang baik.
Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik bagi pertumbuhannya.
Keasaman tanah (pH) yang terbaik untuk jagung sekitar 5,5-7.
Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus terhadap kemiringan tanah dengan maksud untuk mencegah keganasan erosi pada waktu turun hujan deras.
Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian sinar matahari dan curah hujan, temperatur, kelembaban dan angin.
Temperatur optimal untuk jagung antara 230-270 C
Tanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh pepohonan atau bagunan

Habitat
Banyaknya jumlah kultivar dapat dibedakan dengan waktu matangnya, jagung memiliki toleransi yang tinggi terhadap temperatur. Ini dicirikan dengan jalur fotosintetis siklus C4.
Pada dasarnya jagung merupakan tanaman daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Panen terbesar di daerah tropis dan subtropis.
Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau equator.
Suhu minimum untuk perkecambahan adalah 100C. Waktu perbungaan dipengaruhi oleh fotoperiode dan suhu.
Tanaman ini pada umumnya tumbuh didaerah antara 500LU-400LS, pada ketinggian hingga 3000 m didaerah equator.
Pada garis lintang yang lebih tinggi, diatas 580LU, jagung ditanam untuk pakan ternak.
Jagung akan sensitif pada tekanan kelembaban pada saat pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan.
Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik dengan curah hujan 600-900 mm pada saat musim pertumbuhan.
Perbanyakan
Jagung hampir selalu ditanam melalui biji, sedangkan di China dan Vietnam, telah dilakukan dengan teknik transplantasi.
Jagung lebih baik ditebarkan pada awal musim ketika kondisi tanah dan suhu menguntungkan
Pada tanah yang keras disarankan menggunakan bubungan untuk meningkatkan drainase
Jarak antara baris bervariasi antara 60-100 cm, kepadatan penanaman tergantung pada kondisi tanah, curah hujan, metode irigasi, kultivar dan sistem penanaman
Lebarnya jarak akan menyebabkan gulma tumbuh banyak dan meningkatkan kejadian erosi.
1Bidang penanaman yang seragam sangat penting karena kapasitas pada petani yang terbatas.
Rata-rata kepadatan tanaman beragam dari 20.000-80.000 tanaman/ha. Rata-rata biji umumnya 10-25 kg/ha. Kedalaman penanaman pada umumnya 3-6 cm, tergantung pada kondisi tanah dan temperatur. Penanaman yang dalam disarankan pada tanah ringan dan kering.
Kedalaman pembajakan biasanya sekitar 8-10 cm. Di Indonesia pembajakan dilakukan sebelum atau pada waktu penanaman.
Perkebunan di Asia Tenggara pada umumnya dengan mengikuti dengan tiga sistem penanamanPenanaman pada lahan permanen
Pada lahan sawah
Jagung cocok untuk masa setelah selesai panen padi di sawah, dengan tersedianya kelembaban dan draenase yang cukup.
Penanaman berrotasi
Rotasi /tumpang sari dengan tanaman lain diantaranya kedelai , kacang tanah, biji-bijian lain, singkong, ubi jalar, sayuran, tembakau dan kapas.
Pedoman BudidayaBenih diambil hanya dari tanaman dan tongkol yang baik dan sehat saja. Pilihlah tongkol-tongkol yang benar, barisan biji lurus dan penuh, tertutup rapat oleh kelobotnya dan cukup tua.
Dari tongkol-tongkol terpilih, pisahkanlah biji-biji kecil yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung dari tongkol. Hanya biji yang rata besarnya dan sehat saja yang diambil sebagai benih.
Benih harus cukup kering, berdaya tumbuh lebih 90%,murni dan bebas dari kotoran.
Dewasa ini terdapat benih-benih varietas unggul yang cocok untuk dataran rendah dengan umur panen 110 hari, seperti Harapan, Metro, Bogor Composite 2, dan yang berumur genjah adalah Penjalinan, Genjah kretek, Genjah kertas, Bogor Composite 10 dan untuk dataran tinggi adalah Bastar kuning, Bima, Pandukimia putih “Rocol”, dll.Waktu tanam yang baik sebagai berikut :
Ditegalan
    Jagung ditanam pada musim labuhan/permulaan musim hujan yaitu pada bulan September/November. Pengerjaan tanah hendaknya dilakukan jauh sebelumnya, sehingga tanah dalam keadaan siap tanam. Pada waktu hujan mulai turun.
    Kelambatan penanaman jagung labuhan sampai pada bulan Desember mengakibatkan tanaman menderita serangan penyakit bule (Downy mildew) yang berat dan dapat mengakibatkan kegagalan total. Penanaman jagung ditegalan dapat pula dilakukan pada musim marengan/saat musim hujan hampir berakhir, bulan februari-April.Ditanah sawah
    Biasanya jagung ditanam dalam tiga musim yaitu pada musim labuhan, sebelum padi musim penghujan ditanam, pada musim marengan setelah padi musim penghujan dipanen dan juga pada musim kemarau. Untuk penanaman musim labuhan sebaiknya digunakan varietas Genjah atau varietas unggul yang dipungut muda sehingga tersedia cukup waktu untuk persiapan penanaman padi sawah.
Cara bertanam dan pemeliharaan tanaman : Pengolahan tanah
 pada waktu pengolahan, keadaan tanah hendaknya tidak terlampau basah tetapi harus cukup  lembab sehingga mudah dikerjakan, tidak lengket, sampai tanah menjadi cukup gembur.
Pada tanah-tanah berpasir atau tanah ringan tidak banyak diperlukan pengerjaan tanah.
Pada tanah berat dengan kelebihan air, perlu dibuat saluran penuntas air. Pembuatan saluran dan pembubunan yang tepat dan cepat dapat menghindarkan terjadinya genangan air yang sangat merugikan bagi pertumbuhan tanaman jagung.
                                          

      Jarak tanam
Varitas yang berbeda umurnya mempunyai optimum   populasi yang berbeda. Bagi varitas yang berumur dalam (+ 110 hari) seperti harapan bogor, Composite populasi optimum adalah + 50.000 tanaman/ha, ditanam dengan jarak 100 x 40 cm, dengan 2 tanaman per lubang atau 75 x 25 cm dengan 1 (satu) tanaman perlubang.
Varitas yang berumur tengahan (80 – 90 hari ) seperti Panjalinan dan Genjah Kretek, optimum populasi adalah t 70.000 tanaman/ha, ditanam dengan jarak tanam 75 x 20 cm dengan 1 (satu) tanaman per lubang. Bagi varitas yang berunur genjah (70 – 80 hari) seperti Genjah Madura, populasi dapat ditingkatkan sampai 100.000 tanaman/ha, bahkan pada tanah yang subur dapat mencapai 200.000 tanaman/ha,dengan jarak tanam 50 x 20 cm atau 50 x 10 cm dengan 1 (satu) tanaman per lubang.
Benih ditanam 2 – 3 biji per lubang, kemudian diperjarang pada umur 2 – 3 minggu setelah tanam, di mana ditinggalkan tanaman yang tegap dan sehat saja sehingga mencapai populasi yang diinginkan sesuai dengan jarak tanam yang digunakan, dalamnya penanaman adalah 3 cm.
pemeliharaanPemberian pupuk Nitrogen merupakan kunci utama dalam usaha meningkatkan produksi.
Pemberian pupuk Phospoat dan Kalsium bersama-sama dengan Nitrogen memberikan hasil yang lebih baik.
Tanaman yang kekurangan unsur N, akan nampak kerdil, warna daun hijau muda, kekuning-kuningan, buah terbantuk sebelum waktunya dan tidak sempurna.
Gejala kekurangan unsur P, jelas terlihat terutam pada waktu tanaman masih muda dimana daun-daunnya berwarna ungu dan daun akan berubah hijau kembali bilamana tanaman mendapat cukup P.
Tanaman yang kekurangan K memberikan gambaran seolah-olah layu, bagian tepi dari daun mula-mula menjadi kuning (Chlorosis) kemudian berubah menjadi kecoklat-coklatan dan bagian daun yang sudah mati akan gugur.Dosis pupuk yang diperlukan berbeda-beda ; tergantung dari tingkat kesuburan dan jenis tanah.
Secara umum dosis pemakaian pupuk yang dianjurkan sebanyak 90 - 120 kg N, 30 - 45 kg P2O5 dan 0 – 25 kg K2O per Ha.
Pupuk diberikan secara ditugal sedalam 10 cm, pada kedua sisi tanaman dengan jarak 7 cm,
Pupuk N sebaiknya diberikan 2 kali yaitu 1/3 bagian pada waktu tanam bersama-sama dengan seluruh pupuk P dan K, kemudian 2/3 bagian pupuk N diberikan pada waktu tanaman berumur 1 bulan, didalam lubang atau larikan sedalam 10 cm pada jarak 15 cm dari barisan tanaman.Penyiangan dan pembumbunan dilakukan untuk memperoleh hasil yang tinggi, pertanaman harus bersih dari segala macam tumbuhan/rumput pengganggu.
Salah satu herbisida yang baik untuk memberantas tumbuhan penggangu pada jagung, adalah Gramoxone, yang disemprotkan pada umur 3 dan 5 minggu, masing-masing sebanyak  1 ½ liter yang dilarutkan dalam 400-500 liter air/ha.
Penyiangan dengan tangan (hand weeding) yang pertama dilakukan pada umur 15 hari dan harus dijaga agar jangan sampai menggangu/merusak akar tanaman Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembumbunan pada waktu pemupukan kedua. Pembubunan ini berguna untuk memperkokoh batang dan memnperbaiki dainase serta mempermudah pengairan.
Hama dan PenyakitHama dan penyakit penting pada tanaman jagung adalah hama lalat bibit (Antherigona exigua Stein).
Setelah 4 – 5 hari ditanam biasanya biji mulai tumbuh.
Penyemprotan untuk mencegah/memberantas lalat bibit segera dilakukan setelah biji tumbuh dan tersembul diatas tanah.
Penyemprotan dilakukan dengan interval 2 – 3 hari sekali. Pestisida yang digunakan adalah Basudin (Diazinon), Surecide dan lain-lain, dengan dosis 1,5-2,5 cc/liter air.
Serangan lalat bibit berlangsung sampai tanaman berumur + 3 minggu.
Ulat Agrotis (Agrotis Sp) menyerang pada waktu tanaman masih kecil. Dapat diberantas dengan cara mencari dan membunuh ulatnya.
Ulat daun (Prodenia litura F) menyerang daun pada waktu tanaman telah berbumur 1 bulan.
Penggerek daun ( Sesamia inferens WLK) menyerang pada waktu tanaman telah berbunga.
Ulat tanah (Leucania unipunta, HAW) menyerang daun tanaman dewasa, biasanya pada malam hari.
Ulat Tongkol (Heliothis armigera).
Panen dan Pasca Panen
Pemungutan hasil jagung pada umumnya sudah cukup masak untuk dipanen pada umur 7-8 minggu setelah berbunga.
Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari pada biji pada waktu panen biasanya berada diantara 25% - 35%.
Panenan sebaiknya dilakukan pada saat tidak hujan,sehingga pengeringan dapat segera dilakukan
Setelah tongkol dikupas dan dijemur hingga cukup kering,segera dipipil dan pipilan dijemur lagi sampai kering konstan (kadar air + 12%).
Pejemuran sampai cukup kering untuk disimpan biasanya berlangsung selama + 60 jam sinar matahari.
Penyimpanan hasil jagung pipilan yang sudah kering hendaknya disimpan dalam tempat bersih dan kering.
Ruangan/gudang terlebih dahulu dibersihkan dan disemprot dengan DDT untuk mencegah serangan hama bubuk (Calandra oyzae L).
Penyimpanan dalam karung sebaiknya diletakkan di atas balok-balok kayu sebagai alat agar tidak langsung menyentuh lantai.
Kadar air biji dipertahankan agar tidak lebih dari 14%.Penyimpanan jagung yang berkadar air tinggi akan menyebabkan suhu dalam karung menjadi panas dan biji cepat rusak serta mudah diserang hama bubuk.
Usaha mempertahankan kadar air ini dapat dilakukan dengan mengadakan penjemuran ulang sewaktu-waktu.

No comments:

Post a Comment